Share

Cinta Butuh Kepercayaan

"Kim … jangan lama-lama." Angela menyudahi. "Bisa lupa diri kita nanti."

"Tapi aku masih rindu," ujar Kim masih belum menjauhkan wajahnya dari wajah Angela.

"I know … aku pun begitu." Angela mengusap pipi Antoni. "Bagaimana kalau kita jalan-jalan?"

"Jalan kaki maksudmu?"

Angela tertawa. "Selama ini jalan memang pakai kaki."

Dicubitnya pipi Angela. "Baiklah, An. Aku pikir bukan ide yang buruk."

"Di depan gang ada nasi goreng enak. Sekali waktu Tuan Antoni Hakim makan di pedagang kaki lima. Rasanya tidak kalah dengan olahan chef di hotel."

"Kita pergi sekarang?"

"Iya dong. Sebentar aku rapikan rambutku yang acak-acakan ini."

Antoni menggeser langkah ke tempatnya semula. Memperhatikan Angela yang sedang menyisir rambutnya di depan cermin. Angela pura-pura tidak melihatnya padahal dari dalam cermin terlihat ekspresi bahagia melintas di wajahnya.

Bukan hanya Antoni yang terlihat. Joana pun tampak di cermin. Berbanding terbalik dengan ekspresi Antoni. Wajah Joana muram. Mungkin sejak tad
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status