Di rumah sakit yang luasnya melebihi lapangan bola, terdapat seorang bangsawan bernama Eve sedang membawa herbal-herbal dan air yang sudah dibacakan mantra. Eve berjalan dengan sempoyongan, detak jantung masih berdegub cepat. Seakan jantungnya mau meledak karena penyakit jantung. Namun, sebagai bangsawan dan calon istri dari kerajaan penyihir putih di selatan Eropa yang letaknya di hutan sihir seorang calon ratu tidak boleh lengah karena tugas sebagai istri dari putra mahkota sangat berat.
“Anne bertahanlah, kita sudah sampai di rumah sakit.”
Duke membawa wanita yang berparas indah. Ia segera membawa Anne, lelaki itu memapah perlahan-lahan wanita yang dijaga dan diberi sesuatu yang sangat indah dengan kasih sayang ke sebuah tempat yang berisi alat sihir dan ramuan herbal.“Ada yang bisa saya bantu? Apakah di kamar ujung ada pasien yang terluka?” tanya Eve. Wanita yang memakai baju medis berhenti, dan memegang kerah baju karena sesak. Sesaknya bukan karena pakaian melain kan penyakit jantung yang menguras energi sihir. Putra mahkota berjalan menghampiri wanita yang sudah menjadi kekasihnya. Mereka saling mencintai dan membuat sebuah aliansi demi memusnahkan penyihir jahat.
Eve sedang mencoba menolong para kesatria yang terluka, dia sudah mengirim selembar catatan tentang isi hatinya. Catatan itu berisi perasaan dia dan Putra Mahkota Hector, namun putra mahkota Hector belum datang. Meski surat itu sudah di kirim ke sahabat lelakinya sekaligus calon suami dari Anne. Langkah kaki terhenti dan tidak bersuara, dua orang muda-mudi yang datang tersenyum melihat Hector sudah menjumpai Eve. Anne memberikan isyarat pada lelaki yang memfokuskan pandangan ke Eve. Wanita itu kemudian mengeluarkan tongkat sihir saat tidak sehat, ia kemudian mendorong Hector kea rah wanita yang sedang merawat kesatria.
“Eve, kamu harus istirahat. Kesehatan kamu sedang tidak pulih.”
Eve menoleh ke suara yang merdu dan suara itu adalah suara lelaki yang setia padanya. Putra mahkota Hector sedang mengeluarkan botol dari saku celana panjang, kemudian ia membantu Eve berjalan perlahan-lahan.
“Hector, apakah pasukan sudah dikirim ke tempat kak Anne? Aku merasa kesal dengan bangsawan.”
Hecktor yang bergelar putra mahkota hanya bisa menangis mendengar Eve yang sedang berjuang membantu Anne dan sahabat Hector yang sering bersama-sama. Seberapa Hector mencoba untuk membantu Eve supaya tidak mengeluarkan tenaga dalam dan kultivasi. Eve tetap saja mengeluarkan kultivasi, karena tekhnik Eve sudah SSS. Level terberat yang diambil Eve adalah kultivasi dan kedokteran.
“Nona Eve, di sini butuh pertolongan!”
“Baik, aku akan ke sana.”
“Eve, aku akan membantu kamu pejamkan mata.” Lalu Hecktor mengeluarkan sebuah tongkat sihir. “Eve, kita sudah sampai. Aku yang akan menjadi perantara kamu. Aku sudah berjanji dengan Anne dan Alban.”
“Meski pun aku tidak bisa melihat dan mempunyai lemah jantung. Jangan memaksakan dirimu, karena kamu habis membuat obat untukku,” ucap Eve.
“Masil, aku ke sana dan tolong balut pasien.”
Eve dibantu Hector, ia berjalan masuk ke ruang. Ada kamar dan kasur, terdapat delapan kasur terpisah dan kesatria yang terluka.“Putri Eve dan Putra Mahkota Hector,” ucap seorang yang berdiri. Meski orang itu sedang terluka.
“Bagaimana Hector? Apakah luka di lengan parah?” tanya Eve pada Hector.
“Apakah ini karena penyakit gula? Atau ini karena bekas perang yang tidak sembuh?” tanya Hector. Pria itu mengangguk dua-duanya, kemudian dia mulai menarik napas dan berbicara ke Hector.
Aku sudah yakin, ini adalah sihir kutukan yang membuat lengan tuan ini menjadi terluka. Hector berpikir keras dan mengeluarkan sebuah mantra. Lalu sebuah cahaya ke luar dan membentuk buku.“Anakku jangan menangis. Kamu sedang sakit,” ucap salah seorang ibu, kemudian Eve berhenti dan mendengar suara seorang wanita yang sedang bersama anaknya yang balita. Namun, tugas di sini lebih para. Eve adalah seorang penyihir pengobatan.
“Nona, air garamnya sudah jadi. Apakah sekarang perlu?” tanya seorang perawat yang datang. Eve kemudian mengangguk, sebelumnya wanita yang buta dan pucat ini memiliki sedikit air garam di botol. Kemudian ia mengeluarkan botol, membuka tutup botol, menaruh dengan menuangkan air ke tangan pemuda itu, dan mengucapkan mantra. “Ini adalah obat antiseptik saya sudah mencampur dengan kunyit dan minyak ikan gabus ke dalam obat-obatan ini.”
“Ikan gabus di Eroa apakah ada?” tanya lelaki itu yang sedang diobati.
“Kiriman dari guru saya. Ia adalah penyihir di Asia. Dan membawa minyak ikan gabus. Temannya adalah seorang penyihir yang bisa berubah menjadi ikan gabus.” Kemudian Eve menggunakan asap dari tanaman suci yang dicampur resin dan herba.
Diceritakan, Eve ini suka meracik obat-obat dan membawa obat-obatan yang masih belum berjamur untuk dimanfaatkan sebagai obat. Karena, obat-obat di tempat rumah sakit sihir ada yang kurang.
“Nona Eve, air garam sudah saya bawa lalu dibagikan ke siapa saja?” tanya perawat penyihir.
“Yang satu suruh minumkan yang tekanan darah rendah dan obati luka luar. Jangan beri dosis berat dulu.”
Butiran salju turun dengan perlahan-lahan, nyanyian burung sihir membuat semua orang tenang. Beberapa orang sedang tersenyum karena mendengarkan burung bernyanyi.“Kita sudah memasuki bulan ke tujuh, di tempat tinggal kita udara dingin sudah mulai berdatangan dan membuat daun-daun rontok. Sedangkan mata hari tidak memberi energi di daerah kita,” ucap kesatria yang sedang tidur. “Namun, berkat peri Dryad dan rekan-rekannya yang datang dan melestarikan hutan. Tumbuhan selalu bermunculan, teman dryad ada bernama peri hutan keabadian. Dia sangat anggun saat sihir muncul dan menyembuhkan hutan yang sering sekali ada energi hitam,” lanjutnya.
'Hutan memang terkadang lelah. Peri Dryad menolong untuk membersihkan hutan dan mereka tidak mau ada yang berulah lagi.” Putra mahkota kemudian mengobati dengan menempelkan sedikit air garam ke luka wanita yang sedang terbaring. Ia menolong Eve, jadi Hector tidak mau putri Eve sedih dan murung.
Aku hanya ingin memanggil Eve, tetapi dia dan aku sama-sama memiliki etika bangsawan dan belum resmi menjadi suami istri. Aku tidak mau wanita yang tersenyum sedih, makanya sebagai Putra Mahkota yang baik sekarang harus tersenyum buat Eve dan kestaria, pikir Hector.
“Hector, aku ke tempat orang yang sedang terluka. Dia bersama anaknya sedang menungguku,” ucap Eve. Wanita itu berjalan meraba-raba tempat tidur, Hector sedang asik menolong yang lain dan langsung lari dengan kecepatan penuh. Saat sampai di depan wanita yang bersanggul bagaikan putri Eropa, Lelaki yang sudah siaga ini perlahan membantu Eve dengan melihat lantai. Mana mungkin Hector membuat Eve menderita, sedangkan para kesatria terluka akibat melindungi sebuah kerajaan Eropa dari serangan penyihir hitam. Sebagai wakil dari kerajaan “Laviola Anamtar” yang diberikan perintah oleh raja Javier. Sang ayah menyuruh Hector menolong kerajaan tempat Eve dibesarkan dan menetap saat sebelum menjadi putri mahkota.
Sebulan, saat itu Hector sedang menghadap raja dari kerajaan Laviola Amantar. Raja yang juga sebagai ayah kandung dan guru bagi Hector.
“Baginda raja, ada apa anda memanggil saya ke sini. Saya baru dari perbatasan dekat dengan hutan dan dunia manusia?” tanya Hector. Wajahnya masih kusut dan kotor akibat latihan panah dan pedang di perbatasan.
“Pergilah ke Kerajaan tempaat tunangan kamu. Bawa kesatria kerajaan dengan jumlah banyak untuk dijaga perbatasan hutan dan perbatasan kerajaan tempat tunangan kamu berada.”
“Adikku, kamu punya teman bernama Alban kan? Jika dia tidak sibuk kamu suruh dia mengantarmu dan bermukim selama perang berlangsung,” ucap kakak lelaki bernama Blaise. Blaise adalah penyihir yang memiliki lagu-lagu, dia selalu bernyanyi saat musim salju.
Saat ini, Hector sedang melamun.“Hector, kekasihku. Aku akan mendekap kamu erat-erat ya, agar kamu sadar,” ucap Eve. Wanita itu melangkah namun saat Hector sudah sadar, ia melihat Eve berjalan perlahan-lahan.
“Aku tidak akan terkena jebakan kamu, lihat ini kubawakan apa untukmu.”
Hector mengeluarkan obat yang satunya di kantong ajaib yang dibuat oleh penyihir penjahit.“Terima kasih sayang, aku suka minuman ini dan rasanya menyegarkan.” Namun, Eve tertawa karena melihat botol yang dibawa Hector.
“Sudah, ini botol aku beli di tempatku dan hanya ada botol ini,” ucap Hector. Ia kemudian mengesun Eve tepat di jidat.
“Ini adalah mantra untuk penenang pikiran.”
Eve kemudian berjalan bersama Hector untuk mengobati pasien, meski pun mereka berdua tetap saja saling bertatapan dan merona.“Akhirnya kitab isa tenang ya, Anne!”“Ayo, kita masih ada banyak yang perlu diurus. Alban, seharusnya kamu beri kabar tentang adikku dan sahabatmu.”“Hector, mengapa ke arah laboraturium sihir?” tanya seorang wanita yang memegang lengan Hector. Hector tersenyum manis dan lesung pipitnya kelihatan, ia lalu turun bersama Eve setelah pergi dengan teleportasi.“Jantungmu melemah lagi. Kamu tunggu di sini. Aku akan membuat obat.” Pria yang memakai pakaian bangsawan dengan gagah, kemudian memandang Eve. Ia kemudian mendekap wanita yang akan menjadi ratu. “Eve, aku tidak bisa membuatmu pulih. Aku hanya bisa membuat kamu tidak merasakan sakit.”Aku harus memberi tahu asisten untuk menyelidiki penyihir hitam yang tega mengirim kutukan ke Anne dan Eve. Hector tanpa berpikir panjang, ia kemudian mengambil sebuah botol di saku dan menuju ke ruang pembuatan obat.“Hector, kakakku sudah baikan belum. Kemarin aku sempat melihat mengecek jantung dan paru-paru kakak juga sama sepertiku,” ucap Eve, ia tengah duduk dan mengeluarkan sebuah gelang pemberian Anne. Wanita itu memasang wajah sedih, karena sang kakak dan dirinya tidak bisa menolong keraja
“Duke, sebaiknya kamu antar aku ke tempat tahanan. Di sana ada beberapa tahanan yang akan aku intrograsi.”Anne memejamkan mata, dia tak sanggup lagi untuk berdiri karena penyakit kutukan.“Kamu sakit. mengapa kamu harus membuat dirimu jadi terbebani.” Duke kemudian mengecek kening Anne, tangan duke kemudian mengeluarkan elemen es. “Ini kamu pakai untuk menurunkan panas mu. Karena tidak ada cara lain,” lanjut duke. Kemudian Anne mencium kening Duke, wajah pria itu memerah.“Kamu ini, selalu saja tidak mau aku sakit. Aku kuat dan sehat. Jadi jangan cemas dan ikuti saja perintahku,” ucap Anne. dia masih berada dekat Duke, Anne melihat Duke yang memegangnya. “Aku akan memberi pelajaran ke bangsawan itu. Karena tega meracuni ku.”Peperangan membantu dunia manusia melawan beberapa musuh membuat Anne dan Eve begitu tertekan, sekarang wanita yang berada di dekat Duke sedang meneteskan air mata. Duke langsung mengeluarkan sihir, warna biru dan abu-abu keluar dari tubuh. dia kemudian memfokusk
Raja bersimpah darah karena pedangnya habis dipakai untuk menghukum para bangsawan. Ada delapan puluh sembilan bangsawan yang ketakutan, mereka takut mati karena kejahatan. Kejahatan mereka bukan kejahatan biasa, mereka berusaha menipu manusia untuk membeli ramuan sihir yang tidak alami.“Apa kalian tidak tahu malu? Kenapa sampai menipu manusia dan ke dunia manusia? Dewa marah akibat perbuatan kalian. Lihat Dryad datang ke kerajaan.”Satu di antara bangsawan gemetar, melihat rekannya terbunuh oleh raja yang tegas. Raja sihir putih berjalan, ia menoleh dan memanggil bangsawan yang bergetar dan ketakutan. Dengan baju kerajaan yang sopan, raja tertawa.“Kalian pikir anakku itu tidak bisa apa-apa. Kalian salah besar, meski dia lemah tetapi anakku memiliki semangat untuk berjuang,” ucap raja. Eve dan kekasihnya sedang istirahat di laboraturium. Saat istirahat, Eve menerima surat dari kaki tangannya.Kepada EveRaja sudah beraksi dan menghukum orang-orang yang berbuat tidak adil dengan men
“Apa kamu tahu tempat yang tiga hari lalu aku kunjungi?” tanya Duke. Anne menggelengkan kepala, dia tidak bisa menebak barang apa yang dibawa oleh Duke. Karena laki-laki yang bersamanya ini sulit ditebak pikiran oleh Anne.Kemudian wanita itu muntah darah, Duke langsung memegang Anne. Baru saja laki-laki ini mengobati Anne dengan ramuan, namun takdir berkata lain.“Eve panggilkan sahabatku, tolong suruh dia bantu meracik tanaman!”Anne kemudian memegang baju Duke dengan tangan gemetar. Dia tersenyum ketika Duke melihat ke arahnya.“Jangan... melakukan... banyak... aktivitas...,”ucap Anne. Duke yang melihat Anne tersenyum dan berkata terbata-bata itu kemudian memeluk calon istrinya. Duke memandang ke bawah, melihat tangan Anne.“Apakah kamu tahu tentang luka perang yang ada di tubuhku?” tanya Duke. Air mata Anne menetes deras, dia sebagai wanita yang akan menikah dengan calon suami --- namun masih lemah tidak bisa melindungi--- karena kecelakaan di waktu dia masih bayi.“Duke, tolong s
“Anne, kamu mau apa? Kamu sedang sakit sayang.”Duke mengecek kening Anne dengan tangannya. Duke yang bermata biru dan rambutnya berwarna hitam itu tidak ingin Anne sakit. Cintanya pada putri mahkota kerajaan penyihir barat sangatlah kuat.“Aku ingin membuat resep untukmu Duke. Kamu harus istirahat.”Anne mencium tangan Duke, dia bergegas untuk membuatkan obat. Melihat wajah calon suaminya pucat. Anne merasa terluka, apalagi dunia sihir kejam seperti ini. Tidak ada yang tahu bagaimana Duke akan memberantas penjahat yang berbuat onar di dunia manusia.“Anne, istirahat tidak. Kalau kamu tidak istirahat aku akan menggendong kamu,” ucap Duke. “Duke, kamu mengapa seperti itu. Kamu yang istirahat.”Meskipun Anne masih sakit. Anne tetap setia menjaga calon suami.“Aku tidak apa-apa. Kamu harusnya istirahat. Jangan membuat resep, jika kamu ingin melihatku sehat.”Duke mengelus kepala Anne seperti anak kecil. Anne sampai-sampai tergoda, detak jantungnya berdebar karena melihat Duke yang rupaw
“Kak, biar aku yang membantu kakak. Kakak sedang lemah.” Anne yang tertidur di kasur hanya mendengar suara adiknya yang begitu lemah. Anne ingin membantu Eve, tetapi wanita yang tertidur di kasur merasa tidak cukup tenaga dan tumor yang di Rahim membuatnya sulit untuk bergerak. Apa lagi tumor itu tiap hari terus membuat Anne setiap ke toilet selalu mengeluarkan darah. Sebagai putri mahkota, Anne merasa bersalah karena telah mengecawakan Eve sang adik. Padahal, Eve sedang berjuang menghadapi penyakit kutukan yang serius.“Eve, biar aku saja yang membantu. Kamu tolong kakakmu.” Putra mahkota yang membantu kekasihnya meracik obat itu seperti tidak tega, kekuatan sihir yang dikeluarkan oleh Eve terlalu berlebihan. “Eve, apakah kamu seperti ini demi kamu dan Anne?” tanya duke seketika. “Aku tidak bisa berkata lagi. Aku sudah berusaha membuat kakak tidak ikut kompetisi untuk menggantikan diriku. Namun, kakak masih menolongku.”Eve menangis sehingga air matanya menetes deras. Putra Mahkota
“Anne, kamu di mana? mengapa kamu tinggalkan aku?” tanya Duke bangun dari kasur yang berada di tenda. Saat itu, kesatria penjaga yang masuk datang. Dia kemudian menghadap duke dan berlutut.“maaf pangeran, saya disuruh oleh putri Anne untuk membawa anda ke tempat perbatasan.”Duke yang bangun dari pingsan kemudian mengecek energi sihir. Lalu bangun terhuyung-huyung, kemudian kesatria itu membopong. “Jangan sentuh aku, kalian tidak tahu kalau Anne sedang sakit keras tetapi kalian malah membiarkan terluka.” Namun, datanglah seorang wanita muda dan lelaki muda masuk ke tenda.“Kakak, kamu tenang dahulu. Kak Anne sudah mengirim surat untukmu. Dia tidak mau kamu terluka lagi. Dan ini ada ramuan untukku yang sudah ku buat.”Duke kemudian membaca surat dari Anne, kemudian surat itu bersuara. “Duke yang kucintai, aku tidak mau kamu gagal dalam misi untuk menolong kerajaan manusia. Di kerajaan Zefya tempat ayahmu sekarang sedang dalam masa kacau. Aku ingin membantu kamu untuk mengirimkan bal
Anne berjalan dengan perlahan-lahan, jalannya pincang karena tumor rahim. Namun, Anne tidak lemah meski tumor itu seperti kandungan yang memasuki 5 bulan. Dengan tumor yang ada di perutnya, Anne berusaha untuk membuat penyihir yang mengutuknya kelelahan. Tangannya yang setiap kali gemetar itu memegang tongkat untuk membuat sebuah lokasi pertempuran. Setiap kali dia mengeluarkan energi sihir atau mana, Anne muntah darah dan terjatuh.Aku harus kuat, ini adalah tugasku menjadi calon ratu. Ucap Anne dalam hati. Wanita itu terbaring dan mencoba untuk merangkak.“Apakah ada orang di luar? Dayang istana tolong aku!” Anne bertanya dengan mengeraskan suaranya. “Nyonya tidak apa-apa?” tanya dayang istana. Wanita yang datang itu kemudian menolong tuannya. Anne akhirnya bisa bernapas karena dayangnya menolong.“Tolong ambilkan kertas dayang! Aku akan menggambar kertas.”“Nyonya lagi sakit, tetapi tidak istirahat. Apakah tidak bisa menggambar besok?” tanya dayang. Wanita yang bersama Anne kemudi
Jerami-jerami sudah di siapkan oleh para pekerja di sekitar desa. Anne yang di vila memulai hidup hemat, karena ada festival di dekat desa sebagai festival penyihir. Eve sedang di taman, dia memasukkan embun-embun yang di daun untuk mengolah menjadi minuman yang paling segar. “Eve, kakak besok akan bertemu penyihir.”“Penyihir dari mana kak? Kita kan penyihir juga.”Anne kemudian berjalan ke arah Eve, dia memakai kursi roda karena kakinya sudah tidak kuat. “Bukankah tante Geni sudah bilang kepadamu, tentang festival bunga mawar dan anggrek di desa.”Eve kemudian memikirkan tentang perkataan tante Geni, meskipun dia tidak bisa melihat tetapi ingatan dia selalu tajam dalam bidang sastra dan sihir. Dia juga pandai mengobati dan termasuk juara. Sekarang dia tinggal di vila demi melindungi ayah dan kerajaan. Meskipun Isla adalah dari bangsawan Geni. Dia sangat memperhatikan Eve dan Anne.“Eve dan Anne, sarapan sudah tante siapkan. Kalian berdua cepat mandi, akan ada penjahit pakaian yang
“Kakakku akan menolongmu, Aku sudah mendapat persembunyian yang aman.”Anne dan Eve melihat seorang penyihir kera yang datang, sudah dua hari tidak ada batang hidung. Dia membuat Anne dan Eve tampak cemas. Karena berbahaya, jadi mereka harus waspada jika ada beberapa penyihir jahat yang akan melukai penyihir kera.“Kamu bawa siapa? Apakah suruhan kakakmu atau kamu yang bawa?” tanya Anne. Dia lagi-lagi melirik dan mengecek beberapa hiasan di pakaian bangsawan Zenith.“Nona, kamu jangan seperti ini. Saya ke sini atas perintah ayah Anda. Saya adalah bangsawan Zenith.”Anne berpikir dengan memegang kepala, dia lupa keran penyakit kutukan yang membuat seluruh ingatan hilang bagai ditelan bumi dan disedot magnet.“Bangsawan Zenith, lama tidak berjumpa. Aku adalah Eve, si rambut panjang yang disanggul.”Eve tertawa, melihat kenalan lama masih sibuk mengeluarkan cat kuku dan membuat indah di hiasan kuku."Maaf, ini kebiasaan lama saya, karena saya adalah seorang wanita. Saya datang ke sini un
Awan yang gelap membuat Anne dan Eve tidak bisa mengistirahatkan badannya. Mereka berdua melihat langit yang bersinar, lalu Eve kemudian berjalan dan menemui seorang penyihir kera. Meski dia sudah pulih dan bisa bergerak bebas. Dia selalu berjalan dengan pelan.“Ini, aku memiliki beberapa bukti. Kakak jangan cemas. Kak Anne akan selamat,” ucap Eve. Dia kemudian memberi isyarat, sambil menggerakkan jari supaya Alband dan putra mahkota tidak melihat.Eve memberi simbol supaya bisa pergi ke luar. Beberapa dayang sudah dilantik oleh Anne dan Eve, mereka berdua sengaja menyuruh penyihir kera untuk datang mencari perlindungan supaya bisa ke luar dari Villa.Alband dan Putra Mahkota menyuruh Anne dan Eve untuk melakukan purifikasi setelah racun dan sihir kutukan sudah berhasil dikendalikan.Familia Alband mengirim beberapa buku ke vila, namun itu tidak akan membuat Anne untuk menetap di vila. Makanya Anne menyuruh Eve untuk berbicara menggunakan simbol, dia juga memberi label kerajaan.Seket
Famili penyihir hutan, perempuan itu kemudian berjalan sambil memakai pakaian berwarna hijau.“Kamu terlihat keren sekali,” ucap Anne. Mata Anne melihat dari atas sampai bawah penampilan kerabatnya. Penyihir hutan yang menampakkan wujudnya, memasukkan tangan ke saku dan mengeluarkan buah yang berwarna merah. “Ini cery, dimakan saja. Aku sudah menyiapkan untukmu.”“Pantas saja, kamu buru-buru ke sini dan berubah wujud jadi kera supaya tidak ketahuan penjahat.”Wanita yang suka berubah menjadi kera atau manusia, sudah mengetahui tentang kejadian alam. Dia memberi tahu Anne dan kemudian mendekatkan bibirnya ke telinga Anne.“Aku bisa meramalkan, jika kiamat di hutan segera datang.”“Maksudmu apa? Kenapa berbicara begitu?”Kemudian wanita itu kemudian memperlihatkan teknik sihir, dia yang sudah meneliti kerusakan kemudian menunjukkan hutan sekarang. Tanaman yang hijau di hutan sihir menjadi layu dan tercemar aura jahat sihir hitam yang membuat semua binatang di hutan sihir tampak sepert
Di hutan, seekor kera mulai mencari bau kerabatnya. Dia kemudian memanggil beberapa kerumunan kera, seekor kera itu kemudian berbicara pada kera betina. Dia mulai bertanya, namun tidak menemukan sebuah jawaban.Sementara, di vila, Anne dan Eve kejang-kejang. Anne mengalami badan yang panas dan Eve mengalami sekujur tubuhnya membeku. Anne dan Eve belum bisa makan, padahal dia seharusnya mengisi lambung supaya tenaga tidak habis untuk membuat jantung memompa dengan normal.Seekor kera itu yang berubah menjadi manusia, tiba-tiba saja mencium aroma kerabat yang semakin dekat.“Aku harus segera sampai, kerabat yang aku rindukan dalam masalah.”Kera itu membawa minuman kuas, dia sudah membuat dengan sangat hati-hati untuk perjalanan yang jauh.Kera itu mencari beberapa pohon, supaya dia tidak berputar sepuluh kali mengelilingi hutan. Karena dia pernah berputar sepuluh kali, ketika diminta Anne dan Eve saat berusia lima belas tahun.Untung saja dia membawa lampion sihir, supaya tidak tersesa
Tiga hari, setelah Anne dan Eve mengalami kejang-kejang dan panas yang tidak turun. Akhirnya mereka sadar. Mereka berdua bersembunyi di vila yang dibangun oleh orang tua mereka. “Kak, jantungku mau copot. Aku tidak tahan lagi, aku tidak mau mati.” Anne melihat adik kandungnya terbaring lemah, dia mencoba namun tiba-tiba muntah darah. Untung saja Alband dan Putra Mahkota berhasil datang membawa tabib kepercayaan. Anne dan Eve kondisinya belum stabil, mereka berdua tiap hari meminum obat dan berendam di air yang sudah diracik. “Alband, bagaimana dengan ayahku? Apakah dia tidak terluka?” “Anne, ayahmu sudah aman. Putra Mahkota sudah membawa kesatria. Ayahmu menyuruh kami berdua untuk membawa kamu dan Eve ke vila yang sudah lama tidak dihuni.” Putra Mahkota kemudian menjentikkan jari, lalu lampu-lampu kemudian menyala. Tabib istana berusaha mengobati Anne dan Eve, namun wajah tabib tampak kusut dan membuat ke dua lelaki itu menjadi penasaran. Sudah dua jam belum ada perkembangan, i
Duke Alband masih menghentikan serangan, Anne yang melawan musuh tidak bisa berhenti. Anne masih terus mengeluarkan sihir, dia membuat bola api, kemudian bola api melayang dan menuju ke musuh. Saat mereka sedang bertarung, suara kembang api sudah dinyalakan. Bantuan dari kerajaan penyihir es sudah datang. Beberapa kesatria yang memakai pakaian baju besi terbuat dari emas sudah datang. Mereka kesatria yang tangguh.“Putra Mahkota datang?” tanya Anne pada Duke Alband. Lelaki itu kemudian menghampiri Anne, dia kemudian turun dari atap dan membimbing Anne untuk turun.“Sembah Saya pada Putra Mahkota Kerajaan Es.”Anne dan Alband membungkuk, meski Anne adalah calon Ratu dan sekarang menjadi Putri Mahkota Kerajaan es bagian selatan. Berbeda dengan Putra Mahkota, dia akan menikah dengan Eve. Eve akan dibawa ke kerajaan es utara, di sana dia akan diobati dan menjadi ratu buat Putra Mahkota.“Bagaimana Eve? Apakah dia sudah membaik?” tanya Putra Mahkota.“Adikku belum sadarkan diri, kutukan it
Aku bisa mendengar suara kaki kuda, dengan pendengaranku yang tajam. Batin Duke Alband, dia melawan musuh tetapi tidak mau berbicara. Dia terus melawan dengan sebuah pedang sampai musuh mulai menyerah, karena musuh telah mengganggu dia saat melihat Anne.Meski Alband dikatakan lelaki berhati dingin, tetapi dia selalu penuh perhatian terhadap Anne. Musuh masih belum menciut untuk melawan Anne dan dirinya, dia kemudian mengeluarkan sebuah kertas. Lalu kertas itu berubah menjadi butiran jarum-jarum yang mengenai tubuh musuh. “Kau membuat suara bising di kediaman kerajaan. Tidak ada sopan santun,” ucap Alband.Musuh masih belum bisa diblokade karena Alband kekurangan kesatria pedang untuk melawan. Dia kemudian melawan dengan pedang, sampai titik darah penghabisan. Jika dia mati melawan musuh, dia sudah berhutang budi pada Anne.Dia akan membuat bangsawan yang berkhianat menjadi rendah, serendah-rendah yang telah dilakukan ke Anne. Derajat para bangsawan yang berkhianat harus diturunkan.
Saat ke tiga penyihir itu tiba di hutan, beberapa musuh mulai menyerang dan mengepung mereka. Duke sudah yakin, lelaki yang memakai mantel dan bernama duke itu yakin bahwa sudah membuat jalan rahasia dengan sihir. Musuh malah berhasil mengepung dan mengeroyok datang dengan tongkat sihir.Dia memakai energi, jantungnya berdetak dan mulai memusatkan energi api. Beberapa musuh sudah mengacungkan pedang untuk berjaga-jaga.“Kelihatannya kita tidak bisa ke tempat Anne, musuh sudah tahu jalan rahasia.”Ke Dua penyihir membantu duke, mereka menyerang menggunakan beberapa lembaran kertas dan membuat sebuah mantra. Kertas itu berubah salju dan mulai mendatangkan salju lebat di hutan. Butiran es yang halus berjatuhan mengenai sepuluh orang pria yang mengepung duke, duke kemudian lari dan membuat sebuah portal menuju istana. disusul ke dua kesatria penyihir, mereka berdua melindungi duke. “Tuan Duke, Anda tidak apa-apa?”Duke berhenti, dia tersengal-sengal. Dia melihat ke atas, awan masih berw