Share

Part 82

"Yan, lo mau cobain gak bekal gue? Nyokap gue yang masak." Sani hendak menyuap Vian, tapi dia menolak.

"Gue masih kenyang, San."

"Oh oke." Sani terlihat tidak senang karena Vian menolak.

"Bell!" Vian memanggil Bella ketika Bella memasuki kantin bersama Sita.

Sani semakin tidak suka melihat kedatangan Bella.

Bella menghampiri mereka.

"Mana bekalnya? Katanya lo bawain buat gue."

Bella pun memberikannya pada Vian.

Vian tersenyum lalu segera menerimanya. "Makasih pacar ku yang paling cantik," ucap Vian membuat Beno, Regan, dan Sita rasanya ingin mual. Sedangkan Sani hanya tersenyum tipis.

"Mau muntah gue," kata Beno.

"Sama lagi."

"Bell, lo geli gak sih kalau Vian ngomong gitu?" Beno bertanya.

"Ya enggaklah, Bella kan emang pacar gue," ucap Vian.

"Gue nanya Bella bukan lo."

"Lumayan sih," jawab Bella membuat Beno dan Regan tertawa.

Vian seketika cemberut. "Kok lo gitu sih?"

"Bercanda."

"Mau gue suapin gak?" tawar Bella.

"Mau dong," jawab Vian dengan semangat.

"Susah ya kalau sama orang b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status