Share

22.Baby Boy

“Kakak ipar, bolehkah aku memegang perutmu dan melihatnya secara langsung?” Reynand berkata sembari menatap Irani.

Betapa terkejutnya Irani mendengar permintaan Reynand tersebut. Namun, jauh di lubuk hatinya yang paling dalam, dia merasa sangat terharu dan bahagia, karena bagaimanapun juga Reynand merupakan ayah biologis dari bayi yang dia kandung, dan sudah sepatutnya jika dia memegang dan melihat perutnya secara langsung.

Irani mengangguk menyetujui permintaan Reynand. Reynand tersenyum bahagia, wajahnya terlihat berseri-seri. Lalu, dia menyingkap baju Irani dan dia melihat perut Irani yang mulai membuncit dan berwarna putih mulus itu. Reynand mengernyitkan kening melihatnya. Perasaan tidak asing itu kembali menderanya.

Lalu, perlahan tangan Reynand memegang perut Irani, dan dia tersenyum lebar ketika tangannya merasakan tendangan dari dalam perut sang kakak ipar. ‘Kakak ipar, dia benar-benar menendang.” Reynand berucap dengan begitu antusiasnya.

Tanpa terasa air mata Irani pun meng
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status