Beranda / Urban / AWAN - THE NEXT SANJAYA / 2. HINAAN TERUS BERLANJUT

Share

2. HINAAN TERUS BERLANJUT

Penulis: sutan sati
last update Terakhir Diperbarui: 2023-09-10 20:33:21

Melihat banyak orang sedang membicarakannya, Awan tidak terima masalah pribadinya menjadi konsumsi publik. Apalagi mereka membuat penilaian yang terkesan sangat merendahkan dan menghakimi kehidupan pribadinya.

Jika satu atau dua orang saja, ia mungkin bisa membuat perhitungan dengan mereka. 

Tapi, sekarang yang membicarakannya hampir seluruh siswa di sekolahnya?

Apa ia harus menghajar mereka semua untuk melampiaskan kemarahannya? 

Tidak! Awan cukup sadar diri dengan posisinya.

"Nak, ibu ingin melihatmu meraih impianmu di masa depan."

"Apapun cita-citamu, ibu ingin melihatmu menjadi orang yang sukses dan bahagia!"

Ucapan ibunya masih terngiang di dalam kepalanya dan terasa masih hangat. Seolah, ibunya baru mengucapkan kalimat itu beberapa hari yang lalu.

Karena mengingat pesan ibunya, Awan terpaksa harus menahan semua kemarahannya.

Untuk itu, Awan menarik napas beberapa kali untuk meredam emosinya. Ia meyakinkan dirinya, bahwa orang-orang ini tidak layak untuk membuatnya emosi. Bagaimanapun, mereka hanya mengetahui kehidupan pribadinya secara sepihak dan membuat penilaian sesuai dengan imajinasi liar mereka sendiri.

Jika seandainya seluruh dunia pun tahu tentang kehidupan pribadinya, terus kenapa? Mereka semua hanya bisa menilai. Tidak ada yang benar-benar tahu tentang kehidupannya selain dirinya sendiri.

Meski begitu, Awan sangat penasaran, siapa orang yang telah menyebarkan gosip tentang kehidupan pribadinya pada semua orang? 

Apa sahabatnya, Kirana dan Karina?

Keduanya adalah teman Awan sedari sekolah dasar hingga sekarang. Namun, Awan sangat mengenal keduanya, tidak mungkin mereka akan menyebar gosip yang akan menjatuhkan citra Awan, seperti sekarang ini.

Atau Clara, adik tirinya? Meski Clara adalah anak ibu tirinya, ia memiliki karakter yang sangat berbeda dengan ibunya. Jadi, tidak mungkin Clara pelakunya.

Awan memikirkan beberapa nama dalam kepalanya. Tidak banyak orang yang mengetahui tentang kehidupan pribadinya dan Awan tidak bisa memikirkan siapa yang paling memungkinkan untuk menjadi biang gosip negatif tentang dirinya.

Akhirnya, Awan pun memutuskan untuk menyerah karena tidak menemukan satu pun nama yang mungkin menjadi 'musuh' tersembunyinya.

Karena itu, Awan memutuskan untuk lebih cuek dan mengabaikan semua orang yang sedang menggosipkan dirinya.

Awan terus berjalan ke ruang kelasnya. Namun, baru saja ia membuka pintu, hawa panas langsung menerpa wajahnya. Hal itu disebabkan oleh semua siswa sedang menatapnya dengan tatapan penuh hinaan.

Rupanya, sebelum Awan datang, semua orang di kelasnya sedang membahas dirinya dan mereka juga mendapat informasi tentang latar belakang Awan.

Isu tentang kehidupan pribadi Awan dengan cepat menyebar, seperti api yang membakar hutan.

Gosip ini semakin diperparah oleh mereka yang memang tidak menyukai Awan.

Siapa lagi kalau bukan dua orang peringkat dua dan tiga di kelasnya, Rania dan Farhan.

Mereka telah tiga semester sekelas dengan Awan dan selama itu pula, keduanya selalu menjadi langganan peringkat dua dan tiga. Bagi mereka, Awan adalah satu-satunya siswa yang menghambat mereka untuk meraih peringkat satu. 

Dengan adanya isu tentang latar belakang Awan, membuat keduanya memiliki senjata untuk menyerang personal Awan dan merendahkan citranya.

"Lihat, orang yang dibicarakannya sudah datang!" Ujar Farhan dengan nada sarkas sambil melirik Awan dengan senyuman licik di wajahnya.

Seketika, semua orang di kelas memperhatikan Awan.

Selama ini, selain peringkat juaranya, tidak satupun dari Awan yang bisa menarik orang lain untuk memperhatikan dirinya.

Itu karena Awan begitu cuek dengan penampilannya dan selain itu, ia terkenal sebagai tukang tidur di kelas yang membuat orang lain malas untuk memperhatikan dirinya.

"Jadi, ini ceritanya anak haram yang terbuang! Hahaha."

Seorang cowok tiba-tiba semakin memanaskan suasana dan membuat sesisi kelas kompak menertawakan Awan.

Tanpa mempedulikan perasaan Awan, mereka terus membicarakan Awan dengan nada yang begitu merendahkan.

"Jadi, siapa ayahmu sebenarnya, Awan?"

"Anak tidak jelas."

Saat suasana semakin panas, seorang anak cowok lainnya mengambil kesempatan tersebut untuk menanyakan sesuatu yang begitu sensitif. Ekspresinya terlihat begitu bangga bisa mempermalukan Awan di depan teman-temannya.

"Yah, siapa yang tahu jika ibunya hanya berbuat dengan satu pria? Siapa tahu ibunya telah berbuat dengan lebih dari satu pria, hahaha."

"Hahaha."

Kalimat demi kaimat yang dilontarkan mereka sudah semakin keterlaluan dan Awan hampir tidak bisa menahan emosinya. Bagi Awan, ibunya adalah batas kesabarannya. Tidak masalah jika ada orang yang merendahkan dirinya. Tapi, jika mereka juga merendahkan ibunya, Awan siap untuk membuat mereka membayar mahal atas penghinaan yang mereka lakukan.

"Kalian sudah benar-benar keterlaluan!"

Tepat di saat Awan akan bersuara dan mengambil tindakan, seorang cewek sudah terlebih dahulu bersuara untuknya.

'Indah?' Sudut mata Awan melirik Indah yang bersuara lantang dan menegur keras, mereka yang telah menghina Awan.

"Kalian menjudge Awan seolah hidup kalian sudah paling benar?" 

"Lagian, bukan pilihan Awan lahir dari rahim siapa dan keluarga mana."

"Perlu kalian ingat, cowok yang kalian hina sebagai anak haram dan tidak jelas ini adalah juara kelas kita dan juara umum sekolah."

"Tidak satupun dari kalian yang bisa menyamainya."

"Farhan, kamu bahkan hanya bisa mengekor Awan selama tiga semester ini. Lalu, apa yang membuatmu merasa lebih baik dari Awan?"

"Kamu?" Farhan yang ditodong pertanyaan seperti itu dari Indah, tidak bisa membela diri. Karena kenyataannya memang demikian. Ia bahkan tidak bisa mengalahkan Rania. Tapi, meski begitu, ia masih bisa menerima dikalahkan oleh Rania, karena Rania adalah pacarnya.

Tapi, siapa Awan? Dia bukan siapa-siapa. Tapi, meski begitu, selama tiga semeter ini, ia dan Rania tidak bisa melewati rangking Awan. Tidak hanya itu, Awan adalah juara umum di sekolah mereka.

Apalagi, setelah tahu latar belakang Awan, membuat kecemburuannya terhadap Awan semakin memuncak. Terungkapnya latar belakang Awan, ingin dijadikan Farhan sebagai senjata untuk menyerang personal Awan.

Namun, kalimat tajam dari Indah barusan, membuat Farhan terdiam dan tidak bisa berkata-kata. Semua ucapan Indah adalah kenyataan yang sebenarnya. Sehingga, Farhan hanya bisa duduk di bangkunya dengan menahan kesal.

Begitupun dengan siswa-siswa lainnya. Begitu Indah bersuara, mereka tampak enggan untuk melanjutkan penghinaan mereka terhadap Awan. Seolah, Awan sudah mendapatkan pendukung yang lumayan kuat sebagai pembelanya.

Siapa Indah? Dia hanyalah teman semeja Awan. Tidak memiliki prestasi yang menonjol selain kecantikan dan tubuhnya yang montok. Di kelas mereka, Indah termasuk salah satu cewek tercantik bersama Rania dan dua orang lainnya.

Di sisi lain, ketika melihat semua orang diam, Awan pun memilih untuk menahan diri.

Hanya saja, ia tidak berniat untuk berterimakasih pada Indah karena telah membelanya.

Awan dengan ekspresi datar melangkah ke bangkunya. Hanya saja, kejutan lain sudah menunggunya. Di atas meja dan bangkunya, terdapat banyak coretan yang sebagian besar adalah kalimat hinaan terhadap dirinya.

Anak haram!

Anak zina!

Anak buangan!

Anak tidak jelas!

Awan menatap seluruh orang di kelas untuk mencari tahu siapa pelaku yang telah merusak meja dan bangkunya. Hanya saja, semua orang terlihat seolah tidak peduli pada dirinya. 

Indah yang berada di sebelah mejanya, hanya berkata, "Maaf ya, Awan! Aku benar-benar gak tahu siapa yang menulis semua ini."

"Kalau kamu mau, aku akan melaporkannya pada pihak sekolah. Biar sekolah mengusut dan menghukum pelakunya!" Ujar Indah dengan ekspresi tampak prihatin.

"Huft!"

Awan menghela napas beberapa kali untuk menahan amarahnya. 

"Sudah, biarkan saja!" 

"Tapi..." Indah tampak seolah tidak rela.

Tapi, ketika melihat bahwa Awan tidak berniat untuk melanjutkan masalah ini, Indah pun tidak bisa berbuat banyak.

"Beneran, kamu gak mau melaporkan hal ini, Awan? Bagaimanapun, ini sudah termasuk pembulian. Kamu..."

"Sudah. Aku tidak ingin membahasnya." Ujar Awan datar. 

Awan memutuskannya untuk menyudahinya dan menganggap semua coretan itu tidak ada. Sekarang, ia tidak bisa mempercayai siapapun, termasuk Indah.

Dibanding mengusut siapa yang menulis coretan penuh hinaan seperti ini, Awan lebih marah pada pelaku yang telah menyebarkan kehidupan pribadinya dan menyebabkan kegaduhan seperti sekarang.

Melihat Awan hanya diam, Indah pun menjadi canggung dan tidak tahu bagaimana harus menghibur Awan saat itu.  

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Cinta Terlarang
sabar itu lebih baik
goodnovel comment avatar
Resta Qu
Keren awan yg pemalu dan merasa rendah diri
goodnovel comment avatar
ichakue
Lari nya kejauhan ga sih Thor ceritanya lanjutkan Thor!!!! jangan lupa SALAM RENDANG nya!!!??
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   3. SISI LAIN SEORANG AWAN

    Hari itu, Awan tidak mood seharian di sekolah. Semua pelajaran hari ini, tidak satupun yang hinggap di kepalanya. Meski semua itu tidak masalah, karena Awan masih bisa belajar sendiri seperti kebiasaannya selama ini. Gosip tentang dirinya yang membuat seisi sekolah menertawakan dan mencemoohnya, membuat Awan tidak bisa berkonsentrasi belajar. Ia bahkan tidak bisa tidur siang seperti kebiasaannya selama ini. Kondisi ini sangat menganggunya. Saat ini, Awan tidak bisa berbuat apa-apa. Meski begitu, Awan bukan tipe orang yang akan berdiam diri selamanya ketika dia dihina. Ia bersumpah, begitu menemukan siapa pelaku yang telah menyebarkan fitnah tentang dirinya, ia akan membuat orang itu membayar mahal atas apa yang telah dilakukannya. "Awan, ini!" Seorang gadis cantik dengan lesung pipit tipis di sudut pipinya, menyerahkan sebotol minuman mineral ke tangan Awan, saat ia baru saja melewati sebuah warung di jalan samping sekolah. Itu bukan jalur utama dan jarang di lewati oleh siswa dan

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-10
  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   4. IBU TIRI YANG KEJAM

    Setelah bertemu teman-temannya, Awan langsung pulang ke rumah.Seperti alasan yang ia ucapkan pada Kirana dan Karina sebelumnya, ia harus segera pulang ke rumahnya. Jika tidak, ibu tirinya bisa mengamuk dan semakin mempersulitnya. Belum lagi masalah yang ia dapatkan di sekolahnya hari ini, semua itu semakin membuat kusut pikiran Awan.Awan bisa memastikan jika orang yang menyebarkan berita tentang dirinya dan penyebab kegaduhan hari ini bukanlah si kembar Kirana dan Karina.Begitupun dengan Teo dan dua temannya. Meski baru mengenal dekat ketiganya baru-baru ini dan mereka adalah tipe orang yang banyak akal dan nakal. Tapi, bukan berarti mereka licik dan suka menghalalkan cara kotor untuk menyerang dirinya. Teo dan dua rekannya adalah tipe orang yang gentel. Mereka bisa menerima kekalahan mereka dari Awan dan sikap ketiganya juga sangat menghargai Awan setelah pertarungan mereka.Bagaimanapun, pertarungan mereka dilakukan dengan adil.Sikap Teo dan dua rekannya hari ini yang menunjuk

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-23
  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   5. RENCANA LICIK IBU TIRI

    Silvi masih uring-uringan di dalam kamarnya. Setelah melampiaskan kekesalannya terhadap Awan, nyatanya itu tidak mengurangi emosinya sama sekali. Ia masih belum puas untuk menghukum Awan dan kalau bisa, ia berharap dapat mengusir Awan dari rumah ini. Semua kebencian Silvi terhadap Awan, bermula dari penolakan Awan terhadap dirinya. Penolakan Awan sempat membuat rencana pernikahannya dengan Cipta Mahendra jadi tertunda. Semenjak itu, Silvi selalu memendam kebencian pada Awan. Ditambah, kenyataan bahwa Awan sebenarnya bukanlah anak biologis dari Cipta Mahendra, membuat Silvi semakin ingin untuk menyingkirkan Awan dan membuatnya bisa menguasai semua kekayaan Cipta Mahendra. Sekarang, setelah berhasil mengendalikan suaminya. Silvi bisa lebih leluasa menindas Awan. Hanya saja, sikap Awan yang tidak pernah membalas ataupun mengeluh, bukannya membuat Silvi senang, justru membuatnya malah semakin membenci Awan. Saat Silvi sedang memikirkan cara lain untuk menyiksa Awan, Cipta Mahendr

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-25
  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   6. AYAH YANG SUDAH BERUBAH

    "Duduklah, nak! Kita sudah lama tidak ngobrol antara ayah dan anak. Selama ini, papa terlalu sibuk di perusahaan. Sehingga jarang memperhatikanmu." Ucap Cipta dengan nada lembut layaknya seorang ayah.Sementara Silvi bersikap seperti layaknya seorang istri penyayang suami dengan duduk di sebelahnya, sambil memeluk lengan Cipta.Sesuatu yang terasa aneh bagi Awan saat ini. Bagaimana tidak? Setelah pernikahan ayahnya dengan Silvi, ayahnya sudah berubah total. Awan bahkan merasa asing dengan sosok ayahnya sendiri. Bahkan, setelah kematian ibunya, Cipta sesekali masih menanyakan kabarnya. Meskipun hanya obrolan singkat, tapi itu masih bermakna dan membuktikan bahwa mereka masih satu keluarga. Namun, semenjak ayahnya menikah dengan ibu tirinya, Cipta tidak lagi pernah berinteraksi dengan Awan.Jangankan sekedar menanyakan kabar, bertemu pun hampir tidak pernah. Meskipun mereka tinggal satu rumah, mereka seperti berada di dunia yang berbeda.Sekarang, mendengar ucapan penuh perhatian ay

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-26
  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   7. PERGI TANPA TUJUAN

    "Nak..."Cipta ingin membujuk Awan sekali lagi. Namun, Awan langsung menyelanya dengan kalimat yang lebih tegas, "Tidak, pa. Aku tidak akan pernah setuju untuk menjual rumah ini.""Kenapa kamu keras kepala begini? Papamu hanya meminta untuk menujual rumah bobrok ini. Lagian, rumah ini dibeli pakai uang papamu. Apa hakmu untuk menolaknya? Hah?""Kamu seharusnya berkaca, jika bukan karena papamu, kamu dan ibu pelacurmu itu, tidak akan pernah mendapatkan hidup yang layak dan bergelimang harta. Kamu dan ibumu itu bahkan akan menjadi gelandangan selamanya. Bahkan, jika ibumu mati, ia akan mati seperti anjing liar.""Kalian berdua bisa hidup dan tinggal di rumah ini, semua itu karena pemberian suamiku, mengerti?""Sekarang, sudah seharusnya kamu membalas semua kebaikan papamu."Melihat Awan yang bersikeras menolak permintaan suaminya, Silvi langsung menyela dengan kalimat tajam.Awan yang selama ini tidak pernah membalas ucapan tajam ibu ti

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-27
  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   8. TUAN CODE?

    "Kakak, apa kali ini kita benar-benar akan berpetualang?" "Kenapa? Kamu sepertinya senang sekali berpetualang dan meninggalkan rumah itu? Apa kamu tidak suka tinggal di sana?" "Tentu saja! Kita bisa melihat dunia lebih luas dan mencoba banyak tantangan seru kalau di luar." "Bukan rumahnya, tapi wanita sadis itu. Dia suka sekali menindasmu, aku tidak suka! Jika kamu tidak melarangku, aku sudah memakannya dari jauh-jauh hari." "Hehehe, aku suka kalau kamu melakukannya. Tapi, tidak usah! Hanya akan menambah bebanku saja." Entah sudah berapa lama Awan bertukar cerita dengan seorang anak cewek berusia sebelas tahun. Keduanya begitu asik mengobrol di jalanan yang cukup sepi. Saat itu, sudah pukul dua belas tengah malam dan jalan yang mereka lewati relatif lebih sepi. Sehingga, tidak ada yang memperhatikan keduanya. Jika pun ada, orang-orang hanya akan melihat seorang cowok remaja yang membawa sebuah tas ransel besar sedang berbicara seorang diri. Saat ini, Awan masih belum mengetahui

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-28
  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   9. AKU TIDAK SUKA TERIKAT

    "Jika kamu bersedia bergabung dengan Sky Light, kamu akan mendapatkan gaji tahunan sebesar seratus milyar. Belum termasuk bonus kinerja dan asuransi. Jika ditotal, penghasilan bersihmu dalam setahun bisa mencapai dua ratus milyar rupiah lebih.""Bagaimana?"Saat mengucapkan penawaran itu, ekspresi Florensia terlihat begitu yakin bahwa remaja seperti Awan tidak mungkin bisa menolaknya.Lagian, ini jaman apa? Uang hampir dapat mengendalikan segalanya. Penawaran yang diberikan Sky Light pada Awan, sebenarnya sangat tinggi. Seorang ahli IT profesional di Microsoft saja, belum tentu bisa mendapatkan gaji sebesar ini. Tapi, mereka tidak membuat penawaran yang sia-sia.Perusahaan raksasa sebesar Sky Light begitu menghargai bakat dan kemampuan. Awan termasuk bakat langka yang jarang ada. Dengan usianya yang masih remaja, bisa menembus sistem keamanan Sky Light yang sangat kuat merupakan pekerjaan yang hanya bisa dilakukan oleh jeniusnya dari jenius. Semua ahli di Sky Light rata-rata adalah j

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-30
  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   10. KONFLIK TIGA BIDADARI

    Jika dibandingkan dengan siswa jurusan IPA, populasi cewek-cewek cantik di jurusan IPS relatif lebih sedikit. Itu karena cewek-cewek di jurusan IPA terkenal akan kepintarannya dan mereka yang memilih jurusan tersebut, biasanya adalah anak-anak pilihan.Sehingga wajar, begitu seorang cewek cantik berjalan masuk ke salah satu kelas jurusan IPS, kehadirannya langsung menarik perhatian. Terutama dari anak-anak cowok. Tidak sedikit yang coba mendekatinya dan mengajaknya berkenalan. Syukur-syukur bisa menjadikannya pacar.Namun, semua itu hanya harapan semu dan bayangan liar mereka semata. Kenyataannya, cewek cantik berwajah imut tersebut, tidak sedikitpun melirik ke arah mereka. Tujuannya datang ke kelas IPS hari itu cuma satu, mencari keberadaan Awan.Cewek tersebut tidak lain adalah Clara, saudara tiri Awan.Clara yang sedang mencari keberadaan Awan, langsung menghampiri si kembar Kirana dan Karina dan bertanya langsung tanpa basa-basi, "Kak, apa kalian tahu di mana kak Awan saat ini?"

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-01

Bab terbaru

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   199. KEJUTAN TIDAK TERDUGA

    "Ehm, ehmn!" Tuan besar Saka berdehem dua kalian dan sekaligus menyadarkan semua orang dari kondisi canggung yang sedang terjadi.Terutama, cucu perempuannya yang bertindak sangat nekad dengan memeluk Awan di hadapan semua orang.Meskipun Awan adalah pemuda yang sangat menjanjikan dengan segudang bakat yang sulit dicari duanya. Namun, bukan berarti cucunya dapat memeluknya begitu saja. Apalagi, ia memeluknya di depan semua orang dan terutama karena pemuda itu sendiri sudah memiliki kekasih yang saat ini berdiri tepat di samping mereka.'Situasi macam apa ini? Bahkan cucuku yang biasanya sangat tenang, sekarang justru mengambil inisiatif duluan untuk memeluk seorang pria asing?'Sebagai kakek yang melihat cucunya tumbuh sejak kecil, tuan besar Saka cukup mengenali bagaimana kepribadian cucunya tersebut. Sebagai bunga yang tumbuh dalam keluarga militer, Dian memiliki kepribadian yang keras dan disiplin. Alasan itu juga yang membuat lelaki manapun sulit untuk mendekatinya. Pernah ada se

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   198. JAY DIHUKUM

    Jay meringkuk ketakutan dan tidak berdaya saat ayahnya sendiri menamparnya berulangkali. Tidak pernah sekalipun dalam hidupnya, ayahnya menghajarnya seperti sekarang ini. Namun hari ini, ayahnya memukulnya seperti orang kesetanan dan itu semua disebabkan oleh satu orang, Awan.Meski begitu, Jay yang sedang kesakitan tidak sempat memikirkan bagaimana membalas Awan untuk sekarang. Karena ia harus meredakan amarah ayahnya terlebih dahulu.Tamparan ayahnya baru berhenti saat kakeknya memerintahkan ayahnya untuk berhenti. Itupun wajah Jay sudah membengkak dan darah keluar cukup banyak dari mulut dan hidungnya.Saat itu, Jay berpikir jika penderitaannya sudah berakhir. Tapi yang terjadi, itu justru awal dari penderitaan Jay yang sebenarnya.Saat tuan besar Harsya berkata, "Mulai hari ini, kamu akan dikirim ke Uganda selama lima tahun ke depan untuk merenungkan semua kesalahanmu. Selain itu, uang sakumu akan dipangkas sembilan puluh persen dan jika kamu masih belum berubah dan masih berkeing

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   197. KETEGASAN NADYA DAN JAY YANG PATAH HATI

    "Kamu tidak salah kan, Jok? Apa semua ini benar dilakukan oleh bos Awan seorang diri?" Tanya ketua tim keamanan perusahaan terperangah pada Joko, petugas keamanan yang sebelumnya diselamatkan Awan.Bagaimana tidak? Saat ini ada belasan tim keamanan bersenjatakan lengkap dan tujuan mereka tentu saja untuk siap tempur menghadapi semua penyerang yang telah melumpuhkan mereka sebelumnya. Namun, jangankan bertarung, mereka justru hanya menemukan puluhan anggota geng yang sudah terbaring dalam keadaan tidak sadarkan diri dengan tubuh penuh luka.Namun, yang lebih terkejut justru adalah Joko dan seorang rekannya.Karena baru seperempat jam berlalu sejak Awan pergi dari pos jaga setelah menyelamatkan mereka dan ia sudah berhasil melumpuhkan semua penjahat yang menyerang perusahaan mereka. Joko dan kawan-kawannya bahkan tidak memiliki kesempatan untuk unjuk gigi.'Apa ini yang dimaksud bos waktu itu?' Bathin Joko antara percaya tidak percaya.Joko teringat ucapan Awan terakhir, "...kalian ku

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   196. ORANG YANG TAK BISA KAMU SENTUH

    Max yang sebelumnya tampak arogan, kini dibuat tercengang. Empat bawahannya yang selama ini menjadi tangan kanannya benar-benar dibuat tidak berkutik dan berlutut begitu saja di depan seorang gembel.Max sangat mengenal empat bawahannya, tidak mungkin mereka akan berlutut begitu saja di depan orang. Terlebih, mereka adalah kultivator.'Kenapa mereka begitu ketakutan di depan gembel ini?' Pikir Max bertanya-tanya.Saat itu, Max mulai curiga kalau pria yang terlihat seperti gembel itu tidaklah sesederhana penampilannya."Siapa kamu?" Tanya Max dengan suara tertahan."Oh, setelah begitu sombong dan bahkan mau melecehkan wanitaku, kamu baru bertanya siapa aku? Apa kepalamu baru saja terbentur, bung?" Balas Awan mengejek."Wanitamu? Setahuku, dia adalah wanita singel." Ujar Max hati-hati sambil melirik kesal ke arah Anton.Melihat aura Awan yang dapat mengintimidasi bawahannya, Max tidak lagi berani berbuat ceroboh. Pengalamannya selama belasan tahun di dunia hitam mengajarinya untuk berha

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   195. KEMUNCULAN YANG TIDAK TERDUGA

    "Awan?" Nadya tercengang dan sampai menutup mulutnya. Ia hampir tidak percaya kalau orang yang selama ini ia tunggu-tunggu akan muncul seperti ini.Perasaan Nadya campur aduk dan sebagian besarnya didominasi oleh perasaan bahagia karena harapan terbesarnya akhirnya terkabul. Awannya telah kembali! "Bajingan! Siapa kamu? Berani-beraninya kamu menganggu kesenanganku?" Hardik Max berang.Sedikit lagi, Max hampir berhasil menyentuh Nadya dan tentu,madegan selanjutnya akan berjalan sesuai dengan keinginan Max. Namun, kedatangan orang asing yang tidak dikenalnya, membuat usahanya jadi terhenti. Lebih parahnya, orang asing yang terlihat seperti gembel tersebut malah tidak mengacuhkan kemarahan Max dan berjalan melewatinya begitu saja."Aku tidak terlambat, 'kan?" Tanya Awan pada Nadya.Nadya menggeleng dan matanya berkaca-kaca,"Kamu, kamu sangat terlambat! Kamu terlambat dua bulan satu hari tiga jam dan dua puluh tiga menit."Tanpa menghiraukan semua pasang mata yang melihat dan juga pen

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   194. SANG PENGANGGU

    "Plak!"Sebuah suara tamparan terdengar cukup keras dan sekaligus membuat semua orang menatap ke sumber suara dengan tatapan tegang.Siapa yang tidak tegang, saat seorang petinggi mafia yang paling ditakuti di kota ini di tampar oleh seorang wanita dan itu terjadi tepat di depan banyak pasang mata yang melihatnya."Na-Nadya, apa yang kamu lakukan? Cepat berlutut dan minta maaf pada tuan Max! Jika tidak, kamu akan berakhir dengan nasib tragis kalau tuan Max sampai marah." Teriak Anton ketakutan dan kesal dengan tindakan berani sepupunya tersebut.Punggung Anton terasa basah oleh keringat dingin. Tentu saja, ia sangat takut dengan kemarahan Max. Apalagi, ide untuk memperkenalkan Nadya pada Max adalah dari dirinya. Sikap lancang Nadya bisa berimbas pada dirinya. Anton tidak berani membayangkan jika Max sampai murka dan melampiaskan kemarahannya pada dirinya.Lona yang berdiri di dekat Nadya tidak kalah terkejutnya. Meski menurutnya, Max sangat pantas mendapat tamparan tersebut karena ia c

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   193. AWAN KEMBALI

    Awan berdiri dengan mata syarat kerinduan memandang sebuah gedung di seberang jalan tempat ia berdiri saat ini. Sekarang sudah dua bulan berlalu dan satu-satunya orang yang terpikir olehnya saat ia kembali adalah Nadya, kekasihnya. Namun, di saat bersamaan ia juga terlihat ragu untuk melangkah ke depan dan masuk ke dalam gedung dua belas lantai tersebut."Hmn, aku harus memberi jawaban seperti apa nantinya yah?""Nadya, aku kembali!""Ah, tidak mungkin sesingkat itu. Bagaimanapun aku telah menghilang dua bulan lamanya. Atau aku harus berterus-terang saja dan menjelaskan kalau aku di seret oleh raksasa ke dasar telaga dan ular tersebut sebenarnya adalah sisa jiwa seekor naga dan kemudian aku menerima warisannya.""Huft, kalau dipikir-pikir, cerita itu lebih terdengar seperti dongeng dan mungkin akan sangat sulit dipercaya. Siapa yang akan percaya jia di dunia masih ada seekor naga? Meskipun itu hanya pecahan jiwa sekalipun. Apalagi Nadya orangnya sangat kritis dan logis.""Aku tidak b

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   192. ANCAMAN MAX LEWIS

    "Aku tidak peduli kamu mendengar isu tidak jelas itu darimana. Kalaupun perusahaanku dalam masalah, aku tidak akan pernah meminta bantuanmu, Jay. Atau aku perlu menelpon Erika untuk menjemputmu ke sini?" Balas Nadya dingin dan membuat Jay yang semula terlihat percaya diri menjadi canggung dengan wajah memerah karena malu ditolak Nadya secara terang-terangan seperti itu."Hahahaa... Wanita yang galak! Aku suka. Oh man, sepertinya keberuntunganmu sudah habis. Jangan bilang kalau aku tidak memberikan kesempatan, hahaha!" Tawa Max menertawakan Jay.Max tanpa malu-malu bahkan duduk duduk di sofa depan meja Nadya sambil melipat satu kakinya dan mengeluarkan cerutunya.Seorang pengawal dengan sigap menyalakan korek untuk Max dan membuatnya terlihat seperti seorang bos yang mengendalikan situasi. Aura Max berbeda dengan Jay.Jika Jay terlihat seperti orang kaya pada umumnya, maka Max lebih terlihat seperti seorang mafia dengan aura menindas dan syarat kekejaman. Itu pula yang membuat Lona leb

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   191. ANTON YANG LICIK

    Anton menatap iri kemegahan ruangan Nadya dan membayangkan jika ruangan semewah itu menjadi miliknya, tentu saja lengkap dengan perusahaannya.Wajar saja Anton cemburu dengan pencapaian Nadya. Baru beberapa bukan yang lalu Nadya dan keluarganya pindah ke kota ini dan meminta bantuan keluarga besarnya untuk meminta perlindungan dan membantu kehidupan mereka karena Madya Nadya dan keluarganya baru saja di'buang' oleh keluarga Wongso.Siapa sangka, nasib Nadya akan berubah begitu drastis hanya dalam beberapa bulan. Tidak hanya bisa mengenal keluarga kelas satu di kota ini tapi kehidupan mereka juga berubah sangat drastis. Nadya bahkan bisa memiliki sebuah perusahaan yang tingkatnya di atas perusahaan keluarganya dan hanya dalam waktu relatif singkat, status Nadya dan keluarganya bahkan sudah melewati keluarga Dehen.Karena kedengkiannya, Anton coba menghasut keluarganya dengan coba menjodohkan Nadya dengan kenalannya. Tentu saja, tujuan Anton yang sebenarnya adalah untuk memperdaya Nad

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status