Share

Tinggallah Lebih Lama

Penulis: Yoru Akira
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-09 08:10:02

Awalnya Reinhart tak mengira jika trik kotor yang ia lakukan bisa meluluhkan kekerasan hati sang kaisar. Perempuan itu hanya mengikuti tulisan permaisuri terdahulu yang menyebutkan jika Kaisar Caspian tidak akan mengingkari kesetiaan dan kepercayaan yang ditujukan kepadanya.

Ia akan membalas perbuatan orang yang telah setia dan kepercayaan yang ditujukan kepadanya dengan sesuatu yang setimpal.

Meski begitu, Reinhart tak pernah benar-benar tahu, apa maksud dari kalimat itu sebenarnya. Sampai sebuah pertanyaan diajukan sang kaisar tepat sebelum mereka makan malam.

Ya, pertanyaan sang kaisar tentang racun di dalam makanannya membuat Reinhart menyadari satu hal. Ia bisa menciptakan momen agar Caspian menyadari kesetiaan dan kepercayaan orang-orang di sekitarnya kepada pria itu. Atau mungkin kepada Reinhart sendiri.

Hingga timbullah ide licik itu untuk memancing reaksi Kaisar Caspian. Siapa yang menyangka, pria itu menyadari dengan cepat dan menyelamatkan Iselt di waktu yang tepat.

"K
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Hingga Tengah Malam

    Caspian tampak mempertimbangkan permintaan Reinhart ketika perempuan itu memintanya untuk tetap tinggal setelah makan malam. Tak ada pekerjaan yang harus ia selesaikan, tapi ada urusan yang harus dituntaskan dengan sang jenderal. Katanya ada hal yang ingin dilaporkan oleh pria itu. Butuh perbincangan khusus yang tak boleh didengarkan banyak orang tentang perbatasan di timur laut yang baru saja didatangi oleh ksatria kekaisaran, di bawah kepemimpinan Marquess Michael. Meski begitu, permintaan Reinhart juga tak bisa diabaikan begitu saja. Apalagi saat menatap Reinhart yang menunjukkan wajah penuh harap. Apa pun rencana perempuan itu, Caspian tak mau tahu. Hanya saja, ia mulai menemukan perasaan nyaman ketika berbincang dengan Reinhart. Sang kaisar tak tahu pasti, mulai kapan perasaan nyaman itu ia rasakan. Tiba-tiba saja, ada ketertarikan setiap kali berbincang dengan si perempuan. Mungkin, ketika Reinhart menunjukkan keberaniannya di hadapan sang kaisar. Atau, saat ia tak sadarka

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-09
  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Selamat Tidur, Tuan Putri

    Kantuk yang datang tiba-tiba, membuat kedua manusia berlawanan jenis itu, memutuskan untuk masuk ke dalam ruangan. Caspian hendak pamit pergi, ketika pikirannya berubah begitu saja. "Malam ini, apa aku boleh tidur di sini?""Eh?""Kita hanya akan tidur saja. Tanpa melakukan apa pun," imbuh Caspian dengan cepat saat melihat reaksi terkejut yang ditunjukkan oleh Reinhart. "Ta-tapi ....""Ah, ya. Aku paham. Sikapku pasti berlebihan. Apalagi, mengingat apa yang pernah kuperbuat kepada, Lady, saat pertemuan pertama kita. Harusnya aku bisa menahan diri."Wajah Caspian tampak merah ketika mengucapkan kalimat tersebut. Hubungan mereka memang buruk sejak awal pertemuan. Ia bahkan pernah masuk ke kamar perempuan itu dalam keadaan mabuk. Namun, untuk kali ini, Caspian tidak sedang berada di bawah pengaruh alkohol. Ia sangat sadar. Hanya saja, rasanya sangat mengantuk hingga membuatnya tak sanggup kembali ke kamar. Potongan cheesecake yang masuk ke dalam lambungnya sepertinya tak tercerna d

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-10
  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Hadiah Sang Kaisar

    Reinhart terbangun keesokan harinya ketika matahari sudah tinggi. Kaisar sudah tidak berada di sampingnya. Kata Iselt yang sudah kembali bertugas sejak pagi, Kaisar Caspian meninggalkan kamar ketika hari masih fajar. Pria itu tak tega membangunkan Reinhart yang masih tertidur pulas. Ya, bagaimana mungkin Reinhart tak tidur pulas sampai siang jika semalaman tak bisa dibuat tidur oleh sang kaisar. Perempuan itu belum benar-benar tidur ketika kaisar tiba-tiba membuka mata dan berbaring begitu dekat dengannya. Ia bahkan tak sanggup bernapas dengan benar, saat Kaisar Caspian menyibak anak rambut yang menutupi wajahnya. Demi menghindari kecanggungan di antara mereka, Reinhart pura-pura tidur sampai ia mendengar dengkuran lembut dari sang kaisar. Selebihnya, Reinhart tak bisa memejamkan mata akibat terlalu berdebar begitu Kaisar Caspian mengatakan sebuah kalimat yang tak pernah ia bayangkan. "Selamat tidur, Tuan Putri."Bahkan kalimat itu masih membekas dalam benak Reinhart, ketika ia

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-11
  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Berikan Gaun Termahal untuk Istriku

    "Pilihlah gaun yang Anda suka, Tuan Putri. Berapa pun yang Anda inginkan, Yang Mulia Kaisar akan membelikannya," ucap Duke Maxwell membuat Reinhart makin tercengang. Mendengar sang kaisar hendak memberikannya hadiah dan memanggil pengelola sekaligus desainer Butik Sabine ke istana kekaisaran saja, sudah membuat Reinhart terkejut. Apalagi setelah mendengar pria tua itu mengatakan bahwa dirinya boleh memesan berapa pun gaun yang ia inginkan. Bagaimana mungkin Reinhart tak tercengang mendapati fakta tersebut. 'Apa hubungan kita sedekat itu hingga membuatnya membelikan gaun?' bisik perempuan itu dalam benaknya setelah mendengar ucapan Duke Maxwell. "Anda tidak perlu mengkhawatirkan apa pun, Tuan Putri. Anda hanya perlu menuruti permintaan, Kaisar Caspian.""Tapi, Tuan Duke ....""Tuan Francis, berikan katalognya pada, Tuan Putri. Biarkan beliau memilih gaun yang disukai.""Ah, ya. Baik, Tuan Duke. Silakan, Tuan Putri."Reinhart menerima katalog pemberian Tuan Francis sebagai pengelola

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-12
  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Undangan Pesta

    Raut kejut tak bisa disembunyikan dari wajah Reinhart. Begitu juga dengan Duke Maxwell, Nyonya Clottie, maupun Iselt. Selama ini, merekalah yang benar-benar tahu bagaimana hubungan Kaisar Caspian dan sang istri. Berbagai rumor tersebar di luar istana dan membuat berita yang ada makin simpang siur. Dari sekian banyak rumor yang beredar, bahwa Lady Reinhart terabaikan oleh sang kaisarlah yang paling banyak tersebar. Lalu baru-baru ini, muncul rumor bahwa sang kaisar dan Lady Reinhart ternyata memiliki hubungan baik dan segera tersebar keluar istana.Namun, terlepas dari apa pun rumor yang tersebar, hanya ketiga orang itulah yang benar-benar memahami situasi sebenarnya. Dan, mereka sangat terkejut saat memperhatikan sikap kaisar hari ini. Reinhart bahkan tak sanggup berkata-kata untuk beberapa saat sampai suara sang kaisar terdengar lagi. "Aku percayakan gaun urusan Tuan Putri, kepadamu Tuan Francis. Untuk pembayarannya, tagihkan langsung dari pengeluaranku. Tuan Duke Maxwell akan

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-14
  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Anda Siap, Tuan Putri?

    Untuk beberapa saat, Reinhart tak sanggup menelan makanannya akibat terlalu terkejut. Ungkapan sang kaisar begitu tiba-tiba hingga Reinhart tak tahu bagaimana cara untuk menanggapinya. Bahkan ketika Kaisar Caspian kembali bertanya, bagaimana tentang tanggapan perempuan itu, tetap saja Reinhart tak sanggup mengungkapkan pemahamannya. Reinhart benar-benar syok. Setelah hadiah gaun yang dibelikan kaisar hingga ajakan makan siang serta undangan ke pesta penyambutan para ksatria kekaisaran, tak sanggup ia cerna begitu saja. Ini semua begitu tiba-tiba. Reinhart sampai tak memahami alur yang ia perankan saat ini. Bahkan pria itu bersikap perhatian dengan memotongkan daging kalkun untuknya saat makan siang. Padahal, ada pelayan yang bisa melakukan tugas tersebut. Tapi, Caspian memilih melakukannya sendiri. "Lady, apa yang kau pikirkan sekarang?" tanya Caspian kembali membuyarkan lamunan perempuan itu. "Ah, itu ... sebenarnya saya hanya tak tahu harus bagaimana menanggapi ajakan, Yang Mu

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-15
  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Pesta Penyambutan

    "Yang Mulia Kaisar Caspian V. Demir memasuki ruangan!" seru penjaga pintu ketika pria dalam balutan pakaian kebesarannya yang berwarna biru dan perak itu tiba di aula pesta berlangsung. Semua mata tertuju padanya ketika ia berjalan dengan gagah dan berwibawa memasuki ruangan. Tak seorang pun yang mengalihkan pandangan. Seluruh hadirin yang hadir malam hari ini membungkuk hormat pada sang kaisar. Mereka bahkan tak berani mengangkat pandangannya. Terlebih ketika sang kaisar tetap berhenti di depan pintu utama seakan menunggu seseorang. "Kenapa Kaisar tak jalan juga?" bisik seseorang di antara para tamu pesta penyambutan para ksatria. Mereka sekumpulan tuan muda para bangsawan kelas atas yang tinggal di sekitar ibukota maupun di daerah pinggiran Demir, tapi memiliki kedudukan yang cukup tinggi di kekaisaran ini. Itulah mengapa mereka bisa hadir ke pesta ini karena kaisarlah yang mengundangnya. Namun, keberadaan mereka terkadang hanya membutuhkan validasi atas rumor yang tersebar ten

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-16
  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Hinaan Pada Sang Tuan Putri

    Pesta penyambutan bagi para ksatria yang baru saja kembali dari daerah perbatasan masih berlangsung. Para pria yang merupakan ksatria pilihan dan terhebat di Kekaisaran Demir itu, tampak bersemangat selama pesta berlangsung. Apalagi ditemani dengan makanan yang melimpah dan juga anggur yang nikmat. Makan malam yang dikhususkan untuk para ksatria tersebut, berlangsung meriah. Ditemani sang kaisar yang sesekali tampak berbincang dengan para ksatria tersebut. Seakan tak ada lagi batas di antara pemimpin sebuah kekaisaran dengan ksatria-nya. Sementara Reinhart menatap pemandangan yang tak pernah dilihat sebelumnya dengan sorot mata kagum. Di mana para ksatria tampak sangat menikmati menu makan malam yang dihidangkan. Ia bangga dengan pilihan menu makan malam hari ini, hingga membuat para ksatria puas. Sebenarnya, ide itu baru muncul kemarin. Saat ia tak sengaja membaca bagian dari isi buku milik permaisuri sebelumnya. Lantas, ia meminta izin pada Duke Maxwell untuk bertemu kaisar. P

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-17

Bab terbaru

  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Apa, Kita Pernah Bertemu? [Epilog]

    Sepasang mata perempuan itu terasa berat. Perlu tenaga ekstra untuk membuatnya terbuka. Butuh waktu pula untuk membuatnya terbiasa dengan cahaya yang tiba-tiba masuk ke dalam retina matanya. Suara alat-alat yang berdengung serta menempel di tubuhnya, menjadi pemandangan pertama yang tertangkap indra pendengarannya. Gerak tangannya yang lemah tapi intens, cukup menyita perhatian seorang perempuan muda serta pemuda yang terlihat dua atau tiga tahun lebih tua, yang duduk di samping kanan serta kiri tempat tidur pasien. "Nuna!" seru pemuda itu pertama kali saat menyadari gerakan si perempuan. "Eonni! Kamu sudah sadar?" Si perempuan muda ikut berseru. Lantas berlari keluar kamar untuk memanggil dokter. Perempuan itu tak lagi peduli ketika kakak laki-lakinya berusaha menghentikannya. Tak lama kemudian, seorang dokter bersama dua orang perawat kembali masuk ke dalam ruangan dan memeriksa kondisi sang pasien. "Selamat siang, Nona. Apa Anda bisa mendengar suara saya?" tanya dokter itu s

  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Perpisahan

    Tujuh tahun kemudian... "Hidup Yang Mulia Kaisar William! Hidup Matahari Agung Kekaisaran Demir!""Hidup, Yang Mulia!""Hidup, Yang Mulia Kaisar!"Sorakan orang-orang terdengar menggema di seluruh Alun-alun Ibukota Demir setelah Pendeta Agung mengucapkan sumpah janji kekaisaran diikuti oleh sang putra mahkota yang kini telah resmi dilantik menjadi kaisar menggantikan ayahnya. Seluruh rakyat Kekaisaran Demir bersuka cita. Mereka memenuhi alun-alun ibukota tanpa peduli golongan dan kasta. Semua membaur tanpa ada sekat untuk merayakan pelantikan sang kaisar. Sementara, pemuda yang baru berusia lima belas tahun itu, tampak tersenyum lepas ketika menyambut sorakan meriah seluruh rakyatnya. Ia sama sekali berbeda dengan sang ayah yang sejak muda sudah menunjukkan sifat arogansinya. Pemuda yang kini mengenakan pakaian kebesaran Kekaisaran Demir itu, terlihat lebih hangat dan disukai oleh semua orang. "Hidup Yang Mulia Kaisar William!" seruan rakyat Demir masih terus berkumandang hingga

  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Kebebasan Sang Pengendali Waktu

    Dari semua peristiwa yang terjadi sampai saat ini, tak ada hal yang lebih mengecewakan kecuali pengkhianatan yang dilakukan oleh Putra Duke Aidin. Tuan Muda Alfonso. Sejak kedatangannya ke dunia ini, Reinhart mendengar kabar bahwa putra sang duke berada jauh di luar negeri untuk mengenyam pendidikan. Keluarga itu pun, dikabarkan tak pernah mau terlibat dalam urusan politik keluarga kaisar.Tak ada niat bagi garis keturunan Duke Aidin untuk merebut takhta dari kaisar terdahulu ataupun sekarang. Namun, kemunculan para ksatria dengan lambang harimau putih yang berkeliaran di depan kamar Reinhart pada malam itu, membuatnya terus berpikir sepanjang waktu. Terlebih ketika mengetahui fakta bahwa simbol tersebut adalah milik keluarga Duke Aidin. Sikap Madame Marianna yang begitu baik padanya, juga sikap hangat sang tuan duke, membuat Reinhart hampir terlena. Namun, ia tak bisa menutup mata saat mengetahui kebenaran tersebut. Ia mencari bukti dan dapat menemukannya berkat bantuan Iselt. B

  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Sorot Kecewa

    "Marquis Michael, Anda ditangkap karena dianggap telah membelot, mengkhianati kekaisaran, dan merencanakan kudeta pada, Kaisar Caspian!"Dengan ini pula, status kebangsawanan Anda dicopot dan semua harta benda Anda menjadi rampasan!" seru ksatria Kekaisaran Demir saat hendak membekuk Marquis Michael yang mencoba melarikan diri. Pria itu ditangkap saat bersiap kabur ketika ksatria istana Kekaisaran Demir mencapai gerbang kastilnya. Ia sempat berontak dan mencoba melawan. Termasuk berteriak jika penangkapan terhadap dirinya hanyalah salah sasaran. "Kalian tidak bisa menangkapku!" teriak Marquis Michael tidak terima ketika dilumpuhkan. "Apa buktinya jika aku telah melakukan kesalahan?!" seru pria itu tak juga menyadari kesalahannya. "Menghasut Kaisar, bersekongkol dengan Lady Rosemary, merencanakan kudeta, menjebak Permaisuri Ariadne hingga berusaha mencelakai Tuan Putri Reinhart! Itu semua daftar kesalahan yang sudah Anda lakukan, Marquis!""Itu bukan bukti bahwa aku sudah melakukan

  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Tangkap Para Pengkhianat!

    Reinhart tampak puas dengan hasil akhir dari peristiwa yang menimpa dirinya akhir-akhir ini. Ia lolos dari hukuman gantung yang sebelumnya diserukan oleh sang kaisar di depan seluruh rakyat Demir. Ia benar-benar merasa lega, saat melihat reaksi sang kaisar ketika Iselt selesai membacakan permintaan terakhir yang sebenarnya wasiat dari permaisuri sebelumnya. Bagaimanapun ia tak memiliki kepercayaan diri penuh ketika mengatakan pada sang kaisar, terkait pesan terakhir yang ingin disampaikan. Perbuatannya terbilang nekat, meski berakhir sesuai harapan. "Terima kasih, Rein," ucap sang kaisar malam itu. Wajah pria itu tak juga membaik meski telah bertemu dengan buah hatinya. Garis penyesalan masih tergurat jelas di wajahnya. "Sebaiknya Anda tak perlu melakukan itu, Yang Mulia. Justru saya yang harusnya mengatakan terima kasih, karena sudah memercayai saya.""Seharusnya aku memang percaya padamu sejak awal," ucap Caspian terdengar sangat menyesal. Ia bahkan tak sanggup mendekati Reinha

  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Yang Bertemu Kembali

    "Ya, Yang Mulia. Pelayan Permaisuri Ariadne yang berhasil lolos pada hari penghukuman itu, berhasil melarikan diri bersama putra Anda dan buku catatan di tangan Iselt. "Perlu Anda ketahui Yang Mulia, ibu Iselt lah pelayan Permaisuri Ariadne yang setia itu."Wajah Caspian tampak semakin hancur begitu mendengar ucapan Reinhart. Ia menatap sang perempuan dengan sorot penuh luka. "Berapa lama kamu mengetahui hal ini, Rein?" tanya pria itu dengan getar suara semakin hebat. Ia tak peduli lagi dengan harga dirinya sebagai kaisar sebuah kekaisaran yang besar nan agung. Caspian bahkan mendorong Rosemary menjauh ketika perempuan itu hendak membangunkannya dari posisinya saat ini. "Dua hari lalu. Selama ini, catatan Permaisuri Ariadne dilindungi sihir yang cukup kuat. Saya tidak bisa membacanya sampai bagian terakhir. "Lalu, Tuan Julius Randle menunjukkan salah satu sihir hitam yang bisa digunakan untuk menghancurkan sihir yang paling kuno sekalipun. "Sihir hitam yang sesungguhnya bukan be

  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Warisan Sang Permaisuri

    Keduanya sama-sama bertahan. Reinhart sama sekali tak menundukkan atau mengalihkan pandangannya dari sang kaisar. Perempuan itu masih berusaha mencari perasaan yang tersisa sebagai manusia dalam diri Kaisar Caspian. Meski hampir mustahil. "Aku tak akan berlama-lama menahan eksekusi matimu, Lady Blanchett. Kau akan segera dieksekusi mati setelah mendengarkan pesan terakhirmu."Dada Reinhart bergemuruh. Bahkan pria itu memanggilnya dengan nama Lady Blanchett. Padahal sebelumnya, dia masih berusaha mengambil hati Reinhart yang sudah terlanjur beku akibat sikap keji sang kaisar. Namun, ia tak akan menunjukkan kelemahannya begitu saja. Justru kesempatan yang diberikan digunakan sebaik mungkin oleh Reinhart. 'Ini waktu yang tepat!' bisik Reinhart dalam hati. "Kalimat terakhirku akan dibacakan oleh sahabatku yang setia. Nona Iselt, dialah yang akan membacakan permintaan terakhirku."Senyum sinis membingkai wajah sang kaisar begitu mendengar ucapan Reinhart. Perempuan itu masih tetap sam

  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Sorot Penuh Dendam

    Reinhart tak memercayai pendengarannya sendiri ketika Caspian berseru agar menyeret dirinya ke tiang gantungan.Perempuan itu menatap sang kaisar dengan wajah tercengang. Ia hendak berteriak, tapi suaranya tenggelam dalam lautan manusia yang berada di sekitarnya. "Yang Mulia, Anda harus dengarkan saya dulu!" seru Reinhart di antara ribuan manusia yang memenuhi Area Terlarang. Percuma saja, suaranya tenggelam begitu saja. Justru dengan mendengar seruan perempuan itu, orang-orang semakin beringas. Mereka menyerbu Reinhart dan menjadikan sasaran amukan massa. "Bertahan, Rein. Aku akan melindungimu," ucap Julius Randle yang masih berusaha melindungi Reinhart dari amukan rakyat Kekaisaran Demir. Perempuan itu tampak nelangsa. Padahal ia baru saja menghancurkan perjanjian yang selama ini merugikan rakyat Demir. Tapi, ia justru diperlakukan tak sebagaimana mestinya dan dituduh sebagai penyihir hitam. Apa semudah itu orang-orang terprovokasi dan melupakan kebaikannya?! "Singkirkan! Pisa

  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Upacara Penghancuran

    Caspian tak juga beranjak dari kamarnya. Seorang pengawal sudah menghadap sejak beberapa jam lalu dan mengatakan bahwa ritual penghancuran akan segera dimulai. Namun, pria itu tak juga beranjak dari kamarnya setelah para pelayan menyiapkan air mandi dan pakaian ganti. Tatapan pria itu menerawang jauh ke depan. Melewati hamparan padang ilalang yang tampak dari jendela kamarnya yang dibiarkan terbuka. Angin sudah terasa dingin. Menjelang akhir bulan November di mana musim dingin sepertinya bakal datang lebih cepat kali ini. Perasaan sang kaisar, sama dinginnya dengan angin yang baru saja berembus menerpa wajahnya. Ucapan Rosemary kembali terngiang. Ucapan yang kemudian membuat Caspian kembali delima dengan perasaannya sendiri. Hingga ketukan di pintu kamarnya kembali terdengar. Kali ini disusul seruan sang penjaga yang mengatakan bahwa kereta kuda menuju Area Terlarang telah siap. Dengan enggan, Caspian beranjak dari tempatnya. Tak mungkin ia tetap berada di tempat itu, sementara

DMCA.com Protection Status