Home / Urban / AWAN - THE NEXT SANJAYA / 3. SISI LAIN SEORANG AWAN

Share

3. SISI LAIN SEORANG AWAN

Author: sutan sati
last update Last Updated: 2023-09-10 20:33:58

Hari itu, Awan tidak mood seharian di sekolah. Semua pelajaran hari ini, tidak satupun yang hinggap di kepalanya. Meski semua itu tidak masalah, karena Awan masih bisa belajar sendiri seperti kebiasaannya selama ini.

Gosip tentang dirinya yang membuat seisi sekolah menertawakan dan mencemoohnya, membuat Awan tidak bisa berkonsentrasi belajar. Ia bahkan tidak bisa tidur siang seperti kebiasaannya selama ini. Kondisi ini sangat menganggunya.

Saat ini, Awan tidak bisa berbuat apa-apa. Meski begitu, Awan bukan tipe orang yang akan berdiam diri selamanya ketika dia dihina. Ia bersumpah, begitu menemukan siapa pelaku yang telah menyebarkan fitnah tentang dirinya, ia akan membuat orang itu membayar mahal atas apa yang telah dilakukannya.

"Awan, ini!"

Seorang gadis cantik dengan lesung pipit tipis di sudut pipinya, menyerahkan sebotol minuman mineral ke tangan Awan, saat ia baru saja melewati sebuah warung di jalan samping sekolah. Itu bukan jalur utama dan jarang di lewati oleh siswa dan hanya ada satu warung yang sering dijadikan tempat nongkrong oleh siswa-siswa nakal di sekolah mereka.

Tidak hanya sendiri, ada dua orang cewek dengan seragam SMA yang sama dan secara khusus menanti Awan lewat sana. Tidak hanya seragam, keduanya memiliki kecantikan dan juga tinggi yang sama. Selain orang yang telah lama mengenal keduanya, akan sangat sulit untuk membedakan keduanya.

Mereka tahu, Awan seringkali pulang lewat jalan ini. Sehingga, mereka sengaja menunggu Awan di sana. Selain itu, tujuan mereka menunggu Awan kali ini, karena kejadian yang menghebohkan sekolah mereka hari ini. 

Keduanya satu sekolah dengan Awan, namun beda kelas dan jurusan. Dua dara cantik ini berada di kelas 11 IPS. Meski begitu, berita tentang Awan telah menyebar dan hampir semua orang mengetahuinya.

Mereka melihat banyak orang menggosipkan Awan dan bahkan ada yang terang-terangan menghina Awan secara langsung. Meski begitu, mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Sehingga yang bisa mereka lakukan adalah menghibur Awan. 

Keduanya khawatir, jika Awan akan terpukul karena berita tersebut. Itu sebabnya, mereka sengaja menunggu Awan pulang dan menghiburnya.

Mereka adalah Kirana dan Karina.

"Terimakasih!" Ucap Awan menerima botol minuman dari tangan Karina dan tanpa sungkan meminumnya.

Melihat dari gelagat keduanya, Awan bisa tahu kalau mereka ingin menghiburnya. Seketika, perasaan Awan menjadi hangat. Tidak salah, sahabat adalah orang yang paling mengerti perasaan sahabatnya.

Di saat semua orang merendahkan dan menghinanya, masih ada sahabatnya yang bersedia untuk menghiburnya.

"Kamu, tidak apa-apa, 'kan?" Tanya Kirana dengan ragu-ragu.

Awan tersenyum dan bersikap seperti ia yang biasanya, "Aku gak apa-apa."

Dua saudara kembar cantik ini bermaksud untuk menghibur Awan. Tapi, melihat Awan baik-baik saja, mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Keduanya juga mengajak Awan pergi ke toko buku sebagaimana hobi Awan selama ini atau ke taman hiburan. Namun, semua ide itu di tolak oleh Awan.

"Kalian tahu sendiri, ibu tiriku seperti apa! Aku harus pulang cepat. Kalau tidak, dia bisa berubah menjadi nenek lampir." Tolak Awan seraya bercanda.

Tidak ada rahasia yang ia tutupi dari dua sahabatnya tersebut. Itu sebabnya, ia bisa bercanda lepas dengan mereka.

Tapi, tidak begitu dengan Kirana dan Karina. Meski mereka sempat tertawa karena candaan Awan. Tapi, di saat itu pula, mereka merasa kasihan di dalam hati untuk Awan. 

Bagaimana tidak? 

Mereka tumbuh bersama dan mereka tahu, jika Awan sangat dimanja oleh ibunya semasa hidup. Segala kebutuhan Awan selalu tercukupi. Bagaimanapun, keluarga Awan termasuk golongan berada.

Hanya saja, semenjak ayahnya menikah lagi dan Awan tinggal bersama ibu tirinya, kehidupan Awan seakan berubah seratus delapan puluh derjat. Dari seorang pangeran menjadi seorang budak.

Sungguh miris!

Ibu tiri Awan mengendalikan semuanya dan memperlakukan Awan tidak ubahnya seperti seorang pembantu.

Pernah mereka menanyakan pada Awan, kenapa ia bisa bertahan dengan kehidupan seperti itu?

Saat itu, Awan hanya memberikan dua jawaban yang tidak pernah mereka mengerti, "Aku tidak bisa meninggalkan rumah yang memberiku kenangan bersama ibu dan aku, tidak bisa hidup tanpa keluarga."

Baik Kirana ataupun Karina tidak mengerti, bagaimana Awan masih mengatakan jika keluarganya yang sekarang adalah keluarga. Sementara, orang-orang yang ia anggap sebagai keluarga, malah memperlakukannya dengan kejam.

Mereka berpisah di persimpangan jalan, karena arah rumah mereka berbeda.

Sementara itu, di ujung gang yang di lewati Awan, ada tiga orang siswa yang juga sengaja menunggu Awan. Mereka sengaja tidak menunggu bersama Kirana dan Karina, karena ingin membahas masalah yang sangat pribadi bersama Awan. 

Ekspresi ke tiganya tampak seperti orang yang sedang menahan kesal.

Begitu melihat Awan, ke tiganya segera menghampiri dan mencegat Awan, "Bos, kalau lu mau, kami bisa menghabisi anak-anak manja ini untukmu!" Ucap pria yang memiliki badan paling besar tanpa basa-basi.

Mereka sangat kesal ketika melihat semua siswa di sekolah mereka menghina Awan. Tanpa orang-orang itu ketahui, bahwa Awan itu sebenarnya adalah orang yang sangat kuat.

Pria berbadan bongsor yang bicara sebelumnya sudah merasakan kengerian dari sisi lain Awan ini.

Di balik sosok Awan yang cuek dan terkesan pemalas, ada sisi sadis yang membuatnya sangat mengerikan. 

Nama pria berbadan bongsor tersebut adalah Teo dan dua rekannya bernama Rinaldy dan Mukhtar. 

Ketiganya bukan siswa biasa, Teo sendiri adalah siswa terkuat dan pemimpin dari siswa bengal di sekolah mereka. Rinaldy adalah juara Tae Kwon Do di sekolah mereka. Sementara Mukhtar adalah seorang atlit tinju dan kekuatan tinjunya tidak perlu di pertanyakan.

Ketiganya bisa disebut sebagai pemimpin siswa-siswa badboy di sekolah mereka. 

Di hari pertama Awan masuk sekolah, ia sengaja menemui satu per satu dari ketiganya untuk menantang mereka bertarung. 

Awan telah mengalahkan ke tiganya. Meski begitu, Awan tidak pernah menyebarkan hasil pertarungan tersebut pada siapapun. Semuanya terjadi di tempat sepi dan selesai begitu saja setelah pertarungan usai. Semenjak itu, Awan sudah dianggap sebagai pemimpin bagi ketiganya.

Melihat Awan dihina dan direndahkan oleh orang-orang dan Awan terlihat hanya diam tanpa berniat membalas mereka, malah membuat Teo dan yang lainnya marah.

Teo hampir saja memerintahkan anggotanya untuk memberi pelajaran pada orang-orang ini. Jika saja, tindakannya tidak akan merusak dan membuat heboh sekolahnya sendiri, ia pasti sudah melakukannya. Selain itu, Teo harus memastikan Awan mengijinkannya terlebih dahulu.

Bagaimana pun, bagi mereka, Awan sudah seperti pemimpin.

"Gak usah, bang! Biarkan saja. Nanti, isunya juga akan hilang dengan sendirinya." Balas Awan dengan tenang.

"Tapi..."

Awan menggeleng dan menahan Teo. Ia tahu, kemampuan Teo dan kawan-kawannya. Mereka sangat mampu untuk memberi pelajaran pada semua orang yang telah menghina dirinya hari ini. Tapi, buat apa? Itu hanya akan membuat suasana menjadi semakin gaduh. Awan tidak mau membuat keadaan menjadi panas karena dirinya. Selain itu, jika pihak sekolah mengusutnya, dirinya pasti akan terlibat.

Teo, Rinaldy dan Mukhtar mungkin tidak akan masalah. Mereka memiliki dukungan dari orang tua mereka yang masing-masing memiliki jabatan penting. Separah-parah hukuman yang akan mereka terima, paling cuma skorsing.

Sementara dirinya? 

Bisa-bisa, ia akan langsung dikeluarkan dari sekolah jika terdapat bukti dirinya terlibat atau menjadi penyebab dari kerusuhan yang terjadi.

Sebelum semua itu terjadi, ia menekan Teo dan yang lainnya agar tidak melakukan usulan mereka barusan.

"Daripada memberi pelajaran mereka, aku lebih suka kalau abang-abang bisa menemukan siapa orang yang telah menyebar fitnah ini." 

"Hmn, benar juga!" Ujar Teo mengangguk dan memahami maksud Awan.

"Baik, gue akan kerahkan anak-anak buat nyari pelakunya."

"Tapi, lu beneran gak apa-apa, 'kan?" Tanya Teo memastikan untuk terakhir kalinya.

"Iya, gue gak apa-apa."

"Baguslah! Gue senang mendengarnya."

"Ngomong-ngomong, si Bram udah jawab tantangan lu. Dua hari lagi, malam minggu di ruko Polo Gebang."

Mendengar kalimat terakhir Teo, Awan tersenyum senang dan mengangkat jempolnya.

Comments (3)
goodnovel comment avatar
student
bab 3 nya ilang Thor, lngsng loncat ke bab 4
goodnovel comment avatar
bruly prajoko
lanjutttt da...
goodnovel comment avatar
ichakue
Lanjut lagi Thor SALAM RENDANG jangan lupa????!!!!!
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   4. IBU TIRI YANG KEJAM

    Setelah bertemu teman-temannya, Awan langsung pulang ke rumah.Seperti alasan yang ia ucapkan pada Kirana dan Karina sebelumnya, ia harus segera pulang ke rumahnya. Jika tidak, ibu tirinya bisa mengamuk dan semakin mempersulitnya. Belum lagi masalah yang ia dapatkan di sekolahnya hari ini, semua itu semakin membuat kusut pikiran Awan.Awan bisa memastikan jika orang yang menyebarkan berita tentang dirinya dan penyebab kegaduhan hari ini bukanlah si kembar Kirana dan Karina.Begitupun dengan Teo dan dua temannya. Meski baru mengenal dekat ketiganya baru-baru ini dan mereka adalah tipe orang yang banyak akal dan nakal. Tapi, bukan berarti mereka licik dan suka menghalalkan cara kotor untuk menyerang dirinya. Teo dan dua rekannya adalah tipe orang yang gentel. Mereka bisa menerima kekalahan mereka dari Awan dan sikap ketiganya juga sangat menghargai Awan setelah pertarungan mereka.Bagaimanapun, pertarungan mereka dilakukan dengan adil.Sikap Teo dan dua rekannya hari ini yang menunjuk

    Last Updated : 2023-10-23
  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   5. RENCANA LICIK IBU TIRI

    Silvi masih uring-uringan di dalam kamarnya. Setelah melampiaskan kekesalannya terhadap Awan, nyatanya itu tidak mengurangi emosinya sama sekali. Ia masih belum puas untuk menghukum Awan dan kalau bisa, ia berharap dapat mengusir Awan dari rumah ini. Semua kebencian Silvi terhadap Awan, bermula dari penolakan Awan terhadap dirinya. Penolakan Awan sempat membuat rencana pernikahannya dengan Cipta Mahendra jadi tertunda. Semenjak itu, Silvi selalu memendam kebencian pada Awan. Ditambah, kenyataan bahwa Awan sebenarnya bukanlah anak biologis dari Cipta Mahendra, membuat Silvi semakin ingin untuk menyingkirkan Awan dan membuatnya bisa menguasai semua kekayaan Cipta Mahendra. Sekarang, setelah berhasil mengendalikan suaminya. Silvi bisa lebih leluasa menindas Awan. Hanya saja, sikap Awan yang tidak pernah membalas ataupun mengeluh, bukannya membuat Silvi senang, justru membuatnya malah semakin membenci Awan. Saat Silvi sedang memikirkan cara lain untuk menyiksa Awan, Cipta Mahendr

    Last Updated : 2023-10-25
  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   6. AYAH YANG SUDAH BERUBAH

    "Duduklah, nak! Kita sudah lama tidak ngobrol antara ayah dan anak. Selama ini, papa terlalu sibuk di perusahaan. Sehingga jarang memperhatikanmu." Ucap Cipta dengan nada lembut layaknya seorang ayah.Sementara Silvi bersikap seperti layaknya seorang istri penyayang suami dengan duduk di sebelahnya, sambil memeluk lengan Cipta.Sesuatu yang terasa aneh bagi Awan saat ini. Bagaimana tidak? Setelah pernikahan ayahnya dengan Silvi, ayahnya sudah berubah total. Awan bahkan merasa asing dengan sosok ayahnya sendiri. Bahkan, setelah kematian ibunya, Cipta sesekali masih menanyakan kabarnya. Meskipun hanya obrolan singkat, tapi itu masih bermakna dan membuktikan bahwa mereka masih satu keluarga. Namun, semenjak ayahnya menikah dengan ibu tirinya, Cipta tidak lagi pernah berinteraksi dengan Awan.Jangankan sekedar menanyakan kabar, bertemu pun hampir tidak pernah. Meskipun mereka tinggal satu rumah, mereka seperti berada di dunia yang berbeda.Sekarang, mendengar ucapan penuh perhatian ay

    Last Updated : 2023-10-26
  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   7. PERGI TANPA TUJUAN

    "Nak..."Cipta ingin membujuk Awan sekali lagi. Namun, Awan langsung menyelanya dengan kalimat yang lebih tegas, "Tidak, pa. Aku tidak akan pernah setuju untuk menjual rumah ini.""Kenapa kamu keras kepala begini? Papamu hanya meminta untuk menujual rumah bobrok ini. Lagian, rumah ini dibeli pakai uang papamu. Apa hakmu untuk menolaknya? Hah?""Kamu seharusnya berkaca, jika bukan karena papamu, kamu dan ibu pelacurmu itu, tidak akan pernah mendapatkan hidup yang layak dan bergelimang harta. Kamu dan ibumu itu bahkan akan menjadi gelandangan selamanya. Bahkan, jika ibumu mati, ia akan mati seperti anjing liar.""Kalian berdua bisa hidup dan tinggal di rumah ini, semua itu karena pemberian suamiku, mengerti?""Sekarang, sudah seharusnya kamu membalas semua kebaikan papamu."Melihat Awan yang bersikeras menolak permintaan suaminya, Silvi langsung menyela dengan kalimat tajam.Awan yang selama ini tidak pernah membalas ucapan tajam ibu ti

    Last Updated : 2023-10-27
  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   8. TUAN CODE?

    "Kakak, apa kali ini kita benar-benar akan berpetualang?" "Kenapa? Kamu sepertinya senang sekali berpetualang dan meninggalkan rumah itu? Apa kamu tidak suka tinggal di sana?" "Tentu saja! Kita bisa melihat dunia lebih luas dan mencoba banyak tantangan seru kalau di luar." "Bukan rumahnya, tapi wanita sadis itu. Dia suka sekali menindasmu, aku tidak suka! Jika kamu tidak melarangku, aku sudah memakannya dari jauh-jauh hari." "Hehehe, aku suka kalau kamu melakukannya. Tapi, tidak usah! Hanya akan menambah bebanku saja." Entah sudah berapa lama Awan bertukar cerita dengan seorang anak cewek berusia sebelas tahun. Keduanya begitu asik mengobrol di jalanan yang cukup sepi. Saat itu, sudah pukul dua belas tengah malam dan jalan yang mereka lewati relatif lebih sepi. Sehingga, tidak ada yang memperhatikan keduanya. Jika pun ada, orang-orang hanya akan melihat seorang cowok remaja yang membawa sebuah tas ransel besar sedang berbicara seorang diri. Saat ini, Awan masih belum mengetahui

    Last Updated : 2023-10-28
  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   9. AKU TIDAK SUKA TERIKAT

    "Jika kamu bersedia bergabung dengan Sky Light, kamu akan mendapatkan gaji tahunan sebesar seratus milyar. Belum termasuk bonus kinerja dan asuransi. Jika ditotal, penghasilan bersihmu dalam setahun bisa mencapai dua ratus milyar rupiah lebih.""Bagaimana?"Saat mengucapkan penawaran itu, ekspresi Florensia terlihat begitu yakin bahwa remaja seperti Awan tidak mungkin bisa menolaknya.Lagian, ini jaman apa? Uang hampir dapat mengendalikan segalanya. Penawaran yang diberikan Sky Light pada Awan, sebenarnya sangat tinggi. Seorang ahli IT profesional di Microsoft saja, belum tentu bisa mendapatkan gaji sebesar ini. Tapi, mereka tidak membuat penawaran yang sia-sia.Perusahaan raksasa sebesar Sky Light begitu menghargai bakat dan kemampuan. Awan termasuk bakat langka yang jarang ada. Dengan usianya yang masih remaja, bisa menembus sistem keamanan Sky Light yang sangat kuat merupakan pekerjaan yang hanya bisa dilakukan oleh jeniusnya dari jenius. Semua ahli di Sky Light rata-rata adalah j

    Last Updated : 2023-10-30
  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   10. KONFLIK TIGA BIDADARI

    Jika dibandingkan dengan siswa jurusan IPA, populasi cewek-cewek cantik di jurusan IPS relatif lebih sedikit. Itu karena cewek-cewek di jurusan IPA terkenal akan kepintarannya dan mereka yang memilih jurusan tersebut, biasanya adalah anak-anak pilihan.Sehingga wajar, begitu seorang cewek cantik berjalan masuk ke salah satu kelas jurusan IPS, kehadirannya langsung menarik perhatian. Terutama dari anak-anak cowok. Tidak sedikit yang coba mendekatinya dan mengajaknya berkenalan. Syukur-syukur bisa menjadikannya pacar.Namun, semua itu hanya harapan semu dan bayangan liar mereka semata. Kenyataannya, cewek cantik berwajah imut tersebut, tidak sedikitpun melirik ke arah mereka. Tujuannya datang ke kelas IPS hari itu cuma satu, mencari keberadaan Awan.Cewek tersebut tidak lain adalah Clara, saudara tiri Awan.Clara yang sedang mencari keberadaan Awan, langsung menghampiri si kembar Kirana dan Karina dan bertanya langsung tanpa basa-basi, "Kak, apa kalian tahu di mana kak Awan saat ini?"

    Last Updated : 2023-11-01
  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   11. DITABRAK WANITA CANTIK

    Ini adalah hari ketiga Awan pergi dari rumah dan mendapat rejeki nomplok satu triliyun dari Florensia. Sebenarnya, ia bisa saja berfoya-foya dengan membeli rumah mewah ataupun kendaraan megah edisi terbaru dan berlagak layaknya anak-anak orang kaya. Toh, itu tidak akan berpengaruh banyak terhadap saldo rekeningnya.Hanya saja, mendiang ibunya selalu mendidik Awan untuk bijak mengatur keuangannya.Entah saat menasehatkan itu, ibunya sudah berfirasat akan meninggalkan Awan untuk selamanya, sehingga ia ingin anaknya bisa berhemat dan merencanakan masa depannya dengan hati-hati. Karena tidak lama setelah itu, ibunya mengalami kecelakaan tragis dan pergi untuk selamanya.Karena teringat dengan nasehat ibunya tersebut, Awan berencana menggunakan uangnya untuk investasi.Pertama-tama, ia memikirkan untuk membeli sebuah ruko yang nantinya akan ia gunakan sebagai kantor dan juga tempat tinggal sementara. Di samping itu, Awan juga membutuhkan perangkat komputer super canggih untuk menunjang pe

    Last Updated : 2023-11-02

Latest chapter

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   191. ANTON YANG LICIK

    Anton menatap iri kemegahan ruangan Nadya dan membayangkan jika ruangan semewah itu menjadi miliknya, tentu saja lengkap dengan perusahaannya.Wajar saja Anton cemburu dengan pencapaian Nadya. Baru beberapa bukan yang lalu Nadya dan keluarganya pindah ke kota ini dan meminta bantuan keluarga besarnya untuk meminta perlindungan dan membantu kehidupan mereka karena Madya Nadya dan keluarganya baru saja di'buang' oleh keluarga Wongso.Siapa sangka, nasib Nadya akan berubah begitu drastis hanya dalam beberapa bulan. Tidak hanya bisa mengenal keluarga kelas satu di kota ini tapi kehidupan mereka juga berubah sangat drastis. Nadya bahkan bisa memiliki sebuah perusahaan yang tingkatnya di atas perusahaan keluarganya dan hanya dalam waktu relatif singkat, status Nadya dan keluarganya bahkan sudah melewati keluarga Dehen.Karena kedengkiannya, Anton coba menghasut keluarganya dengan coba menjodohkan Nadya dengan kenalannya. Tentu saja, tujuan Anton yang sebenarnya adalah untuk memperdaya Nad

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   190. MEMBUKA SIMPUL KE TIGA

    Dinding gua bergetar dan beberapa batu mulai berjatuhan. Gua yang telah ada selama ibuan tahun tersebut sepertinya tidak bisa lagi bertahan.Di saat bersamaan, Awan membuka mata dan aura kuat tampak mengelilingi seluruh tubuhnya.Dibanding sebelumnya, penampilan Awan yang sekarang terlihat seperti seorang pertapa. Rambutnya sedikit lebih panjang serta wajahnya yang tampan mulai ditutupi oleh jambang dan kumis tipis."Haah!" Awan menarik napas dalam dan melepaskannya ke udara dan seketika udara keruh memenuhi udara sebelum menguap tersapu angin.Awan tidak tahu berapa lama waktu yang telah ia habiskan untuk menyerap pil roh. Namun, hasil yang ia tuai melebihi dari ekspektasi naga Ragnarok terhadapnya. Ia telah berhasil membuka simpul ke tiga dan sekaligus mencapai level Pemutusan Roh.Sekarang, Awan dapat merasakan jumlah reiki di dalam tubuhnya meningkat drastis yang membuat tidak hanya kekuatannya meningkat berkali-kali lipat tetapi juga kemampuan persepsinya jadi lebih luas dan ter

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   189. BOCAH YANG BERUNTUNG

    Tanpa terasa dua hari sudah berlalu sejak Awan mulai berlatih teknik pemurnian tubuh naga.Naga Ragnarok yang sedang menjaga api di luar bejana dibuat terkejut begitu bejana tempat Awan berada tiba-tiba retak dan sebuah cahaya menyilaukan keluar dari dalamnya.Tidak lama setelah itu, bejana yang terbuat dari perunggu tersebut pecah dan sosok Awan muncul dari dalamnya dengan berselimutkan cahaya keemasan."Bagaimana mungkin? Dia benar-benar berhasil menyempurnakan tahap pertama pemurnian tubuh naga?" Seru Ragnarok tidak percaya.Bagaimana tidak? Teknik ini sejatinya adalah teknik bangsa naga karen mereka terlahir dengan fisik khusus dan juga api bawaan yang sudah ada semenjak mereka lahir.Namun, Awan menggunakan cara yang berbeda yaitu dengan menggunakan elemen air untuk mengendalikan amukan api saat pemurnian tubuh naga.Tidak hanya berhenti disitu, Awan juga berhasil menyempurnakan teknik ini lebih cepat dan menyatu sempurna dengannya.Ragnarok bisa melihat jika cahaya yang menyelimu

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   188. TEKNIK PEMURNIAN TUBUH NAGA

    "Namun, sebelum kamu menyerap teratai inti bumi dan memurnikannya, kamu harus menguasai teknik tubuh naga secara sempurna terlebih dahulu.""Teratai inti bumi ini mungkin cukup untuk mengantarmu naik tingkatan kecil menjadi Pembentukan Jiwa tahap puncak dan kalau beruntung, itu bisa membuatmu selangkah lebih dekat membuka simpul ketiga dalam tubuhmu.""Apa? Senior juga tahu tentang simpul dalam tubuhku?" Ujar Awan terkejut.Kultivasi Awan sangat unik dan berbeda dengan kultivator pada umumnya. Itu karena ia mewarisi teknik kultivasi dari raja Asura. Didalam tubuh Awan terdapat dua belas simpul murni yang membatasi kekuatan sejati. Sejauh ini, Awan baru membuka dua simpul dan jika ia membanding kekuatannya dengan tetua Wahyu yang ia lawan sebelumnya, Awan menyimpulkan kekuatannya berada di level Pembentukan Jiwa tahap menengah. Hanya saja, perbedaan pengalaman serta kekuatan, Awan masih berada setingkat di bawah tetua Wahyu.Namun, cara menentukan tingkat kekuatan Asura bukan dengan ti

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   187. WARISAN RAGNAROK III

    Awan mengyunkan dager sepasang dager di tangannya beberapa kali untuk menguji kemampuannya lebih lanjut. Semakin lama ia menggunakannya semakin Awan dibuat kagum. Selama ini Awan belum pernah menggunakan senjata meski dalam warisan Asura terdapat beberapa teknik beladiri menggunakan senjata. Mungkin karena ia belum menemukan senjata yang cocok dengannya.Namun ketika ia menggunakan dager pemberian Naga Ragnarok, Awan seperti menemukan kecocokan dengan senjata tersebut.'Tebasannya sangat tajam namun tidak meninggalkan jejak apapun, sangat sempurna sebagai senjata pembunuh yang sangat mematikan. Beratnya juga ringan dan membuatnya menjadi sangat fleksibel. Bahkan, setelah diayunkan hampir tidak meninggalkan jejak lintasan angin. Meski begitu, hanya dengan mengayunkannya seperti ini, sudah cukup untuk membelah benda ringan.' Pikir Awan kagum."Senior naga, dari apa senjata ini terbuat? Ini terlihat kokoh dan sangat tajam seperti terbuat dari baja namun jelas ini bukan baja. Selain itu,

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   186. WARISAN RAGNAROK II

    "Nak, terima warisanku ini!" Naga Ragnarok menjentikkan jarinya dan sebuah cincin hitam melayang tepat di depan Awan.Dengan cepat Awan meraih cincin tersebut dan menatap Ragnarok dengan penuh tanya. Bagaimanapun cincin ditangannya itu hanya terlihat seperti cincin hitam biasa dan bahkan tanpapermata ataupun ukiran apa-apa di permukaannya alias polos.Lalu, apa maksudnya naga Ragnarok menyebut cincin tersebut sebagai warisan."Hmn, aku lupa! Diduniamu sekarang mungkin sangat asing dengan benda ini. Kamu pasti sudah mengaktifkan kesadaran ilahimu, benar?"Awan mengangguk ringan, "Iya, sudah senior naga.""Kalau begitu gunakan kesadaran ilahimu dan lihat apa yang ada dalam cincin ditanganmu itu!" Perintah naga Ragnarok.Meski masih sedih bingung dengan maksud dibalik perintah naga Ragnarok namun Awan tetap menurutinya. Selama ini, Awan hanya menggunakan kemampuan kesadaran ilahinya untuk melihat apa yang tidak bisa dijangkau oleh inderanya. Karena itu, ia heran kenapa naga Ragnarok me

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   185. WARISAN RAGNAROK I

    "Maksud anda tanaman ini, senior naga? Hahaha, tolong maafkan aku! Kalau aku tahu kalau tanaman ini adalah milikmu, aku tidak akan pernah mengambilnya." Ujar Awan mengeluarkan tanaman inti bumi dari balik pakaiannya dengan senyum canggung.Saat ini, meski teratai inti bumi memiliki khasiat yang luar biasa, Awan tidak akan berani memiliki pikiran untuk mengambilnya. Sebesar-besar khasiat teratai inti bumi langka tersebut, nyawanya masih lebih berharga.Itu sama saja dengan seekor semut yang bermimpi coba merebut sebuah apel dari seekor gajah.Namun, satu hal yang tidak disangka-sangka oleh Awan, ternyata Ragnarok tidak lagi berminat dengan tanaman langka ditangannya."Sudahlah! Sekarang, tanaman ini tidak lagi berguna untukku."Awan di hati bingung sejenak dan sempat berharap dalam hatinya. Namun, seketika ia teringat dengan sesuatu dan bertanya dengan hati-hati, "Senior naga, apa itu karena aku memetik tanaman ini sebelum 'waktu'nya?"Untuk khasiat khusus tertentu, tanaman langka seper

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   184. BERTEMU NAGA KEKACAUAN

    Awan tenggelam ke dasar telaga. Tidak tahu berapa lama dirinya tidak sadarkan diri karena diseret oleh ular raksasa tersebut. Satu hal yang jelas, saat ia sadarkan diri, ia hanya menemukan kegelapan total. Tapi, itu bukan lagi berada di dalam air melainkan dalam ruang hampa yang sangat gelap dimana panca indera normal tidak akan berfungsi.Namun, berbeda halnya dengan Awan, didalam dirinya terdapat warisan kekuatan raja Asura sang penguasa kegelapan. Berada di dalam kegelapan seperti ini, Awan justru bisa melihat dengan sangat jelas berkat kemampuan bawaannya.Hanya saja, baru saja kesadarannya kembali, Awan dibuat terkesiap dan reflek melompat mundur sambil mengambil sikap waspada dengan mata tajam memperhatikan sekitarnya.Terakhir, Awan masih ingat dengan sangat jelas kalau dirinya sedang diseret ke dalam air oleh monster ular bintang lima. Ular itu terlihat sangat ingin membunuhnya. Lalu, di mana ular itu sekarang? Dan di mana dia berada saat ini? Sejauh mata memandang hanya ada

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   183. AKU AKAN MENUNGGUMU!

    Dibawah perlindungan prajurit bayangan Awan, Dian dan yang lainnya berhasil keluar dengan selamat dari gua.Meski ada beberapa puluh orang yang sudah disiapkan oleh Edi untuk berjaga-jaga dan membunuh jika ada keluarga Saka yang berhasil keluar. Sebuah rencana yang licik dan kejam tanpa membiarkan satupun saksi mata yang hidup. Hanya saja, dengan kekuatan prajurit bayangan Awan, mereka semua dengan mudah disingkirkan."Si-siapa mereka sebenarnya, tetua Dion?" Tanya Shelma dengan ragu-ragu.Berada dalam perlindungan mereka, membuat Shelma dan yang lainnya tidak perlu repot-repot lagi bekerja. Mereka bahkan tidak mengeluarkan keringat sedikitpun. Untung saja, pasukan sekuat itu berada di pihak mereka. Tetua Dion menggeleng dan menjawab lirih, "Aku juga tidak tahu! Sepertinya, mereka di bawah perintah dokter jenius Awan."Tetua Dion sendiri juga dibuat terkejut dengan kemunculan pasukan bayangan sekuat ini. Tapi, kenapa Awan tidak mengeluarkan mereka sedari awal? Jadi mereka tidak perlu

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status