Wanita cantik yang sangat irit sekali untuk tersenyum itu menatap pantulan wajahnya di cermin. Usianya sebentar lagi menginjak usia tujuh belas tahun. Itu artinya dia harus menjalankan perintah Omanya, bertunangan dengan seseorang yang sudah dijodohkan semenjak dia balita. Setiap ucapan Omanya adalah perintah yang harus dilaksanakan, tak mau tahu pokoknya harus dilaksanakan.
Terpatri dikepalanya setiap apa yang diucapkan Omanya adalah kebenaran. Oma Dera maupun Oma Sari, mereka adalah seseorang yang harus dipatuhi.
“April,” suara teriakan itu membuat sang empu nama itu menoleh ke arah berasal suara itu berada.
“Iya Oma?” jawabnya sembari beranjak, akan menjumpai yang Ia sebut Oma.
“Cucu Oma yang paling cantik, sudah kamu persiapkan untuk memasuki sekolah umum?” tanya Oma Dera sambil mengusap lembut rambut dengan yang sudah melewati bahu itu.
“Sekolah Rania Oma?” tanya April.
Oma Dera tidak suka mendengar nama itu. Rasanya Ia sangat kesal sekali dengan nama Rania.
“Apa tidak bisa sekolah yang lain Oma?” tanya April.
“Calon tunangan kamu sekolah disana juga, bahkan pemiliknya sayang,” jawab Oma.
Aprilisya Queen Admiral. Biasa dipanggil April, terkadang Queen. Anak dari Alex dan Nirina. Wanita cantik ini sangat pandai menyembunyikan perasaannya. Tidak satu pun orang tahu bagaimana perasaannya saat ini. Yang orang tahu dan lihat bahwa kehidupan April sempurna. Darah dari keluarga berada mengalir dalam tubuhnya. Hidupnya tak akan pernah mengalami kesulitan ekonomi.
Ada rasa gelisah sebenarnya pada diri April. Selama ini dia tidak pernah bersosialisasi dengan banyak orang. Bahkan bisa dihitung berapa banyak orang yang bertemu dengannya. Sekolah private dari sejak kecil membuatnya anti sosial. Hidupnya hanya dipenuhi dengan belajar juga aturan. Aturan menjadi seseorang yang sempurna.
“Oma, April gak mau tinggal dengan Ayah,” ucap April.
Oma Dera tahu maksudnya. Dia bahkan tidak berniat membiarkan April tinggal bersama wanita yang dibencinya.
“Kamu perlu mansion?” tanya Oma Dera.
“Di Apartemen dekat sekolah aja Oma. Supaya April tidak repot,” jawab April.
“Tinggal di rumah calon tunangan kamu saja,” ucap Oma Dera.
“Jangan Oma, April akan merasa canggung. April harus menyesuaikan diri dulu,” ujar April.
“Biar Oma telpon Oma Sari, apa dia setuju kamu tinggal di Apartemen.”
April mengangguk, menyetujui ucapan Oma Dera.
“Oma, April kembali ke kamar. Nanti kabari saja April,” ucap April.
Oma Dera mengangguk, dan membiarkan April meninggalkannya.
Menutup pintu kamar dia berjalan ke arah nakas. April meraih satu foto yang diberikan Omanya. Aliga King Adelard. Laki-laki yang akan dijodohkan dengannya. Wajah dengan rahang tegas, mata hitam legam dengan tatapan tajam, dan yang membuatnya kagum adalah bulu mata lentik milik Aliga. Sudah mengalahkan bulu matanya saja.
Bagaimana tanggapan laki-laki itu mengenai perjodohan ini? Apakah laki-laki itu sudah melihat wajah April? Bagaimana tanggapannya?
Ada yang menggelitik perutnya, kupu-kupu serasa beterbangan di area perut April. Entah kenapa melihat wajah tampan laki-laki yang ada di foto itu membuat jantungnya berdetak tak seperti biasanya. Ada apa dengan dirinya?
Jatuh Cinta? Apa itu Cinta? April serasa asing dengan pernyataan itu. Bukan, bukan dengan pernyataan itu, tapi April justru bertanya-tanya mengenai sikap yang seperti apa jika seseorang mencintai?
Pandangan mata April kini beralih pada satu foto dengan bingkai putih yang bertengger juga di nakas.
“Ayah, Bunda, April.”
Menunjuk satu persatu sambil terus merapalkan ucapan itu. Tiba-tiba rasanya sesak jika kenyataannya, mereka tak bersama seperti di foto itu. April bahkan tidak ingat juga tidak tahu rasanya digendong Bunda, rasanya digendong Ayah. Sejak kecil yang April hanya melihat Alexayahnya itu selalu menggendong Raini juga menggandeng Laras.
Tangan kecil mungilnya saat itu selalu ditatap. Ia ingin Bunda dan Ayahnya menggandeng tangannya, menahan kuat saat dia ingin meloncat-loncat di taman, seperti anak lain yang Ia lihat ketika Ia melewati taman komplek pagi hari di hari Minggu. Ia hanya bisa menatap taman itu dari jendela mobil Oma Sari yang menjemputnya dari Oma Dera.
***
“Oma akan kirim bodyguard untuk jaga kamu,” ucap Oma Dera sambil menyesap teh yang baru saja disajikan pelayan.
Malam hari, berada di tempat makan. Acara makan malam sudah berlalu lima belas menit yang lalu. April belum beranjak dari meja makan, karena Oma Dera ingin berbicara dengannya.
“Apa tidak berlebihan Oma?”
“Tidak, sama sekali tidak berlebihan. Ini untuk menjaga kamu dari wanita itu.”
Wanita itu yang dimaksud Oma Dera adalah Raini dan Laras. Oma Sari yang menganjurkan untuk menyewa bodyguard itu.
Tring...Tring...
“Maaf Oma, Ayah telpon,” ucap April.
Oma Dera mengangguk, mempersilahkan April.
“Iya?”
...
“Maaf, saya tidak bisa. Oma sudah menyiapkan Apartemen. Apabila tidak ada yang dibicarakan, saya tutup telponnya,” ucap April.
Terkesan formal bukan? Jika tidak seperti itu, April akan menangis tiba-tiba. Dengan berbicara seperti itu April berusaha menekan segala rasa yang tiba-tiba menghampirinya.
April kembali duduk menghampiri Omanya. Tadi dia beranjak menjauh saat mengangkat telpon itu. Dia tidak mau Omanya tahu bagaimana susahnya dia berbicara dengan ayahnya sendiri.
“April, kamu hanya menurut saja. Tidak perlu repot-repot.”
April mengangguk. Dia tahu hal itu, semua keputusan berada pada orang tua yang berada di sekitarnya. Perihal apa yang dimakan pun April benar-benar di atur. Tubuh mungil yang tidak terlalu tinggi itu selalu menjadii alasan Oma-omanya untuk April menjaga pola makannya.
“Bagaimana Aliga?” tanya Oma tiba-tiba.
“Bagaimana... maksudnya Oma?”
“Kamu setuju dengan perjodohan ini?” tanya Oma.
Apa bisa April menolak? Tentu saja jawabannya tidak. Jadi sebenarnya untuk apa bertanya pada April.
“Tentu Oma, April selalu setuju keputusan Oma.”
“Tentu saja, kamu harus mengikuti semua ucapan Oma. Apa yang Oma ucapkan adalah perintah, jadi tidak untuk dibantah,” ucap Oma Dera.
Kata-kata itu sudah sangat terpatri di benak April. Sedari kecil dia sudah biasa menjalankan perintah, jadi tidak masalah bukan?
Ada yang mengganggu pikirannya. Dia sangat takut terhadap reaksi orang yang baru bertemu dengannya. Dan itu berlaku juga pada Aliga. April takut Aliga tak menyukainya. Bukan maksud menyukai dalam arti lain, sebelum ke arah itu, April takut Aliga tak suka dengan masuknya dia ke kehidupan Aliga.
Salah satu prinsipnya ketika bertemu seseorang, April selalu menunjukan wajah arogannya. Ia tidak mau orang-orang menganggapnya lemah dari orang tersedih. Maka dari itu April akan menjadi April yang berkuasa, dan berusaha disegani. Seperti Oma Sari dan Oma Dera bilang kalau April harus menjadi wanita mahal. Pintar, mandiri, cantik, ambisius dan memiliki segalanya. Terlebih dihadapan calon tunangannya. Aliga King Adelard.
April tersenyum manis ketika disambut Sandra; calon ibu mertua. Sandra langsung memeluk April ketika wanita itu dan dirinya bertemu. Sandra belum pernah melihat April sebelumnya, dia hanya melihat April dari foto yang diberikan Oma Dera.“Cantik banget mantu tante,” ucap Sandra.“Tante juga cantik,” jawab April.Kulit mulus April, wajah dengan riasan natural. Rambutnya sedikit berwarna kecoklatan, sama dengan bola mata yang terlihat berwarna coklat. Bibirnya tipis dengan balutan warna merah muda dari pewarna bibir. Pipinya sedikit chubby, hidungnya sangat mancung. Rambut dengan sedikit melewati bahu itu bawahnya di curlly.
Apartemen dengan luas setara rumah, didalamnya sangat lengkap sekali. Tak perlu keluar jika hanya ingin berenang, apalagi berolahraga seperti ngegym. April mengenakan seragam putih dengan rok putih yang merupakan seragam SMU yang akan ia masuki, tas hitam kecil digendongnya. Rambutnya terurai rapi dengan sedikit curly bawahnya seperti biasa. Dirinya menatap gedung-gedung tinggi yang terlihat dari balik jendela apartemen. Sebentar lagi tepat jam sembilan pagi, April akan ke sekolah untuk tes. Dia bahkan tidak tahu harus seperi apa jika bertemu seseorang.Para body guard sudah menunggunya di luar. April hanya bilang untuk sebentar menungg
Kini April merasa lega, karena nyatanya dia tidak bertemu banyak orang. Dia langsung ke gedung tempat tes berlangsung. Sangat sepi disini. Lorong-lorong yang apabila ada orang berjalan akan terdengar karena saking luas juga sepinya. Disini banyak sekali kamera CCtV disetiap sudutnya. Seorang guru yang memberikan arahan untuk tes ini sedang membuka komputernya yang terhubung dengan komputer yang akan digunakan April tes. Hasilnya akan keluar langsung namun keputusan akan berlangsung selama beberapa hari. Dan April akan ke sekolah hanya untuk perkenalan tempat saja. Sekitar satu sampai tiga hari. Sampai administrasi April selesai juga pengcekan nilai siswa kelas istimewa.Seragam sekolah memang diberikan saat memang lolos. Karena sebelumnya diadakan t
Taman luas itu disulap dengan indah. Tema garden party sepertinya memang sangat cocok. Hijau dari taman memberikan kesan segar untuk para orang tua. Lampu kerlap kerlip memberikan cahaya terang, di malam hari ini.Cahaya memantul terlihat dari air yang terisi di kolam renang. Lilin-lilin setiap meja juga memberikan cahaya. Di tengah kolam renang terdapat tulisan dari lilin yang dibentuk diatas pelampung berbentuk bulat. Para tamu sudah mulai berdatangan, sedangkan yang berulang tahun masih menuntaskan riasannya bersama calon menantu.April benar-benar menginap di rumah Aliga. Sandra tentunya hanya sekadar alasan saja supaya April membantu. Di rumah April hanya ikut dengan
Sandra dan Baskara menyambut Aliga dan April untuk berada disana. Acara pun di mulai oleh pembawa acara. April sama sekali tak melepaskan tangannya yang bertaut di lengan Aliga. Dan Aliga pun sama tak melepaskannya juga. Beberapa meter dari mereka ada wanita yang merasakan sakit hati luar biasa. Kenapa harus April? Mungkin wanita lain Raini masih bisa untuk memperjuangkan, tapi jika April? Raini sangat mencintai Aliga, dan setahu Raini Aliga pun sama. Mereka hanya membutuhkan waktu yang tepat untuk meresmikan hubungannya.Suara tepuk tangan terdengar ketika Sandra meniup lilin itu. Kini acara potong kue dimulai. Satu potongan itu dipindahkan ke piring kecil. Sandra menyuapi suaminya-Baskara. Kemudian anak semata wayangnya-Aliga. Dan April.April dipe
Aprilisya dinyatakan masuk ke kelas Istimewa bahkan tesnya itu menyatakan bahwa nilai April sangat besar. Tidak ada yang dikeluarkan dari kelas istimewa ini, karena memang ada satu kuota yang bisa masuk. Siswa dan Siswi di SMU Adelard ini maju mundur masuk kelas istimewa karena rumor yang beredar kelas istimewa sangat berat sekali. Jadi memang untuk orang-orang yang kelewat pinter juga rajin.Pagi ini pemberitaan beredar kalau Aliga akan bertunangan dan calon tunangannya masuk sekolah ini juga. Bahkan kepintaran April juga terberitakan. Majalah bisnis pun bahkan membicarakan keluar Adelard, Miller dan Admiral. Media begitu cepat dalam pemberitaan ini.Kecantikan April pun terbahas media, foto saat April dan Aliga yang bersama di acara ulang tahun San
“Aku bisa jadi anak laki-laki.”“Kamu ini perempuan sayang.”“Tapi Bu, bukannya Ayah mau anak laki-laki?”Sang Ibu berhenti dari aktifitasnya, dia menatap anak perempuan yang mirip dengan Ayahnya. Mereka kini sedang berada di kamar. Baru saja pulang dari tempat latihan. Ibunya sedikit kesal karena ada yang mengadu bahwa anak perempuannya sudah menonjok anak yang lain dan itu anak laki-laki.“Queen, kamu ini seorang perempuan. Bagaimana pun juga takdir kamu sebagai seorang perempuan, Ibu gak pernah melarang kamu unt
Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE
“Jangan bilang siapapun,” ucap April dengan wajah pucat pasi, dan lemah.“Om Alex harus tahu kalau lo sakit,” ujar Aliga.April menggelengkan kepalanya. Ia berusaha duduk dari posisi tidurnya. “Setidaknya Oma lo harus tahu kalau lo sakit. Lo terlalu memforsis diri lo sendiri.”April menghela napasnya, rasanya badannya seperti jelly. Tubuhnya dingin namun sedikit hangat.“Terima kasih sudah bawa aku kesini. Jangan bilang juga tante Sandra kalau aku sakit, kamu tolong bilangin
April sedikit terkejut ketika melihat Justin yang akan masuk kedalam lift. Justin pun sama, dia tidak tahu kalau akan bertemu April. Dan wajah April sedikit terlihat lelah."Hai," sapa Justin dan masuk kedalam lift."Hai," balas April."Tugas udah?" tanya Justin sambil menggaruk tengkuknya."Belum dikerjain?" tanya balik April.Justin nyengir kuda. April membalasnya dengan memutar bola mata malas.Justin ini kenapa bisa semalas itu."Liat yah," ucap Justin.April mengangguk saja."Lo emang pahlawan gue," seru Justin senang.Lift terbuka. Justin dan April keluar bersamaan. Mereka menuju kelas.April mengambil tugasnya yang ia janji akan beri lihat kepada Justin.Seseorang berlari dengan tergesa-gesa, "Lo udah tugas?" tanya Aliga ngos-ngosan. Dia baru ingat ada tugas saat memeriksa ponselnya, ada jadwal tertera di pesan pengingatnya. "Mati gue, mana bentar lagi masuk," keluhnya dan kesal karena lupa ad
“Dikabarkan cucu pengusaha menjalin hubungan dengan cucu rekan bisnisnya. Perjodohankah?”Sebuah judul artikel pagi ini tersebar luas. Potret Aliga dan April terpampang diartikel tersebut. April mengetuk pemberitaan itu, membukanya.“Cucu dari Pasangan pengusaha Dera Jia Miller dan Adnan Fur Miller kabarnya akan bertunangan dengan Cucu dari Gerald Adelard dan Mia Sin Adelard.”“Selain sama-sama memiliki wajah rupawan keduanya memiliki bakat yang sama dalam hal akademik. Wajah cucu dari pengusaha Dera ini baru kali ini terexpose bahkan ada foto kebersamaan mereka saat di sekolah. Intip potret mereka yang bertebaran di sosial media.”
April terlihat cantik dengan balutan dress putih tulang. Kini dia sedang bersama Oma nya menuju restoran yang sudah disewa keluarga Aliga. April duduk dengan tenang dan elegan meski dalam hatinya dia gelisah. Malam ini pertemuan itu dihadiri ayahnya. Dan April yakin bahwa Ayahnya tidak datang sendirian.“Oma yakin malam ini Raini akan ada.”April menoleh kesamping menatap Omanya, begitupun Omanya menatap April.“Kamu cukup diam dan menjadi anak yang manis,” ucap Oma sambil tersenyum smirk.April kemudian menatap ke jalanan luar. Sebentar lagi akan sampai tujuan.
Malam sunyi. Tiba-tiba terasa sepi, April menatap kertas-kertas yang sudah ia isi dengan permintaanya. Baru sepuluh kertas origami yang ia bentuk Dimasukkannya kedalam toples bulat itu. Ia berencana membuat 1000 permintaan.Tiba-tiba ia ingat malam dimana ternyata saat April dan Aliga tak bisa tidur. Hanya beberapa menit menonton film yang diputar mereka ketiduran sendiri. Bahkan April tak sadar membenamkan kepalanya di dada Aliga. Sampai pagi tiba, sebelah tangan Aliga kebas karena menjadi tertindih punggung April.Bagaimana bisa April tak mencintai sosok Aliga? Meskipun tingkat percaya diri Aliga tinggi juga terkadang menyebalkan. Namun April menyukainya.Sepuluh kertas
Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE
“Aku bisa jadi anak laki-laki.”“Kamu ini perempuan sayang.”“Tapi Bu, bukannya Ayah mau anak laki-laki?”Sang Ibu berhenti dari aktifitasnya, dia menatap anak perempuan yang mirip dengan Ayahnya. Mereka kini sedang berada di kamar. Baru saja pulang dari tempat latihan. Ibunya sedikit kesal karena ada yang mengadu bahwa anak perempuannya sudah menonjok anak yang lain dan itu anak laki-laki.“Queen, kamu ini seorang perempuan. Bagaimana pun juga takdir kamu sebagai seorang perempuan, Ibu gak pernah melarang kamu unt
Aprilisya dinyatakan masuk ke kelas Istimewa bahkan tesnya itu menyatakan bahwa nilai April sangat besar. Tidak ada yang dikeluarkan dari kelas istimewa ini, karena memang ada satu kuota yang bisa masuk. Siswa dan Siswi di SMU Adelard ini maju mundur masuk kelas istimewa karena rumor yang beredar kelas istimewa sangat berat sekali. Jadi memang untuk orang-orang yang kelewat pinter juga rajin.Pagi ini pemberitaan beredar kalau Aliga akan bertunangan dan calon tunangannya masuk sekolah ini juga. Bahkan kepintaran April juga terberitakan. Majalah bisnis pun bahkan membicarakan keluar Adelard, Miller dan Admiral. Media begitu cepat dalam pemberitaan ini.Kecantikan April pun terbahas media, foto saat April dan Aliga yang bersama di acara ulang tahun San
Sandra dan Baskara menyambut Aliga dan April untuk berada disana. Acara pun di mulai oleh pembawa acara. April sama sekali tak melepaskan tangannya yang bertaut di lengan Aliga. Dan Aliga pun sama tak melepaskannya juga. Beberapa meter dari mereka ada wanita yang merasakan sakit hati luar biasa. Kenapa harus April? Mungkin wanita lain Raini masih bisa untuk memperjuangkan, tapi jika April? Raini sangat mencintai Aliga, dan setahu Raini Aliga pun sama. Mereka hanya membutuhkan waktu yang tepat untuk meresmikan hubungannya.Suara tepuk tangan terdengar ketika Sandra meniup lilin itu. Kini acara potong kue dimulai. Satu potongan itu dipindahkan ke piring kecil. Sandra menyuapi suaminya-Baskara. Kemudian anak semata wayangnya-Aliga. Dan April.April dipe