Beranda / Urban / AWAN - THE NEXT SANJAYA / 5. RENCANA LICIK IBU TIRI

Share

5. RENCANA LICIK IBU TIRI

Penulis: sutan sati
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-25 19:42:28

Silvi masih uring-uringan di dalam kamarnya.

Setelah melampiaskan kekesalannya terhadap Awan, nyatanya itu tidak mengurangi emosinya sama sekali. Ia masih belum puas untuk menghukum Awan dan kalau bisa, ia berharap dapat mengusir Awan dari rumah ini.

Semua kebencian Silvi terhadap Awan, bermula dari penolakan Awan terhadap dirinya. 

Penolakan Awan sempat membuat rencana pernikahannya dengan Cipta Mahendra jadi tertunda. Semenjak itu, Silvi selalu memendam kebencian pada Awan. 

Ditambah, kenyataan bahwa Awan sebenarnya bukanlah anak biologis dari Cipta Mahendra, membuat Silvi semakin ingin untuk menyingkirkan Awan dan membuatnya bisa menguasai semua kekayaan Cipta Mahendra. 

Sekarang, setelah berhasil mengendalikan suaminya. Silvi bisa lebih leluasa menindas Awan. Hanya saja, sikap Awan yang tidak pernah membalas ataupun mengeluh, bukannya membuat Silvi senang, justru membuatnya malah semakin membenci Awan.

Saat Silvi sedang memikirkan cara lain untuk menyiksa Awan, Cipta Mahendra pulang dengan wajah kusut. Suaminya pulang lebih cepat dari biasanya. Namun, ketika melihat raut lelah suaminya, Silvi segera tahu jika sang suami sedang banyak masalah di perusahaannya.

Seminggu lagi adalah batas tenggat proyeknya. Sementara aliran dana perusahaan lagi tersendat dan membuat proyek yang sedang digarap oleh perusahaan Cipta terancam mangkrak. Jika itu sampai terjadi, perusahaannya bukan hanya akan rugi, tapi juga akan dipaksa untuk membayar kerugian klien mereka.

Jika sudah begitu, kerugiannya bukan lagi masalah modal semata. Tapi, juga akan berdampak pada citra perusahaannya.

Cipta Mahendra sudah berupaya mengajukan pinjaman ke beberapa Bank untuk mendapatkan kucuran dana. Hanya saja, beberapa pinjaman perusahaan yang sempat macet membuat pihak Bank tidak mau meminjamkan uang pada perusahaannya.

Melihat ekspresi suram sang suami, Silvi dengan cepat merubah penampilan dan raut wajahnya. Dengan sedikit rayuan dan tingkah manja-manja nakal yang selama ini menjadi senjata andalannya untuk menaklukan sang suami, membuat Cipta bisa melupakan masalahnya untuk sementara waktu. Tanpa diminta, Cipta sudah menceritakan sendiri semua masalahnya. 

Mendengar keluhan suaminya, Silvi seketika mendapatkan ide.

"Kenapa mas harus pusing memikirkannya. Aku punya solusi untuk masalah yang sedang mas hadapi."

"Pertanyaannya, mas mau tidak melakukannya?" Ujar Silvi dengan senyum yang dipenuhi oleh maksud tersembunyi.

"Maksudmu apa, sayang? Cepat katakan padaku! Aku sudah pusing memikirkan masalah ini seminggu ini. Proyeknya hampir jatuh tempo, jika sampai mangkrak, perusahaan akan mengalami kerugian yang sangat besar." Ucap Cipta Mahendra tidak berdaya.

Melihat respon suaminya, Silvi tahu jika rencananya pasti akan berhasil kali ini.

"Mas, bukankah kamu hanya kekurangan uang sepuluh milyar untuk suntikan dana proyek?"

"Ya, apa kamu tahu darimana aku bisa mendapatkannya?" Tanya Cipta berharap.

Cipat berpikir, jika istrinya memiliki banyak relasi dan siapa tahu, ia bisa memanfaatkan relasi istrinya itu sebagai penyuntik modal sementaranya.

Silvi tersenyum licik dan berkata, "Jual saja rumah ini, mas!"

Mendengar usulan istrinya, kening Cipta berkerut tajam. Ada sedikit keengganan dalam dirinya dan Silvi sangat paham apa alasan yang membuat suaminya enggan untuk menjual rumah yang sedang mereka tempati sekarang.

"Mas, rumah ini bernilai empat puluh milyar lebih. Kamu bisa menutup kekurangan modal untuk proyekmu. Sementara sisanya, kita bisa menggunakannya untuk membeli rumah lain yang sama mewahnya dengan rumah ini. Ya, meski rumahnya sedikit lebih jauh dari pusat kota."

Sekilas, rencana Silvi terkesan sangat masuk akal dan bijak. Bagaimanapun, mereka tidak akan kehilangan rumah dan hanya memindahkannya ke lokasi yang agak jauh dari pusat kota, namun dengan nilai yang sama. Hanya saja, rumah yang mereka tempati sekarang atas nama mendiang istrinya Cipta. 

Dengan sedikit rayuan maut, Silvi berhasil membuat pendirian Cipta goyah.

"Tapi..."

"Kamu pasti memikirkan Awan, 'kan?"

Sebelum Cipta sempat melanjutkan ucapannya, Silvi seakan sudah bisa menebak isi pikiran suaminya itu. Rumah ini dibeli Cipta atas nama mendiang istrinya. Otomatis, Awan adalah ahli warisnya dan memiliki hak atas rumah ini. Karena Silvi ingin menyingkirkan Awan dan menguasai sepenuhnya harta suaminya, ia berpikir untuk memulainya dari rumah ini. Dengan begitu, ia pasti bisa mengusir Awan dari kehidupan mereka.

"Tenang saja, aku akan meyakinkan Awan agar bersedia menjual rumah ini."

"Dia pasti tidak akan menolaknya. Bagaimanapun, dia berhutang budi padamu, mas. Jadi, dia harusnya tau diri dan membalas semua kebaikanmu."

Silvi begitu pandai mempengaruhi dan meyakinkan suaminya. Sehingga, bukan hanya suaminya terbujuk dengan rayuannya, Silvi juga berhasil meyakinkan Cipta jika tindakan yang mereka lakukan adalah pilihan yang benar. 

"Apa Awan mau melepas rumah ini begitu saja? Bagaimanapun, rumah ini menyimpan banyak kenangannya bersama mendiang ibunya. Anak itu begitu menyayangi ibunya."

"Mas jangan khawatirkan hal itu. Kita akan mengajak Awan tinggal di rumah baru kita nanti. Itupun kalau dia mau!" Ujar Silvi dengan santainya.

Tapi, itu hanya sekedar ucapan pemanis belaka. Jika pilihan seperti itu ada, Silvi pasti tidak akan membiarkan Awan tinggal bersama mereka. Karena tujuannya adalah mengusir Awan dalam kehidupan mereka dan menguasai seluruh harta Cipta Mahendra.

Jadi, alasan menjual rumah ini sebenarnya untuk mengusir Awan dari kehidupan mereka. Dengan begitu, tidak akan ada lagi penghalang darei rencana jangka panjang Silvi ke depannya.

"Baiklah, semuanya aku serahkan padamu!" Ujar Cipta menyetujui rencana istrinya.

"Hehehe, tunggu di sini dan percayakan padaku!" Balas Silvi dengan senyum penuh kemenangan.

Di sisi lain, Awan masih sibuk mengepel lantai rumah dan tidak mengetahui apa yang sedang direncanakan oleh ibu tirinya.

DI dekatnya, beberapa pembantu tampak prihatin melihat majikan muda mereka harus mengepel lantai seperti ini. Mereka ingin membantu Awan, tapi ditolak oleh Awan sendiri.

Awan tidak ingin kejadian bulan sebelumnya terulang. Di mana saat itu, pembantu yang coba membantu Awan sampai dimarahi habis-habisan oleh ibu tirinya. Tidak hanya itu, gaji bulanan mereka juga dipotong secara sepihak oleh ibu tirinya.

Awan menghargai perhatian mereka. Hanya saja, ia tidak ingin mereka kena hukuman yang sama atau mungkin yang lebih berat dari ibu tirinya.

Saat Awan sedang fokus membersihkan lantai, Silvi tiba-tiba datang menghampirinya.

Sejenak, Awan mengira jika Silvi akan memarahinya kembali atau mungkin akan menambah pekerjaannya.

"Awan, kamu tidak usah mengerjakan pekerjaan ini. Serahkan saja pada pembantu!"

"Kamu pasti capek, 'kan? Seharian belajar. Apa kamu sudah makan? Nanti biar mama suruh bi Narti buat masakin makanan kesukaan kamu." Ucap Silvi dengan lembut, layaknya seorang ibu. Sangat jauh dari kesan ibu tiri kejam yang melekat dalam diri Silvi selama ini.

Awan yang sudah menyiapkan mental untuk kena marah, jadi bengong.

Apa dia masih ibu tirinya? Pikir Awan saking bingungnya.

Tidak hanya Awan, para pembantu yang berada tidak jauh dari Awan juga dibuat bingung dengan perubahan sikap Silvi yang begitu tiba-tiba.

Mereka sempat mengira, jika yang biocara barusan bukan Silvi, tapi orang lain.

"Eh?"

Awan bahkan tidak tahu harus berkata apa.

Lebih lanjut, Silvi bahkan menarik tangan Awan lembut. 

"Sini, ikut ibu sebentar. Ada yang mau ibu bicarakan dengan kamu."

Melihat sikap Silvi yang berubah lembut, Awan seharusnya merasa senang. Tapi, tidak!

Kenyataannya, Awan justru merasakan perasaan tidak enak. Ia menebak, perubahan sikap ibu tirinya itu pasti ada maksud terselubung.

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Cinta Terlarang
dasar manusia licik,,kasian awan
goodnovel comment avatar
puipui575
akhirnya update disini juga. semangat terus bang.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   6. AYAH YANG SUDAH BERUBAH

    "Duduklah, nak! Kita sudah lama tidak ngobrol antara ayah dan anak. Selama ini, papa terlalu sibuk di perusahaan. Sehingga jarang memperhatikanmu." Ucap Cipta dengan nada lembut layaknya seorang ayah.Sementara Silvi bersikap seperti layaknya seorang istri penyayang suami dengan duduk di sebelahnya, sambil memeluk lengan Cipta.Sesuatu yang terasa aneh bagi Awan saat ini. Bagaimana tidak? Setelah pernikahan ayahnya dengan Silvi, ayahnya sudah berubah total. Awan bahkan merasa asing dengan sosok ayahnya sendiri. Bahkan, setelah kematian ibunya, Cipta sesekali masih menanyakan kabarnya. Meskipun hanya obrolan singkat, tapi itu masih bermakna dan membuktikan bahwa mereka masih satu keluarga. Namun, semenjak ayahnya menikah dengan ibu tirinya, Cipta tidak lagi pernah berinteraksi dengan Awan.Jangankan sekedar menanyakan kabar, bertemu pun hampir tidak pernah. Meskipun mereka tinggal satu rumah, mereka seperti berada di dunia yang berbeda.Sekarang, mendengar ucapan penuh perhatian ay

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-26
  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   7. PERGI TANPA TUJUAN

    "Nak..."Cipta ingin membujuk Awan sekali lagi. Namun, Awan langsung menyelanya dengan kalimat yang lebih tegas, "Tidak, pa. Aku tidak akan pernah setuju untuk menjual rumah ini.""Kenapa kamu keras kepala begini? Papamu hanya meminta untuk menujual rumah bobrok ini. Lagian, rumah ini dibeli pakai uang papamu. Apa hakmu untuk menolaknya? Hah?""Kamu seharusnya berkaca, jika bukan karena papamu, kamu dan ibu pelacurmu itu, tidak akan pernah mendapatkan hidup yang layak dan bergelimang harta. Kamu dan ibumu itu bahkan akan menjadi gelandangan selamanya. Bahkan, jika ibumu mati, ia akan mati seperti anjing liar.""Kalian berdua bisa hidup dan tinggal di rumah ini, semua itu karena pemberian suamiku, mengerti?""Sekarang, sudah seharusnya kamu membalas semua kebaikan papamu."Melihat Awan yang bersikeras menolak permintaan suaminya, Silvi langsung menyela dengan kalimat tajam.Awan yang selama ini tidak pernah membalas ucapan tajam ibu ti

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-27
  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   8. TUAN CODE?

    "Kakak, apa kali ini kita benar-benar akan berpetualang?" "Kenapa? Kamu sepertinya senang sekali berpetualang dan meninggalkan rumah itu? Apa kamu tidak suka tinggal di sana?" "Tentu saja! Kita bisa melihat dunia lebih luas dan mencoba banyak tantangan seru kalau di luar." "Bukan rumahnya, tapi wanita sadis itu. Dia suka sekali menindasmu, aku tidak suka! Jika kamu tidak melarangku, aku sudah memakannya dari jauh-jauh hari." "Hehehe, aku suka kalau kamu melakukannya. Tapi, tidak usah! Hanya akan menambah bebanku saja." Entah sudah berapa lama Awan bertukar cerita dengan seorang anak cewek berusia sebelas tahun. Keduanya begitu asik mengobrol di jalanan yang cukup sepi. Saat itu, sudah pukul dua belas tengah malam dan jalan yang mereka lewati relatif lebih sepi. Sehingga, tidak ada yang memperhatikan keduanya. Jika pun ada, orang-orang hanya akan melihat seorang cowok remaja yang membawa sebuah tas ransel besar sedang berbicara seorang diri. Saat ini, Awan masih belum mengetahui

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-28
  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   9. AKU TIDAK SUKA TERIKAT

    "Jika kamu bersedia bergabung dengan Sky Light, kamu akan mendapatkan gaji tahunan sebesar seratus milyar. Belum termasuk bonus kinerja dan asuransi. Jika ditotal, penghasilan bersihmu dalam setahun bisa mencapai dua ratus milyar rupiah lebih.""Bagaimana?"Saat mengucapkan penawaran itu, ekspresi Florensia terlihat begitu yakin bahwa remaja seperti Awan tidak mungkin bisa menolaknya.Lagian, ini jaman apa? Uang hampir dapat mengendalikan segalanya. Penawaran yang diberikan Sky Light pada Awan, sebenarnya sangat tinggi. Seorang ahli IT profesional di Microsoft saja, belum tentu bisa mendapatkan gaji sebesar ini. Tapi, mereka tidak membuat penawaran yang sia-sia.Perusahaan raksasa sebesar Sky Light begitu menghargai bakat dan kemampuan. Awan termasuk bakat langka yang jarang ada. Dengan usianya yang masih remaja, bisa menembus sistem keamanan Sky Light yang sangat kuat merupakan pekerjaan yang hanya bisa dilakukan oleh jeniusnya dari jenius. Semua ahli di Sky Light rata-rata adalah j

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-30
  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   10. KONFLIK TIGA BIDADARI

    Jika dibandingkan dengan siswa jurusan IPA, populasi cewek-cewek cantik di jurusan IPS relatif lebih sedikit. Itu karena cewek-cewek di jurusan IPA terkenal akan kepintarannya dan mereka yang memilih jurusan tersebut, biasanya adalah anak-anak pilihan.Sehingga wajar, begitu seorang cewek cantik berjalan masuk ke salah satu kelas jurusan IPS, kehadirannya langsung menarik perhatian. Terutama dari anak-anak cowok. Tidak sedikit yang coba mendekatinya dan mengajaknya berkenalan. Syukur-syukur bisa menjadikannya pacar.Namun, semua itu hanya harapan semu dan bayangan liar mereka semata. Kenyataannya, cewek cantik berwajah imut tersebut, tidak sedikitpun melirik ke arah mereka. Tujuannya datang ke kelas IPS hari itu cuma satu, mencari keberadaan Awan.Cewek tersebut tidak lain adalah Clara, saudara tiri Awan.Clara yang sedang mencari keberadaan Awan, langsung menghampiri si kembar Kirana dan Karina dan bertanya langsung tanpa basa-basi, "Kak, apa kalian tahu di mana kak Awan saat ini?"

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-01
  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   11. DITABRAK WANITA CANTIK

    Ini adalah hari ketiga Awan pergi dari rumah dan mendapat rejeki nomplok satu triliyun dari Florensia. Sebenarnya, ia bisa saja berfoya-foya dengan membeli rumah mewah ataupun kendaraan megah edisi terbaru dan berlagak layaknya anak-anak orang kaya. Toh, itu tidak akan berpengaruh banyak terhadap saldo rekeningnya.Hanya saja, mendiang ibunya selalu mendidik Awan untuk bijak mengatur keuangannya.Entah saat menasehatkan itu, ibunya sudah berfirasat akan meninggalkan Awan untuk selamanya, sehingga ia ingin anaknya bisa berhemat dan merencanakan masa depannya dengan hati-hati. Karena tidak lama setelah itu, ibunya mengalami kecelakaan tragis dan pergi untuk selamanya.Karena teringat dengan nasehat ibunya tersebut, Awan berencana menggunakan uangnya untuk investasi.Pertama-tama, ia memikirkan untuk membeli sebuah ruko yang nantinya akan ia gunakan sebagai kantor dan juga tempat tinggal sementara. Di samping itu, Awan juga membutuhkan perangkat komputer super canggih untuk menunjang pe

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-02
  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   12. NADYA WONGSO

    Nadya Wongso yang sedang terbaring di atas ranjang, perlahan membuka matanya. Ini adalah kali pertama ia minum-minum. Meski hanya dua gelas, sudah membuatnya mabuk."Eh, di mana ini?"Nadya melihat sekeliling, lalu memijat keningnya dan mulai berusaha mengingat apa yang terjadi.Dia minum banyak alkohol di bar, kemudian dia lupa apa yang terjadi setelahnya dan tahu-tahu, sekarang ia sudah berada di dalam kamar hotel.Ekspresi Nadya seketika menegang, apakah dia telah dinodai oleh seseorang?Dia segera membuka selimut untuk memastikan dan menemukan bahwa pakaiannya hilang. Hanya satu set pakaian dalam yang tersisa.Segera setelah merasakan bagian intimnya, muncul perasaan aneh.Nadya benar-benar panik, mungkinkah ia telah kehilangan kesuciannya yang telah ia jaga selama dua puluh satu tahun hanya karena sekali mabuk?Nadya melompat dari atas ranjang dan melihat memang ada noda warna merah yang menyilaukan di atas sep

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-03
  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   13. NADYA YANG LICIK

    "Kemarilah!""Apa yang kamu inginkan?" Tanya Awan waspada.Ia khawatir, jika Nadya masih menyimpan dendam padanya dan kembali menyerangnya. Melihat kenekatanya terakhir, Awan tidak ragu jika wanita ini akan membunuhnya jika sampai ia lengah.Awan sudah mengganti baju dan memandang Nadya dengan waspada.Sayangnya, Awan berpikir terlalu jauh. Nadya awalnya berniat memita maaf pada Awan. Namun, melihat tatapan penuh waspada Awan terhadap dirinya, dia tiba-tiba menjadi kesal, "Apa maksudmu? Apa kamu pikir aku akan menodaimu?"Bukankah terbalik? Seharusnya wanita yang lebih waspada saat berduaan dengan lawan jenis yang bukan keluarganya dalam kamar hotel seperti ini? Sekarang kesannya, kenapa malah dia yang jadi penjahatnya?"Mungkin saja. Kamu kan sudah melihat tubuhku?""Kamu..."Entah darimana kepercayaan diri bocah ini berasal. Karena itu, ia berkata dengan kesal dan nada memerintah, "Sekarang, kamu pergi keluar dan belika

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-03

Bab terbaru

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   191. ANTON YANG LICIK

    Anton menatap iri kemegahan ruangan Nadya dan membayangkan jika ruangan semewah itu menjadi miliknya, tentu saja lengkap dengan perusahaannya.Wajar saja Anton cemburu dengan pencapaian Nadya. Baru beberapa bukan yang lalu Nadya dan keluarganya pindah ke kota ini dan meminta bantuan keluarga besarnya untuk meminta perlindungan dan membantu kehidupan mereka karena Madya Nadya dan keluarganya baru saja di'buang' oleh keluarga Wongso.Siapa sangka, nasib Nadya akan berubah begitu drastis hanya dalam beberapa bulan. Tidak hanya bisa mengenal keluarga kelas satu di kota ini tapi kehidupan mereka juga berubah sangat drastis. Nadya bahkan bisa memiliki sebuah perusahaan yang tingkatnya di atas perusahaan keluarganya dan hanya dalam waktu relatif singkat, status Nadya dan keluarganya bahkan sudah melewati keluarga Dehen.Karena kedengkiannya, Anton coba menghasut keluarganya dengan coba menjodohkan Nadya dengan kenalannya. Tentu saja, tujuan Anton yang sebenarnya adalah untuk memperdaya Nad

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   190. MEMBUKA SIMPUL KE TIGA

    Dinding gua bergetar dan beberapa batu mulai berjatuhan. Gua yang telah ada selama ibuan tahun tersebut sepertinya tidak bisa lagi bertahan.Di saat bersamaan, Awan membuka mata dan aura kuat tampak mengelilingi seluruh tubuhnya.Dibanding sebelumnya, penampilan Awan yang sekarang terlihat seperti seorang pertapa. Rambutnya sedikit lebih panjang serta wajahnya yang tampan mulai ditutupi oleh jambang dan kumis tipis."Haah!" Awan menarik napas dalam dan melepaskannya ke udara dan seketika udara keruh memenuhi udara sebelum menguap tersapu angin.Awan tidak tahu berapa lama waktu yang telah ia habiskan untuk menyerap pil roh. Namun, hasil yang ia tuai melebihi dari ekspektasi naga Ragnarok terhadapnya. Ia telah berhasil membuka simpul ke tiga dan sekaligus mencapai level Pemutusan Roh.Sekarang, Awan dapat merasakan jumlah reiki di dalam tubuhnya meningkat drastis yang membuat tidak hanya kekuatannya meningkat berkali-kali lipat tetapi juga kemampuan persepsinya jadi lebih luas dan ter

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   189. BOCAH YANG BERUNTUNG

    Tanpa terasa dua hari sudah berlalu sejak Awan mulai berlatih teknik pemurnian tubuh naga.Naga Ragnarok yang sedang menjaga api di luar bejana dibuat terkejut begitu bejana tempat Awan berada tiba-tiba retak dan sebuah cahaya menyilaukan keluar dari dalamnya.Tidak lama setelah itu, bejana yang terbuat dari perunggu tersebut pecah dan sosok Awan muncul dari dalamnya dengan berselimutkan cahaya keemasan."Bagaimana mungkin? Dia benar-benar berhasil menyempurnakan tahap pertama pemurnian tubuh naga?" Seru Ragnarok tidak percaya.Bagaimana tidak? Teknik ini sejatinya adalah teknik bangsa naga karen mereka terlahir dengan fisik khusus dan juga api bawaan yang sudah ada semenjak mereka lahir.Namun, Awan menggunakan cara yang berbeda yaitu dengan menggunakan elemen air untuk mengendalikan amukan api saat pemurnian tubuh naga.Tidak hanya berhenti disitu, Awan juga berhasil menyempurnakan teknik ini lebih cepat dan menyatu sempurna dengannya.Ragnarok bisa melihat jika cahaya yang menyelimu

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   188. TEKNIK PEMURNIAN TUBUH NAGA

    "Namun, sebelum kamu menyerap teratai inti bumi dan memurnikannya, kamu harus menguasai teknik tubuh naga secara sempurna terlebih dahulu.""Teratai inti bumi ini mungkin cukup untuk mengantarmu naik tingkatan kecil menjadi Pembentukan Jiwa tahap puncak dan kalau beruntung, itu bisa membuatmu selangkah lebih dekat membuka simpul ketiga dalam tubuhmu.""Apa? Senior juga tahu tentang simpul dalam tubuhku?" Ujar Awan terkejut.Kultivasi Awan sangat unik dan berbeda dengan kultivator pada umumnya. Itu karena ia mewarisi teknik kultivasi dari raja Asura. Didalam tubuh Awan terdapat dua belas simpul murni yang membatasi kekuatan sejati. Sejauh ini, Awan baru membuka dua simpul dan jika ia membanding kekuatannya dengan tetua Wahyu yang ia lawan sebelumnya, Awan menyimpulkan kekuatannya berada di level Pembentukan Jiwa tahap menengah. Hanya saja, perbedaan pengalaman serta kekuatan, Awan masih berada setingkat di bawah tetua Wahyu.Namun, cara menentukan tingkat kekuatan Asura bukan dengan ti

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   187. WARISAN RAGNAROK III

    Awan mengyunkan dager sepasang dager di tangannya beberapa kali untuk menguji kemampuannya lebih lanjut. Semakin lama ia menggunakannya semakin Awan dibuat kagum. Selama ini Awan belum pernah menggunakan senjata meski dalam warisan Asura terdapat beberapa teknik beladiri menggunakan senjata. Mungkin karena ia belum menemukan senjata yang cocok dengannya.Namun ketika ia menggunakan dager pemberian Naga Ragnarok, Awan seperti menemukan kecocokan dengan senjata tersebut.'Tebasannya sangat tajam namun tidak meninggalkan jejak apapun, sangat sempurna sebagai senjata pembunuh yang sangat mematikan. Beratnya juga ringan dan membuatnya menjadi sangat fleksibel. Bahkan, setelah diayunkan hampir tidak meninggalkan jejak lintasan angin. Meski begitu, hanya dengan mengayunkannya seperti ini, sudah cukup untuk membelah benda ringan.' Pikir Awan kagum."Senior naga, dari apa senjata ini terbuat? Ini terlihat kokoh dan sangat tajam seperti terbuat dari baja namun jelas ini bukan baja. Selain itu,

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   186. WARISAN RAGNAROK II

    "Nak, terima warisanku ini!" Naga Ragnarok menjentikkan jarinya dan sebuah cincin hitam melayang tepat di depan Awan.Dengan cepat Awan meraih cincin tersebut dan menatap Ragnarok dengan penuh tanya. Bagaimanapun cincin ditangannya itu hanya terlihat seperti cincin hitam biasa dan bahkan tanpapermata ataupun ukiran apa-apa di permukaannya alias polos.Lalu, apa maksudnya naga Ragnarok menyebut cincin tersebut sebagai warisan."Hmn, aku lupa! Diduniamu sekarang mungkin sangat asing dengan benda ini. Kamu pasti sudah mengaktifkan kesadaran ilahimu, benar?"Awan mengangguk ringan, "Iya, sudah senior naga.""Kalau begitu gunakan kesadaran ilahimu dan lihat apa yang ada dalam cincin ditanganmu itu!" Perintah naga Ragnarok.Meski masih sedih bingung dengan maksud dibalik perintah naga Ragnarok namun Awan tetap menurutinya. Selama ini, Awan hanya menggunakan kemampuan kesadaran ilahinya untuk melihat apa yang tidak bisa dijangkau oleh inderanya. Karena itu, ia heran kenapa naga Ragnarok me

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   185. WARISAN RAGNAROK I

    "Maksud anda tanaman ini, senior naga? Hahaha, tolong maafkan aku! Kalau aku tahu kalau tanaman ini adalah milikmu, aku tidak akan pernah mengambilnya." Ujar Awan mengeluarkan tanaman inti bumi dari balik pakaiannya dengan senyum canggung.Saat ini, meski teratai inti bumi memiliki khasiat yang luar biasa, Awan tidak akan berani memiliki pikiran untuk mengambilnya. Sebesar-besar khasiat teratai inti bumi langka tersebut, nyawanya masih lebih berharga.Itu sama saja dengan seekor semut yang bermimpi coba merebut sebuah apel dari seekor gajah.Namun, satu hal yang tidak disangka-sangka oleh Awan, ternyata Ragnarok tidak lagi berminat dengan tanaman langka ditangannya."Sudahlah! Sekarang, tanaman ini tidak lagi berguna untukku."Awan di hati bingung sejenak dan sempat berharap dalam hatinya. Namun, seketika ia teringat dengan sesuatu dan bertanya dengan hati-hati, "Senior naga, apa itu karena aku memetik tanaman ini sebelum 'waktu'nya?"Untuk khasiat khusus tertentu, tanaman langka seper

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   184. BERTEMU NAGA KEKACAUAN

    Awan tenggelam ke dasar telaga. Tidak tahu berapa lama dirinya tidak sadarkan diri karena diseret oleh ular raksasa tersebut. Satu hal yang jelas, saat ia sadarkan diri, ia hanya menemukan kegelapan total. Tapi, itu bukan lagi berada di dalam air melainkan dalam ruang hampa yang sangat gelap dimana panca indera normal tidak akan berfungsi.Namun, berbeda halnya dengan Awan, didalam dirinya terdapat warisan kekuatan raja Asura sang penguasa kegelapan. Berada di dalam kegelapan seperti ini, Awan justru bisa melihat dengan sangat jelas berkat kemampuan bawaannya.Hanya saja, baru saja kesadarannya kembali, Awan dibuat terkesiap dan reflek melompat mundur sambil mengambil sikap waspada dengan mata tajam memperhatikan sekitarnya.Terakhir, Awan masih ingat dengan sangat jelas kalau dirinya sedang diseret ke dalam air oleh monster ular bintang lima. Ular itu terlihat sangat ingin membunuhnya. Lalu, di mana ular itu sekarang? Dan di mana dia berada saat ini? Sejauh mata memandang hanya ada

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   183. AKU AKAN MENUNGGUMU!

    Dibawah perlindungan prajurit bayangan Awan, Dian dan yang lainnya berhasil keluar dengan selamat dari gua.Meski ada beberapa puluh orang yang sudah disiapkan oleh Edi untuk berjaga-jaga dan membunuh jika ada keluarga Saka yang berhasil keluar. Sebuah rencana yang licik dan kejam tanpa membiarkan satupun saksi mata yang hidup. Hanya saja, dengan kekuatan prajurit bayangan Awan, mereka semua dengan mudah disingkirkan."Si-siapa mereka sebenarnya, tetua Dion?" Tanya Shelma dengan ragu-ragu.Berada dalam perlindungan mereka, membuat Shelma dan yang lainnya tidak perlu repot-repot lagi bekerja. Mereka bahkan tidak mengeluarkan keringat sedikitpun. Untung saja, pasukan sekuat itu berada di pihak mereka. Tetua Dion menggeleng dan menjawab lirih, "Aku juga tidak tahu! Sepertinya, mereka di bawah perintah dokter jenius Awan."Tetua Dion sendiri juga dibuat terkejut dengan kemunculan pasukan bayangan sekuat ini. Tapi, kenapa Awan tidak mengeluarkan mereka sedari awal? Jadi mereka tidak perlu

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status