Share

Bersama Grace

Author: Fithri Aulia
last update Last Updated: 2024-11-20 17:43:45

Tak berlebihan jika psikiater itu mengatakan Lisa adalah obat untuk sisi frustrasi Arka. Pria itu hanya tak lengkap tanpa Lisa. Itu saja.

'Kamu liat nanti, Lisa. Aku pasti akan bikin kamu tergila-gila lagi sama aku. Oke! Nggak masalah! Kita juga dulu nggak sempat pacaran dan langsung nikah, kan? Baiklah. Aku ini suami rasa pacar. Silakan dinikmati.'

Setelah sadar dari ilusi cintanya, Arka nyengir dan segera meraih gelas dari atas meja.

"Igh! Pahit! Ini obat atau biji pala, sih?"

*

dr. Grace membuka stetoskop dan memasukkannya ke saku. Ponsel-nya berdering. Dia menatap layar dan mendecak, dimasukkannya lagi karena enggan menjawab. Dia pun berjalan santai di lorong karena lelah seharian bertugas. Tepat sampai di depan ruang prakteknya, dia terkejut saat seseorang menggapainya dan memaksa masuk ke ruangan itu.

"dr. Arka?"

Arka melepas genggamannya di pergelangan tangan dr. Grace. Dia pun berjalan untuk duduk di sofa, isyarat bahwa wanita itu harus mendekat karena ada yang ingin dibic
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • AKU MANDUL (Tapi Kenapa Istriku Bisa Hamil?)   Terlalu Intim

    Grace berbalik, menahan degup jantungnya sebab perhatian Arka yang sebenarnya tak memiliki niat lain selain melindungi. "Kalau sampai lo berani dekati Grace lagi, mati lo!" kecam Arka.Arka mendecak, segera melepaskan cengkramannya sebelum hilang kendali. "Pergi, lo!"Bram pun pergi meninggalkan ruangan dr. Grace. Selang beberapa detik, Arka sedikit terhuyung ke sisi pintu sambil memegang sisi kepalanya. "Arka?!"dr. Grace segera mendekat, memegang pinggang Arka karena pria itu hampir jatuh ke lantai. "Kepala kamu sakit, Ka?" cemas Grace."Ah? Nggak. Cuma agak nyeri. Tadi dia mukulnya kenceng banget dekat telinga. Tau aja dia kalau otakku agak rusak.""Arka!"dr. Grace kesal karena Arka masih sempat bercanda. Dia segera memapah Arka dan membaringkan pria itu di kasur sudut untuk diperiksa. "Baring sebentar!""Grace ... aku baik-baik aja. Apaan, sih? Kayak aku pasien sekarat aja," sahut Arka.dr. Grace segera pergi ke meja untuk mengambil beberapa peralatan tugasnya. Saat kembali,

    Last Updated : 2024-11-20
  • AKU MANDUL (Tapi Kenapa Istriku Bisa Hamil?)   Cemburu

    "Hm. Kamu ini dokter kandungan atau tukang pijet, sih?"Canda keduanya mengisi ruangan itu. Arka tersenyum karena Grace seperti sisi lain di mana dia bisa melupakan sejenak masalahnya. Grace, entah apa yang bisa dia katakan perihal Arka. Baginya, Arka cukup spesial. "Oh iya, kamu nggak mau bicara ke Lisa soal perjodohan kita? Siapa tau setelah dengar ini, dia berhenti ngambek dan serius balik ke kamu.""Aku nggak mau bikin Lisa ikut mikirin masalah ini, Grace.""Nggak mau ikut mikirin gimana? Ini pernikahan kalian, harus dua orang yang mikir dan ngambil keputusan. Kamu juga paham gimana papa kamu, 'kan? Dia nggak pernah main-main kalau udah ngambil keputusan.""Aku nggak bisa paksa Lisa, Grace.""Yang penting kalian balikan dulu, terserah mau ribut belakangan. Jangan sampai kalian pisah. Itu aja. Harusnya dia tau dan mikir ini."Arka menarik pergelangan tangan Grace, bermaksud mengakhiri service pijat wanita itu. Arka kembali menyamankan posisi berbaring di sofa. Sempat dia memeriks

    Last Updated : 2024-11-20
  • AKU MANDUL (Tapi Kenapa Istriku Bisa Hamil?)   Godaan Lisa

    Arka tertawa sambil mencubit pipi chubby Lisa. Wanita itu tampaknya masih kesal dan segera menepis tangan sang suami."Kamu jealous? Berarti kamu udah ingat aku, dong!""Jealous? Aku? Mimpi kamu, Arkana?""Serius? Ya udah, aku ngobrol lagi sama mantanku, ya!"Seenaknya saja Arka berbalik. Hendak melangkah, Lisa pun menarik ujung kerah kemejanya agar suaminya itu terhenti. "Hei! Katanya mau nganterin aku pulang!" bentak Lisa.Arka tersenyum cuek. Bad boy yang satu ini sangat handal mengendalikan hatinya hingga Lisa kelimpungan. "Kamu bisa naik taksi, 'kan?" ujar sang suami, cuek.Lisa sedari tadi memperhatikan plester yang melekat di pelipis Arka dan juga di sisi tengkuk belakang telinganya. "Kamu jatuh di mana? Sampai diplester segala!"Arka cemberut sambil memegang plester di dahinya. "Ini bukan plester luka. Ini skopolamin. Kalau nggak mau minum obat, biasanya dokter bakal ngasih plester gini untuk ngurangi sakit kepala. Biasa dipake sama orang vertigo atau meniere."Tak ada jawa

    Last Updated : 2024-11-20
  • AKU MANDUL (Tapi Kenapa Istriku Bisa Hamil?)   Protes

    Lisa mendekati Arka. Dirinya terlihat kesal dan mencengkram sisi kemeja suaminya. Garis senyumnya tertarik ke atas dengan seringai tajam. "Mantan pacar? Kamu bohong, kan? Sejak kapan dia itu mantan kamu?" "Lah? Tau dari mana aku bohong? Kamu, kan, lupa ingatan. Sekalipun kamu nggak amnesia, aku nggak harus bicarakan semua masa lalu yang sifatnya 'pribadi' sama kamu, kan?" seru Arka, tersenyum tipis. Lisa mendorong dada Arka, pergi saja karena malas bicara lagi dengan suaminya itu. Lisa sampai membanting pintu karena kesal. Setelah pergi, Arka justru tertawa. Mata sipitnya tenggelam dalam balutan senyum cantik dan eye smile yang menarik. Pria itu sungguh handal dalam menabuh genderang cinta di hati dr. Grace. "Cantik banget dia, kan?" puji Arka. dr. Grace tersadar. Dia segera pergi dan mengambil tas dari bangkunya. "Kamu jahil banget sama istri sendiri. Udah tau lagi ada masalah kritis gini." "Aku suka liat dia jutek gitu. Nggak tau, keliatan cantik aja. Lisa itu jarang bang

    Last Updated : 2024-11-21
  • AKU MANDUL (Tapi Kenapa Istriku Bisa Hamil?)   Kembalilah

    Lisa tersentuh mendengarnya. Sampai kapan mereka harus terpisah seperti ini? Lisa pun menikmati pelukan pria itu. Sangat merindukan aroma tubuh Arka yang menusuk hidungnya jika memeluk seerat ini. Lisa melepaskan pelukannya. Memegang kedua pipi Arka, meminta suaminya itu menatap ke arahnya. Kecupan di pipi sebagai gantinya. Cukup lama. Cukup juga untuk menikmati detak cintanya yang terus memanggil-manggil pria itu di hatinya. Bukan hanya Arka, dirinya juga sangat merindukan suaminya itu. Sentuhan yang memaksa dirinya takluk akan kendali Arka. "Lisa."Wanita itu menjauhkan sang suami, kemudian berlalu pergi saat taksi kosong melintas di pelataran rumah sakit."Kenapa malah pulang duluan, sih?"Ingin mengejar, tapi panggilan dari sang ayah menghentikan langkahnya. Dirinya harus pulang ke rumah keluarga Wijaya.*Sore harinya, Arka memarkirkan mobilnya di pelataran rumah kontrakan. Lisa sedang berada di teras. Sempat dirinya menangkap raut kesal istrinya itu. "Semoga dia nggak makin

    Last Updated : 2024-11-21
  • AKU MANDUL (Tapi Kenapa Istriku Bisa Hamil?)   Kekhawatiran

    Lisa segera menarik tangannya saat Arka menahannya pergi. Entah apa lagi kemarahan Lisa sekarang. Mungkin bukan karena masalah krusial mereka, tapi tentang kecemburuannya tadi perihal dr. Grace. "Jangan mimpi, kamu!"Lisa pergi meninggalkan Arka. Pria itu kembali meringkuk sambil memegang kepalanya. Perlahan dia mengusap mata, lalu pandangannya mulai stabil. 'Aku nggak tau apa nanti malam bisa lebih sakit dari ini. Tapi kayaknya aku harus jauh-jauh dari Lisa dulu.' Niat hati ingin lebih dekat pada Lisa, Arka justru menunda kebersamaan mereka karena kondisinya mulai drop. Dia melangkah pelan keluar dari pintu toilet, terhenti sebentar.Lisa masih berwajah masam sambil memperbaiki tatanan selimut dan bantal. Hanya ada satu bantal. Arka tersenyum saat Lisa menyingkirkan bantal lain ke sudut lemari. 'Tunggu aku, Lisa. Aku harus pastikan kalau aku baik-baik aja. Aku nggak mau kamu khawatir lagi. Tetap bersabar seperti Lisa yang selama ini kukenal.' Saat hendak berjalan keluar, Arka se

    Last Updated : 2024-11-22
  • AKU MANDUL (Tapi Kenapa Istriku Bisa Hamil?)   Kondisi Arka

    Lisa sedikit menunduk. Wajahnya terasa panas sambil menyelipkan helaian rambutnya di sisi telinga. Bahkan meskipun Arka sakit, bisa-bisanya dia merona seperti ini. Arka-nya tidur dengan kemeja yang terbuka. Justru dialah yang ingin menyentuhnya. Teringat bahwa Arka berada di pelukan wanita lain sore tadi. Lisa masih merasa kesal jika mengingatnya. Entahlah, Arka tak memberi penjelasan lanjutan tentang itu. 'Apa sih aku ini? Suami lagi sakit kok ya akunya jadi nakal gini? Tahan, Lisa. Yang penting Arka harus sembuh dulu.' Nihil. Lisa sangat ingin menyentuh miliknya, suaminya. Tak pernah dipikirnya seberapa populernya suaminya ini di kalangan rumah sakit. Arka-nya justru sangat setia dan tak pernah melirik siapa pun. Tapi mengingat apa yang dilakukan Arka dan dr. Grace, juga bagaimana meronanya dokter itu di samping Arka, Lisa sangat tak tahan mengingatnya. 'Jangan lupa kalau kamu masih milikku, Arkana!' Cemburu. Lisa pun mendekati Arka. Entah suaminya itu masih terjaga atau tidak,

    Last Updated : 2024-11-22
  • AKU MANDUL (Tapi Kenapa Istriku Bisa Hamil?)   Perjodohan

    Arka membuka mata, menatap langit-langit kamar. Dia berada di rumahnya. Terakhir kali dirinya sakit di rumah kontrakan Lisa, setelah itu, dia tak mengingat apa yang terjadi."Udah enakan lo, Brother?"Rizwar muncul sambil membawa nampan berisi sarapan. Pagi sudah menjelang. Arka bersyukur belakangan ini banyak yang peduli padanya."Gue udah atur jadwal pemeriksaan otak lo, Ka. Kali ini jangan gegabah lagi. Gue udah bicara sama dr. Farhan juga."Arka hanya mengangguk, beranjak dari kasur untuk bebersihan. Satu jam berikutnya, Arka turun ketika dipanggil papanya ke ruang tengah. Rizwar berada di sana juga. Pasti ada agenda lanjutan terkait pembicaraan terakhir kali mengenai perjodohannya."Soal Grace."Arka menghela napas pelan, menunduk sesaat dan sungkan untuk menolak sang papa. "Oh, itu ... Papa serius mau jodohin aku sama Grace?"Papa Frans mengangguk mantap sementara Rizwar belum menimpali."Pa, hubunganku sama Lisa lagi ribet banget ini. Please, Pa, tolong jangan dipersulit lagi.

    Last Updated : 2024-11-22

Latest chapter

  • AKU MANDUL (Tapi Kenapa Istriku Bisa Hamil?)   Hati Kita

    Rizwar melangkah keluar dari kamar dengan langkah berat, tetapi penuh rasa lega. Dia tahu pasangan itu membutuhkan waktu untuk memperbaiki apa yang telah retak. Lisa dan Arka mungkin penuh konflik, tetapi cinta mereka terlalu kuat untuk dihancurkan oleh salah paham. Rizwar menghela napas panjang, menyeka keringat di dahinya. Dia ingin memastikan segalanya akan baik-baik saja, tetapi untuk saat ini, dia mempercayakan semuanya kepada mereka.Di dalam kamar, Arka menatap Lisa yang masih duduk di ujung kasur. Senyumnya tipis, penuh makna, tetapi jelas sekali bahwa dia merasa sangat bersalah. Arka tidak tahu harus memulai dari mana untuk memperbaiki segalanya. Dia mengulurkan tangan, mencoba menyentuh pipi Lisa, tetapi istrinya hanya menatap ke arah lain.“Lisa…” panggil Arka pelan.Lisa menghela napas berat. Dia berdiri, berjalan menuju jendela besar yang menghadap ke pemandangan kota. Malam itu langit cerah, penuh bintang, tetapi hatinya masih berat. “Ka, kamu sadar nggak, selama ini aku

  • AKU MANDUL (Tapi Kenapa Istriku Bisa Hamil?)   Ternyata

    Rizwar terkejut saat mendengar cibiran salah seorang rekan di bridal itu. Di sana, dia melihat Lisa tertunduk dan menangis, sementara Arka sudah marah seperti orang kesetanan. Dirinya pun ikut menggeram. Segera dia berlari dan memberikan tinju tepat di wajah Arka hingga temannya itu terjerembab jatuh ke lantai.“Apaan, sih, lo?” kecam Arka.“Puas, lo, rumah tangga lo jadi tontonan gini, hah?!”Rizwar menyeret Arka dan Lisa untuk pergi dari tempat itu, masuk ke ballroom hotel untuk menghindari perhatian orang-orang. Rizwar menyidik keduanya. Sepasang suami istri itu duduk berhadapan. Lisa menangis kecewa, sementara Arka sudah sangat meledak.“Lisa! Lo ini nggak kapok, ya! Belajar dari pengalaman, kek! Ini suami lo otaknya cetek! Sama dia harus transparan, nggak boleh tuh ada rahasia-rahasiaan. Kalau gini, kan, dia jadi salah paham. Nuduh lo selingkuh lagi, kan?” pekik Rizwar.Lisa hanya menunduk, terus menyapu air matanya. “Aku cuma mau ngasih kejutan.”“Dan lo …” Rizwar menggantung uc

  • AKU MANDUL (Tapi Kenapa Istriku Bisa Hamil?)   Grebek

    Arka tak bisa lagi menahan amarahnya. Seharian di rumah sakit, akhirnya dia pulang lebih cepat untuk bicara dengan Lisa. Ditunggunya wanita itu pulang, sampai jam delapan lebih. Lisa pun jarang mengangkat panggilan darinya.Krik! Lisa membuka pintu dan mendapati suaminya itu duduk di sofa dengan tatapan tajam dan bersidekap. Wanita itu mengurai senyum tipis sambil memegang pundaknya yang terasa sakit.“Sayang, udah pulang?”“Kamu abis dari mana? Jalan sama cowok? Aku liat kamu tadi dianterin lagi sama dia.”Lisa bungkam. Senyumnya tadi memudar mendengar tudingan tajam Arka. Dia meletakkan dulu tasnya, lalu melepas blazer yang melilit tubuhnya hari ini.“Tadi juga kamu makan siang sama dia, kan? Kalau kamu punya waktu makan siang sama dia, kenapa nggak ke rumah sakit dan ngajak aku lunch juga?” bentak Arka.Protes keras Arka ditanggapi sinis oleh Lisa. Teringat dia bahwa minggu lalu, Arka selalu menolak makan siang dengannya beberapa kali meski Lisa sudah menunggu Arka berjam-jam di ru

  • AKU MANDUL (Tapi Kenapa Istriku Bisa Hamil?)   Ada apa Ini?

    Begitu saja? Lisa hanya merasa lelah. Arka pun merasa janggal dengan sikap Lisa. Istrinya ini tidur memunggunginya, tak seperti sebelumnya yang selalu beringsut ke dada Arka hanya untuk menjadikan lengan suaminya itu sebagai bantal tidurnya.“Kenapa kamu tidur mantatin aku, sih?” seru Arka.“Siapa yang mantatin kamu? Muka kamu, kan, di atas, pan-tatku di bawah. Bukan mantatin namanya.”“Iya, maksudku, munggungin aku,” gerutu Arka sambil menarik bahu Lisa.Lisa menggoyangkan bahunya, menolak Arka untuk mengganggu. “Sayang, aku ngantuk, nih.”“Ngantuk … banget, ya? Malam ini nggak mau main apa … gitu. Kuda-kudaan, kek. Udah lama, kan?” rayu Arka sambil mengusap-usap paha istrinya.Lisa sama sekali tak tergoda. Dia benar-benar lelah seharian. Disampirkannya tangan suaminya itu, malas meladeni sikap manjanya yang minta dilayani urusan ranjang. Lisa menoleh ke belakang, tersenyum sungkan.“Sayang, please … besok-besok aja, ya. Aku capek banget. Beneran.”Lisa sedikit beranjak dan mencium s

  • AKU MANDUL (Tapi Kenapa Istriku Bisa Hamil?)   Curiga

    Arka duduk bersila di atas kasur, lalu menggendong Ariel untuk duduk di pangkuannya. Si kecil itu sedang lagi aktif-aktifnya untuk memainkan bola-bola dengan warna berbeda. Indera penglihatannya mulai bekerja. Begitu senang saat memainkan bola-bola di tangan ayahnya itu. “Adek juga udah nggak nyusu mama lagi. Nggak apa-apa, tuh? Nggak nangis? Kalau papa, nangis tuh.”Ariel tertawa, lalu menoleh pada ayahnya yang sejak tadi mengomel tak jelas. Tentu dia tak memahaminya. Tapi mendengar nada manja sang ayah, gelak kecilnya terdengar menggemaskan.“Bukan, maksudnya, nangis karena nggak meluk mama.”Ah! Apa yang dia pikirkan? Wajahnya merah sendiri, padahal si bocah itu juga tak paham apa yang dibicarakan. Dia baru ingat, bahkan sudah dua minggu lebih mereka tidak melakukan hubungan intim. Sibuk dan lelah. Lebih memilih berbaring dan bercumbu dalam lautan mimpi.“Mama mana, ya? Kok, belum pulang?”Tak lama, suara mobil terdengar memasuki pelataran rumah. Arka beranjak dari kasur, lalu men

  • AKU MANDUL (Tapi Kenapa Istriku Bisa Hamil?)   Selingkuh?

    Lisa cemberut, dengan tangan bersidekap. Selalu seperti ini setiap Arka pulang. Dia bahkan lebih senang memeluk guling ketimbang istri cantiknya ini.‘Sialan! Aku udah setengah telanj ang gini pun dia nggak ada minat buat megang-megang.’Sengaja dia menjatuhkan dress begitu saja untuk menggoda suaminya ini. Setidaknya mereka perlu amunisi untuk hubungan pernikahan yang belakangan ini terasa hambar. Lisa segera berbalik ke sisi cermin. Menatap tubuhnya dari ujung kepala sampai ke ujung kaki lewat pantulan cermin. Dicubitnya sebentar lengan, lalu kedua sisi perutnya yang agak melar.‘Masa' udah nggak selera lagi, sih? Padahal nggak gendut-gendut amat. Masa iya, dia nggak pengen lagi?’Malas menggalau ria, Lisa pun pergi mandi karena badannya sedikit terpercik hujan di luar sana. Menghabiskan waktu lima belas menit, lalu dia keluar dari toilet. Hujan deras seakan mendukung Arka untuk pulas tertidur, padahal dia berkata hanya rebahan saja. Suara dengkurnya saja terdengar kuat.Lisa menyur

  • AKU MANDUL (Tapi Kenapa Istriku Bisa Hamil?)   Keraguan

    “Masih lama?”Arka melepaskan kacamata yang bertengger di hidung mancungnya setelah masuk ke ruang prakteknya. Lisa beranjak dari sisi sofa dengan wajah sumringah. Dia telah bersiap dengan tampilan cantik dan rapi. Dress merah muda itu melilit tubuhnya yang belum terlalu singset setelah melahirkan Ariel. Menunggu satu jam lebih, akhirnya Arka menyelesaikan operasinya siang itu di Raztan Hospital tersebut.“Ya udah, sekarang kamu beres-beres dulu, trus kita makan di restoran China itu,” ujar Lisa, manja.Arka tersenyum tipis. Membuka jas putih itu, lalu disampirkannya di atas meja. Dipeluknya sesaat istrinya itu, mencium rambutnya yang sangat wangi untuk memanjakan hidungnya.“Aku masih ada jadwal operasi lagi jam 1 nanti, Sayang.”Lisa tertegun, hanya menempelkan kepalanya di dada bidang Arka.“Nggak mungkin kita cuma makan siang, trus aku balik ke rumah sakit, kan? Ini juga udah hampir setengah satu. Kalau besok aja, gimana?”Arka meminta dengan nada lembut, memohon kesediaan Lisa un

  • AKU MANDUL (Tapi Kenapa Istriku Bisa Hamil?)   Kebahagiaan yang Utuh

    Papa Frans tak tahan dan langsung mengetuk kepala Arka. Si tampan itu sampai mengaduh sambil mengusap kepalanya."Papa, ih!" ujar Mama Wendi."Ini anak ngomongnya bar-bar banget. Heran aku!" dumel Papa Frans."Apa, sih, Pa? Tega bener nyiksa aku gini," keluh Arka."Ya kamu itu mulutnya nggak bisa dijaga di depan orangtua, mah. Perlu disekolahin lagi?" canda Papa Frans."Nggak, Pa. Makasih. Udah kenyang aku. Ini mulut blangsak udah bawaan orok, Pa.""Dokter begini modelnya, apaan? Dulu kamu masuknya nyogok, ya?" Papa Frans masih asik berdebat dengan Arka.Dua pria ini memang sangat mirip kerasnya. Mama Wendi dan yang lain hanya tepuk jidat karena mereka tak henti melempar argumen.Tawa keluarga itu menghiasi setengah jam kebersamaan. Setelah itu, Arka dipapah Rizwar untuk naik ke lantai dua kamarnya. Betapa gugupnya dia menyadari pintu kamarnya terbuka. Sempat mengintip, istrinya itu masih duduk di depan meja rias."Riz, takut banget gue masuk, mah. Tengsin, lah! Udah bikin surat pami

  • AKU MANDUL (Tapi Kenapa Istriku Bisa Hamil?)   Kembali

    Setelahnya, Rizwar masuk ditemani Grace. Arka sangat bersyukur mereka selalu menemaninya."Lisa tadi langsung pulang waktu tau kamu udah sadar. Jangan salah paham! Dia cuma belum siap ketemu kamu. Tadi dia juga bawa Ariel. Tapi pasti nanti Ariel nggak nyaman, bahaya juga karena di rumah sakit, 'kan? Jadi langsung dibawa pulang aja," papar Grace, menjelaskan semua seolah paham apa yang ingin diketahui Arka saat ini."Setelah ini pulang dan jangan keras kepala lagi. Satu pelajaran buat lo. Kalau ada masalah, jangan disimpan sendiri karena bisa bikin salah paham segede ini," tutur Rizwar, menambahkan."Hm! Istri itu separuh nyawa suaminya. Jangan rahasiakan apa pun, karena seorang istri akan merasa bahagia jika dianggap penting sama suaminya," pesan sang ibu.Tak lama, dr. Farhan masuk bersama dr. Hanif. Dua dokter itu juga sigap memantau kesehatannya selama ini."Pelan-pelan aja. Untuk saat ini, operasi pengangkatan tumornya sukses. Tapi masih tetap harus medical check up rutin untuk me

DMCA.com Protection Status