Share

Bab 24B

"Kamu sedang labil, Han. Makanya kamu tega mengatakan hal yang menyakitkan untukku. Tapi aku yakin hatimu berkata lain."

Masih berusaha melepaskan tangan Mahendra yang mengikat tubuhnya, bibir Hana terus membeberkan kalimat pahit yang membuat Mahendra belum putus asa.

Andaikan Mahendra tahu kalau masa itu, ia runtuh hingga terjatuh dan hancur. Kesepian, ia menyendiri, tidak ada teman yang bisa diajak untuk berbicara tentang aib dan anak diharamkan calon ayahnya sendiri.

Satu-satunya orang yang dianggap ada hanyalah ibu yang sudah renta. Namun, apakah dia sanggup untuk menahan omongan orang tentang perbuatan zina yang sudah dia lakukan? Tidak, ia memilih mengasingkan diri.

Jiwa wanita sederhana itu hampa, dan kini Mahendra hadir seolah sedang menyiram cuka di luka yang menganga. Perih dan berdenyut nyeri, hatinya seolah semakin hancur berkeping-keping.

"Kamu jangan terlalu percaya diri, Dra."

"Kamu harus mendengarkan dari sisiku,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status