Share

61

Setelah orang tua Rain, Lili dan Andreas, pamit dan pulang, suasana rumah menjadi lebih tenang. Summer duduk di ruang tamu, masih merenungkan percakapan yang baru saja terjadi. Kelegaan perlahan mulai mengisi hatinya, tapi ada perasaan lain yang tidak bisa ia abaikan—sesuatu yang hangat dan menenangkan, seperti hangatnya sinar mentari di musim semi.

Meilani datang membawa dua cangkir teh, meletakkan satu di hadapan Summer sebelum duduk di sampingnya. Wajahnya penuh perhatian, dan senyum lembutnya membuat Summer merasa sedikit lebih nyaman.

“Kamu baik-baik saja, sayang?” tanya Meilani dengan suara yang hangat.

Summer mengangguk pelan, menyesap teh hangat itu sebelum menjawab. “Aku baik, Bu. Tadi hanya sedikit tegang.”

Meilani tertawa kecil, memahami perasaan Summer. “Wajar saja. Tadi itu situasi yang nggak mudah, apalagi harus menghadapi orang tua Rain yang mungkin punya ekspektasi tertentu. Tapi kamu berhasil ngelewatinnya dengan baik.”

Summer tersenyum samar, tapi ada kera
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status