Share

bab 21. Aqiqah

Aqiqah

Flash Back On

Aku tidak tahu mas Arya pergi kemana setelah permohonan meminjam uang tabunganku tidak kuturuti. Lagipula simpanan di rekeningku hanya sisa 1 jutaan, untuk pegangan selama mas Arya belum gajian dan untuk membayar mbak Sumi.

****

Berkali-kali mencoba menyusui Surya, tapi ASIku masih macet. Namun sore itu setelah bangun tidur, aku merasakan 'ngrengsemi', langsung kuambil waslap dan air hangat untuk mengelap p*yud*r* kemudian mencoba meneteki Surya. Dan betapa bersyukurnya aku saat ASI ku keluar menderas.

Kuciumi anakku berkali-kali. Bahagia rasanya bisa memberi ASI pada anakku.

Tidak berapa lama kemudian anakku tertidur. Aku juga ikut memejamkan mata daripada bingung memikirkan biaya aqiqah.

Rasanya baru sebentar aku tertidur, saat pundakku ditepuk-tepuk oleh mas Arya.

"Dek, ini lo mbah Darmi sudah datang, mau mandikan Surya dulu," ucap mas Arya.

Aku bangun, memperbaiki kuncir rambut kemudian menuju dapur. Seperti tadi pagi, aku membuat secangkir teh untuk mbah Darm
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status