Part 30
"Siapa Ibu itu? Kenapa tingkah dan sifat nya itu aneh ya." Ucap Ari yang ngebatin.
Setelah itu Ari langsung masuk kedalam dan menutup pintu, lalu Ari duduk di teras dan membulak balikkan kertas selembar yang tadi dia di kasih oleh Ibu itu. Ari langsung membaca kertas itu dengan menyimaknya.
Ari membaca kertas info lowongan pekerjaan itu membuat dirinya binggung membacanya, karena isi lowongan tersebut memberitahukan menjual motor dan mobil, sedang kan tertera di dalam brosur itu menjadi Sales atau marketing, sedangkan dirinya belum pernah menjadi sales atau marketing, isi tersebut menyatakan harus bisa menyakinkan costumer dan harus bisa karna di target kan bagi si sales nya atau marketingnya harus bisa menarik costumer dalam 1 hari itu 10 orang kalau nggak bisa dapat, maka kita tak akan di gaji seperpun. Itulah isi dari brosur itu. Dan tertera kalau disitu nggak dapatkan makan dan tidak di sediakan mess. Karena posisi jarak dari tempat kediaman Abang
Next kah? Jangan sampai ketinggal part-part lainnya ya.. ikutin tetap cerita Ari Sihombing ya teman-teman, terima kasih jug sudah mampir dim cerita ku :)
Part 31 "Ah.. Abang.. mah malah bercanda." Ucap Ari langsung mengerucutkan bibirnya ke depan. "Hahaha, Adek Abang sungguh kesihan.. ya sudah.. Abang ceritain deh.. tapi setelah diceritain kamu jangan asal mau ya ngambil pekerjaan itu." Ucap Abangnya. "Iya.. iya.. tapi.. Abang ceritain dulu, biar aku nya nggak penasaran dan binggung dengan semua ini, Abang ku.." ucap Ari yang di tekan dan merasa jengkel dengan Abangnya. "Hahaha iya.. iya.. nggak bakalan deh yang satu ini." Ucap nya yang langsung mengacak-acakkan rambut nya Ari. "Jadi begini.. Ri dulu.. pas Abang awal datang kesini.. Abang juga sama kaya kamu nggak tau apa-apa dan cari kesana kesini untuk cari tempat tinggal eh.. ketemu Ibu itu di jalan pas Abang sedang tengak-tengok dan bertanya pada semua orang yang memiliki kontrakkan atau kios, pas Abang sesudah bertanya-tanya pada orang lain, eh.. Ibu itu selalu memperhatikan Abang dari jauh.. terus.. dan malah ditawarin suruh ngontrak disi
Part 32 Tiba-tiba saja ada yang mengetuk pintunya. "Tok..tok..tok.. permisi!" Ucap yang mengetuk di luar. "Bang.. malam-malam gini siapa yang mengetuk pintu?" Tanya Ari, sedangkan Abangnya hanya menggelengkan kepala dan menggedikkan bahunya. "Ya sudah, sebentar ya.. Abang yang buka pintunya, kamu disini saja ok." Ucap Abangnya. "Iya Bang.." Abangnya Ari melangkahkan kakinya untuk membuka pintu yang sudah terkunci, sedangkan jam menunjukkan pukul 20:35 wib. Dan yang sebentar lagi akan menuju malam. "Ceklek, maaf ada apa ya Pak?" Tanya Abangnya Ari. "Jadi begini Mas, disini lagi ada maling..harus hati-hati ya disini tadi saya lihat malingnya lari kesini, dan Bapak hanya untuk memastikannya kalau Mas ini nggak terjadi apa-apa disekitar sini." Ucap Bapak itu. "Oh iya Pak, baik dan syukurnya aku nggak terjadi hal-hal apapun, terimakasih ya Pak sudah memberi kan informasi buat aku, biar nya aku bisa lebih waspada lagi
Part 33 "Tok..tok..tok.. permisi." Ucap nya yang mengetuk pintu. Lalu Ari bangkit dari tempat terbaringnya. "Iya.. sebentar." Ucap Ari yang langsyng menuju pintu dan untuk membukakan pintunya. "Hay.. Adek.. gimana dengan tawaran saya kemarin?" Tanya Ibu itu pas saat pintu terbuka. "Hmm.. maaf ya Bu, aku mau pikir-pikir lagi deh, soalnya juga tempat jarak dari tempat tinggal saya disini cukup jauh. Jadi maaf ya Bu." Ucap Ari sopan. "Hmm.. gimana ya.. apa kamu cari kos an sendiri saja di sana." Ucap Ibu itu sambil memberikan usulnya, agar Ari menerima tawarannya. "Hmm.. gimana ya Bu, aku juga binggung.. dan harus ijin juga ke Abang ku." Ucap Ari. "Gampang masalah Abang kamu.. nanti Ibu yang bicara kasih tau dengannya." Ucap Ibu itu untuk menyakinkan Ari. "Maaf ya Bu, seperti nya aku harus pikirpikir dulu deh." Ucap Ari sambil menggaruk-garukkan kepalanya, padahal kepalanya tidak lah gatal. "Hmm.. ya sudah.
Part 34"Dia mengatakan kalau dirinya sepupunya yang punya kontrakkan ini, dan dia mengatakan juga kalau dirinya juga punya usaha di tempat ini" ucap Abangnya dan sambil menunjuk-nunjuk kertas yang ada di pegang oleh Ari."Lalu apa hubungannya dengan Abang melarang aku kerja disana?" Tanya Ari kembali."Nah.. sebab nya itu pekerjaannya nggak baik Adik ku.. karna disana itu banyak sekali penipuan untuk para calon pembeli." Ucap nya lalu menjeda serta menarik nafas nya kembali terus mengeluarkannya dengan kasar."Dulu juga Abang gitu kaya kamu bertanya-tanya, pada saat itu Abang pergi mencari tempat yang Ibu itu kasih dan ingin mencari informasi yang lebih akurat, pada saat Abang sedang jalan kaki dan bertanya-tanya pada warga disini tiba-tiba saja ada yang menepuk Abang dari belakang membuat Abang kaget dan menoleh nya, nah ada Ibu-Ibu berpakaian Daster memberikan kode kepada Abang untuk mengikutinya, tapi Abang ragu setelah itu ada yang mengatakan suruh m
Part 35Ari yang sedang sarapan pagi di kaget kan oleh seorang Ibu-Ibu yang langsung saja masuk tanpa permisi."Dek, bagaimana sudah 3 hari kamu mau kan kerja di sana?" Tanya nya yang langsung saja to the point pada Ari."Maaf ya Bu, Ari sepertinya nggak jadi kerja di tempat Ibu." Ucap Ari ketika selesai makan."Hmm.. pasti ini karna Abang kamu kan? Sudah jawab! Abang kamu sok tahu dan juga main-main memberikan racun pikiran pada kamu ya kan?" Ucap nya langsung menuduh nya."Oh.. bukan-bukan ko Bu, kok Ibu berpikirnya negatif bangat si tentang Abang ku." Ucap Ari sambil menyipitkan matanya."Oh..n-nggak ko.. hanya feling saja." Ucap nya yang gugup."Lalu kenapa langsung menuduh Abang aku begitu saja?" Ucap Ari."Oh.. nggak kok, itu bagaimana jadi kan kamu kerja di tempat yang aku kasih kan brosur itu kemarin?" Tanya nya kembali dan mengalihkan pembicaraan."Hmm.. maaf ya Bu, sekali lagi maaf.. seperti nya aku nggak bisa,
Part 36"Hey.." Ucap seorang Ibu-Ibu itu langsung menegur Abangnya Ari."Oh.. iya Bu sebentar aku masukkan motor dulu." Ucap nya."Nggak usah basa-basi ya, saya mau protes ya." Ucap Ibu itu sambil berbicafa melotot dan ekspresi yang sangat marah sekali."Adik kamu kau kasih racun apa hah? Sehingga dirinya nggak bisa berkata yang baik kepada saya hah." Ucap nya sambil menunjuk-nunjuk kepada Abangnya Ari."Maaf, ya Bu maksud Ibu itu bicara seperti apa?" Ucap Abangnya Ari yang langsung kebinggungan."Alah.. nggak usah berlaga b*g*, situ kan yang mengajarkan Adik mu yang nggak-nggak ngaku lah.." ucap nya sambil matanya melirik begitu sinis serta melipatkan tangannya."Maaf.. ya Bu, sekali lagi maaf, aku nggak bener-bener tau apa permasalahan nya antara Ibu dan Adik saya." Ucap Abangnya Ari."Ah.. capek lah gw bicara sama loe pura-pura nggak ngerti dan nggak paham segala lagi." Ucap nya yang pedas."Bu.. bener deh aku ya ngga
Part 37 Keesokkan harinya Abang nya Ari libur dan saat tibanya pula Abang akan mengajak Ari skan pergi main kes sebuah taman atau ke tempat wisata yang ada di sekitaran Metro Politan Jakarta. "Ari Bangun.. mau ikut nggak kita cari pemandangan serta tempat yang akan merepres otak kita." Ucap Abang yang membangunkan Ari yang masih terbating di kasur sedangkan Abangnya sudah mandi dan rapih memakai kemeja serta jaketnya. "Hmmm.. iya Ari ikut, sebentar ya Bang Ari mau mandi dulu, tungguin." Ucap Ari sambil mengeliat dan membuka matanya lalu dia bergegas langsung ke kamar mandi. Setelah mandi dan rapih semua nya lalu Abangnya mengajak dia terlebih dahulu untuk sarapan di warung uduk Ibu Sami tempat langganan dirinya kalau beli uduk di pagi hari ini dan jam menunjukkan pukul 05:20 menit. "Abang setelah kita makan uduk kita akan pergi kemana?" Tanya Ari. "Hmm.. kemana ya??? Ya sudah habiskan dulu itu uduknya." Ucap Abang Ari pas jawab
Part 38 Ternyata pas Ari menengok yang menepuk dirinya adalah Nur Hayati. "Hay.. Ari." Ucap nya sambil melambaikan tangan. "Hay.. kamu.. yang dulu di bandara kan?" Ucap Ari sambil mengingat-ingat. "Iya.. ini aku nur.. bagaimana kabarnya." Ucap Nur sambil duduk di sampingnya. "Oh.. hmm.. i-ya baik." Ucap Ari terbata-bata. "Syukur lah.. kamu kesini sama siapa?" Tanya nya lagi. "Aku.. kesini sama Abang." Ucap Ari sambil menunjuk dirinya. "Kok kamu nggak nanyain kabar aku si." Ucap Nur pada Ari sambil cemberut. "Oh.. iya.. sorry, kamu gimana kabarnya?" Ucap Ari langsung menanyakan dirinya. "Aku baik juga." Ucap nya sambil tersenyum, tiba-tiba saja Abangnya Ari tiba sampai sambil membawa roti 2, air mineral 2 dan susu 2. "Hay.. kamu disini juga?" Tanya Abangnya Ari sambil memegang belanjaannya. "Oh.. iya Bang, aku juga kesini cuma ingin main serta bersantai-santai saja." Ucap nya.
Part 58 Ari begitu fokus dengan pekerjaannya sehingga keringat yang ada di pelipis keningnya keluar secara perlahan-lahan karna itu dirinya ada yang belum dia mengerti, di setiap yang dia lakukan dia selalu berusaha apa yang dia kerjakan, dan dia berusaha akan bisa tetapi kenyataan nya yang dia lakukan masih belum mampu untuk mengerjakannya. " Ari." Panggil senior " Iya kak." "Jika nanti kamu bener-bener bisa dan di tinggal suatu saat nanti, apa kamu bisa mengerjakannya kerja DDI bagian ini dengan sendirian?" Tanya senior padanya sambil menatap Ari. " Ah iya kak, aku pasti bisa." Jawab Ari yang masih binggung. " Bener kamu bisa? Itu cara gerak badan kamu seakan ada yang ingin kamu sampaikan." Ucap Senior yang masih memperhatikan gerakan Ari. " Hmmm.. ntah lah kak." Jujur Ari yang binggung dan ketauan gerak gerik darsi badan nya sendiri yang tak tau akan bisa atau tidak. " Ok baik lah, nanti jika belum terlalu bisa dan m
Part 57Lalu Ari langsung saja mengerjakan apa yang sudah di tunjukkan, setelah itu Ari begitu dengan hati-hati melakukannya." Aku harus bisa, aku harus bisa, aku harus bisa." Ucapan demi ucapan yang Ari ucap di dalam hatinya agar bisa melakukan pekerjaan ini walaupun pekerjaan ini agak sulit untuk dirinya karna beelum memiliki pengalaman dalam di bidang hal apapun membuat dirinya sekarang merasa tertekan walaupun dia tidak memberikan ekspresi apapun di wajah nya terhadap seniornya." Ari bagaimana dengan kerjanya?" Tanya senior." Oh.. iya kak pasti Ari bisa."" Ok, jika nanti 1 persatu sudah bisa nanti kamu langsung mengerjakan yang lain nya ya dan bantu bantu kakak."" Ok siap kak."Ari langsung berpindah posisi ke arah tempat yang di arah kan tadi dari seornag senior yang sudah bekerja lebih lama di banding kan dirinya yang baru masuk belum 1 Minggu ini." Aku yakin Tuhan tidak akan membebani kemampuan seseorang termasuk a
Part 56Setelah itu mereka berdua masuk ke dalam lagi untuk melanjutkan kembali bekerja, lalu Ari belok ke arah kiri sedangkan Rizki belok ke arah ke kanan, mereka saling melambaikan tangan sebagai pertanda masuk segera dan bekerja dengan penuh semangat, lalu mereka setelah itu masuk di tempat masing-masing, dan setelah itu Ari lalu melanjutkan kembali untuk bekerja dan bertemu dengan senior yang ada di sini." Hai kamu kemana tadi pas istirahat?" Tanya seniornya." Aku tadi diluar kak setelah makan." Sambil tersenyum Ari pada senior itu." Aku kira kamu aula."" Nggak kak aku bersama temen tadi di luar pas istirahat."" Oh.. iya iya." Hanya mangut"saja." Iya kak."" Ya sudah ayo kitaa bekerja kembali, semangat ya."" Sip kak."Lalu mereka kembali bekerja dengan semangat, Ari begitu semangatnya mendenger arahan dari senior nya,. Lalu Ari memulai belajar dengan hal hal lainnya, mulai dari menghafal kode untuk meng
Part 55Lalu Ari langsung mengerjakan nya dengan pelan-pelan sambil mengamati nya dengan baik-baik dan teliti, mulai dia mengukur dari Reng nya, panjang total nya, diameter, semuanya sampai detail harus di ukur.Ari begitu sangat teliti sekali sampai dia bener-bener memahaminya.Seterus nya Ari melakukanya secara berulang ulang lagi sampai bener-bener bisa dan paham. Ari sekarang memiliki kegiatan nya dengan bekerja dia bisa memberikannya suatu saat nanti kepada orangtuanya yang berada di sebrang. Ari begitu semangat sekali melakukannya sehingga tak terasa dia menyelesaikan dengan baik dan Bel pun berbunyi yang menandakan bel istirahat." Ari.. ayo kita istirahat dulu." Ajak senior nyapada Ari." Oh, iya kak."" Ayo.""Ari." Panggil Rizki ketika melihat Ari keluar dari line." Oh.. iya Rizki."" Gimana tadi kerjanya bisa?" Tanyanya." Iya." Aku tersenyum." Syukurlah."" Kalau kamu gimana?" Tanya Ari
Part 54Lalu Ari begitu dengan teliti setiap gerak gerkkan senior tersebut membuat dia menjadi tahu tentang ini. Ini sangat berharga sekali buat diri Ari yang masih lulus dan bisa mengenal dengan dunia industri." Ok Ari Sekarang kamu coba sendiri ya, aku mau kejar pekerjaan yang lain belum aku selesaikan." Ucapnya sambil berlalu dari hadapan Ari.Ari meencoba mempraktekkannya dengan sendirinya walaupun masih menyoba semua nya dari yang pertama sampai yang finishing nya." Ternyata tidak lah segampang yang aku pikirkan." Bathin Ari yang masih sibuk berkutat di tempat nya." Ari gimana apa yang belum di pahami " tanyanya yang langsung tau di benak Ari." Oh.. iya kak, kalau ini gimana ya cara membedakannya." Tanya Ari." Ini bedanya hanya 1 saja."" Satu gimana kak?"" Jika di No itu tidak masuk berati harus di kecilkan dari pemotongan mesinnya, terus kalau buat Go jika ke besaran berarti harus di kecil''an juga sama dari
Part 53Lalu langkah kami semua mengikuti arah seorang perekrut itu, Ari begitu senang sekali menjadi tau tentang perusahaan, dan setiap langkah kakinya melihat orang-orang yang bekerja dengan begitu semangat demi sesuap nasi dan demi mengubah nasib, perjuangannya begitu bikin Ari salut, dan dia merasa masih belum bisa seperti mereka karna dia merasa masih harus belajar dari mereka, setiap langkah demi langkah Ari melihat tengak tengok kanan dan kiri begitu semangat para pekerja disini. Ari kini merasa berbeda dengan yang lainnya dengan melihat semua orang yang begitu bekerja dengan baik dan dia akan berusaha belajar dari mereka semua.hidup itu penuh perjuangan dan harus bisa ini dan itu walaupun kita hanya bisa memiliki skill tapi skill itu tidak di pergunakan sama saja bohong, Bathin Ari.Ketika semuanya sudah mengelilingi semua perusahaan ini dan acara memperkenalkan perusahaan ini pada kami semua, kini Ari akan menjadi lebih berpengetahuan yang tadi n
Part 52 " Ok perhatiannya sini lihat ke depan " ucapnya. lalu semuanya langsung menghadap kedepan dan fokus melihat seorang perekrut pegang barang. " Kalian semua sudah selesai menulis kan?" Tanya nya kembali. " Sudah Pak." Ucap kami kompak. " Ok ini saya akan menunjukkan barang yang akan kalian kerjakan nanti di lapangan ya." Ucapnya menjeda. " Nah.. ini barang yang panjang namanya calioer dan ini satunya lagi diameter, nanti kalian satu persatu akan maju ya ke depan untuk kita langsung praktekkan." Ucapnya sambil memegang barang tersebut. " Ok.. mulai dari pojok kanan ya, silahkan berdiri dan duduk di depan barang ini ya." " Sekarang kamu pegang barang ini dan piston ini." Ucapnya. " Sekarang kamu lihat dulu ya contoh yang saya berikan." Lalu seorang perekrut itu memberikan contoh kepada yang pertama duduk di depan barang itu. " Sini pinjem dulu calipernya, jadi begini caranya, kamu lihat saya cara mengukur, i
Part 51 Kami semua tertiba mengikuti arahannya, aku selalu ingat perkataan Abang ku itu, dia bilang harus mengikuti saja setiap arahan yang dia berikan begitu lah ucapan Abang ku. Hanya beberapa menit saja, seorang perekrut itu balik lagi dan duduk di tempat nya kembali. " Hmm.. bagiamana bagian ini apakah sudah di tulis semua?" Tanyanya yang menunjuk ke papan board ini. Lalu ada yang menjawab. " Belum semua Pak, ini aku sebentar lagi akan selesai di bagian itu." Ucapnya. " Ok lanjutkan saja ya, bagi kalau sudah selesai bilang ya. " Ucapnya. Semuanya bener-bener tertib dan mengikuti semua arahan yang beliau katakan, bener kata Abang aku harus mengikutinya, karna ini menurut ku ilmu yang harus aku ambil banyak juga pelajaran yang harus kita gali. Rizki yang berada di samping ku hanya terdiam saja dari tadi tanpa ada ekspresi apapun dari nya. " Rizki kamu sudah selesai menulis?" Tanya A*i pada Rizki. " sudah." Ucapnya sin
Part 50Lalu kami semua yang mengikuti tes mengambil pulpen dan buku masing-masing di dalam tas yang sudah kami siapkan, setelah itu kami semua baru mencatat tulisan dari papan board di pindahkan ke dalam buku kami masing-masing." Baik kalian semua setelah menulis jangan lupa nanti lihat ke kami, karna kami akan memberikan penjelasan serta memberikan cara dan metode untuk kalian kerjakan." Ucap seseorang yang akan merekrut kami.Hening beberapa aat karena semua nya masih fokus menulis di papan board nya itu. Setelah selesai menulis nya lalu seorang perekrut itu membawa alat-alat nya dari bawah ke ruangan tempat dimana anak-anak calon karyawan akan di berikan contoh." Baik, perhatiannya saya minta kemaluan, apakah kalian semuanya sudah menulis?" Tanya nya." Sudah Pak." Ucap kami serentak." Baik.. boleh saya ingin mengetahui nama-nama kalian nanti maju ya satu persatu mulai dari pojok kanan." Ucapnya." Silahkan di mulai dari sekara