Part 26
Setelah dia sudah masuk ke dalam pesawat tiba-tiba saja ada yang menabraknya sehingga dirinya hampir jatuh yang sedang memegang kopernya dan bawaannya dari yang Ari pegang.
"Maaf, aku nggak sengaja." Ucap seorang wanita cantik dan tinggi itu.
"Oh iya, nggak apa-apa." Ucap ari.
"Kamu nggak kenapa-kenapa kam?" Tqnya si wanita itu pada nya.
"Oh.. iya nggak apa-apa hanya sedikit sakit saja ini punggung nya." Ucap Ari.
"Ya sudah, kalau ada apa-apa dengan mu aku yang akan bertanggung jawab ya! Dan ini pegang kartu nama aku jika terjadi apa-apa dengan kesalahan aku." Ucap si wanita itu.
"Oh.. iya iya, nggak usah seperti inj, aku nggak kenapa-kenapa kok." Ucap Ari sambil mendorong kartu itu dari telapak tangannya.
"Nggak kenapa-kenapa ko, ini pegang saja kartu nama ku. Ya sudah ya aku mau langsung masuk kedalam untuk duduk." Ucapnya.
"Oh, iya aku juga sama kok mau cari tempat duduk." Ucap Ari.
"Oh ya, ka
Next? Siapa ya yang menepuk punggung nya Ari dan pada saat menengok kebelakang Ari kenapa ya? Penasaran dengan kelanjutannya? Besok kita lanjut ya sekarang sudah malam, selamat malam, jangan lupa berdoa sebelum tidur. jangan lupa baca kelanjutan ceritanya ya. :)
Part 27 Ketika Ari akan menengok tiba-tiba saja Ari hampir terjatuh dengan seseorang yang menepuk dia yang sedang memegang koper dan bawaannya yang di tangan nya. Pas saat menengok ternyata cewek cantik itu yang menepuk punggungnya. "Eh.. sorry, sorry aku nggak sengaja." Ucap nya. "Iya nggak apa-apa, kamj mengagetkanku saja." Ucap Ari. Mereka berdua berjalan bersama dari gerbang pintu pesawat. "Oh ya ngomong-ngomong nanti kamu mau kemana?" Ucap si wanita cantik itu. "Aku mau kerumah Abang aku." Ucap Ari. "Oh ya, aku lupa memperkenalkan nama aku, kenalin nama Aku Nur Hayati." Ucap cewek cantik itu sambil menjabat tangannya, seketika mereka berdua berhenti berjalan pada saat sudah turun dari tangga pesawat. "Aku Ari." Ucap Ari sambil membalas jabat tangannya. Cewek itu tersenyum pada Ari, senyumannya yang manis dan cantik jika di pandang oleh orang lain atau oleh Ari sendiri, tapi Ari mengaanggap nya b
Part 28 Tibalah mereka pada saat Abangnya membuka pintu kunci kost-kost an nya, malah kunci nya nggak ada di dalam saku celana nya. "Ari kunci kost-kost an Abang kok nggak ada ya?" Ucap Abangnya. "Hah? Kok bisa si hilang Bang?" Ucap Ari bertanya kembali. "Ntah lah, apa jangan-jangan!" Ucap Abangnya. "Hah? Abang jangan bilangbkalau kuncinya hilang dan tertinggal di bandara?" Ucap Ari. "Ya, sepertinya begitu, tapi Abang nggak tau, kita cari saja dulu disekitaran sini. Ayo bantu Abang." Ucap Abangnya yang langsung mencari kunci kost-kost an nya. Mereka berdua sibuk mencari-cari kunci itu sambil menundukkan kepalanya, sedangkan Ari mencari ke rumput-rumput yang dekat motor Abangnya. Mereka begitu sibuk sekali mencafi kunci itu, "Ari bagaimana disitu sudah ketemu belum kuncinya?" Ucap Abangnya "Nggak ada Bang, kayanya memang bener tertinggal disana." Ucap Ari. pada akhirnya Abangnya Ari memutuskan pergi kemba
Part 29 Dan pada saat Abang nya sudah keluar untuk membeli gorengan tiba-tiba saja dia di kagetkan di perjalanan oleh seseorang, membuat Abangnya Ari menengok ke belakang dan terkejut dengan Ibu-Ibu yang semalam yang telah mengobrol dengan adiknya. "Eh.. Ibu, maaf ada apa ya?" Ucap Abang nya Ari. Sedangkan yang ditanya hanya tersenyum saja. "Maaf ya, ada apa ya Bu?" Tanya nya sekali lagi. "Oh.. nggak ada apa-apa." Ucap nya sambil tersenyum kembali. "Oh ya sudah, kalau begitu aku permisi." Ucap Abang Ari pada saat sudah akan sampai di warung. "Bu gorangan tahu 3 dan goreng tempe 2 ya, jangan lupa kasih sambalnya." Ucapnya. "Iya, ini gorengannya dan sambal nya sudah di dalam ya!" Ucap si Ibu penjual gorengan. "Iya Bu, ini uang nya. Terimakasih." Ucapnya. Sedang kan si ibu penjual gorengan mengangguk dan sambil menerima uang dari Abangnya Ari. Abangnya Ari melewati Ibu itu yang tadi menghampirinya, sedangkan Ibu it
Part 30 "Siapa Ibu itu? Kenapa tingkah dan sifat nya itu aneh ya." Ucap Ari yang ngebatin. Setelah itu Ari langsung masuk kedalam dan menutup pintu, lalu Ari duduk di teras dan membulak balikkan kertas selembar yang tadi dia di kasih oleh Ibu itu. Ari langsung membaca kertas itu dengan menyimaknya. Ari membaca kertas info lowongan pekerjaan itu membuat dirinya binggung membacanya, karena isi lowongan tersebut memberitahukan menjual motor dan mobil, sedang kan tertera di dalam brosur itu menjadi Sales atau marketing, sedangkan dirinya belum pernah menjadi sales atau marketing, isi tersebut menyatakan harus bisa menyakinkan costumer dan harus bisa karna di target kan bagi si sales nya atau marketingnya harus bisa menarik costumer dalam 1 hari itu 10 orang kalau nggak bisa dapat, maka kita tak akan di gaji seperpun. Itulah isi dari brosur itu. Dan tertera kalau disitu nggak dapatkan makan dan tidak di sediakan mess. Karena posisi jarak dari tempat kediaman Abang
Part 31 "Ah.. Abang.. mah malah bercanda." Ucap Ari langsung mengerucutkan bibirnya ke depan. "Hahaha, Adek Abang sungguh kesihan.. ya sudah.. Abang ceritain deh.. tapi setelah diceritain kamu jangan asal mau ya ngambil pekerjaan itu." Ucap Abangnya. "Iya.. iya.. tapi.. Abang ceritain dulu, biar aku nya nggak penasaran dan binggung dengan semua ini, Abang ku.." ucap Ari yang di tekan dan merasa jengkel dengan Abangnya. "Hahaha iya.. iya.. nggak bakalan deh yang satu ini." Ucap nya yang langsung mengacak-acakkan rambut nya Ari. "Jadi begini.. Ri dulu.. pas Abang awal datang kesini.. Abang juga sama kaya kamu nggak tau apa-apa dan cari kesana kesini untuk cari tempat tinggal eh.. ketemu Ibu itu di jalan pas Abang sedang tengak-tengok dan bertanya pada semua orang yang memiliki kontrakkan atau kios, pas Abang sesudah bertanya-tanya pada orang lain, eh.. Ibu itu selalu memperhatikan Abang dari jauh.. terus.. dan malah ditawarin suruh ngontrak disi
Part 32 Tiba-tiba saja ada yang mengetuk pintunya. "Tok..tok..tok.. permisi!" Ucap yang mengetuk di luar. "Bang.. malam-malam gini siapa yang mengetuk pintu?" Tanya Ari, sedangkan Abangnya hanya menggelengkan kepala dan menggedikkan bahunya. "Ya sudah, sebentar ya.. Abang yang buka pintunya, kamu disini saja ok." Ucap Abangnya. "Iya Bang.." Abangnya Ari melangkahkan kakinya untuk membuka pintu yang sudah terkunci, sedangkan jam menunjukkan pukul 20:35 wib. Dan yang sebentar lagi akan menuju malam. "Ceklek, maaf ada apa ya Pak?" Tanya Abangnya Ari. "Jadi begini Mas, disini lagi ada maling..harus hati-hati ya disini tadi saya lihat malingnya lari kesini, dan Bapak hanya untuk memastikannya kalau Mas ini nggak terjadi apa-apa disekitar sini." Ucap Bapak itu. "Oh iya Pak, baik dan syukurnya aku nggak terjadi hal-hal apapun, terimakasih ya Pak sudah memberi kan informasi buat aku, biar nya aku bisa lebih waspada lagi
Part 33 "Tok..tok..tok.. permisi." Ucap nya yang mengetuk pintu. Lalu Ari bangkit dari tempat terbaringnya. "Iya.. sebentar." Ucap Ari yang langsyng menuju pintu dan untuk membukakan pintunya. "Hay.. Adek.. gimana dengan tawaran saya kemarin?" Tanya Ibu itu pas saat pintu terbuka. "Hmm.. maaf ya Bu, aku mau pikir-pikir lagi deh, soalnya juga tempat jarak dari tempat tinggal saya disini cukup jauh. Jadi maaf ya Bu." Ucap Ari sopan. "Hmm.. gimana ya.. apa kamu cari kos an sendiri saja di sana." Ucap Ibu itu sambil memberikan usulnya, agar Ari menerima tawarannya. "Hmm.. gimana ya Bu, aku juga binggung.. dan harus ijin juga ke Abang ku." Ucap Ari. "Gampang masalah Abang kamu.. nanti Ibu yang bicara kasih tau dengannya." Ucap Ibu itu untuk menyakinkan Ari. "Maaf ya Bu, seperti nya aku harus pikirpikir dulu deh." Ucap Ari sambil menggaruk-garukkan kepalanya, padahal kepalanya tidak lah gatal. "Hmm.. ya sudah.
Part 34"Dia mengatakan kalau dirinya sepupunya yang punya kontrakkan ini, dan dia mengatakan juga kalau dirinya juga punya usaha di tempat ini" ucap Abangnya dan sambil menunjuk-nunjuk kertas yang ada di pegang oleh Ari."Lalu apa hubungannya dengan Abang melarang aku kerja disana?" Tanya Ari kembali."Nah.. sebab nya itu pekerjaannya nggak baik Adik ku.. karna disana itu banyak sekali penipuan untuk para calon pembeli." Ucap nya lalu menjeda serta menarik nafas nya kembali terus mengeluarkannya dengan kasar."Dulu juga Abang gitu kaya kamu bertanya-tanya, pada saat itu Abang pergi mencari tempat yang Ibu itu kasih dan ingin mencari informasi yang lebih akurat, pada saat Abang sedang jalan kaki dan bertanya-tanya pada warga disini tiba-tiba saja ada yang menepuk Abang dari belakang membuat Abang kaget dan menoleh nya, nah ada Ibu-Ibu berpakaian Daster memberikan kode kepada Abang untuk mengikutinya, tapi Abang ragu setelah itu ada yang mengatakan suruh m
Part 58 Ari begitu fokus dengan pekerjaannya sehingga keringat yang ada di pelipis keningnya keluar secara perlahan-lahan karna itu dirinya ada yang belum dia mengerti, di setiap yang dia lakukan dia selalu berusaha apa yang dia kerjakan, dan dia berusaha akan bisa tetapi kenyataan nya yang dia lakukan masih belum mampu untuk mengerjakannya. " Ari." Panggil senior " Iya kak." "Jika nanti kamu bener-bener bisa dan di tinggal suatu saat nanti, apa kamu bisa mengerjakannya kerja DDI bagian ini dengan sendirian?" Tanya senior padanya sambil menatap Ari. " Ah iya kak, aku pasti bisa." Jawab Ari yang masih binggung. " Bener kamu bisa? Itu cara gerak badan kamu seakan ada yang ingin kamu sampaikan." Ucap Senior yang masih memperhatikan gerakan Ari. " Hmmm.. ntah lah kak." Jujur Ari yang binggung dan ketauan gerak gerik darsi badan nya sendiri yang tak tau akan bisa atau tidak. " Ok baik lah, nanti jika belum terlalu bisa dan m
Part 57Lalu Ari langsung saja mengerjakan apa yang sudah di tunjukkan, setelah itu Ari begitu dengan hati-hati melakukannya." Aku harus bisa, aku harus bisa, aku harus bisa." Ucapan demi ucapan yang Ari ucap di dalam hatinya agar bisa melakukan pekerjaan ini walaupun pekerjaan ini agak sulit untuk dirinya karna beelum memiliki pengalaman dalam di bidang hal apapun membuat dirinya sekarang merasa tertekan walaupun dia tidak memberikan ekspresi apapun di wajah nya terhadap seniornya." Ari bagaimana dengan kerjanya?" Tanya senior." Oh.. iya kak pasti Ari bisa."" Ok, jika nanti 1 persatu sudah bisa nanti kamu langsung mengerjakan yang lain nya ya dan bantu bantu kakak."" Ok siap kak."Ari langsung berpindah posisi ke arah tempat yang di arah kan tadi dari seornag senior yang sudah bekerja lebih lama di banding kan dirinya yang baru masuk belum 1 Minggu ini." Aku yakin Tuhan tidak akan membebani kemampuan seseorang termasuk a
Part 56Setelah itu mereka berdua masuk ke dalam lagi untuk melanjutkan kembali bekerja, lalu Ari belok ke arah kiri sedangkan Rizki belok ke arah ke kanan, mereka saling melambaikan tangan sebagai pertanda masuk segera dan bekerja dengan penuh semangat, lalu mereka setelah itu masuk di tempat masing-masing, dan setelah itu Ari lalu melanjutkan kembali untuk bekerja dan bertemu dengan senior yang ada di sini." Hai kamu kemana tadi pas istirahat?" Tanya seniornya." Aku tadi diluar kak setelah makan." Sambil tersenyum Ari pada senior itu." Aku kira kamu aula."" Nggak kak aku bersama temen tadi di luar pas istirahat."" Oh.. iya iya." Hanya mangut"saja." Iya kak."" Ya sudah ayo kitaa bekerja kembali, semangat ya."" Sip kak."Lalu mereka kembali bekerja dengan semangat, Ari begitu semangatnya mendenger arahan dari senior nya,. Lalu Ari memulai belajar dengan hal hal lainnya, mulai dari menghafal kode untuk meng
Part 55Lalu Ari langsung mengerjakan nya dengan pelan-pelan sambil mengamati nya dengan baik-baik dan teliti, mulai dia mengukur dari Reng nya, panjang total nya, diameter, semuanya sampai detail harus di ukur.Ari begitu sangat teliti sekali sampai dia bener-bener memahaminya.Seterus nya Ari melakukanya secara berulang ulang lagi sampai bener-bener bisa dan paham. Ari sekarang memiliki kegiatan nya dengan bekerja dia bisa memberikannya suatu saat nanti kepada orangtuanya yang berada di sebrang. Ari begitu semangat sekali melakukannya sehingga tak terasa dia menyelesaikan dengan baik dan Bel pun berbunyi yang menandakan bel istirahat." Ari.. ayo kita istirahat dulu." Ajak senior nyapada Ari." Oh, iya kak."" Ayo.""Ari." Panggil Rizki ketika melihat Ari keluar dari line." Oh.. iya Rizki."" Gimana tadi kerjanya bisa?" Tanyanya." Iya." Aku tersenyum." Syukurlah."" Kalau kamu gimana?" Tanya Ari
Part 54Lalu Ari begitu dengan teliti setiap gerak gerkkan senior tersebut membuat dia menjadi tahu tentang ini. Ini sangat berharga sekali buat diri Ari yang masih lulus dan bisa mengenal dengan dunia industri." Ok Ari Sekarang kamu coba sendiri ya, aku mau kejar pekerjaan yang lain belum aku selesaikan." Ucapnya sambil berlalu dari hadapan Ari.Ari meencoba mempraktekkannya dengan sendirinya walaupun masih menyoba semua nya dari yang pertama sampai yang finishing nya." Ternyata tidak lah segampang yang aku pikirkan." Bathin Ari yang masih sibuk berkutat di tempat nya." Ari gimana apa yang belum di pahami " tanyanya yang langsung tau di benak Ari." Oh.. iya kak, kalau ini gimana ya cara membedakannya." Tanya Ari." Ini bedanya hanya 1 saja."" Satu gimana kak?"" Jika di No itu tidak masuk berati harus di kecilkan dari pemotongan mesinnya, terus kalau buat Go jika ke besaran berarti harus di kecil''an juga sama dari
Part 53Lalu langkah kami semua mengikuti arah seorang perekrut itu, Ari begitu senang sekali menjadi tau tentang perusahaan, dan setiap langkah kakinya melihat orang-orang yang bekerja dengan begitu semangat demi sesuap nasi dan demi mengubah nasib, perjuangannya begitu bikin Ari salut, dan dia merasa masih belum bisa seperti mereka karna dia merasa masih harus belajar dari mereka, setiap langkah demi langkah Ari melihat tengak tengok kanan dan kiri begitu semangat para pekerja disini. Ari kini merasa berbeda dengan yang lainnya dengan melihat semua orang yang begitu bekerja dengan baik dan dia akan berusaha belajar dari mereka semua.hidup itu penuh perjuangan dan harus bisa ini dan itu walaupun kita hanya bisa memiliki skill tapi skill itu tidak di pergunakan sama saja bohong, Bathin Ari.Ketika semuanya sudah mengelilingi semua perusahaan ini dan acara memperkenalkan perusahaan ini pada kami semua, kini Ari akan menjadi lebih berpengetahuan yang tadi n
Part 52 " Ok perhatiannya sini lihat ke depan " ucapnya. lalu semuanya langsung menghadap kedepan dan fokus melihat seorang perekrut pegang barang. " Kalian semua sudah selesai menulis kan?" Tanya nya kembali. " Sudah Pak." Ucap kami kompak. " Ok ini saya akan menunjukkan barang yang akan kalian kerjakan nanti di lapangan ya." Ucapnya menjeda. " Nah.. ini barang yang panjang namanya calioer dan ini satunya lagi diameter, nanti kalian satu persatu akan maju ya ke depan untuk kita langsung praktekkan." Ucapnya sambil memegang barang tersebut. " Ok.. mulai dari pojok kanan ya, silahkan berdiri dan duduk di depan barang ini ya." " Sekarang kamu pegang barang ini dan piston ini." Ucapnya. " Sekarang kamu lihat dulu ya contoh yang saya berikan." Lalu seorang perekrut itu memberikan contoh kepada yang pertama duduk di depan barang itu. " Sini pinjem dulu calipernya, jadi begini caranya, kamu lihat saya cara mengukur, i
Part 51 Kami semua tertiba mengikuti arahannya, aku selalu ingat perkataan Abang ku itu, dia bilang harus mengikuti saja setiap arahan yang dia berikan begitu lah ucapan Abang ku. Hanya beberapa menit saja, seorang perekrut itu balik lagi dan duduk di tempat nya kembali. " Hmm.. bagiamana bagian ini apakah sudah di tulis semua?" Tanyanya yang menunjuk ke papan board ini. Lalu ada yang menjawab. " Belum semua Pak, ini aku sebentar lagi akan selesai di bagian itu." Ucapnya. " Ok lanjutkan saja ya, bagi kalau sudah selesai bilang ya. " Ucapnya. Semuanya bener-bener tertib dan mengikuti semua arahan yang beliau katakan, bener kata Abang aku harus mengikutinya, karna ini menurut ku ilmu yang harus aku ambil banyak juga pelajaran yang harus kita gali. Rizki yang berada di samping ku hanya terdiam saja dari tadi tanpa ada ekspresi apapun dari nya. " Rizki kamu sudah selesai menulis?" Tanya A*i pada Rizki. " sudah." Ucapnya sin
Part 50Lalu kami semua yang mengikuti tes mengambil pulpen dan buku masing-masing di dalam tas yang sudah kami siapkan, setelah itu kami semua baru mencatat tulisan dari papan board di pindahkan ke dalam buku kami masing-masing." Baik kalian semua setelah menulis jangan lupa nanti lihat ke kami, karna kami akan memberikan penjelasan serta memberikan cara dan metode untuk kalian kerjakan." Ucap seseorang yang akan merekrut kami.Hening beberapa aat karena semua nya masih fokus menulis di papan board nya itu. Setelah selesai menulis nya lalu seorang perekrut itu membawa alat-alat nya dari bawah ke ruangan tempat dimana anak-anak calon karyawan akan di berikan contoh." Baik, perhatiannya saya minta kemaluan, apakah kalian semuanya sudah menulis?" Tanya nya." Sudah Pak." Ucap kami serentak." Baik.. boleh saya ingin mengetahui nama-nama kalian nanti maju ya satu persatu mulai dari pojok kanan." Ucapnya." Silahkan di mulai dari sekara