Beranda / Romansa / AKU TUNGGU DUDAMU / Chapter 4| Kiriman Makanan

Share

Chapter 4| Kiriman Makanan

Penulis: Senchaaa
last update Terakhir Diperbarui: 2021-11-21 06:44:39

Sharena tidak ingin terbiasa dengan apa yang ia lakukan di lapas. Takut lama-lama dia jadi betah dan melupakan tekad kuat untuk keluar dari sana. Hanya saja jujur, dia cukup beruntung karena dipertemukan dengan orang-orang baik yang tak menindasnya. Teman satu sel Sharena justru memberi banyak saran dan mengungkapkan hal-hal yang pada akhirnya membuka pikiran Sharena. Sesuatu yang tidak terpikirkan sebelumnya kini mulai ia pertimbangkan dengan serius.

"Sharena, ada tamu untukmu," kata seorang sipir sambil membuka pintu sel.

Sharena bergegas pergi, ia mengira bahwa tamu yang datang adalah May dan Ratmi. Akan Sharena ceritakan semua kecurigaannya kepada dua wanita itu. Begitu tiba di ruang pertemuan, Sharena kebingungan karena orang yang ia cari tidak ada di sana.

"Mana orang yang mau bertemu sama saya, Bu?" tanya Sharena.

"Eh, tadi dia duduk di situ!" tunjuk bu sipir.

Sharena mendekati meja yang ditunjuk sang sipir, ia menemukan kotak bekal dan sepucuk surat di atasnya.

"Makanan sehat ini enak dan tidak akan menambah berat badan dengan cepat. Semoga kamu suka."

Isi sepucuk surat itu setelah Sharena baca. Kening gadis itu mengerut, pikirannya terbang mencari kandidat paling pas untuk dijadikan sang pengirim makanan ini. Karena tak kunjung menemukan orang itu, Sharena pun mengambil bekal makanannya dan dibawa ke dalam sel.

"Wah, beruntung banget Sharena ada yang ngirim makanan enak," kata salah satu teman satu selnya.

"Itu menu diet, enak dari mana. Sekali lihat juga tidak tampak menggiurkan," timpal yang lainnya.

Sementara Sharena masih bergeming memikirkan pengirim makanan itu. Mustahil May dan Ratmi, mereka tidak akan pergi tanpa menemui Sharena lebih dulu bukan?

"Siapa yang mengirim itu, Sha?"

"Aku juga tidak tahu Mbak, sipir tadi bilang bahwa yang mengirimnya laki-laki bernama Langit."

"Kamu tidak kenal nama itu?"

"Sepertinya tidak."

"Penggemarmu mungkin, Sha."

"Jangan dimakan Sha, siapa tahu ada racunnya. Bagaimana kalau makanan itu kiriman dari orang yang menjebak kamu?" ungkap yang lain membuat Sharena parno.

Dia yang semula hendak memakan bekal itu langsung mengurungkan niatnya. Saat sedang berpikir, seekor kucing melintas di depan sel mereka. Teman sekamar Sharena menangkapnya lalu disimpan di depan Sharena.

"Coba berikan pada kucing ini, kita akan tahu makanan itu aman atau tidak setelah dicoba si kucing."

"Tapi Mbak, kasihan kucingnya nanti mati kalau benar ada racunnya."

"Terus kamu lebih memilih kamu yang mati, begitu?"

"Enggak usah dicoba deh, buang aja kali ya?" tanya Sharena.

"Enggak ada salahnya buat ngasih ke kucing itu biar nanti kalau beneran ada racunnya kamu bisa perkarakan dan mengusut masalah ini. Siapa tahu benar-benar ada kaitannya dengan kasusmu."

"Ah, benar juga ya Mbak."

Sharena memberikan beberapa potong salmon dan salad pendampingnya pada kucing itu. Dimakan dengan lahap dan setelah sepuluh menit berlalu tidak ada tanda-tanda kucing itu keracunan. Dia tetap sehat dan malah ingin memakan sisa makanan yang ada dalam kotak bekal. Sharena bergegas mengamankannya.

"Aman, berarti makanan itu benar-benar dari penggemarmu, Sha. Lihatlah, tidak semua orang di luar sana menghujatmu. Masih ada yang peduli dan mau memperhatikanmu walaupun kamu dipenjara. Jadi teruslah berjuang sampai kebenaran terungkap."

Sharena menarik kedua sudut bibirnya, "Terima kasih ya, Mbak, atas dukungannya. Padahal Mbak belum tahu bahwa aku benar atau salah tapi kalian semua tetap percaya padaku."

"Kami sudah bertemu banyak orang bermasalah di sini, Sharen. Saat mereka bicara entah mengapa kami akan mengetahui apa yang dikatakan orang-orang itu tulus atau tidak. Saat kami melihatmu untuk pertama kali, kamu selalu memancarkan sinar kejujuran dan itu membuat kami yakin bahwa kamu tidak seperti yang orang-orang tuduhkan."

Sharena tersenyum lagi, dia terharu, sedikit banyak ucapan orang-orang itu mengalirkan energi positif untuknya. Menekankan lagi dan lagi bahwa ini bukan saat yang tepat untuk Sharena menyerah. Ia akan terus menyuarakan pada dunia bahwa dirinya benar-benar tidak bersalah.

***

Hari-hari berikutnya kiriman makanan terus berdatangan tanpa henti setiap harinya. Bahkan terkadang kiriman itu bukan untuk satu orang saja tapi diperuntukkan bagi tahanan satu sel Sharena. Mereka begitu senang dan merasa amat dihargai kehadirannya. Setiap makanan yang datang akan disertai dengan sepucuk surat yang pada akhirnya Sharena kumpulkan untuk dijadikan koleksi. Dia tidak akan melupakan kebaikan sang pengirim makanan sampai kapan pun. Ia harap setelah keluar dari sana maka Sharena bisa bertemu dengan pria bernama Langit itu.

"Aku harap kamu menyukai semua makanan yang kukirim."

"Hari ini aku mengirim nasi dan sayur asem kesukaanmu. Lupakan sejenak masalah diet, yang penting kamu sehat."

"Makanan banyak ini bukan hanya untukmu. Beri teman-temanmu juga. Awas kalau kamu serakah!"

"Sebelum kamu keluar dari sana, aku tidak akan berhenti mengirimi makanan ini. Semangatlah, besok hari persidangan pertamamu, kan?"

Sharena mengembuskan napas panjang. Ia gugup, ya, memikirkan persidangan esok hari begitu membebani batinnya. Dia takut melakukan kesalahan di depan hakim yang pada akhirnya akan mematikan langkahnya sendiri.

Sharena terus bertanya-tanya, apa yang akan ia lakukan nanti? Pertanyaan apa saja yang akan diajukan? Bisakah ia menjawab semua pertanyaan itu dengan baik? Akankah ia terbukti tidak bersalah? Kepala Sharena seperti ingin meledak. Senyum yang ia umbar di hadapan teman-teman satu selnya adalah pelindung gadis itu dari semua ketakutan yang terpendam.

"Jangan terlalu khawatir, lakukan semuanya dengan hatimu. Jujurlah pada segala hal ketika kamu di sana, berhenti menjadikan ini sebagai beban agar kamu tidak terbebani begini," kata teman Sharena yang biasa dipanggil Mbak.

Mbak menepuk pundak Sharena tiga kali, memberi kekuatan.

"Semuanya akan berjalan dengan lancar, kan, Mbak?"

"Tentu, semuanya akan lancar dan baik-baik saja. Bukankah kamu bilang adik dan pengacaramu sudah mempersiapkan pertempuran ini dengan maksimal?"

Sharena mengangguk pelan sambil menatap Mbak nanar.

"Kamu harus percaya pada orang-orang yang memperjuangkanmu itu. Tuhan tidak tidur, sepintar apa pun manusia membuat taktik licik, tetap Dia yang Maha cerdas. Bukan perkara sulit untuknya membongkar kasus ini, yang kamu perlukan hanya iman pada-Nya. Itu saja."

"Aku janji setelah keluar dari sini aku akan rutin mengunjungi Mbak, minimal sebulan sekali."

"Sudahlah, tidak usah membuat janji apa-apa. Aku sudah biasa tak dipedulikan jadi berhenti membuatku berharap lebih."

Sharena menggenggam tangan wanita berusia 39 tahun itu.

"Bertemu dengan Mbak adalah salah satu keberuntunganku tahun ini. Aku tidak menyangka, di tempat yang sering dianggap neraka dunia, justru ada malaikat sebaik Mbak. Orang yang tidak mudah menghakimi tanpa tahu duduk permasalahannya. Orang yang tidak pernah memandang rendah orang lain. Orang yang tahu bagaimana cara memanusiakan manusia. Mereka yang ada di luar sana belum tentu sanggup melakukannya, sedangkan Mbak mampu. Mbak sangat hebat."

"Apa hebatnya dari mantan seorang pembunuh sepertiku, Sharen? Aku hanyalah sampah masyarakat."

"Tindakan Mbak memang tidak baik tapi Mbak orang baik. Terlepas segelap apa pun masa lalu Mbak, semoga ke depannya Mbak bisa selalu bahagia."

"Kamu juga Sharen, semoga doa itu kembali padamu. Lakukan sidang esok hari dengan keren dan keluarlah sebagai pemenangnya, oke?"

Sharena tersenyum lagi sambil mengangguk yakin.

(Mas Langit, doakan aku, semoga besok semuanya terbongkar. Semoga aku terbukti tidak bersalah. Semoga orang itu ... segera mendapat balasannya!)

Komen (1)
goodnovel comment avatar
PiMary
Yakinlah....dimanapun orang baik itu pasti ada.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • AKU TUNGGU DUDAMU   Chapter 5| Sidang Perdana

    "Pak Komandan, bisa Anda jelaskan kenapa kita ada di sini?" tanya Tristan sambil mesem-mesem penuh godaan.Sikut Saka lagi-lagi mengenai perut Tristan keras, pria itu meringis kesakitan sambil menepuk lengan atas sahabatnya."Gue cuma nanya, Ka," kata Tristan santai menggunakan bahasa pergaulan karena sekarang mereka bukan di kantor dan tidak sedang dalam masa tugas."Pertanyaan lo enggak penting.""Enggak penting gimana, kita menghadiri acara sidang teteh cantik 120 juta. Padahal lagi masa libur, tapi lo ngajak gue ke sini. Apa tuh tujuannya?"

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-21
  • AKU TUNGGU DUDAMU   Chapter 6| Kejar Bahagiamu

    Sharena melempar surat kabar yang dibawa adiknya, di dalam sana berita tentang penggantian peran Salsa dalam sinetron “Mencintai Suami Sahabatku” sedang menjadi tajuk utama. Sharena sudah menduga hal ini akan terjadi, ia akan diusir dari produksi sinetron itu ketika berita prostitusi online ini mencuat. Namun, tetap saja, rasanya masih menyakitkan sekali pun kondisi buruk ini sudah diprediksi.“Pihak produksi tidak mengkonfirmasi penggantian pemeran ini sebelumnya pada pihak kita, Kak. Mereka langsung mengumumkan di media bahwa Fiona akan menggantikan peran Kakak dalam sinetron itu,” jelas May tidak bisa berbuat banyak sebagai manajer sang kakak.Dalam kontrak memang tertera jika suatu saat aktris yang terlibat dalam sinetron ‘Mencintai Suami Sahabatku’ terlibat masalah atau skandal maka mereka akan diberhentikan secara tidak hormat dan wajib mengganti biaya tanda tangan kontrak yang sudah diberikan di awal. Jadi sekarang, s

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-21
  • AKU TUNGGU DUDAMU   Chapter 7| Aku Mau Punya Anak

    “Pagi Sayang,” sapa Lidya yang baru turun dan langsung menghampiri suaminya, ia kecup pipi Saka sebentar lalu duduk di hadapan suaminya.“Pagi, semalam kamu pulang jam berapa?”“Pukul dua belas kalau tidak salah, kamu sudah tidur nyenyak jadi aku tidak berani membangunkanmu.”Lidya menyendok nasi goreng beserta lauk pauknya. Setelah makanannya siap, wanita itu mengeluarkan ponsel lalu melahap nasi goreng sambil satu tangannya sibuk main ponsel.“Ada yang mau aku bicarakan sama kamu.”“Hm, kamu m

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-22
  • AKU TUNGGU DUDAMU   Chapter 8| Dalang Sebenarnya

    Sidang kedua Sharena berlangsung hari ini, gadis itu sudah siap tempur dengan lawan-lawan berotak bebal. Dia tidak akan terintimidasi oleh apa pun ancaman yang akan hadir di ruangan sidang nanti. May dan Ratmi mengatakan mereka punya kejutan untuk Sharena, semoga saja itu kabar baik yang akan membawa Sharena mencapai gerbang kemerdekaannya. Dia sudah tidak sabar ingin membungkam mulut sampah orang-orang yang sudah menyumpahinya. Walau tak melihat secara langsung tapi Sharena bisa membayangkan sepedas apa hujatan yang ditujukan padanya selama dirinya di dalam penjara.Di ruang sidang pihak Sharena melakukan permulaan yang sukses membuat jaksa ketar-ketir. Pihak Sharena benar-benar menunjukkan performa yang luar biasa, baik itu dari kuasa hukumnya maupun Sharena sendiri yang sangat tenang dan santai seperti tidak ada beban. Setelah di persidang

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-22
  • AKU TUNGGU DUDAMU   Chapter 9| Yah, Kena!

    “May, kakak tetap tidak percaya kalau Tina yang menjebak kakak.”“Semua bukti sudah mengarah padanya, Kak, yakini saja.”“Tidak, tidak, dia terlalu penakut untuk terlibat dalam masalah besar seperti ini. Apalagi katamu ada oknum jaksa yang ikut membantunya.”“Ya, itu memang benar tapi mulai sekarang semua masalah prostitusi online bukan lagi urusan kita. Jangan dipikirkan, aku muak dengan fitnah menyusahkan ini.”Kakak beradik itu didampingi Ratmi sedang dalam perjalanan menuju mobil untuk kemudian kembali ke Ibu Kota. Untungnya Sharena sudah sempat pamitan pada teman-temannya di sel lapas perempuan. Mereka saling memberikan pelukan perpisahan dan berjanji akan mengatur temu jika sudah keluar dari sana. Ada perasaan sedih dan kehilangan, mengingat dia akan berpisah dari teman-teman baiknya di lapas membuat Sharena cukup berat keluar dari sana. Tapi tentu saja keinginan untuk bebas lebih kuat dari it

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-22
  • AKU TUNGGU DUDAMU   Chapter 10| Mulai dari Nol

    [TERBUKTI TIDAK BERSALAH! SHARENA RIYANTI MENGHIRUP UDARA BEBAS][SHARENA RIYANTI DIJEBAK MANTAN ASISTEN KARENA DENDAM][KARIER HANCUR, INI TANGGAPAN SHARENA RIYANTI TENTANG KASUS PROSTITUSI ONLINE][TERBUKTI TIDAK BERSALAH, KARIER SHARENA RIYANTI TETAP SURAM]Sharena mendesah tak percaya membaca tajuk berita yang bertebaran di artikel online, ia tidak merasa mengeluarkan statement apa pun sejauh ini kenapa muncul tanggapan-tanggapan tak jelas? Media sekarang dinilai sangat mengerikan oleh Sharena, mudah sekali menyetir opini publik meski belum tahu kebenaran informasi yang disampaikan. Hanya sedikit media yang benar-benar mengilhami etika jurnalistik dengan baik, sisanya rela melakukan apa pun demi kontennya ramai dibicarakan orang. Empati dan simpatinya sudah hilang entah ke mana.“Bukannya minta maaf malah mengarang bebas, memangnya ini lomba bikin

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-22
  • AKU TUNGGU DUDAMU   Chapter 11| Ada Apa dengan Hidup Saka?

    Satu minggu kemudian...Saka melirik arlojinya beberapa kali, dia sudah ada di rumah sakit sejak satu setengah jam lalu tapi orang yang dia tunggu tak kunjung datang. Dia sempat mengkonfirmasi langsung pada Lidya dan dia mengatakan akan segera datang dalam 30 menit, tapi sampai detik ini wanita itu masih belum muncul. Saka sengaja izin pulang cepat untuk melakukan pemeriksaan ke dokter bersama istrinya guna program kehamilan nanti.Ia risau terjadi sesuatu pada istrinya di perjalanan oleh karena itu Saka tampak sangat gelisah. Pria itu tidak tahu harus menghubungi siapa untuk menanyakan keberadaan Lidya karena dia sama sekali tidak memiliki nomor kontak teman-teman Lidya. Saat pria itu baru keluar dari rumah sakit, ponselnya kemudian berdering, ada panggilan masuk dari Lidya. Saka mengela napas lega, setidaknya sang istri baik-baik saja.“Kamu di mana?” tanya Saka saat panggilan terhubung.“Sayang maaf aku hampir lupa menghubun

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-23
  • AKU TUNGGU DUDAMU   Chapter 12| Dukungan Mendua

    Saka kehabisan kata untuk menghadapi Sharena, berulang kali kata pengusiran dia berikan tapi gadis itu tak mau menggubrisnya. Akhirnya pria itu menyerah, dia tidak lagi peduli dengan kehadiran Sharena. Pria itu malah melanjutkan pekerjaannya hari ini padahal dia sudah izin pulang lebih cepat. Jika Saka melanjutkan rencananya untuk pulang maka kekesalannya terhadap Lidya akan kembali lagi. Dia butuh ketenangan, emosinya yang berlipat-lipat bisa meledak kapan saja jika tidak dialihkan pada pekerjaan.“Pak Saka biasa pulang jam berapa?”Saka tidak menjawab, Sharena mendengus kesal, dia mengerucutkan bibirnya sambil memperhatikan ruangan Saka yang sangat rapi. Nuansa ruangan itu didominasi warna cokelat tua, semua barang ditata dengan rapi dan pas. Perhatian Sharena fokus pada plakat nama Sakalangit Bastara yang terpampang jelas di hadapannya. Seketika Sharena jadi teringat pada mas Langitnya, orang paling perhatian yang selalu menghadiahi makanan lezat p

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-24

Bab terbaru

  • AKU TUNGGU DUDAMU   Chapter 46| Kulepas Dudamu (Tamat)

    Kurang lebih empat hari sudah Saka berada di desa Sukasari, ia dan tim menjalankan tugas dengan sangat baik sampai semua korban berhasil dievakuasi. Desa Sukasari dan sekitarnya berduka sangat dalam. Para korban sudah dimakamkan secara masal dan bala bantuan terus berdatangan setiap harinya. Mereka yang kehilangan sanak saudara dan tempat tinggal masih memerlukan uluran tangan saudara-saudaranya. Dengan berakhirnya proses pencarian korban, bisa dikatakan berakhir pula tugas Sakalangit di sana. Menurut kabar yang beredar, Saka akan kembali ke kota dua hari lagi. Malah sebagian anggota timnya sudah kembali lebih dulu atas perintah pria itu. Sharena ketar-ketir mendengar itu, dia belum sempat mengobrol banyak lagi dengan pria pujaannya setelah siang itu. Setiap Sharena mau menemui Saka pasti selalu ada gangguan. Pria itu sibuk luar biasa, kondisinya juga genting jadi sangat tidak etis jika gadis itu menyita waktu Saka terlalu banyak. Sore ini, Sharena sedang sibuk menggalau di kamarnya,

  • AKU TUNGGU DUDAMU   Chapter 45| Kamu yang Pertama

    Sharena menatap Saka dari jauh, bersembunyi di balik pohon mangga sambil memeluk rantang berisi makanan yang sengaja dia masak untuk Saka. Usai membantu para relawan memasak makan siang untuk para korban di dapur umum, Sharena sengaja memasak menu tambahan yang spesial dia buat hanya untuk Saka. Semangat itu begitu menggebu sebelumnya, namun kini, ketika Sharena hanya tinggal memberikan hasil karyanya tiba-tiba dia dera keraguan yang begitu besar. Dia masih belum lupa tentang fakta bahwa Saka sudah memiliki istri. Walaupun sedang berada jauh dari Lidya, tetap saja pria itu milik Lidya. Tidakkah tindakan dan perhatian Sharena ini hanya akan membuat Saka tidak nyaman nantinya? “Aduh, kasih jangan ya? Kalau dikasih sama pak Saka nanti dia berpikir macam-macam lagi tentang niatku tapi kalau enggak dikasih kan mubazir.” “Dor!” “Astagfirullah!” kaget Sharena refleks memukul orang yang mengejutkannya. Di tengah kebimbangan yang melanda hati Sharena tiba-tiba dia dikejutkan oleh kemuncula

  • AKU TUNGGU DUDAMU   Chapter 44| Apa Kabar Cinta?

    “Euleuh ... euleuh ... bah Jana sama siapa itu? Meuni kasep pisan!” puji Esih terpesona melihat ketampanan dua orang pemuda yang tampak asing di matanya.Esih yakin dua pemuda itu bukan orang kampung sana, bahkan dia juga meyakini tidak ada orang seperti itu di desa Sukasari ini. Dua pemuda itu dan abah Jana baru selesai melaksanakan sembahyang salat Isya. Mereka masih di selasar masjid, tampak sedang asyik mengobrol.“Enggak bisa dibiarkan, mesti laporan sama Sharena ini.”Gegas wanita bertubuh agak berisi itu melesat pergi—menjauhi area masjid demi menyusul Sharena di rumahnya.“Lain kali kalau pak Saka dan yang lainnya mau menggunakan kamar mandi di masjid ini langsung datang saja, ya. Sekalian bisa sambil salat berjamaah sama warga sini,” tutur Jana, sebagai tuan rumah untuk para tamunya, dia memperlakukan Saka dan yang lain dengan sangat baik.“Terima kasih sebelumnya, Pak. Tapi sepertinya cukup untuk malam ini saja, kalau bala bantuan tambahan sudah datang kemungkinan kami akan

  • AKU TUNGGU DUDAMU   Chapter 43| Menantu Idaman

    "Ya Allah, parah banget longsornya, Bah," kata Sharena sedang mendampingi abahnya melihat bencana alam yang menimpa salah satu kampung yang sebenarnya cukup dekat dengan kampung Sharena. Wilayahnya masih berada di kawasan desa yang sama, cuma terpisah oleh satu sungai saja. Hujan lebat yang semalam mengguyur tempat itu membawa bencana dahsyat. Puluhan rumah warga yang dekat dengan lereng gunung tertimbun. Kabarnya sampai menimbulkan korban jiwa, beberapa sudah ditemukan sedangkan sisanya masih proses evakuasi. "Iya, astagfitullah, rumah Uwa kamu juga habis tertimbun, Ren. Sekarang dia sudah ada di pengungsian, kita temui dia dulu baru nanti Abah mau gabung sama warga dalam mengevakuasi korban." Sharena mengangguk paham, mereka lanjut berjalan menyusuri jalanan basah dan lengket. Maklum akses menuju kampung seberang masih cukup sulit. Setelah melewati jembatan kayu yang membentang di atas sungai perbatasan, mereka harus berjalan sekitar 300 meter jauhnya. Kendaraan bermotor tidak mem

  • AKU TUNGGU DUDAMU   Chapter 42| Panggilan Darurat

    Dua tahun kemudian ... Waktu berjalan sangat cepat. Membawa setiap insan pada halaman kehidupan yang sama sekali berbeda dari masa yang telah ditinggalkan. Setiap hal berotasi, mengalami perubahan dengan atau tanpa disadari. Di antara banyaknya perubahan, ada satu hal yang tetap dipertahankan oleh Sakalangit Bastara. Kesendirian yang dipeluk masih tetap sama sejak kata talak terucap dan pengadilan meresmikan perpisahannya dengan Lidya. Ini bukan perkara sudah atau belum melupakan masa lalu. Bukan juga tentang ada atau tidaknya hati baru yang berusaha menyentuh kehidupan Saka. Pria itu hanya sedang menikmati masa-masa pemulihan yang sungguh menyembuhkan semua kepiluan hatinya. Dia sadar bahwa luka yang dulu tertoreh hanya bisa disembuhkan oleh dirinya sendiri, bukan orang lain. Oleh karena itu, Saka sangat fokus pada dirinya sendiri dan keluarga. Menyelesaikan semua tanggung jawab dengan penuh sambil berusaha membahagiakan kedua orang tuanya. Meskipun sudah tampak baik-baik saja, nya

  • AKU TUNGGU DUDAMU   Chapter 41| Perpisahan

    Ramen aneka toping telah tersaji di atas meja, sang pelayan undur diri setelah memastikan tiga porsi ramen yang dipesan tamunya lengkap. Kafe yang menjual makanan khas Jepang ini menjadi pilihan May untuk mengajak Saka berbincang. Mereka memesan ruangan khusus dan tertutup demi menjaga privasi. Acara makan berlangsung dengan damai. Setelah semuanya sama-sama santai dan momennya tepat, May mulai membuka pembicaraan. Public speaking May sebagai seorang manajer tidak perlu diragukan. Penjelasan ihwal tujuannya mengajak Saka berunding sangat singkat, padat, dan mudah dimengerti.Sepanjang May bercerita, perasaan sesal muncul di hati Saka. Dia menganggap dirinya sebagai penyebab utama hal buruk yang dialami Sharena walaupun faktanya Saka tidak tahu apa-apa. Sementara Sharena, dia hanya membisu dan fokus pada makanannya yang belum habis. Hati kecil gadis itu ingin melarikan diri dari situasi ini. Niatnya yang ingin menghilang secara diam-diam dari kehidupan Saka gagal total karena May."Ja

  • AKU TUNGGU DUDAMU   Chapter 40| Takut Jatuh Hati Lagi

    Pada ruang temaram yang berselimut sepi, Saka menatap senyum manis yang sebenarnya terlihat sarat akan lirih. Pria itu baru selesai menonton konferensi pers Sharena yang ditayangkan beberapa stasiun televisi serentak. Begitu selesai, televisi itu lantas dimatikan. Saka beranjak dari ranjangnya, ia berjalan menuju balkon kamarnya. Saat ini Saka memutuskan untuk kembali tinggal di kediaman orang tuanya. Dia berniat menjual rumah yang dulu dia huni bersama mantan istrinya—Lidya.Walaupun rumah itu sudah Saka miliki sebelum dia berumah tangga dengan Lidya namun pria itu sudah berniat memasukkan aset itu dalam pembagian harta gono-gini nanti. Selain itu, Saka juga ingin meninggalkan berbagai hal yang sekiranya akan membuatnya ingat pada kenangannya bersama Lidya. Kecewa yang semula hanya bermuara pada keegoisan Lidya kini bertambah setelah Saka tahu bahwa perempuan itu juga ternyata tega meneror Sharena.Lidya tidak berani menyerang Sharena secara terang-terangan kare

  • AKU TUNGGU DUDAMU   Chapter 39| Selamat Tinggal

    “Sharena, bagaimana tanggapan kamu setelah semua kebenaran terkuak? Apa kamu berencana untuk memenjarakan Fiona lebih lama?” ujar salah seorang wartawan.Sejak Sharena memasuki ruangan konferensi pers, bidikan kamera dan riuh pertanyaan wartawan menyambutnya dengan hangat. Sharena yang biasanya sangat ceria dan antusias jika tampil di depan publik, kini terlihat lebih tenang dan berwibawa. Dia tidak memiliki tujuan lain selain untuk meluruskan keadaan dan menyampaikan pengunduran dirinya. Biarlah orang mau menilainya menjadi dingin atau apa. Sharena tidak lagi peduli.“Jujur aku kaget dan tidak menyangka dia tega melakukan hal itu padaku hanya karena iri. Aku tidak mau ikut campur urusan sanksi apa yang akan diberikan padanya. Kupasrahkan semuanya pada pihak yang berwenang dan aku akan bersikap kooperatif jika sewaktu-waktu mereka membutuhkan bantuanku,” jawab Sharena diplomatis.“Apa yang mau kamu sampaikan pada para haters

  • AKU TUNGGU DUDAMU   Chapter 38| Laporan Teror

    Saka telah mendaftarkan surat perceraiannya ke pengadilan, kini ia hanya tinggal menunggu proses sidang berlangsung. Sebelum benar-benar disidangkan, dua hari lalu sempat ada pemanggilan kepada Saka dan Lidya untuk mengadakan mediasi. Saka memenuhi pemanggilan itu sedangkan Lidya mangkir. Seolah tak peduli dan memang niat berpisah sudah kuat dari perempuan itu. Saka pun sebenarnya sudah malas bertemu dengan Lidya, namun ia hanya berusaha untuk tetap bijaksana. Meskipun sekali lagi, kebijaksanaan Saka selalu disia-siakan. Kini mereka hanya tinggal menunggu persidangan pertama yang rencananya sudah dijadwalkan minggu depan.“Saka, Saka, Saka,” panggil Tristan saat sang teman berjalan cepat di lorong kantor polisi hendak menuju ruang pribadinya.Tristan berlari menyamakan langkah dengan Saka karena pria itu tak kunjung menggubris panggilannya.“Ah elah lu Ka, gue panggil juga malah nyelonong aja.”“Jaga panggilan kamu, kita di k

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status