Home / Romansa / AFTER ONE NIGHT STAND / YA, TUHAN! COBAAN APA LAGI INI?

Share

YA, TUHAN! COBAAN APA LAGI INI?

Author: Citra Rahayu Bening
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Pasangan pengantin baru ini melangkah keluar dari hotel dengan cekikikan. Mereka merasa aneh dan geli sendiri. Mereka mempunya rumah, tetapi demi menghargai yang lain terpaksa honey moon sesaat di hotel.

Seharusnya saat ini, mereka segera merenovasi rumah orang tua Karmila. Berhubung ada kasus Lisa, rencana terpaksa ditunda dulu. Mereka mengutamakan kesehatan dan keselamatan Lisa dulu. Demi rasa kemanusiaan, bagaimanapun Lisa adalah teman dekat Karmila, sekaligus tetangga di kampung.

Setelah menempuh perjalanan selama dua puluh menit, akhirnya pasutri tersebut sampai rumah. Saat mobil memasuki halaman, semua penghuni rumah sedang bercengkerama di teras. Lisa duduk di kursi roda, karena kakinya masih dalam masa pemulihan. Dia belum boleh terlalu banyak bergerak.

Mereka sedang ramai-ramai mengupas buah mangga. Bisa jadi sehabis memetik mangga di samping rumah yang mulai ranum. Nado dan Karmila tersenyum bahagia menghampiri mereka.

"Wah, asiknya, habis panen raya ini,” ucap Nadio sembari
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • AFTER ONE NIGHT STAND   BAPAK JANIN LISA

    “Gue hamil!”“Lisa, apa pun yang terjadi, kami ada buat lu. Hadapi dengan tabah, kita cari jalan keluar yang terbaik,” ucap Karmila sembari memeluk sang sahabat“Maafin gue, Mila. Bikin repot lu mulu. Memalukan banget,” ucap Lisa sembari meremas tisu dalam genggaman.“Udah, kaga perlu disesali. Sekarang tinggal bilang siapa bapak janin, lu?”“Kami sama-sama mabuk waktu itu, begitu bangun kami udah seranjang, gue bodo, Mila. Gue brengsek!”“Siapa bapaknya?”“Papanya suami lu, Mila. Maafin gue. Anak gue sekandung ama suami lu.” Lisa semakin terisak-isak. Tampak begitu dalam rasa sesalnya.“Tenang, dia tuh papa tiri doang. Sekarang tinggal pikirin gimana jaga kandungan. Lu harus sehat demi ini,” ucap Karmila sembari mengelus perut Lisa yang masih datar.Akhirnya Lisa pun bisa tersenyum setelah berkali-kali diberi semangat oleh sang sahabat. Ia merasa beruntung mempunyai sahabat setulus Karmila. ▪▪▪Kini, Karmila dan Lisa dalam perjalanan ke rumah sakit dengan diantar

    Last Updated : 2024-10-29
  • AFTER ONE NIGHT STAND   PREPARE MASA DEPAN

    Ray tersenyum bahagia, saat Lisa memberi sinyal penerimaan atas penawarannya. Mereka harus segera meresmikan pernikahan. Selama ini mereka saling perhatian, saling mencintai dalam diam. Hilang sudah kecemasan Lisa. Kini, ada harapan dan semangat baru untuk membuka lembaran baru bersama Ray. Keduanya beranjak menuju tempat Karmila dan Nadio menunggu.Yang didatangi langsung kaget. Nadio tak menyangka bisa bertemu kembali sejak masa pelarian Tuan Ongki. Ray dulu adalah asisten pribadi mama Nadio lalu diperbantukan kepada Tuan Ongki untuk sementara waktu.“Hai, Ray! Apa kabar?” sambut Nadio semringah. Pria ini langsung berdiri lalu menyalami sahabat masa kecilnya. Kedua pria berpelukan dan saling menepuk punggung. Dua sahabat lama yang telah dipertemukan lagi karena takdir.“Baik, gak nyangka kita bisa bertemu lagi. Oh ya, selamat atas pernikahan lu. Maaf, gua gak sempat hadir,” balas si sahabat, lalu menoleh ke arah Karmila. “Wah cantik benar istri lu, Bro.”Ray menyalami Karmila sembar

    Last Updated : 2024-10-29
  • AFTER ONE NIGHT STAND   SELALU ADA SURPRISE

    “Sah?” tanya penghulu pada saksi dan undangan.“Saaah!”“Alhamdulillah ... Barakallah,” jawab penghulu dan para undangan.Selesai sudah prosesi pernikahan Lisa dan Ray. Meski secara sederhana, tetapi tak mengurangi kebahagiaan mempelai pengantin dan kedua sahabatnya.Seminggu kemudian, Nadio dan Karmila sedang di bandara menunggu keberangkatan. Ray dan Lisa ikut mengantar kepergian kedua sahabatnya. Tiba-tiba di tengah koridor menuju pintu keberangkatan, datang seorang wanita menggendong bayi berteriak dari arah belakang mereka."Nadioo!”Seketika keempat orang menghentikan langkah dan menoleh ke arah wanita tersebut. Wanita itu pun segera berlari menghampiri dan seketika memeluk tubuh Nadio."Nadio, ini anak kita. Gue pulang sengaja cariin elu,” ucap wanita berambut blonde sebahu.Wanita ini tampak cantik dan seksi, meski terlihat sedikit ganjil tingkah lakunya. Nadio segera mengurai pelukan wanita ini lalu mengamatinya.“Elu?”“Iya, Sayang. Ini gue, kekasih elu.”“Mana lakik elu?”N

    Last Updated : 2024-10-29
  • AFTER ONE NIGHT STAND   KADO SEHABIS BULAN MADU

    "Halo, Kak. Tumben banget, telepon jam segini," ucap Karmila saat menjawab panggilan."Mila ... Tuan Ongki tertangkap?"tanya Vivian terdengar gelisah."Wait! Lu kenapa kepo soal dia, Kak?""Lu dengerin gua, tapi janji jangan kaget, ya!""Emang mau cerita apaan, Kak? Bikin deg-degan deh," balas Karmila sambil tertawa kecil."Gua dalam waktu dekat mau pulang. Tolong temani ke lapas, ya.""Wah, akhirnya, kita bisa ketemuan. Tapi, kok ke lapas? Membezuk tahanan?""Pengen buktiin doang. Apa bener Tuan Ongki papa kandung gua?""Whaat? Serius, Kak?""Serius. Kaga percaya?""Bukan gitu, Kak. Selama ini lu bilang si papa udah meninggal. Ini juga, kenapa Tuan Ongki yang jadi papa lu, Kak?" tanya Karmila yang semakin keheranan."Mama gua yang bilang. Dulu tuh, gua masih dalam kandungan ditinggal Papa. Mama bilang udah mati. Barusan kemarin, Mama ngomong jujur ke gua. Besok aja, pas kita ketemu. Gua mau mastiin doang, kebenaran berita tertangkapnya Tuan Ongki.""Okey, deh. Gua berharap lu bukan a

    Last Updated : 2024-10-29
  • AFTER ONE NIGHT STAND   SEMAKIN RUMIT

    "Ada apa lagi, Pak? Saya menangkap pembicaraan Bapak ada sesuatu yang emergency. Betul gitu?" tanya Nadio sambil menatap pria berpakain formal di depannya."Semoga sebuah berita bagus untuk kami, Pak," sahut Karmila dengan bibir gemetar. Wanita ini sedari tadi telah merasakan perasaan tak enak saat menggendong si kecil. Ada yang aneh dengan perilaku bayi umur enam bulan tersebut. Perasaan seorang wanita yang sensitif sedikit banyak telah banyak membantu Karmila di saat genting. Yang barusan dirasakannya, sempat membuat jantungnya berdetak keras."Anak ini ada kelainan syaraf, dari hasil tes tim medis yang menangani kemarin. Kebetulan, beberapa waktu lalu si kecil mengalami demam tinggi lalu kejang. Dalam istilah medis disebut epilepsi,"papar pengacara.Si kecil dalam gendongan sudah tertidur, Karmila pun beranjak ke box lalu menidurkannya. Sesekali tangan wanita tersebut mengelus lembut punggung si kecil agar berasa nyaman. Setelah dirasa sudah pulas benar, Karmila pun bergabung kemba

    Last Updated : 2024-10-29
  • AFTER ONE NIGHT STAND   TERINFEKSI HIV AIDS

    "Padahal semua aset Tuan Ongki disita karena ada utang piutang yang belum terbayar. Bisa jadi perusahaan di Singapura, disita juga. Kalo memang hak kepemilikan sah milik Tua Bangka. Data apa saja yang udah masuk ke sana?" tanya Nadio tampak panik."Pak, saya bertanggung jawab atas kesalahan fatal ini. Saya pantas masuk penjara," ungkap Vivian dengan raut wajah kalut."Ini bukan perkara masuk penjara doang. Saya khawatir data pribadi pemegang saham disimpan dia juga. Suami Miss. Vivian ada di mana?" tanya Nadio dengan nada tinggi."Saya laporan dia. Sekarang udah ditahan, Pak.""Di Singapura?""Ya, Pak. Sesuai lokasi kejadian," jawab Vivian dengan raut muka penuh penyesalan."Kok bisa data diambil sama suami Miss. Vivian. Bukannya semua file ada di kantor?""Ralat, Pak. Mantan suami. Berkas saya bawa pulang. Buat lembur di mess.""Oh, iya, maaf. Saya ikut prihatin. Emang Miss. Vivian tinggal di mess?""Ya, Pak. Biar hemat biaya. Rencana sih, pengen nabung buat beli rumah di sana. Kaga

    Last Updated : 2024-10-29
  • AFTER ONE NIGHT STAND   ADA SESUATU DENGAN LISA

    Ray dan Lisa tampak sangat terpukul. Sepanjang pemakaman sampai acara selesai, air mata mereka tak berhenti mengalir. Sementara itu, Nadio dan Karmila hanya bisa menghibur dengan kata-kata penguat. Sepanjang hari itu dua pasutri ini duduk berhadap-hadapan mengungkap semua rasa. Ray dan Lisa menceritakan bagaimana mereka bisa terjangkit virus tersebut. Gaya pergaulan mereka yang bebas dalam hal apa pun telah membuka jalan untuk jadi pembawa virus. Beruntung Ray dan Lisa tak putus asa. Mereka akan tetap semangat menjalani hidup yang lebih baik lagi. Sekarang mereka mempunyai jadwal rutin untuk pemantauan kesehatan oleh dinas kesehatan. Hanya mereka berempat dan tenaga kesehatan yang tahu tentang hal ini. Keluarga besar mereka yang tahu agar jiwa keduanya tak semakin tertekan. Nadio dan Karmila bertekat akan selalu membuat kedua sahabatnya selalu merasa bahagia. Sesuai saran tenaga medis, daya tahan tubuh tak boleh ngedrop agar umur pasutri penderita bisa lebih panjang. Ray dan Lisa sud

    Last Updated : 2024-10-29
  • AFTER ONE NIGHT STAND   TAK SAKIT LAGI

    Pagi ini Lisa terlihat semakin sehat dan cantik. Seakan-akan rasa sakit yang ia derita kemarin hilang tak berbekas. Kini wanita berkulit eksotis tersebut duduk santai di sofa sedang menikmat acara salah satu channel televisi. Keadaan sang istri yang semakin membaik membuat gairah hidup Ray menggeliat kembali.Padahal sebelumnya pria berdarah Taiwan ini sempat ngedrop di titik terendah, hingga tubuhnya tampak kurus kering. Nadio yang melihat perubahan positif pada kedua sahabatnya jadi ikut bahagia. Tibalah waktu, dokter datang memeriksa keadaan Lisa. Wanita tersebut seketika merangkul suaminya erat, saat dokter menyatakan bahwa dirinya sudah diperbolehkan pulang. Sinar mata berbinar ditunjukkan oleh Ray juga. Kebahagiaan mereka dirasakan pula oleh Karmila yang gagal pergi ke rumah sakit karena Baby Fey rewel. Kabar tentang kesembuhan didapat Karmila dari Nadio lewat telepon.Akhirnya yang menjadi keinginan Lisa terwujud. Ia pulang dengan diiringi rasa bahagia Ray dan juga dua sahabat

    Last Updated : 2024-10-29

Latest chapter

  • AFTER ONE NIGHT STAND   HUKUM TABUR TUAI

    Dalam ruangan hanya terdengar tarikan napas para penghuninya. Tak ada yang mau bersuara. Masing-masing meresapi peristiwa haru yang terjadi di hadapan mereka. Karmila tampak paling bahagia karenanya.Ia merasa rencana membuat rumah makan bersama Bude Darmo dan Rasti akan berjalan tanpa hambatan, bahkan bisa lebih mudah terwujud. Ia optimis, Pendi yang telah berubah akan ikut andil membantunya."Alhamdulillah, bisa bertemu orang-orang baik seperti kalian," ucap Pendi lalu tersenyum tipis."Alhamdulillah, saya ikut senang, meski tak tahu soal mafia. Dengan itikad baik Mas Pendi dalam menangkap pelaku pengerusakan, saya sebagai pimpinan di sini mengucapkan terima kasih. Tindakan heroik Mas Pendi membuat kredibilitas kafe terjaga. Jika masa bersyarat sudah berakhir dan Mas ingin bergabung di kafe. Saya bisa merekomendasikan Mas untuk menjadi karyawan tanpa interview," ucap manager dengan wajah sumringah.Tawaran kerja barusan ditanggapi Pendi dengan wajah berseri-seri. Pria bertato terseb

  • AFTER ONE NIGHT STAND   BAPAK KANDUNG PENDI

    "Ada laporan masuk. Pelaku pengerusakan telah ditangkap polisi, Pak," jawab sekuriti yang berdiri."Syukurlah!" seru Karmila dengan perasaan lega."Maaf, yang buat laporan siapa, Pak?" tanya Nadio yang penasaran."Seorang pria yang sekarang sedang berada di pos penjagaan. Katanya mengenal baik Bapak dan Ibu," jawab sekuriti sambil melihat ke arah Nadio dan Karmila. "Apa benar namanya Pendi?" tanya Nadio segera."Benar, Pak. Berarti orang itu benar-benar mengenal Bapak dan Ibu?" tanya balik sekuriti."Gimana gak kenal? Dia itu anak dari bude saya, Pak," sahut Karmila sambil tertawa kecil. Demikian pula Nadio."Wah, kebetulan sekali. Pak, tolong ajak orang tersebut kemari. Kita ajak berdiskusi," ucap manager sambil menatap sekuriti."Baik, Pak!" seru sekuriti dengan tangan memberi hormat. Pria tersebut segera balik badan dan berlalu.Setelah kepergiaannya, kini tinggal seorang sekuriti dan tukang parkir yang berpandangan dengan raut wajah bahagia. Mereka merasa lega karena tak harus me

  • AFTER ONE NIGHT STAND   ORANG GILA

    Nadio segera mengambil foto dengan ponsel lalu mengirimkan kepada Mr. Bram dan polisi yang sedang menyelidiki kasus mereka.Saat tukang parkir datang dengan maksud akan membantu arah kendaraan saat keluar dari parkir, tak kalah kaget. Pria berseragam hijau tersebut tak enak hati kepada Nadio dan Karmila."Saya minta maaf, Bapak dan Ibu. Silakan tunggu sebentar. Saya akan lapor ke sekuriti soal ini," ucap pria tersebut dengan sorot mata penyesalan."Ok. Silakan. Bagaimana bisa terjadi seperti ini?" protes Nadio kesal.Karmila hanya menatap keduanya dengan pikiran tak menentu. Wanita ini merasa ngeri juga dengan kejadian barusan. Kehidupan rumah tangganya diselimuti berbagai masalah yang beruntun. Baru saja merasa lega dengan penjelasan Mr. Bram yang telah mulai menguak kasus sedikit demi sedikit. Namun, dengan insiden yang terjadi ini, membuat Karmila teringat traumanya kembali. "Honey, apa yang salah dengan kita?" tanya Karmila dengan wajah memelas.Nadio yang mendengarnya, langsung

  • AFTER ONE NIGHT STAND   SIAPA DIA?

    "Maaf, boleh saya tahu? Siapakah yang telah menyerahkan map ini ke waiter?" tanya Nadio sambil menduga-duga sosok pemberi barang bukti tersebut. Seketika, Mr. Bram tersenyum tipis sambil berkata,"Orang terdekat Bapak dan Ibu." Pasutri muda ini pun seketika terkejut lalu saling berpandangan. Mr. Bram memahami kebingungan keduanya. Pria berpenampilan layaknya aktor laga tersebut mengambil ponsel dari dalam saku jaket. Tampak dirinya menghubungi seseorang. Mr. Bram sesaat berbicara lalu mengaktifkan speaker. "Silakan berbicara langsung dengan Bapak Nadio dan istri," ucap Mr. Bram dengan senyum yang membuat pasutri di hadapannya semakin penasaran. "Assalammu'alaikum." "Wa'alaikumussalam. Bapak!" teriak Karmila dan Nadio berbarengan. Mereka tak bisa mempercayai dengan suara yang terdengar. "Ya, ini Bapak, Nak. Maafkan, telah membuat kalian kaget," balas Pak Rahmat dari ujung telepon. Ucapan pria separuh baya tersebut seketika membuat wajah pasangan muda berseri-seri. Mereka tak menyan

  • AFTER ONE NIGHT STAND   SOSOK PEMBERI BARANG BUKTI

    "Salam kenal, Bu. Saya Mr. Bram Akira yang akan menangani kasus. Semoga berkenan," balas pria tersebut seraya membungkukkan badan. "Salam kenal kembali, Mr. Bram. Kami berharap bisa tuntas secepatnya," balas Karmila lalu membungkukkan badan pula. "Silakan duduk Mr. Bram!" pinta Nadio. Ketiganya kemudian duduk berhadapan. Secera kebetulan seorang waiter sedang lewat di depan mereka. Nadio seketika memanggilnya. Saat pria tersebut datang menghampiri, Nadio meminta untuk menghidangkan tiga minuman. "Baik, Pak. Saya akan segera membawakan pesanan. Mohon ditunggu. Permisi," ucap waiter tersebut lalu membungkuk. "Silakan," balas Nadio segera. Waiter segera berlalu meninggalkan tempat. Kini ketiganya kembali mengadakan pembicaraan. Di saat asik mengobrol datang seorang waiter lain dengan membawa sebuah map. Pria muda berambut cepak style tentara tersebut mengucapkan salam. Namun, tiba-tiba tubuhnya sempoyongan seperti orang mabuk. "Kenapa itu?" tanya Karmila kaget. Nadio dan Mr. Bram

  • AFTER ONE NIGHT STAND   RENDEZVOUS

    Tentu saja, penjelasan Nadio semakin membuat Karmila keheranan. Wanita berambut ikal tersebut memang orang yang lugu. "Hal biasa semacam itu di luar negeri. Pasangan tanpa komitmen resmi dan tetap bertanggung jawab kepada anak biologis. Mungkin saja, Tuan Ongki sudah melalaikan tanggung jawab." "Akhirnya ada rasa dendam karenanya," ucap Karmila mencoba menduga-duga. "Ya, begitulah." Pembicaraan terhenti, pada saat mobil mereka tak bisa bergerak karena tepat di depan mata ada kerumunan warga. Sesaat kemudian datanglah mobil patroli polisi dan ambulans. "Honey, kecelakaan?" tanya Karmila sembari mengawasi gerak-gerik para petugas yang sedang mengeksekusi korban. "Sepertinya pembunuhan," jawab Nadio segera. Rupanya mereka tak perlu menunggu lama untuk mengetahui dengan yang terjadi. Dari pembicaraan warga yang sedang berkerumun, mengarah pada kasus mutilasi. Karmila bergidik seketika mendengarnya. Korban adalah seorang dokter. Tiba-tiba terdengar ponsel Karmila berbunyi dan terter

  • AFTER ONE NIGHT STAND   BANYAK HALANGAN

    "Selamat siang, Dokter," ucap Karmila sembari mengaktifkan speaker. "Selamat siang. Saya minta maaf, terpaksa menghubungi Bu Karmila. Hanya nomor kontak ini yang tercantum pada data pasien," jelas Dokter Andrean. "Gak masalah. Dokter, mau berbicara dengan suami saya?" "Boleh saya minta minta nomor Pak Nadio? Saya harus sampaikan langsung ke beliau." "Nomor suami sedang diprivate, Dok. Akhir-akhir ada yang teror. Tinggal bilang ke saja, nanti saya sampaikan," balas Karmila sambil tersenyum ke arah suaminya. Nadio pun langsung mengacungkan jempol. "Baiklah. Bu Vivian sempat keceplosan pada saya, sempat mengambil sidik jari Pak Nadio buat akses masuk ke apartemen. Maka dari itu dia yakin bahwa anaknya adalah benih Pak Nadio. Maaf, Bu. Sebenarnya ini bisa dibuktikan dengan tes DNA." "Dokter, ini saya, Nadio. Maaf, tadi lagi nyetir. Miss. Vivian kapan masuk apartemen? Kapan dia ambil sidik jari?" tanya Nadio dengan ekspresi marah sekaligus penasaran. Karmila pun ikut kesal begitu tahu

  • AFTER ONE NIGHT STAND   POLISI MAFIA

    "Saya paham kronologinya. Kebetulan saya sempat ngobrol dengan Bu Vivian. Dari pasien ini, terungkap bahwa dia yang menularkan penyakit tersebut ke Pak Handoko lalu menular lagi ke pasangannya. Pasien tak sengaja menularkannya karena berdua dalam pengaruh narkoba saat melakukan hal tersebut," ungkap Dokter Andrean yang akhirnya, berhasil menyakinkan pasutri muda. Baik Nadio maupun Karmila tak menyangka dengan pernyataan dokter barusan. Mereka tak pernah lihat gelagat aneh dari Vivian, kalau memang wanita tomboi tersebut seorang pecandu narkoba. Namun, Karmila akhirnya punya pertanyaan yang menggelitik. "Jadi janin yang kemarin, benih siapa, Dok?" tanya Karmila sembari memandang dokter tersebut. "Kemungkinan besar anak suaminya. Itu masih dugaan saya dan perlu dibuktikan. Demi penyelidikan kasus yang terkait," jelas Dokter Andrean. Penjelasan dokter tersebut menjadikan Karmila teringat sesuatu. "Miss. Vivian pisah ranjang sampai akhirnya cerai itu sejak setahun lalu, Dok," urai Ka

  • AFTER ONE NIGHT STAND   MATA RANTAI KESEDIHAN

    Beberapa selang alat kesehatan menempel di bagian tubuh. Itu sudah mengindekasikan bahwa wanita yang terbaring ini sedang tidak baik-baik saja."Terima kasih masih mau memberi undangan kepada kami, Miss," ucap Nadio bernada canda agar pasien sedikit terhibur."Undangan yang bikin kalian bengong tentunya," balas Vivian dengan bibir bergetar.Kedua mata wanita tomboi tersebut sayu dan bisa dibilang hampir hilang cahayanya. Raut wajah yang dulu bersih segar, kini pucat pasi bagai tak dialiri darah. Pasutri muda yang sedang berdiri di depannya memandang dengan perasaan tak bisa dilukiskan dengan kata-kata. Bahkan air mata Karmila tak tertahan lagi, mengalir deras, membasahi kedua pipi.Nadio seketika memeluk sang istri lalu berbisik,"Tahan dulu. Biar dia gak tambah sedih."Karmila pun mengangguk dan segera mengusap buliran-buliran bening tersebut dengan tisu. Kini, hanya tersisa isakan dan bunyi napas yang sesak. Namun, Karmila menahannya agar tak terdengar oleh Vivian."Miss. Vivian haru

DMCA.com Protection Status