Part 36
"Hey.." Ucap seorang Ibu-Ibu itu langsung menegur Abangnya Ari.
"Oh.. iya Bu sebentar aku masukkan motor dulu." Ucap nya.
"Nggak usah basa-basi ya, saya mau protes ya." Ucap Ibu itu sambil berbicafa melotot dan ekspresi yang sangat marah sekali.
"Adik kamu kau kasih racun apa hah? Sehingga dirinya nggak bisa berkata yang baik kepada saya hah." Ucap nya sambil menunjuk-nunjuk kepada Abangnya Ari.
"Maaf, ya Bu maksud Ibu itu bicara seperti apa?" Ucap Abangnya Ari yang langsung kebinggungan.
"Alah.. nggak usah berlaga b*g*, situ kan yang mengajarkan Adik mu yang nggak-nggak ngaku lah.." ucap nya sambil matanya melirik begitu sinis serta melipatkan tangannya.
"Maaf.. ya Bu, sekali lagi maaf, aku nggak bener-bener tau apa permasalahan nya antara Ibu dan Adik saya." Ucap Abangnya Ari.
"Ah.. capek lah gw bicara sama loe pura-pura nggak ngerti dan nggak paham segala lagi." Ucap nya yang pedas.
"Bu.. bener deh aku ya ngga
Part 37 Keesokkan harinya Abang nya Ari libur dan saat tibanya pula Abang akan mengajak Ari skan pergi main kes sebuah taman atau ke tempat wisata yang ada di sekitaran Metro Politan Jakarta. "Ari Bangun.. mau ikut nggak kita cari pemandangan serta tempat yang akan merepres otak kita." Ucap Abang yang membangunkan Ari yang masih terbating di kasur sedangkan Abangnya sudah mandi dan rapih memakai kemeja serta jaketnya. "Hmmm.. iya Ari ikut, sebentar ya Bang Ari mau mandi dulu, tungguin." Ucap Ari sambil mengeliat dan membuka matanya lalu dia bergegas langsung ke kamar mandi. Setelah mandi dan rapih semua nya lalu Abangnya mengajak dia terlebih dahulu untuk sarapan di warung uduk Ibu Sami tempat langganan dirinya kalau beli uduk di pagi hari ini dan jam menunjukkan pukul 05:20 menit. "Abang setelah kita makan uduk kita akan pergi kemana?" Tanya Ari. "Hmm.. kemana ya??? Ya sudah habiskan dulu itu uduknya." Ucap Abang Ari pas jawab
Part 38 Ternyata pas Ari menengok yang menepuk dirinya adalah Nur Hayati. "Hay.. Ari." Ucap nya sambil melambaikan tangan. "Hay.. kamu.. yang dulu di bandara kan?" Ucap Ari sambil mengingat-ingat. "Iya.. ini aku nur.. bagaimana kabarnya." Ucap Nur sambil duduk di sampingnya. "Oh.. hmm.. i-ya baik." Ucap Ari terbata-bata. "Syukur lah.. kamu kesini sama siapa?" Tanya nya lagi. "Aku.. kesini sama Abang." Ucap Ari sambil menunjuk dirinya. "Kok kamu nggak nanyain kabar aku si." Ucap Nur pada Ari sambil cemberut. "Oh.. iya.. sorry, kamu gimana kabarnya?" Ucap Ari langsung menanyakan dirinya. "Aku baik juga." Ucap nya sambil tersenyum, tiba-tiba saja Abangnya Ari tiba sampai sambil membawa roti 2, air mineral 2 dan susu 2. "Hay.. kamu disini juga?" Tanya Abangnya Ari sambil memegang belanjaannya. "Oh.. iya Bang, aku juga kesini cuma ingin main serta bersantai-santai saja." Ucap nya.
Part 39Pada saat menengok ternyata yang menepuk Ari dari belakang adalah Ibu-Ibu yang dulu Ari tekah menolongnya nyari sesuatu di tempat duduknya bareng."Dek." Ucap Ibu itu."Ibu.. yang dulu duduk bareng sama aku ya waktu di pesawat?" Ucap Ari yang sedang mengingat-ingat melihat ke atas sambil memegang kepalanya."Iya.. betuk Dek, bagaimana kabarnya kamu?" Ucap Ibu itu sedangkan Abangnya Ari hanya pendegar saja percakapan mereka."Baik Bu, Baik. Oh iya ini Bu kenalkan yang di samping aku Abangnya Aku." Ucap Ari yang memperkenalkan Abangnya. Sedangkan yang di perkenalkan hanya tersenyum saja."Oh.. iya inj Abang kamu? Perkenal kan nama saya Ibu Runi Dek, saya hanya kenal Adek ini di pesawat pada saat barang saya hilang dia yang membantu saya." Ucap Ibu Runi yang memperkenalkan dirinya sambil mengulurkan tangan nya pada Abangnya Ari."Oh.. hmm.. iya Bu aku Abangnya Ari." Ucap Abangnya sambil tersenyum."Oh.. iya Bu, mari kita d
Part 30Pada saat mereka sudah akan sampai lalu mereka berdua putar balik lagi dengan sepeda motornya."Ababg kenapa mutar balik?" Ucap Ari yang begitu penasaran."Ssttt.. sudah jangan banyak tanya akaita harus pergi terlebih dahulu, nanti akan Abang akan ucapkan." Ucapnya."Hmmm.. ok lah Bang."Mereka berdua pergi lagi setelah melihat Ib-Ibu yang mengajak Ari untuk bergabung kerja sama dengannya, yang sudah di depan pintu kontrakkan.Dan untungnya Ibu itu nggak tau kalau mereka berdua sudah pergi terlebih dahulu, dan nggak tau kalau dirinya tadi akan pulang dan nggak ketahuan akan suara motor Abang Ari.Mereka berdua telah sampai di tempat kediaman teman Abangnya yang sudah akrab sekali kalau di bilang sahabat Abangnya Ari, kalau setiap ada masalah Abang Ari pasti akan selalu datang ke kontrakkan ini. Setelah itu Abang Ari langsung saja menyimpannya motor di area yang sudah tersedia tempat parkir. Yang jarak antara trmpat tingg
Part 31 Setelah Ari bertanya mereka berdua saling lirik-lirik kan. "Abang berdua kenapa diam? Dan kenapa saling lirik-lirik?" Tanya Ari yang merasa heran. "Hmmm.. nanti juga kamu tau kok Ri, sudah jangan banyak tanya, ayo di minum dan makan." Alex mengalihkan pembicaraan karena dia orangnya males untuk menjelaskan kembali tentang masalah Ibu-Ibu itu. "Oh iya benar, ayo kita makan." Abang Ari yang mengerti maksud dari Alex langsung mengalihkan juga karena mereka berdua saling memahami satu sama lain nya. "Oh, ok. Aku makan ya Bang." Ucap Ari yang merasa canggung dengan keduanya, dari setiap lirikan mata Abangnya dan temannya membuat dirinya peka dengan keadaan seperti ini. Mereka berdua saling terdiam sambil menikmati makanan yang telah di hidangkan oleh Alex, sedangkan Alex hanya diam saja dan tersenyum saja sebagai tidak ada hal penting yang harus di bahas. "Sudah habiskan saja ayo." Alex sambil menyodorkan makanan yang lain j
Part 32 Ari hanya melirik saja kepada Alex sedang kan yang dilirik nggak mengetahuinnya jalau Ari melirik dirinya. "Bang kenapa senyum-senyum?" Tanya Ari. "Oh.. nggak apa-apa sudah lanjutkan saja makan nya." Ucapnya. "Jadi benar ini boleh kami berdua menginap sebentar disinj ya hanya semalam saja." Ucap Abangnya Ari. "Iya.. boleh.. mau satu malam, 2 malam, tiga malam dilahkan.. pintu kontrakkan ku sudah terbuka buat kalian berdua, tenang saja kalau ada apa-apa kesini saja ya.. bersama aku.. ok. Jangan sungkan sungkan ok." Ucap Alex yang begitu telah menyakinkan Abangnya. "Baik, terimakasih bangat ya sobat.. aku nggak akan melupakan kebaikkan mu." Ucap nya. "Iya sama-sama, anggap saja ini rumah kamu ok, jangan sungkan-sungkan ya.. kan kita solud selalu bersama suka ataupun duka." Ucap Alex. "Hmm.. iya terimakasih bangat loh.. baru kali ini aku nginep biasannya kan aku kalau ada masalah hanya bisa curhat dan main saja." U
Part 33Ketika Ari sedang menghayal tiba-tiba saja dia di kagetkan oleh Abangnya."Hey.. ngelamun saja sambil senyum-senyum, lagi ngapain si? Nanti di aggap orang gila loh senyum-senyum segala." Ucap Abang nya sambil meledek dirinya."Ah Abang.. ganggu saja, aku itu nggak gila.. hanya saja..""Hanya saja apa?" Ucap Alex dan Abangnya bersamaan."Ih.. kalian Abang-abang ini ingin tau saja, kompak pula lagi berucapnya " Ucap Ari sambil senyum-senyum."Ya dong.. kan kita berdua solid iya nggak Bang?""Iya dong.. aku dan Alex itu bagaikan pulpen dan tutup saling melengkapi ya nggak sob" Abang Ari sambil menurunkan memainkan kedua halisnya sambil melirik Ari dan Alex."Yoi.. bro.. persahabatan takkan terlupakan." Ucap nya sambil tertawa."Hahaha hahaha iya.. iya aku juga tau kalian itu bagaikan kepompong.""Iya dong.." ucap mereka kompak kepada Ari.Hari semakin sore.. mereka semua akan bersiap-siap pergi ke waru
Part 34 Alex serta Abangnya Ari langsung menjatuhkan badannya ke kasur dan langsung merem di kedua nya. Ari langsung melongo dengan kelakuan Abangnya dan temannya. "Ih.. Abang-Abang.. bangun... katanya mau main gane malah tidur si." Ari kesel dengan mereka yang langsung saja tidur dengan pulas. Lalu Ari menarik kedua tangannya ke Alex dan Abangnya agar mereka terbangun. Tetapi hasilnya masih nihil, malah semakin saja tertidur. Ari akan melakukan hal apapun agar perjanjiannya dapat di tepati, lalu Ari langsung mengambil air ke kamar mandi untuk memercikkannya ke mereka semua, cara pertama masih saja tidak berhasil terus berlanjut dengan cara kedua yaitu menggelitikkan kaki mereka dengan kedua tangan nya sambil bergantian terus saja begitu sampai bangun hanya saja di kasih respon oleh mereka mengeliatkan badannya serta menggeser posisi kakinya. Masih saja belum berhasil cara kedua nya, baru saja dengan cara kedua Ari sudah lelah dan langsung akan mengik