Beranda / Urban / AWAN - THE NEXT SANJAYA / 3. SISI LAIN SEORANG AWAN

Share

3. SISI LAIN SEORANG AWAN

Penulis: sutan sati
last update Terakhir Diperbarui: 2023-09-10 20:33:58

Hari itu, Awan tidak mood seharian di sekolah. Semua pelajaran hari ini, tidak satupun yang hinggap di kepalanya. Meski semua itu tidak masalah, karena Awan masih bisa belajar sendiri seperti kebiasaannya selama ini.

Gosip tentang dirinya yang membuat seisi sekolah menertawakan dan mencemoohnya, membuat Awan tidak bisa berkonsentrasi belajar. Ia bahkan tidak bisa tidur siang seperti kebiasaannya selama ini. Kondisi ini sangat menganggunya.

Saat ini, Awan tidak bisa berbuat apa-apa. Meski begitu, Awan bukan tipe orang yang akan berdiam diri selamanya ketika dia dihina. Ia bersumpah, begitu menemukan siapa pelaku yang telah menyebarkan fitnah tentang dirinya, ia akan membuat orang itu membayar mahal atas apa yang telah dilakukannya.

"Awan, ini!"

Seorang gadis cantik dengan lesung pipit tipis di sudut pipinya, menyerahkan sebotol minuman mineral ke tangan Awan, saat ia baru saja melewati sebuah warung di jalan samping sekolah. Itu bukan jalur utama dan jarang di lewati oleh siswa dan hanya ada satu warung yang sering dijadikan tempat nongkrong oleh siswa-siswa nakal di sekolah mereka.

Tidak hanya sendiri, ada dua orang cewek dengan seragam SMA yang sama dan secara khusus menanti Awan lewat sana. Tidak hanya seragam, keduanya memiliki kecantikan dan juga tinggi yang sama. Selain orang yang telah lama mengenal keduanya, akan sangat sulit untuk membedakan keduanya.

Mereka tahu, Awan seringkali pulang lewat jalan ini. Sehingga, mereka sengaja menunggu Awan di sana. Selain itu, tujuan mereka menunggu Awan kali ini, karena kejadian yang menghebohkan sekolah mereka hari ini. 

Keduanya satu sekolah dengan Awan, namun beda kelas dan jurusan. Dua dara cantik ini berada di kelas 11 IPS. Meski begitu, berita tentang Awan telah menyebar dan hampir semua orang mengetahuinya.

Mereka melihat banyak orang menggosipkan Awan dan bahkan ada yang terang-terangan menghina Awan secara langsung. Meski begitu, mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Sehingga yang bisa mereka lakukan adalah menghibur Awan. 

Keduanya khawatir, jika Awan akan terpukul karena berita tersebut. Itu sebabnya, mereka sengaja menunggu Awan pulang dan menghiburnya.

Mereka adalah Kirana dan Karina.

"Terimakasih!" Ucap Awan menerima botol minuman dari tangan Karina dan tanpa sungkan meminumnya.

Melihat dari gelagat keduanya, Awan bisa tahu kalau mereka ingin menghiburnya. Seketika, perasaan Awan menjadi hangat. Tidak salah, sahabat adalah orang yang paling mengerti perasaan sahabatnya.

Di saat semua orang merendahkan dan menghinanya, masih ada sahabatnya yang bersedia untuk menghiburnya.

"Kamu, tidak apa-apa, 'kan?" Tanya Kirana dengan ragu-ragu.

Awan tersenyum dan bersikap seperti ia yang biasanya, "Aku gak apa-apa."

Dua saudara kembar cantik ini bermaksud untuk menghibur Awan. Tapi, melihat Awan baik-baik saja, mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Keduanya juga mengajak Awan pergi ke toko buku sebagaimana hobi Awan selama ini atau ke taman hiburan. Namun, semua ide itu di tolak oleh Awan.

"Kalian tahu sendiri, ibu tiriku seperti apa! Aku harus pulang cepat. Kalau tidak, dia bisa berubah menjadi nenek lampir." Tolak Awan seraya bercanda.

Tidak ada rahasia yang ia tutupi dari dua sahabatnya tersebut. Itu sebabnya, ia bisa bercanda lepas dengan mereka.

Tapi, tidak begitu dengan Kirana dan Karina. Meski mereka sempat tertawa karena candaan Awan. Tapi, di saat itu pula, mereka merasa kasihan di dalam hati untuk Awan. 

Bagaimana tidak? 

Mereka tumbuh bersama dan mereka tahu, jika Awan sangat dimanja oleh ibunya semasa hidup. Segala kebutuhan Awan selalu tercukupi. Bagaimanapun, keluarga Awan termasuk golongan berada.

Hanya saja, semenjak ayahnya menikah lagi dan Awan tinggal bersama ibu tirinya, kehidupan Awan seakan berubah seratus delapan puluh derjat. Dari seorang pangeran menjadi seorang budak.

Sungguh miris!

Ibu tiri Awan mengendalikan semuanya dan memperlakukan Awan tidak ubahnya seperti seorang pembantu.

Pernah mereka menanyakan pada Awan, kenapa ia bisa bertahan dengan kehidupan seperti itu?

Saat itu, Awan hanya memberikan dua jawaban yang tidak pernah mereka mengerti, "Aku tidak bisa meninggalkan rumah yang memberiku kenangan bersama ibu dan aku, tidak bisa hidup tanpa keluarga."

Baik Kirana ataupun Karina tidak mengerti, bagaimana Awan masih mengatakan jika keluarganya yang sekarang adalah keluarga. Sementara, orang-orang yang ia anggap sebagai keluarga, malah memperlakukannya dengan kejam.

Mereka berpisah di persimpangan jalan, karena arah rumah mereka berbeda.

Sementara itu, di ujung gang yang di lewati Awan, ada tiga orang siswa yang juga sengaja menunggu Awan. Mereka sengaja tidak menunggu bersama Kirana dan Karina, karena ingin membahas masalah yang sangat pribadi bersama Awan. 

Ekspresi ke tiganya tampak seperti orang yang sedang menahan kesal.

Begitu melihat Awan, ke tiganya segera menghampiri dan mencegat Awan, "Bos, kalau lu mau, kami bisa menghabisi anak-anak manja ini untukmu!" Ucap pria yang memiliki badan paling besar tanpa basa-basi.

Mereka sangat kesal ketika melihat semua siswa di sekolah mereka menghina Awan. Tanpa orang-orang itu ketahui, bahwa Awan itu sebenarnya adalah orang yang sangat kuat.

Pria berbadan bongsor yang bicara sebelumnya sudah merasakan kengerian dari sisi lain Awan ini.

Di balik sosok Awan yang cuek dan terkesan pemalas, ada sisi sadis yang membuatnya sangat mengerikan. 

Nama pria berbadan bongsor tersebut adalah Teo dan dua rekannya bernama Rinaldy dan Mukhtar. 

Ketiganya bukan siswa biasa, Teo sendiri adalah siswa terkuat dan pemimpin dari siswa bengal di sekolah mereka. Rinaldy adalah juara Tae Kwon Do di sekolah mereka. Sementara Mukhtar adalah seorang atlit tinju dan kekuatan tinjunya tidak perlu di pertanyakan.

Ketiganya bisa disebut sebagai pemimpin siswa-siswa badboy di sekolah mereka. 

Di hari pertama Awan masuk sekolah, ia sengaja menemui satu per satu dari ketiganya untuk menantang mereka bertarung. 

Awan telah mengalahkan ke tiganya. Meski begitu, Awan tidak pernah menyebarkan hasil pertarungan tersebut pada siapapun. Semuanya terjadi di tempat sepi dan selesai begitu saja setelah pertarungan usai. Semenjak itu, Awan sudah dianggap sebagai pemimpin bagi ketiganya.

Melihat Awan dihina dan direndahkan oleh orang-orang dan Awan terlihat hanya diam tanpa berniat membalas mereka, malah membuat Teo dan yang lainnya marah.

Teo hampir saja memerintahkan anggotanya untuk memberi pelajaran pada orang-orang ini. Jika saja, tindakannya tidak akan merusak dan membuat heboh sekolahnya sendiri, ia pasti sudah melakukannya. Selain itu, Teo harus memastikan Awan mengijinkannya terlebih dahulu.

Bagaimana pun, bagi mereka, Awan sudah seperti pemimpin.

"Gak usah, bang! Biarkan saja. Nanti, isunya juga akan hilang dengan sendirinya." Balas Awan dengan tenang.

"Tapi..."

Awan menggeleng dan menahan Teo. Ia tahu, kemampuan Teo dan kawan-kawannya. Mereka sangat mampu untuk memberi pelajaran pada semua orang yang telah menghina dirinya hari ini. Tapi, buat apa? Itu hanya akan membuat suasana menjadi semakin gaduh. Awan tidak mau membuat keadaan menjadi panas karena dirinya. Selain itu, jika pihak sekolah mengusutnya, dirinya pasti akan terlibat.

Teo, Rinaldy dan Mukhtar mungkin tidak akan masalah. Mereka memiliki dukungan dari orang tua mereka yang masing-masing memiliki jabatan penting. Separah-parah hukuman yang akan mereka terima, paling cuma skorsing.

Sementara dirinya? 

Bisa-bisa, ia akan langsung dikeluarkan dari sekolah jika terdapat bukti dirinya terlibat atau menjadi penyebab dari kerusuhan yang terjadi.

Sebelum semua itu terjadi, ia menekan Teo dan yang lainnya agar tidak melakukan usulan mereka barusan.

"Daripada memberi pelajaran mereka, aku lebih suka kalau abang-abang bisa menemukan siapa orang yang telah menyebar fitnah ini." 

"Hmn, benar juga!" Ujar Teo mengangguk dan memahami maksud Awan.

"Baik, gue akan kerahkan anak-anak buat nyari pelakunya."

"Tapi, lu beneran gak apa-apa, 'kan?" Tanya Teo memastikan untuk terakhir kalinya.

"Iya, gue gak apa-apa."

"Baguslah! Gue senang mendengarnya."

"Ngomong-ngomong, si Bram udah jawab tantangan lu. Dua hari lagi, malam minggu di ruko Polo Gebang."

Mendengar kalimat terakhir Teo, Awan tersenyum senang dan mengangkat jempolnya.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (3)
goodnovel comment avatar
student
bab 3 nya ilang Thor, lngsng loncat ke bab 4
goodnovel comment avatar
bruly prajoko
lanjutttt da...
goodnovel comment avatar
ichakue
Lanjut lagi Thor SALAM RENDANG jangan lupa????!!!!!
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   4. IBU TIRI YANG KEJAM

    Setelah bertemu teman-temannya, Awan langsung pulang ke rumah.Seperti alasan yang ia ucapkan pada Kirana dan Karina sebelumnya, ia harus segera pulang ke rumahnya. Jika tidak, ibu tirinya bisa mengamuk dan semakin mempersulitnya. Belum lagi masalah yang ia dapatkan di sekolahnya hari ini, semua itu semakin membuat kusut pikiran Awan.Awan bisa memastikan jika orang yang menyebarkan berita tentang dirinya dan penyebab kegaduhan hari ini bukanlah si kembar Kirana dan Karina.Begitupun dengan Teo dan dua temannya. Meski baru mengenal dekat ketiganya baru-baru ini dan mereka adalah tipe orang yang banyak akal dan nakal. Tapi, bukan berarti mereka licik dan suka menghalalkan cara kotor untuk menyerang dirinya. Teo dan dua rekannya adalah tipe orang yang gentel. Mereka bisa menerima kekalahan mereka dari Awan dan sikap ketiganya juga sangat menghargai Awan setelah pertarungan mereka.Bagaimanapun, pertarungan mereka dilakukan dengan adil.Sikap Teo dan dua rekannya hari ini yang menunjuk

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-23
  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   5. RENCANA LICIK IBU TIRI

    Silvi masih uring-uringan di dalam kamarnya. Setelah melampiaskan kekesalannya terhadap Awan, nyatanya itu tidak mengurangi emosinya sama sekali. Ia masih belum puas untuk menghukum Awan dan kalau bisa, ia berharap dapat mengusir Awan dari rumah ini. Semua kebencian Silvi terhadap Awan, bermula dari penolakan Awan terhadap dirinya. Penolakan Awan sempat membuat rencana pernikahannya dengan Cipta Mahendra jadi tertunda. Semenjak itu, Silvi selalu memendam kebencian pada Awan. Ditambah, kenyataan bahwa Awan sebenarnya bukanlah anak biologis dari Cipta Mahendra, membuat Silvi semakin ingin untuk menyingkirkan Awan dan membuatnya bisa menguasai semua kekayaan Cipta Mahendra. Sekarang, setelah berhasil mengendalikan suaminya. Silvi bisa lebih leluasa menindas Awan. Hanya saja, sikap Awan yang tidak pernah membalas ataupun mengeluh, bukannya membuat Silvi senang, justru membuatnya malah semakin membenci Awan. Saat Silvi sedang memikirkan cara lain untuk menyiksa Awan, Cipta Mahendr

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-25
  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   6. AYAH YANG SUDAH BERUBAH

    "Duduklah, nak! Kita sudah lama tidak ngobrol antara ayah dan anak. Selama ini, papa terlalu sibuk di perusahaan. Sehingga jarang memperhatikanmu." Ucap Cipta dengan nada lembut layaknya seorang ayah.Sementara Silvi bersikap seperti layaknya seorang istri penyayang suami dengan duduk di sebelahnya, sambil memeluk lengan Cipta.Sesuatu yang terasa aneh bagi Awan saat ini. Bagaimana tidak? Setelah pernikahan ayahnya dengan Silvi, ayahnya sudah berubah total. Awan bahkan merasa asing dengan sosok ayahnya sendiri. Bahkan, setelah kematian ibunya, Cipta sesekali masih menanyakan kabarnya. Meskipun hanya obrolan singkat, tapi itu masih bermakna dan membuktikan bahwa mereka masih satu keluarga. Namun, semenjak ayahnya menikah dengan ibu tirinya, Cipta tidak lagi pernah berinteraksi dengan Awan.Jangankan sekedar menanyakan kabar, bertemu pun hampir tidak pernah. Meskipun mereka tinggal satu rumah, mereka seperti berada di dunia yang berbeda.Sekarang, mendengar ucapan penuh perhatian ay

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-26
  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   7. PERGI TANPA TUJUAN

    "Nak..."Cipta ingin membujuk Awan sekali lagi. Namun, Awan langsung menyelanya dengan kalimat yang lebih tegas, "Tidak, pa. Aku tidak akan pernah setuju untuk menjual rumah ini.""Kenapa kamu keras kepala begini? Papamu hanya meminta untuk menujual rumah bobrok ini. Lagian, rumah ini dibeli pakai uang papamu. Apa hakmu untuk menolaknya? Hah?""Kamu seharusnya berkaca, jika bukan karena papamu, kamu dan ibu pelacurmu itu, tidak akan pernah mendapatkan hidup yang layak dan bergelimang harta. Kamu dan ibumu itu bahkan akan menjadi gelandangan selamanya. Bahkan, jika ibumu mati, ia akan mati seperti anjing liar.""Kalian berdua bisa hidup dan tinggal di rumah ini, semua itu karena pemberian suamiku, mengerti?""Sekarang, sudah seharusnya kamu membalas semua kebaikan papamu."Melihat Awan yang bersikeras menolak permintaan suaminya, Silvi langsung menyela dengan kalimat tajam.Awan yang selama ini tidak pernah membalas ucapan tajam ibu ti

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-27
  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   8. TUAN CODE?

    "Kakak, apa kali ini kita benar-benar akan berpetualang?" "Kenapa? Kamu sepertinya senang sekali berpetualang dan meninggalkan rumah itu? Apa kamu tidak suka tinggal di sana?" "Tentu saja! Kita bisa melihat dunia lebih luas dan mencoba banyak tantangan seru kalau di luar." "Bukan rumahnya, tapi wanita sadis itu. Dia suka sekali menindasmu, aku tidak suka! Jika kamu tidak melarangku, aku sudah memakannya dari jauh-jauh hari." "Hehehe, aku suka kalau kamu melakukannya. Tapi, tidak usah! Hanya akan menambah bebanku saja." Entah sudah berapa lama Awan bertukar cerita dengan seorang anak cewek berusia sebelas tahun. Keduanya begitu asik mengobrol di jalanan yang cukup sepi. Saat itu, sudah pukul dua belas tengah malam dan jalan yang mereka lewati relatif lebih sepi. Sehingga, tidak ada yang memperhatikan keduanya. Jika pun ada, orang-orang hanya akan melihat seorang cowok remaja yang membawa sebuah tas ransel besar sedang berbicara seorang diri. Saat ini, Awan masih belum mengetahui

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-28
  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   9. AKU TIDAK SUKA TERIKAT

    "Jika kamu bersedia bergabung dengan Sky Light, kamu akan mendapatkan gaji tahunan sebesar seratus milyar. Belum termasuk bonus kinerja dan asuransi. Jika ditotal, penghasilan bersihmu dalam setahun bisa mencapai dua ratus milyar rupiah lebih.""Bagaimana?"Saat mengucapkan penawaran itu, ekspresi Florensia terlihat begitu yakin bahwa remaja seperti Awan tidak mungkin bisa menolaknya.Lagian, ini jaman apa? Uang hampir dapat mengendalikan segalanya. Penawaran yang diberikan Sky Light pada Awan, sebenarnya sangat tinggi. Seorang ahli IT profesional di Microsoft saja, belum tentu bisa mendapatkan gaji sebesar ini. Tapi, mereka tidak membuat penawaran yang sia-sia.Perusahaan raksasa sebesar Sky Light begitu menghargai bakat dan kemampuan. Awan termasuk bakat langka yang jarang ada. Dengan usianya yang masih remaja, bisa menembus sistem keamanan Sky Light yang sangat kuat merupakan pekerjaan yang hanya bisa dilakukan oleh jeniusnya dari jenius. Semua ahli di Sky Light rata-rata adalah j

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-30
  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   10. KONFLIK TIGA BIDADARI

    Jika dibandingkan dengan siswa jurusan IPA, populasi cewek-cewek cantik di jurusan IPS relatif lebih sedikit. Itu karena cewek-cewek di jurusan IPA terkenal akan kepintarannya dan mereka yang memilih jurusan tersebut, biasanya adalah anak-anak pilihan.Sehingga wajar, begitu seorang cewek cantik berjalan masuk ke salah satu kelas jurusan IPS, kehadirannya langsung menarik perhatian. Terutama dari anak-anak cowok. Tidak sedikit yang coba mendekatinya dan mengajaknya berkenalan. Syukur-syukur bisa menjadikannya pacar.Namun, semua itu hanya harapan semu dan bayangan liar mereka semata. Kenyataannya, cewek cantik berwajah imut tersebut, tidak sedikitpun melirik ke arah mereka. Tujuannya datang ke kelas IPS hari itu cuma satu, mencari keberadaan Awan.Cewek tersebut tidak lain adalah Clara, saudara tiri Awan.Clara yang sedang mencari keberadaan Awan, langsung menghampiri si kembar Kirana dan Karina dan bertanya langsung tanpa basa-basi, "Kak, apa kalian tahu di mana kak Awan saat ini?"

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-01
  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   11. DITABRAK WANITA CANTIK

    Ini adalah hari ketiga Awan pergi dari rumah dan mendapat rejeki nomplok satu triliyun dari Florensia. Sebenarnya, ia bisa saja berfoya-foya dengan membeli rumah mewah ataupun kendaraan megah edisi terbaru dan berlagak layaknya anak-anak orang kaya. Toh, itu tidak akan berpengaruh banyak terhadap saldo rekeningnya.Hanya saja, mendiang ibunya selalu mendidik Awan untuk bijak mengatur keuangannya.Entah saat menasehatkan itu, ibunya sudah berfirasat akan meninggalkan Awan untuk selamanya, sehingga ia ingin anaknya bisa berhemat dan merencanakan masa depannya dengan hati-hati. Karena tidak lama setelah itu, ibunya mengalami kecelakaan tragis dan pergi untuk selamanya.Karena teringat dengan nasehat ibunya tersebut, Awan berencana menggunakan uangnya untuk investasi.Pertama-tama, ia memikirkan untuk membeli sebuah ruko yang nantinya akan ia gunakan sebagai kantor dan juga tempat tinggal sementara. Di samping itu, Awan juga membutuhkan perangkat komputer super canggih untuk menunjang pe

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-02

Bab terbaru

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   199. KEJUTAN TIDAK TERDUGA

    "Ehm, ehmn!" Tuan besar Saka berdehem dua kalian dan sekaligus menyadarkan semua orang dari kondisi canggung yang sedang terjadi.Terutama, cucu perempuannya yang bertindak sangat nekad dengan memeluk Awan di hadapan semua orang.Meskipun Awan adalah pemuda yang sangat menjanjikan dengan segudang bakat yang sulit dicari duanya. Namun, bukan berarti cucunya dapat memeluknya begitu saja. Apalagi, ia memeluknya di depan semua orang dan terutama karena pemuda itu sendiri sudah memiliki kekasih yang saat ini berdiri tepat di samping mereka.'Situasi macam apa ini? Bahkan cucuku yang biasanya sangat tenang, sekarang justru mengambil inisiatif duluan untuk memeluk seorang pria asing?'Sebagai kakek yang melihat cucunya tumbuh sejak kecil, tuan besar Saka cukup mengenali bagaimana kepribadian cucunya tersebut. Sebagai bunga yang tumbuh dalam keluarga militer, Dian memiliki kepribadian yang keras dan disiplin. Alasan itu juga yang membuat lelaki manapun sulit untuk mendekatinya. Pernah ada se

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   198. JAY DIHUKUM

    Jay meringkuk ketakutan dan tidak berdaya saat ayahnya sendiri menamparnya berulangkali. Tidak pernah sekalipun dalam hidupnya, ayahnya menghajarnya seperti sekarang ini. Namun hari ini, ayahnya memukulnya seperti orang kesetanan dan itu semua disebabkan oleh satu orang, Awan.Meski begitu, Jay yang sedang kesakitan tidak sempat memikirkan bagaimana membalas Awan untuk sekarang. Karena ia harus meredakan amarah ayahnya terlebih dahulu.Tamparan ayahnya baru berhenti saat kakeknya memerintahkan ayahnya untuk berhenti. Itupun wajah Jay sudah membengkak dan darah keluar cukup banyak dari mulut dan hidungnya.Saat itu, Jay berpikir jika penderitaannya sudah berakhir. Tapi yang terjadi, itu justru awal dari penderitaan Jay yang sebenarnya.Saat tuan besar Harsya berkata, "Mulai hari ini, kamu akan dikirim ke Uganda selama lima tahun ke depan untuk merenungkan semua kesalahanmu. Selain itu, uang sakumu akan dipangkas sembilan puluh persen dan jika kamu masih belum berubah dan masih berkeing

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   197. KETEGASAN NADYA DAN JAY YANG PATAH HATI

    "Kamu tidak salah kan, Jok? Apa semua ini benar dilakukan oleh bos Awan seorang diri?" Tanya ketua tim keamanan perusahaan terperangah pada Joko, petugas keamanan yang sebelumnya diselamatkan Awan.Bagaimana tidak? Saat ini ada belasan tim keamanan bersenjatakan lengkap dan tujuan mereka tentu saja untuk siap tempur menghadapi semua penyerang yang telah melumpuhkan mereka sebelumnya. Namun, jangankan bertarung, mereka justru hanya menemukan puluhan anggota geng yang sudah terbaring dalam keadaan tidak sadarkan diri dengan tubuh penuh luka.Namun, yang lebih terkejut justru adalah Joko dan seorang rekannya.Karena baru seperempat jam berlalu sejak Awan pergi dari pos jaga setelah menyelamatkan mereka dan ia sudah berhasil melumpuhkan semua penjahat yang menyerang perusahaan mereka. Joko dan kawan-kawannya bahkan tidak memiliki kesempatan untuk unjuk gigi.'Apa ini yang dimaksud bos waktu itu?' Bathin Joko antara percaya tidak percaya.Joko teringat ucapan Awan terakhir, "...kalian ku

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   196. ORANG YANG TAK BISA KAMU SENTUH

    Max yang sebelumnya tampak arogan, kini dibuat tercengang. Empat bawahannya yang selama ini menjadi tangan kanannya benar-benar dibuat tidak berkutik dan berlutut begitu saja di depan seorang gembel.Max sangat mengenal empat bawahannya, tidak mungkin mereka akan berlutut begitu saja di depan orang. Terlebih, mereka adalah kultivator.'Kenapa mereka begitu ketakutan di depan gembel ini?' Pikir Max bertanya-tanya.Saat itu, Max mulai curiga kalau pria yang terlihat seperti gembel itu tidaklah sesederhana penampilannya."Siapa kamu?" Tanya Max dengan suara tertahan."Oh, setelah begitu sombong dan bahkan mau melecehkan wanitaku, kamu baru bertanya siapa aku? Apa kepalamu baru saja terbentur, bung?" Balas Awan mengejek."Wanitamu? Setahuku, dia adalah wanita singel." Ujar Max hati-hati sambil melirik kesal ke arah Anton.Melihat aura Awan yang dapat mengintimidasi bawahannya, Max tidak lagi berani berbuat ceroboh. Pengalamannya selama belasan tahun di dunia hitam mengajarinya untuk berha

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   195. KEMUNCULAN YANG TIDAK TERDUGA

    "Awan?" Nadya tercengang dan sampai menutup mulutnya. Ia hampir tidak percaya kalau orang yang selama ini ia tunggu-tunggu akan muncul seperti ini.Perasaan Nadya campur aduk dan sebagian besarnya didominasi oleh perasaan bahagia karena harapan terbesarnya akhirnya terkabul. Awannya telah kembali! "Bajingan! Siapa kamu? Berani-beraninya kamu menganggu kesenanganku?" Hardik Max berang.Sedikit lagi, Max hampir berhasil menyentuh Nadya dan tentu,madegan selanjutnya akan berjalan sesuai dengan keinginan Max. Namun, kedatangan orang asing yang tidak dikenalnya, membuat usahanya jadi terhenti. Lebih parahnya, orang asing yang terlihat seperti gembel tersebut malah tidak mengacuhkan kemarahan Max dan berjalan melewatinya begitu saja."Aku tidak terlambat, 'kan?" Tanya Awan pada Nadya.Nadya menggeleng dan matanya berkaca-kaca,"Kamu, kamu sangat terlambat! Kamu terlambat dua bulan satu hari tiga jam dan dua puluh tiga menit."Tanpa menghiraukan semua pasang mata yang melihat dan juga pen

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   194. SANG PENGANGGU

    "Plak!"Sebuah suara tamparan terdengar cukup keras dan sekaligus membuat semua orang menatap ke sumber suara dengan tatapan tegang.Siapa yang tidak tegang, saat seorang petinggi mafia yang paling ditakuti di kota ini di tampar oleh seorang wanita dan itu terjadi tepat di depan banyak pasang mata yang melihatnya."Na-Nadya, apa yang kamu lakukan? Cepat berlutut dan minta maaf pada tuan Max! Jika tidak, kamu akan berakhir dengan nasib tragis kalau tuan Max sampai marah." Teriak Anton ketakutan dan kesal dengan tindakan berani sepupunya tersebut.Punggung Anton terasa basah oleh keringat dingin. Tentu saja, ia sangat takut dengan kemarahan Max. Apalagi, ide untuk memperkenalkan Nadya pada Max adalah dari dirinya. Sikap lancang Nadya bisa berimbas pada dirinya. Anton tidak berani membayangkan jika Max sampai murka dan melampiaskan kemarahannya pada dirinya.Lona yang berdiri di dekat Nadya tidak kalah terkejutnya. Meski menurutnya, Max sangat pantas mendapat tamparan tersebut karena ia c

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   193. AWAN KEMBALI

    Awan berdiri dengan mata syarat kerinduan memandang sebuah gedung di seberang jalan tempat ia berdiri saat ini. Sekarang sudah dua bulan berlalu dan satu-satunya orang yang terpikir olehnya saat ia kembali adalah Nadya, kekasihnya. Namun, di saat bersamaan ia juga terlihat ragu untuk melangkah ke depan dan masuk ke dalam gedung dua belas lantai tersebut."Hmn, aku harus memberi jawaban seperti apa nantinya yah?""Nadya, aku kembali!""Ah, tidak mungkin sesingkat itu. Bagaimanapun aku telah menghilang dua bulan lamanya. Atau aku harus berterus-terang saja dan menjelaskan kalau aku di seret oleh raksasa ke dasar telaga dan ular tersebut sebenarnya adalah sisa jiwa seekor naga dan kemudian aku menerima warisannya.""Huft, kalau dipikir-pikir, cerita itu lebih terdengar seperti dongeng dan mungkin akan sangat sulit dipercaya. Siapa yang akan percaya jia di dunia masih ada seekor naga? Meskipun itu hanya pecahan jiwa sekalipun. Apalagi Nadya orangnya sangat kritis dan logis.""Aku tidak b

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   192. ANCAMAN MAX LEWIS

    "Aku tidak peduli kamu mendengar isu tidak jelas itu darimana. Kalaupun perusahaanku dalam masalah, aku tidak akan pernah meminta bantuanmu, Jay. Atau aku perlu menelpon Erika untuk menjemputmu ke sini?" Balas Nadya dingin dan membuat Jay yang semula terlihat percaya diri menjadi canggung dengan wajah memerah karena malu ditolak Nadya secara terang-terangan seperti itu."Hahahaa... Wanita yang galak! Aku suka. Oh man, sepertinya keberuntunganmu sudah habis. Jangan bilang kalau aku tidak memberikan kesempatan, hahaha!" Tawa Max menertawakan Jay.Max tanpa malu-malu bahkan duduk duduk di sofa depan meja Nadya sambil melipat satu kakinya dan mengeluarkan cerutunya.Seorang pengawal dengan sigap menyalakan korek untuk Max dan membuatnya terlihat seperti seorang bos yang mengendalikan situasi. Aura Max berbeda dengan Jay.Jika Jay terlihat seperti orang kaya pada umumnya, maka Max lebih terlihat seperti seorang mafia dengan aura menindas dan syarat kekejaman. Itu pula yang membuat Lona leb

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   191. ANTON YANG LICIK

    Anton menatap iri kemegahan ruangan Nadya dan membayangkan jika ruangan semewah itu menjadi miliknya, tentu saja lengkap dengan perusahaannya.Wajar saja Anton cemburu dengan pencapaian Nadya. Baru beberapa bukan yang lalu Nadya dan keluarganya pindah ke kota ini dan meminta bantuan keluarga besarnya untuk meminta perlindungan dan membantu kehidupan mereka karena Madya Nadya dan keluarganya baru saja di'buang' oleh keluarga Wongso.Siapa sangka, nasib Nadya akan berubah begitu drastis hanya dalam beberapa bulan. Tidak hanya bisa mengenal keluarga kelas satu di kota ini tapi kehidupan mereka juga berubah sangat drastis. Nadya bahkan bisa memiliki sebuah perusahaan yang tingkatnya di atas perusahaan keluarganya dan hanya dalam waktu relatif singkat, status Nadya dan keluarganya bahkan sudah melewati keluarga Dehen.Karena kedengkiannya, Anton coba menghasut keluarganya dengan coba menjodohkan Nadya dengan kenalannya. Tentu saja, tujuan Anton yang sebenarnya adalah untuk memperdaya Nad

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status