Home / Romansa / ADHARA / Rumah Lisa

Share

Rumah Lisa

Author: Winter Electra
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

"Ouh iya Bima apa kabar Far? Sehatkan?" tanya Ratna terhadap Farah

Farah dan Lisa hanya saling menatap kala mendengar pertanyaan Ratna.

Farah lantas menaruh garpu ditangannya dan mulai menjelaskan masalah asmaranya terhadap Ratna

"Tan, aku tuh sekarang lagi menjomblo lo." ucap Farah bangga

"Ouh ya, kok bisa? Kamu udah putus sama Bima?" tanya Ratna yang sibuk bergelut dengan daging dipiringnya

Farah mengangguk pasti dengan apa yang baru saja dikatakannya

"Iyah tan, aku sama si brengsek Bima udah putus 2 bulan yang lalu." jawab Farah kesal mengingat sosok Bima

"Loh kenapa? Emang Bima ngapain kamu sampai kamu kayak benci banget sama dia."

"Yah gimana yah bund, ternyata Bima macarin aku cuman buat mamfaatin aku doang buat kerjain skripsi dia, dan parahnya ternyata dia beneran gak sayang sama aku."

Lisa tak bergeming, ia sibuk memakan makanannya tanpa ingin ikut didalam pembicaraan keduanya

"Ih jahat banget sih, terus-terus kamu tau darimana kalau dia ternyata gak serius sama kamu." tanya Ratna sedikit kepo

Farah melirik kearah Lisa yang terlihat gugup didepannya. Yah Farah tau bahwa Lisa sendiri tau sebab ia dan Bima putus

"Bima suka sama Lisa-"

"Uhhukkk..."

Ratna kaget dan menatap kearah Lisa yang tersedak makanannya saat Farah menyebut nama putri semata wayangnya tersebut

Lisa meminum air didekatnya lalu kembali menatap Farah dan Ratna bergantian. Yah ia tau apa yang kini ada dipikiran mamahnya

"Mah, mama jangan mikir yang aneh-aneh soal aku yah. Aku gak-"

"Iyah tan Lisa gak tau kalau ternyata tuh si kadal naksir ama dia. Begoknya aja aku juga gak sadar dari dulu kalau si Bima ngedekatin aku itu karena pengen dekat sama Lisa."

"Hampir loh tante marahin Lisa karena ngerusak hubungan kamu." seru Ratna

Mendengar itu Farah lantas menggelengkan kepalanya membela Lisa yang tak tau menahu kelakuan Bima mantan pacar Farah

"Enggak tan enggak kok. Emang si Bimanya aja tuh kegatelan banget jadi cowok. Malahan Farah bersyukur tau belangnya si Bima. Ah udah ah tan, ngebahas dia jadi sakit perut aku nih sekarang." ucap Farah mengelus perutnya

"Loh kenapa? Dagingnya gak mateng yah?" tanya Ratna khawatir

"Enggak kok mateng dagingnya, cuman biasa ada panggilan alam. Jadi Farah ketoilet dulu yah sekalian mau ngeluarin Bima sama janji-janjinya." kekehnya lantas meninggalkan meja makan menuju toilet

"Dasar lo jorok." pekik Lisa

Dilain tempat tepatnya sebuah tempat biliar, Rial sibuk bermain dengan beberapa gadis menemani dirinya disana. Ia menghabiskan waktunya untuk bersenang-senang menikmati masa mudanya

Ting....

Sebuah pesan teks masuk kehpnya, membuat ia lantas mengecek saku dan membaca siapa yang mengechatnya kala itu

"Siapa sih ganggu banget anjir." serunya merogoh hp disaku celana

"Farah, tumben ngechat. Rindu kali yakk-" gumamnya membuka pesan Farah

"Eh nyet jemput gue dong, dirumah Lisa SEKARANG."

Rial tersenyum melihat pesan singkat Farah kepadanya, ia lantas meraih jaket dikursinya dan langsung meneguk habis jus yang sempat dia pesan sebelumnya

"Gaes gue duluan yahh-" ucap Rial memakai jaketnya

"Buru-buru banget. Mau kemana lo?" seru Gino

"Iyah, baru juga berapa jam disini!" timpal Putra

"Biasa, calon istri gue minta dijemput. Yaudah duluan yah gue."

Rial lantas pergi meninggalkan tempat biliar dimana ia biasa nongkrong dengan teman-temannya menuju kerumah Lisa dengan cepat

Dijalan saat Rial menghentikan laju motornya karena rambu lalu lintas yang berubah merah, ia tak sengaja melirik kearah mobil disampingnya. Dimana Indah kekasih Dirga ada didalam mobil tersebut bersama dengan beberapa orang temannya

"Lah itukan si Indah, waduh mau kemana yah mereka? Dandanannya tebal banget kek makk gue kalau mau kondangan." ucap Rial dalam hatinya

Rial hanya memandangi Indah yang nampak asik bercerita didalam mobil sampai akhirnya ia terpisah dengannya saat rambu lalu lintas berubah menjadi hijau

Kini Rial tiba dirumah Lisa. Ia melepas helmnya dimana saat turun ia melihat Lisa dan Farah yang tengah duduk di teras menunggu dirinya

"Widddiiihhhh ciwi-ciwi nungguin abang yah-" ucap Rial duduk disebelah Farah

"Cepet amat lo. Perasaan belum juga 15 menit gue ngechatnya." ujar Farah melihat jam dihpnya

"Aa' buru-buru kesini karena takutnya neng Farah nungguin." lanjutnya kini memakan bronis dimeja

"Idih mata nenek lo." jawab Farah memutar matanya malas

"Eh lo darimana wangi bener, kek bau kemennyan." gelak Lisa menepuk tangannya tertawa

Rial menampilkan wajah cemberutnya mendengar Lisa mengatai bau parfum yang dipakainya

"Sembarangan bau kemennyan, asal lo berdua tau yah parfum gue itu sama kayak baunya Hardin After. Tau After kan?" tanya Rial dimana digelengi kepala oleh Lisa dan Farah

"Yah ello kampungan gak tau. Kalau Fifthy shades tau? Atau 365 day?. Pasti tau dong-"

Rial bersilang kaki menunggu jawaban namun tetap Lisa dan Farah terdiam tanda tak tau.

Melihat itu Rial lantas membulatkan mulutnya tak percaya

"Lo berdua serius? Eh lo pada udah legal kan? Udah puber kan? Udah haid juga kan? Udah mimp-"

Belum selesai ucapan Rial, Farah sudah lebih dulu menabok kepalanya dengan kasar

"Adddduuhhh Far-" ucapnya memegang belakang kepala "Sakit anjir."

"Lagian ello nanya-nanya gak jelas. Emang lo wartawan hah?" teriak Farah didepan wajah Rial

"Yah enggak, cuman gue gak percaya aja masa kalian berdua belum nonton tuh film." sahut Rial masih tak percaya

"Ya emang kenapa? Lagian kalau film yang direkomendasiin sama lo keknya enggak deh. Lokan suka aneh-aneh seleranya." ujar Lisa dimana diangguki oleh Farah

"Aneh-aneh gimana orang itu film romantis yang gue sebutin tadi."

"Romantis dalam artian plus-plus kan? Dasar otak mesum." cibir Farah

"Loh ada Farah dan Rial yah-" seru Arman yang baru saja tiba

"Eh kakek, halo kek." sapa Farah menyalimi Arman dimana di ikuti oleh Rial

"Kakek dari mana?" tanya Farah

"Itu dari rumah pak RT main catur."

"Kakek apa kabar? Sehat kek?" tanya Rial

"Sehat dong, kamu gak liat kakek segar bugar kek gini." jawab Arman lantang

"Widihh, sabi nih buat main badminton lagi." seru Rial

"Boleh, ayok kita tanding badminton minggu ini. Gimana? Kamukan juga udah lama gak main kesini," ajak Arman dimana diangguki langsung oleh Rial

"Sip tu de sip kek. Jangan sampai kalah sama Rial yah kek," gelak Rial

"Ngeremehin kakek dia Lis, Far-"

"Tenang kek, Farah 100% ngedukung kakek. Kakek pasti menang." dukung Farah serius

"Lah Far kok ngedukung kakek, gue calon suami lo gimana."

"Apasih gak jelas-"

"Hahahaha kalian berdua masih sama aja kayak dulu. Yasudah kakek masuk yah mau istirahat dulu capek abis main catur." ujar Arman meninggalkan ketiganya

"Hati-hati pinggangnya kek." teriak Rial dimana kembali ia ditabok oleh Farah

"Gak sopan sama orangtua. Dasar,"

"Apasih Far.,"

Lisa hanya menggelengkan kepalanya lalu kembali duduk dikursinya

"Udah-udah, eh Al sampai lupa gue. Lo mau dibuatin minum apa?" tanya Lisa menepuk jidatnya

"Gue-"

"Gak usah Lis, gue sama Rial udah mau balik." jawab Farah

"Lah tapikan gue belum minum," ucap Rial mengelus lehernya

"Gak usah nambahin cucian gelas aja deh, udah nih minum sisa gue aja."

Farah lantas menyodorkan gelas siropnya kepada Rial dengan paksa sehingga Rial meneguk habis sisa minuman Farah

"Tega lo Far, ngasih gue sisa." ujar Rial menyeka bibirnya yang belepotan "Tapi gak papa sih soalnya kek ciuman gak langsung gitu. Kita pakek 1 gelas yang sama minumnya." lanjutnya sebari menaikkan alis kearah Farah

Farah dengan bergidik ngeri lantas memukul bibir Rial dengan tas miliknya

"Makan tuh ciuman."

Related chapters

  • ADHARA   Magang 1

    Lisa membaca dokumen yang akan disiapkannya untuk magang saat ini dikamar. Ia melihat dengan teliti menelaah satu persatu mencoba memastikan apakah ada yang kurang atau tidak pada lembaran dokumen miliknya "Oke semua udah lengkap, tinggal tanda tangan pembimbing sama penanggung jawan lapangan." gumam Lisa Tok....tok...tok... "Liss mamah masuk yah-" seru Ratna dari luar pintu "Iyah mah." Ratna lantas membuka pintu kamar Lisa dan berjalan mendekat kearahnya dengan tangan memegang segelas susu "Ini mamah buatin susu buat kamu. Kamu minum yah mumpung masih anget-" ucap Ratna mengelus kepala Lisa "Thanks mom." Perhatian Ratna mengarah kepada apa yang tengah dikerjakan Lisa saat ini. Ia kemudian duduk didekat meja Lisa lalu mencoba membaca beberapa lembar fotokopian yang Lisa taruh "Kamu mau magang di Adhara corperation

  • ADHARA   Magang 2

    Kini Lisa sudah berada di depan perusahaan tempat dimana ia akan magang. Lisa sedikit gugup karena harus mencoba hal baru yang belum pernah ia lakukan sama sekali Adhara corperation salah satu perusahaan ternama yang dimana menempati posisi kedua terbesar di Indonesia. Bagaimana ia tidak khawatir jika nanti tiba-tiba ia membuat kesalahan disana. Namun Lisa menggelengkan kepalanya mencoba tetap berpikir positif berharap semuanya berjalan dengan lancar "Huft..." desah Lisa "Ok Lisa, lo bisa. Bismillah," ucapnya lalu masuk kedalam perusahaan tersebut Lisa berjalan masuk dan dilihatnya beberapa pegawai kantor yang cukup menarik perhatiannya. Style yang mereka kenakan dengan obrolan mereka yang masih seputar pekerjaan. Dan tentunya Lisa akan bergabung bersama mereka disini tentunya "Misi mbak-" ucap Lisa di resepsionis "Iyah ada yang bisa saya bantu mbak,"

  • ADHARA   Kebetulan

    "Mala..." Seru Rial melambaikan tangannya saat melihat Farah berjalan kearahnya. Farah sedikit bingung, ia lantas menoleh kebelakang namun tidak ada orang disana. Hanya ada dirinya, ia kemudian mendekat dan duduk didepan Rial yang saat itu tengah sarapan di depan kampus "Selamat pagi mala..." ucap Rial kembali "Lo manggil gue mala?" tanya Farah menunjuk dirinya dimana diangguki oleh Rial "Lo setress yah? Nama gue Farah. Sejak kapan nama gue jadi Mala." "Yeah kan Mala artinya Malaikat-" jawab Rial mengedipkan matanya Farah tercenggang mendengar ucapan Rial. Ia lantas menggelengkan kepalanya tak percaya sepagi ini sudah digombal oleh Aib kampus "Dah ah, mending gue masuk sekarang daripada disini ngeliatin ello. Bikin sakit mata-" Farah berdiri kembali dari duduknya namun sebelum meninggalkan Rial, ia menatap kearahnya lalu mendekatkan wajahnya didepan Rial "Gue permisi yah Mala-" ujar Farah tersenyum Mendengar kat

  • ADHARA   Tawaran Kerja

    Indah tengah duduk mengerjakan tugas kuliahnya. Ia berada pada sebuah cofeeshop sendirian dimana banyak mata melirik kearah dirinya karena terpesona akan kecantikan yang Indah miliki Yah bukan hal baru bagi Indah jika menjadi pusat perhatian orang-orang. Ia tidak perduli karena kini ia pun telah memiliki seorang kekasih yakni Dirga Berulang kali orang berlalu lalang melewatinya dengan menaruh secarik kertas didepannya. Indah hanya melirik kearah kertas itu lalu meremasnya kemudian tanpa ada niatan untuk membacanya. Ia tau bahwa isi kertas-kertas yang menjadi tumpukan didepannya adalah orang-orang yang mengajak berkenalan atau meminta nomer telfonnya Seorang lelaki mendekat kearah Indah dan menaruh segelas ice cofeelate di depannya. Indah kemudian menatap kearah cowok yang kini berdiri didepannya dengan menampilkan senyum kepadanya "Maaf mass tapi saya gak pesan." ujar Indah kembali mengerjakan tugasnya "Nama gue Tevin, siapa nama lo?" tanyanya

  • ADHARA   Bertemu Dikantor

    Dirga duduk menunggu Rial yang tengah membeli coffe untuk keduanya, sesekali ia melirik jamnya dimana sudah menunjukan jam pulang kantor, waktunya ia menjemput Arum bundanya "Oii Ga, nih minuman lo." ucap Rial memberikan segelas coffe kepada Dirga Dirga menerima gelas coffe pemberian Rial kepadanya dan meneguknya pelan "Lo kenapa sih risau banget?" tanya Rial yang bersandar dimotornya "Gue mau jemput nyokap gue cuman Indah gak tau hari ini gak bisa gue hubungin, gue jadi khawatir. Seharian juga gue cariin gak ketemu." ujar Dirga risau "Lo udah tanya teman-teman Indah? Kali aja hpnya Indah lowbat atau gimana." Dirga menghela napasnya pelan dan menatap Rial didekatnya "Masalahnya gue gak ada nomer temannya Indah. Lagian gak penting juga sih gue tau nomernya." "Yaelah bucin-" cibir Rial Dirga kembali menatap jam ditangannya, seketika ia meneguk cepat minumannya hingga habis. "Ri, gue duluan yah. Nyokap gue

  • ADHARA   Indah Sakit

    "Baiklah semuanya kita kedatangan mahasiswa magang lagi dan dari kampus yang sama dengan Lisa." ucap Seno menatap Farah disebelahnya "Namanya Farah, ayok perkenalkan diri kamu." Farah melirik kearah Lisa dimana terlihat Lisa tengah menyemangati dirinya, melihat Lisa yang nampak senang-senang saja itu tandanya semua staf yang ada diruangan tersebut adalah orang-orang baik "Selamat pagi perkenalkan saya Faradila Azila, saya dari kampus Abdi Jaya dengan jurusan ekonomi dan bisnis sama kayak Lisa." "Ouh jadi temannya Lisa," ujar Jordan yang berdiri bersandar pada mejanya "Iyah pak tepatnya sahabatnya Lisa." "Farah lain kali kalau ditanya sama dia-" menunjuk Jordan "Udah gak usah ditanggepin, lagi modus dia." "Eh Maira sembarang lo yakk-" ucap Jordan membela diri "Lagian apa salahnya sih gak dapet Lisa, temannya pun jadi." "Heleh, mata mu." timpal Fina memutar matanya malas "Fin bilang aja lo belum move on kan sama gue. Yaka

  • ADHARA   Farah dan Lisa

    Lisa dan Farah kini duduk dimeja kantin, mereka tengah menikmati nasi goreng yang dipesan oleh keduanya "Kenapa lo cengar-cengir gitu? Kesambet?" tanya Lisa memakan makanannya "He eh enggak." jawab Farah lalu mendekat kearah Lisa "Eh Lis, kak Jace punya cewek gak sih?" Mendengar pertanyaan Farah, Lisa yang hendak memakan makanannya langsung menatap curiga kearah Farah "Ya you knowlah, guekan udah lama menjomblo. Sabilah kalau gitu ehem-" ujar Farah cengengesan Lisa memutar matanya malas kepada Farah "Kalau lo mau ngedekatin kak Jace yaudah dekatin aja. Tapi jangan minta gue buat ngecomblangin lo ok." tolak Lisa seketika sebelum mendengarkan penjelasan Farah lebih lanjut "Lah Liss gue belum ngomong lo, kok udah main lo tolak aja." "Ya karena gue tau maksud tatapan lo itu ke gue makanya tanpa mengurangi rasa hormat gue, gue tolak dengan bismillah permintaan lo." ucap Lisa menahan sedikit kekehannya "Si babi, dah ah

  • ADHARA   Makan Malam

    Seminggu sudah berlalu semejak kedatangan Farah menjadi mahasiswi magang di ADHARA CORP, dan seperti biasa juga untuk Farah dan Lisa lembur karena membantu pekerjaan beberapa karyawan lainnya."Hoaammm" Farah menutup mulutnya menahan kantuk dimana justru Lisa hanya tersenyum dengan tangan yang sibuk dengan mouse memeriksa apa yang ada didepannya kini"Lo kenapa gak pulang aja sih, ngapain nungguin gue?"Farah mendongakkan kepalanya menatap kesamping dimana ia kini duduk ditempat Jace "Yakali gue ninggalin lo, mana lo sendiri lagi." ucap Farah menatap kanan dan kiri"Lagian ello juga ngapain dah pakek segala mau bantuin mbak Fina. Inikan kerjaan dia, baek banget lo jadi manusia" lanjut FarahLisa meregangkan badannya lalu memutar kursinya kearah Farah yang kini justru memandangi foto Jace dan beberapa pegawai kantor yang ada dimejanya"Udah selesai. Lagian gue bantuin mbak Fina itu karena mbak Finanya udah baik sama gue selama gue disin

Latest chapter

  • ADHARA   Curiga

    "Nah ayok kalian makan sini-" ajak Arum kepasa Farah dan Lisa Farah dan Lisa hanya mengikuti dari belakang dan ikut duduk di meja makan bersamaan dengan Dirga "Loh Ga, kok murung?" tanya Arum Dirga yang mendengar perkataan Arum lantas tersenyum mencoba agar tidak terlalu menunjukan rasa cemasnya terhadap foto yang dilihatnya tadi "Ouh iya Lisa sama Farah kalian tinggal dimana?" tanya Wanda "Ehm kalau aku di jl, cempaka kak." jawab Lisa "Kamu Far?" "Aku di jl, gloria dekat taman kak." "Ouh kamu tinggal disana, aku punya teman kebetulan tinggal sekitaran situ juga sih." ujar Wanda mengangguk "Ouh gitu yah kak." "Terus alasan kalian magang dikantor bunda-" Belum selesai Wanda menanyakan apa yang ada dipikirannya, Arum sudah lebih dulu menegur Wanda "Wand kok kamu nanyain itu. Kamu tuh ngintimidasi aja, karyawan bunda lo mereka untuk 2 bulan kedepan." "Ih siapa yang ngintimidasi

  • ADHARA   Makan Malam

    Seminggu sudah berlalu semejak kedatangan Farah menjadi mahasiswi magang di ADHARA CORP, dan seperti biasa juga untuk Farah dan Lisa lembur karena membantu pekerjaan beberapa karyawan lainnya."Hoaammm" Farah menutup mulutnya menahan kantuk dimana justru Lisa hanya tersenyum dengan tangan yang sibuk dengan mouse memeriksa apa yang ada didepannya kini"Lo kenapa gak pulang aja sih, ngapain nungguin gue?"Farah mendongakkan kepalanya menatap kesamping dimana ia kini duduk ditempat Jace "Yakali gue ninggalin lo, mana lo sendiri lagi." ucap Farah menatap kanan dan kiri"Lagian ello juga ngapain dah pakek segala mau bantuin mbak Fina. Inikan kerjaan dia, baek banget lo jadi manusia" lanjut FarahLisa meregangkan badannya lalu memutar kursinya kearah Farah yang kini justru memandangi foto Jace dan beberapa pegawai kantor yang ada dimejanya"Udah selesai. Lagian gue bantuin mbak Fina itu karena mbak Finanya udah baik sama gue selama gue disin

  • ADHARA   Farah dan Lisa

    Lisa dan Farah kini duduk dimeja kantin, mereka tengah menikmati nasi goreng yang dipesan oleh keduanya "Kenapa lo cengar-cengir gitu? Kesambet?" tanya Lisa memakan makanannya "He eh enggak." jawab Farah lalu mendekat kearah Lisa "Eh Lis, kak Jace punya cewek gak sih?" Mendengar pertanyaan Farah, Lisa yang hendak memakan makanannya langsung menatap curiga kearah Farah "Ya you knowlah, guekan udah lama menjomblo. Sabilah kalau gitu ehem-" ujar Farah cengengesan Lisa memutar matanya malas kepada Farah "Kalau lo mau ngedekatin kak Jace yaudah dekatin aja. Tapi jangan minta gue buat ngecomblangin lo ok." tolak Lisa seketika sebelum mendengarkan penjelasan Farah lebih lanjut "Lah Liss gue belum ngomong lo, kok udah main lo tolak aja." "Ya karena gue tau maksud tatapan lo itu ke gue makanya tanpa mengurangi rasa hormat gue, gue tolak dengan bismillah permintaan lo." ucap Lisa menahan sedikit kekehannya "Si babi, dah ah

  • ADHARA   Indah Sakit

    "Baiklah semuanya kita kedatangan mahasiswa magang lagi dan dari kampus yang sama dengan Lisa." ucap Seno menatap Farah disebelahnya "Namanya Farah, ayok perkenalkan diri kamu." Farah melirik kearah Lisa dimana terlihat Lisa tengah menyemangati dirinya, melihat Lisa yang nampak senang-senang saja itu tandanya semua staf yang ada diruangan tersebut adalah orang-orang baik "Selamat pagi perkenalkan saya Faradila Azila, saya dari kampus Abdi Jaya dengan jurusan ekonomi dan bisnis sama kayak Lisa." "Ouh jadi temannya Lisa," ujar Jordan yang berdiri bersandar pada mejanya "Iyah pak tepatnya sahabatnya Lisa." "Farah lain kali kalau ditanya sama dia-" menunjuk Jordan "Udah gak usah ditanggepin, lagi modus dia." "Eh Maira sembarang lo yakk-" ucap Jordan membela diri "Lagian apa salahnya sih gak dapet Lisa, temannya pun jadi." "Heleh, mata mu." timpal Fina memutar matanya malas "Fin bilang aja lo belum move on kan sama gue. Yaka

  • ADHARA   Bertemu Dikantor

    Dirga duduk menunggu Rial yang tengah membeli coffe untuk keduanya, sesekali ia melirik jamnya dimana sudah menunjukan jam pulang kantor, waktunya ia menjemput Arum bundanya "Oii Ga, nih minuman lo." ucap Rial memberikan segelas coffe kepada Dirga Dirga menerima gelas coffe pemberian Rial kepadanya dan meneguknya pelan "Lo kenapa sih risau banget?" tanya Rial yang bersandar dimotornya "Gue mau jemput nyokap gue cuman Indah gak tau hari ini gak bisa gue hubungin, gue jadi khawatir. Seharian juga gue cariin gak ketemu." ujar Dirga risau "Lo udah tanya teman-teman Indah? Kali aja hpnya Indah lowbat atau gimana." Dirga menghela napasnya pelan dan menatap Rial didekatnya "Masalahnya gue gak ada nomer temannya Indah. Lagian gak penting juga sih gue tau nomernya." "Yaelah bucin-" cibir Rial Dirga kembali menatap jam ditangannya, seketika ia meneguk cepat minumannya hingga habis. "Ri, gue duluan yah. Nyokap gue

  • ADHARA   Tawaran Kerja

    Indah tengah duduk mengerjakan tugas kuliahnya. Ia berada pada sebuah cofeeshop sendirian dimana banyak mata melirik kearah dirinya karena terpesona akan kecantikan yang Indah miliki Yah bukan hal baru bagi Indah jika menjadi pusat perhatian orang-orang. Ia tidak perduli karena kini ia pun telah memiliki seorang kekasih yakni Dirga Berulang kali orang berlalu lalang melewatinya dengan menaruh secarik kertas didepannya. Indah hanya melirik kearah kertas itu lalu meremasnya kemudian tanpa ada niatan untuk membacanya. Ia tau bahwa isi kertas-kertas yang menjadi tumpukan didepannya adalah orang-orang yang mengajak berkenalan atau meminta nomer telfonnya Seorang lelaki mendekat kearah Indah dan menaruh segelas ice cofeelate di depannya. Indah kemudian menatap kearah cowok yang kini berdiri didepannya dengan menampilkan senyum kepadanya "Maaf mass tapi saya gak pesan." ujar Indah kembali mengerjakan tugasnya "Nama gue Tevin, siapa nama lo?" tanyanya

  • ADHARA   Kebetulan

    "Mala..." Seru Rial melambaikan tangannya saat melihat Farah berjalan kearahnya. Farah sedikit bingung, ia lantas menoleh kebelakang namun tidak ada orang disana. Hanya ada dirinya, ia kemudian mendekat dan duduk didepan Rial yang saat itu tengah sarapan di depan kampus "Selamat pagi mala..." ucap Rial kembali "Lo manggil gue mala?" tanya Farah menunjuk dirinya dimana diangguki oleh Rial "Lo setress yah? Nama gue Farah. Sejak kapan nama gue jadi Mala." "Yeah kan Mala artinya Malaikat-" jawab Rial mengedipkan matanya Farah tercenggang mendengar ucapan Rial. Ia lantas menggelengkan kepalanya tak percaya sepagi ini sudah digombal oleh Aib kampus "Dah ah, mending gue masuk sekarang daripada disini ngeliatin ello. Bikin sakit mata-" Farah berdiri kembali dari duduknya namun sebelum meninggalkan Rial, ia menatap kearahnya lalu mendekatkan wajahnya didepan Rial "Gue permisi yah Mala-" ujar Farah tersenyum Mendengar kat

  • ADHARA   Magang 2

    Kini Lisa sudah berada di depan perusahaan tempat dimana ia akan magang. Lisa sedikit gugup karena harus mencoba hal baru yang belum pernah ia lakukan sama sekali Adhara corperation salah satu perusahaan ternama yang dimana menempati posisi kedua terbesar di Indonesia. Bagaimana ia tidak khawatir jika nanti tiba-tiba ia membuat kesalahan disana. Namun Lisa menggelengkan kepalanya mencoba tetap berpikir positif berharap semuanya berjalan dengan lancar "Huft..." desah Lisa "Ok Lisa, lo bisa. Bismillah," ucapnya lalu masuk kedalam perusahaan tersebut Lisa berjalan masuk dan dilihatnya beberapa pegawai kantor yang cukup menarik perhatiannya. Style yang mereka kenakan dengan obrolan mereka yang masih seputar pekerjaan. Dan tentunya Lisa akan bergabung bersama mereka disini tentunya "Misi mbak-" ucap Lisa di resepsionis "Iyah ada yang bisa saya bantu mbak,"

  • ADHARA   Magang 1

    Lisa membaca dokumen yang akan disiapkannya untuk magang saat ini dikamar. Ia melihat dengan teliti menelaah satu persatu mencoba memastikan apakah ada yang kurang atau tidak pada lembaran dokumen miliknya "Oke semua udah lengkap, tinggal tanda tangan pembimbing sama penanggung jawan lapangan." gumam Lisa Tok....tok...tok... "Liss mamah masuk yah-" seru Ratna dari luar pintu "Iyah mah." Ratna lantas membuka pintu kamar Lisa dan berjalan mendekat kearahnya dengan tangan memegang segelas susu "Ini mamah buatin susu buat kamu. Kamu minum yah mumpung masih anget-" ucap Ratna mengelus kepala Lisa "Thanks mom." Perhatian Ratna mengarah kepada apa yang tengah dikerjakan Lisa saat ini. Ia kemudian duduk didekat meja Lisa lalu mencoba membaca beberapa lembar fotokopian yang Lisa taruh "Kamu mau magang di Adhara corperation

DMCA.com Protection Status