Share

Aku Istri Kaisar

Penulis: Yoru Akira
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-26 18:36:22

Kaisar Caspian bergegas menuju Istana Sapphire begitu menemukan cara untuk menarik perhatian Reinhart. Wajahnya tak lagi terlihat muram.

Justru ia terlihat begitu bersemangat. Ada keyakinan dalam diri sang kaisar, bahwa usahanya akan membuahkan hasil kali ini.

Namun, langkah sang kaisar terhenti ketika melihat Reinhart tengah berjalan-jalan santai di taman istana didampingi Iselt.

Segaris senyum terbit membingkai raut muka Caspian. Meski demikian, hal itu tidak bertahan lama. Raut muka sang kaisar kembali mendung ketika melihat ekspresi Reinhart.

Wajah perempuan itu tampak muram. Seperti halnya sang kaisar tiga hari terakhir.

"Apa yang dia pikirkan hingga terlihat begitu muram? Apa keberadaanku benar-benar menggangu Rein?" bisik Caspian pada dirinya sendiri.

Jujur saja, ia tak pernah sepeduli ini pada orang lain sebelumnya. Ia bisa memaksakan kehendaknya sesuka hati. Tanpa peduli dengan perasaan orang yang ia paksa.

Tapi dengan Reinhart, ia tak bisa berkehendak sesuka hatinya.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Ceraikan Saja Aku

    Suasana di antara kedua orang itu tampak canggung. Sejujurnya, Julius Randle tidak menyangka jika akan mendengar pengakuan Reinhart yang begitu gamblang. "Kau tidak perlu merasa bertanggung jawab hanya karena kau istri kaisar, Rein. Bagaimanapun risiko yang dihadapi cukup besar.""Apa sekarang Anda tidak yakin bahwa saya seorang Pengendali Waktu, Tuan?" Pertanyaan yang terucap dari mulut Reinhart membuat Julius Randle terpaku. Untuk sesaat, ia bisa merasakan kekuatan sihir yang cukup besar dari perempuan itu. Julius bahkan bisa merasakan mana Reinhart lebih stabil dibandingkan sebelumnya. "Bukan begitu, Rein. Bahkan sejak awal aku sudah bertanya padamu, kekuatan apa yang kau miliki hingga bisa menembus perpustakaan di ruanganku! "Kau pasti tidak lupa bukan, bahwa ruang perpustakaan itu berada jauh dari istana utama Kekaisaran Demir?""Ya, saya tidak akan pernah lupa.""Itu artinya, aku tahu sejak awal bahwa kau memiliki kekuatan sihir. Lalu kenapa aku harus meragukanmu sekarang?

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-27
  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Sikap Dingin Reinhart

    Sang Kaisar merasa tertampar begitu mendengar pengakuan Reinhart. Tak ada sama sekali bayangan untuk meninggalkan perempuan itu. Tapi, bagaimana bisa Reinhart mengucapkan kalimat tersebut dari bibirnya? Jika dirinya adalah Caspian yang dulu, ia tak akan berpikir dua kali untuk mengabulkan keinginan Reinhart.Bahkan tanpa perempuan itu memintanya, Caspian pasti akan lebih dulu meninggalkan Reinhart. Apalagi setelah pengkhianatan yang dilaporkan oleh Rosemary.Tanpa mencari tahu kebenarannya lebih dulu, Caspian tak segan memenggal kepala sang putri. Sekalipun Reinhart telah membantah bahwa tuduhan itu tidak benar. Walaupun Grand Duke Narcissus sebelumnya sempat mengajak perempuan itu untuk kabur bersama. Namun, tak ada keinginan dalam diri Reinhart untuk menerima ajakan pria itu. Caspian tak akan mau tahu dan akan tetap mengedepankan egonya yang telah terluka. Hanya saja, Caspian yang sekarang bukan lagi dirinya yang dulu. Ia telah berubah menjadi sosok yang lebih hangat dan lembut

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-28
  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Persiapan Ritual

    Empat puluh hari waktu yang diperlukan untuk mempersiapkan ritual penghancuran mantra pengikat di kawasan Area Terlarang Ibukota Demir. Selama waktu itu pula, Reinhart mempersiapkan diri dengan giat. Hampir tiap hari ia berlatih bersama Julius Randle dan juga Sir Gabriel. Kedua orang itu membangkitkan kekuatan sihir dalam diri Reinhart untuk memaksimalkan ritual. Meskipun ia sendiri tak tahu pasti, dari mana sebenarnya kekuatan sihir itu berasal. Sosok yang membawanya ke dunia ini dan hanya sebatas ia dengar suaranya tanpa pernah ia tahu seperti apa wujudnya itu, tak lagi menampakkan diri. Ia menghilang bagaikan buih di lautan yang tersapu ombak. Membiarkan Reinhart seorang diri menghadapi takdir di dunia antah berantah ini. Namun, ia tak ingin membebani pikirannya dengan hal semacam itu. Yang paling penting, ia tetap bisa bertahan hingga hari ritual penghancuran mantra itu dilaksanakan. Dengan begitu, ia memiliki peluang hidup lebih tinggi. Sebab, Caspian tak akan mungkin menghu

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-01
  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Bisikan Sang Penyihir

    Caspian termenung di ruang kerjanya. Hubungannya dengan Reinhart yang tak juga membaik, membuat pria itu tampak murung. Berbagai cara yang ia gunakan untuk meluluhkan sikap dingin Reinhart sama sekali tak berpengaruh. Justru perempuan itu semakin giat berlatih dengan Julius Randle dan Sir Gabriel hanya untuk menghindari dirinya. Sang kaisar menyadari hal itu dan membuatnya semakin terpuruk. Sungguh, ia sama sekali tak berharap hubungannya dengan Reinhart berakhir buruk. Dirinya bahkan menunda mengabulkan keinginan Reinhart menceraikan perempuan itu. Meski mudah baginya menceraikan sang istri sebagaimana para perempuan yang ia nikahi sebelumnya. Namun, Caspian tak bisa berlaku yang sama pada Reinhart. Perempuan itu telah menempati tempat spesial dalam hatinya. "Yang Mulia, ada utusan dari Menara Sihir yang ingin bertemu dengan Anda," lapor Duke Maxwell beberapa saat kemudian.Meski Caspian telah memerintahkan pada semua orang bahwa dirinya tidak menerima tamu hari ini. Dalam segal

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-03
  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Momen Tak Terlupakan

    Seketika, Caspian mencengkeram kerah jubah sang penyihir muda dan menyentakkannya ke tiang penyangga bangunan Menara Sihir. Pemuda di depannya itu meringis menahan sakit. Namun, tak juga mengubah ekspresi wajahnya yang seakan mengejek sang kaisar. Sementara, Duke Maxwell terlihat panik. Bukan sesuatu yang baik jika Caspian tersulut amarah dan membuat keributan di Menara Sihir. "Ya-yang Mulia," larang Duke Maxwell hendak meredam emosi Caspian. Justru pemuda yang kini berada dalam cengkeraman Caspian menunjukkan ekspresi yang semakin menjengkelkan. Tak ada celah lagi bagi Duke Maxwell untuk meredam emosi sang kaisar. Sebelum ketegangan di antara Caspian dan penyihir muda itu semakin meningkat, Duke Maxwell lebih dulu pergi dari sana dan mencari bantuan. "Anda marah, Yang Mulia? Apa kali ini, Anda jatuh cinta pada perempuan itu?" tanya sang penyihir muda dengan ekspresi muka yang tampak menyebalkan. Lengkung bibirnya terlihat sinis seolah menantang Caspian yang tak bisa menahan ek

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-05
  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Siapa yang Menyuruhmu!

    Jantung Reinhart berdegup kencang. Apa yang baru saja ia lakukan adalah sebuah hal gila. Baru kemarin perempuan itu dapat mengendalikan kekuatannya dengan stabil. Ia mulai bisa menghentikan waktu meski hanya beberapa detik. Namun, demi menyelamatkan Caspian dari serangan penyihir hitam, ia bisa membangkitkan kekuatan yang cukup besar hingga membuatnya bisa menghentikan waktu cukup lama. Meski begitu, efek samping yang ia rasakan langsung terasa. Reinhart merasakan tubuhnya melemah. Tenaganya seperti terkuras habis hingga membuatnya terhuyung ke belakang. Kalau saja ia tak bersandar pada tiang penyangga bangunan, mungkin tubuh Reinhart akan terjatuh begitu saja di atas lantai lorong Menara Sihir. Sementara Caspian yang baru saja lolos dari maut, tampak linglung mencari keberadaan Reinhart. Ia yakin bahwa apa yang baru saja terjadi bukanlah ilusi. Perempuan yang sudah menolongnya benar-benar Reinhart. Ia bahkan menghentikan waktu di sekitar sang kaisar untuk meloloskannya dari mar

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-06
  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Fitnah yang Keliru

    Pikiran tentang siapa yang meminta penyihir hitam mengacaukan wilayah Kekaisaran Demir, membuat Caspian terpengaruh. Pria itu masih tampak berpikir keras begitu kembali ke ruangannya. Melupakan bahwa salah satu tujuannya datang ke Menara Sihir adalah untuk melihat persiapan ritual yang dilakukan Reinhart. Ia kini bahkan semakin tampang murung setelah mendapat pengakuan dari sang penyihir. Julius yang saat itu sengaja mengikuti Caspian kembali ke ruang kerjanya, memberanikan diri untuk bertanya pada sang kaisar. "Kau percaya dengan ucapan penyihir hitam itu?""Ya, itu membuatku sedikit khawatir. Menghukum orang terdekatku lebih terasa berat ketimbang menghukum pengkhianat negara yang tak memiliki keterikatan denganku."Julius menghela napas panjang. Kabut di wajah Caspian menunjukkan betapa menderitanya pria itu saat ini. "Ada orang yang kau curigai?" pancing Julius dengan mimik muka yang tak mudah ditebak. Sang kaisar tak langsung menanggapi ucapan pria itu. Justru ia melirik ke

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-08
  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Kekacauan di Dalam Tembok Istana

    Pintu besar berukir itu terkuak tak begitu lama setelah Duke Maxwell diseret keluar ruangan. Reinhart muncul dari balik pintu dengan raut muka tegang. Perempuan itu bahkan menjinjing gaunnya agar lebih mudah bergerak mendekati sang kaisar. "Apa yang sudah Anda lakukan terhadap, Tuan Duke Maxwell?!" teriak Reinhart dengan dada naik-turun akibat menahan geram. Napas perempuan itu tersengal. Matanya menyimpan kemarahan yang ditujukan pada sang kaisar. Di singgasananya, Caspian menatap sang perempuan dengan sorot menghamba. Ada kerinduan yang terpancar. Namun, segera padam begitu Reinhart menyebutkan nama sang pengkhianat kekaisaran. "Aku hanya melakukan tugasku sebagai, Kaisar!" jawab pria itu terdengar begitu dingin. "Tugas? Apa Anda bercanda, Yang Mulia? Apa menyeret Duke Maxwell ke penjara itu tugas Anda?!" seru Reinhart.Nada bicaranya semakin tinggi, meski gemetar menahan beragam rasa yang berdesakan di balik tulang rusuk si perempuan. Sementara, raut muka Caspian semakin mer

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-09

Bab terbaru

  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Apa, Kita Pernah Bertemu? [Epilog]

    Sepasang mata perempuan itu terasa berat. Perlu tenaga ekstra untuk membuatnya terbuka. Butuh waktu pula untuk membuatnya terbiasa dengan cahaya yang tiba-tiba masuk ke dalam retina matanya. Suara alat-alat yang berdengung serta menempel di tubuhnya, menjadi pemandangan pertama yang tertangkap indra pendengarannya. Gerak tangannya yang lemah tapi intens, cukup menyita perhatian seorang perempuan muda serta pemuda yang terlihat dua atau tiga tahun lebih tua, yang duduk di samping kanan serta kiri tempat tidur pasien. "Nuna!" seru pemuda itu pertama kali saat menyadari gerakan si perempuan. "Eonni! Kamu sudah sadar?" Si perempuan muda ikut berseru. Lantas berlari keluar kamar untuk memanggil dokter. Perempuan itu tak lagi peduli ketika kakak laki-lakinya berusaha menghentikannya. Tak lama kemudian, seorang dokter bersama dua orang perawat kembali masuk ke dalam ruangan dan memeriksa kondisi sang pasien. "Selamat siang, Nona. Apa Anda bisa mendengar suara saya?" tanya dokter itu s

  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Perpisahan

    Tujuh tahun kemudian... "Hidup Yang Mulia Kaisar William! Hidup Matahari Agung Kekaisaran Demir!""Hidup, Yang Mulia!""Hidup, Yang Mulia Kaisar!"Sorakan orang-orang terdengar menggema di seluruh Alun-alun Ibukota Demir setelah Pendeta Agung mengucapkan sumpah janji kekaisaran diikuti oleh sang putra mahkota yang kini telah resmi dilantik menjadi kaisar menggantikan ayahnya. Seluruh rakyat Kekaisaran Demir bersuka cita. Mereka memenuhi alun-alun ibukota tanpa peduli golongan dan kasta. Semua membaur tanpa ada sekat untuk merayakan pelantikan sang kaisar. Sementara, pemuda yang baru berusia lima belas tahun itu, tampak tersenyum lepas ketika menyambut sorakan meriah seluruh rakyatnya. Ia sama sekali berbeda dengan sang ayah yang sejak muda sudah menunjukkan sifat arogansinya. Pemuda yang kini mengenakan pakaian kebesaran Kekaisaran Demir itu, terlihat lebih hangat dan disukai oleh semua orang. "Hidup Yang Mulia Kaisar William!" seruan rakyat Demir masih terus berkumandang hingga

  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Kebebasan Sang Pengendali Waktu

    Dari semua peristiwa yang terjadi sampai saat ini, tak ada hal yang lebih mengecewakan kecuali pengkhianatan yang dilakukan oleh Putra Duke Aidin. Tuan Muda Alfonso. Sejak kedatangannya ke dunia ini, Reinhart mendengar kabar bahwa putra sang duke berada jauh di luar negeri untuk mengenyam pendidikan. Keluarga itu pun, dikabarkan tak pernah mau terlibat dalam urusan politik keluarga kaisar.Tak ada niat bagi garis keturunan Duke Aidin untuk merebut takhta dari kaisar terdahulu ataupun sekarang. Namun, kemunculan para ksatria dengan lambang harimau putih yang berkeliaran di depan kamar Reinhart pada malam itu, membuatnya terus berpikir sepanjang waktu. Terlebih ketika mengetahui fakta bahwa simbol tersebut adalah milik keluarga Duke Aidin. Sikap Madame Marianna yang begitu baik padanya, juga sikap hangat sang tuan duke, membuat Reinhart hampir terlena. Namun, ia tak bisa menutup mata saat mengetahui kebenaran tersebut. Ia mencari bukti dan dapat menemukannya berkat bantuan Iselt. B

  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Sorot Kecewa

    "Marquis Michael, Anda ditangkap karena dianggap telah membelot, mengkhianati kekaisaran, dan merencanakan kudeta pada, Kaisar Caspian!"Dengan ini pula, status kebangsawanan Anda dicopot dan semua harta benda Anda menjadi rampasan!" seru ksatria Kekaisaran Demir saat hendak membekuk Marquis Michael yang mencoba melarikan diri. Pria itu ditangkap saat bersiap kabur ketika ksatria istana Kekaisaran Demir mencapai gerbang kastilnya. Ia sempat berontak dan mencoba melawan. Termasuk berteriak jika penangkapan terhadap dirinya hanyalah salah sasaran. "Kalian tidak bisa menangkapku!" teriak Marquis Michael tidak terima ketika dilumpuhkan. "Apa buktinya jika aku telah melakukan kesalahan?!" seru pria itu tak juga menyadari kesalahannya. "Menghasut Kaisar, bersekongkol dengan Lady Rosemary, merencanakan kudeta, menjebak Permaisuri Ariadne hingga berusaha mencelakai Tuan Putri Reinhart! Itu semua daftar kesalahan yang sudah Anda lakukan, Marquis!""Itu bukan bukti bahwa aku sudah melakukan

  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Tangkap Para Pengkhianat!

    Reinhart tampak puas dengan hasil akhir dari peristiwa yang menimpa dirinya akhir-akhir ini. Ia lolos dari hukuman gantung yang sebelumnya diserukan oleh sang kaisar di depan seluruh rakyat Demir. Ia benar-benar merasa lega, saat melihat reaksi sang kaisar ketika Iselt selesai membacakan permintaan terakhir yang sebenarnya wasiat dari permaisuri sebelumnya. Bagaimanapun ia tak memiliki kepercayaan diri penuh ketika mengatakan pada sang kaisar, terkait pesan terakhir yang ingin disampaikan. Perbuatannya terbilang nekat, meski berakhir sesuai harapan. "Terima kasih, Rein," ucap sang kaisar malam itu. Wajah pria itu tak juga membaik meski telah bertemu dengan buah hatinya. Garis penyesalan masih tergurat jelas di wajahnya. "Sebaiknya Anda tak perlu melakukan itu, Yang Mulia. Justru saya yang harusnya mengatakan terima kasih, karena sudah memercayai saya.""Seharusnya aku memang percaya padamu sejak awal," ucap Caspian terdengar sangat menyesal. Ia bahkan tak sanggup mendekati Reinha

  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Yang Bertemu Kembali

    "Ya, Yang Mulia. Pelayan Permaisuri Ariadne yang berhasil lolos pada hari penghukuman itu, berhasil melarikan diri bersama putra Anda dan buku catatan di tangan Iselt. "Perlu Anda ketahui Yang Mulia, ibu Iselt lah pelayan Permaisuri Ariadne yang setia itu."Wajah Caspian tampak semakin hancur begitu mendengar ucapan Reinhart. Ia menatap sang perempuan dengan sorot penuh luka. "Berapa lama kamu mengetahui hal ini, Rein?" tanya pria itu dengan getar suara semakin hebat. Ia tak peduli lagi dengan harga dirinya sebagai kaisar sebuah kekaisaran yang besar nan agung. Caspian bahkan mendorong Rosemary menjauh ketika perempuan itu hendak membangunkannya dari posisinya saat ini. "Dua hari lalu. Selama ini, catatan Permaisuri Ariadne dilindungi sihir yang cukup kuat. Saya tidak bisa membacanya sampai bagian terakhir. "Lalu, Tuan Julius Randle menunjukkan salah satu sihir hitam yang bisa digunakan untuk menghancurkan sihir yang paling kuno sekalipun. "Sihir hitam yang sesungguhnya bukan be

  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Warisan Sang Permaisuri

    Keduanya sama-sama bertahan. Reinhart sama sekali tak menundukkan atau mengalihkan pandangannya dari sang kaisar. Perempuan itu masih berusaha mencari perasaan yang tersisa sebagai manusia dalam diri Kaisar Caspian. Meski hampir mustahil. "Aku tak akan berlama-lama menahan eksekusi matimu, Lady Blanchett. Kau akan segera dieksekusi mati setelah mendengarkan pesan terakhirmu."Dada Reinhart bergemuruh. Bahkan pria itu memanggilnya dengan nama Lady Blanchett. Padahal sebelumnya, dia masih berusaha mengambil hati Reinhart yang sudah terlanjur beku akibat sikap keji sang kaisar. Namun, ia tak akan menunjukkan kelemahannya begitu saja. Justru kesempatan yang diberikan digunakan sebaik mungkin oleh Reinhart. 'Ini waktu yang tepat!' bisik Reinhart dalam hati. "Kalimat terakhirku akan dibacakan oleh sahabatku yang setia. Nona Iselt, dialah yang akan membacakan permintaan terakhirku."Senyum sinis membingkai wajah sang kaisar begitu mendengar ucapan Reinhart. Perempuan itu masih tetap sam

  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Sorot Penuh Dendam

    Reinhart tak memercayai pendengarannya sendiri ketika Caspian berseru agar menyeret dirinya ke tiang gantungan.Perempuan itu menatap sang kaisar dengan wajah tercengang. Ia hendak berteriak, tapi suaranya tenggelam dalam lautan manusia yang berada di sekitarnya. "Yang Mulia, Anda harus dengarkan saya dulu!" seru Reinhart di antara ribuan manusia yang memenuhi Area Terlarang. Percuma saja, suaranya tenggelam begitu saja. Justru dengan mendengar seruan perempuan itu, orang-orang semakin beringas. Mereka menyerbu Reinhart dan menjadikan sasaran amukan massa. "Bertahan, Rein. Aku akan melindungimu," ucap Julius Randle yang masih berusaha melindungi Reinhart dari amukan rakyat Kekaisaran Demir. Perempuan itu tampak nelangsa. Padahal ia baru saja menghancurkan perjanjian yang selama ini merugikan rakyat Demir. Tapi, ia justru diperlakukan tak sebagaimana mestinya dan dituduh sebagai penyihir hitam. Apa semudah itu orang-orang terprovokasi dan melupakan kebaikannya?! "Singkirkan! Pisa

  • 99 Hari Bersama Kaisar Tiran   Upacara Penghancuran

    Caspian tak juga beranjak dari kamarnya. Seorang pengawal sudah menghadap sejak beberapa jam lalu dan mengatakan bahwa ritual penghancuran akan segera dimulai. Namun, pria itu tak juga beranjak dari kamarnya setelah para pelayan menyiapkan air mandi dan pakaian ganti. Tatapan pria itu menerawang jauh ke depan. Melewati hamparan padang ilalang yang tampak dari jendela kamarnya yang dibiarkan terbuka. Angin sudah terasa dingin. Menjelang akhir bulan November di mana musim dingin sepertinya bakal datang lebih cepat kali ini. Perasaan sang kaisar, sama dinginnya dengan angin yang baru saja berembus menerpa wajahnya. Ucapan Rosemary kembali terngiang. Ucapan yang kemudian membuat Caspian kembali delima dengan perasaannya sendiri. Hingga ketukan di pintu kamarnya kembali terdengar. Kali ini disusul seruan sang penjaga yang mengatakan bahwa kereta kuda menuju Area Terlarang telah siap. Dengan enggan, Caspian beranjak dari tempatnya. Tak mungkin ia tetap berada di tempat itu, sementara

DMCA.com Protection Status