Share

Bab 25A

Penulis: Herlina Teddy
last update Terakhir Diperbarui: 2022-11-12 05:27:43

"Ma, hari ini nenek dan kakek datang ke sekolah dan mengunjungi Kai. Mereka menemani Kai pas jam istirahat dan kami berbicara."

Ah, bocah itu memang terlihat lebih dewasa dari anak seusianya. Dari gaya bicaranya, sudah tampak berbeda. Ini efek dari dirinya suka membaca hingga kosakata yang ia punya cukup beragam. Rasanya tak sia-sia Hana membekali banyak majalah dan buku anak-anak. Anak itu pun tidak menghabiskan waktu luang di depan ponsel. Bukannya Kai tidak suka, Hana-lah yang tak sanggup membeli benda canggih nan menagihkan tersebut untuknya.

"Oh, ya?"

Jujur, Hana senang mendapati ada orang yang sayang dan memperhatikan putranya. Ia tahu Kai tidak kekurangan kasih sayang, tetapi dalam hati kecil Hana pernah timbul sedikit prihatin lantaran Kai tidak pernah merasakan kehadiran sosok ayah. Apalagi saat berulang kali, bocah tersebut mengeluh ingin mengetahui keberadaan ayah. Ia ingin merasakan kasih sayang seorang ayah seperti yang diceritakan teman-teman
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • 7 TAHUN SETELAH MENJANDA   Bab 25B

    "Iya, aku butuh bantuan kamu untuk meyakinkannya, Han."Nada Mahendra dibuat setenang mungkin. Meski ia sudah terbiasa menghadapi hal yang menegangkan, terus terang ia merasakan sedikit gugup kalau menyangkut Hana.Menggeleng, "jangan harap aku akan melakukannya untukmu. Tidak akan pernah ada dalam benakku, dia mengakui kamu ayahnya. Yang dia tahu, kalau ayahnya sudah lama mati. Kamu dengar itu!"Nada melengking semakin memekakkan telinga, Mahendra pun tak gentar. Kaki melangkah mendekati dan berbisik ketika sudah berada lima puluh centimeter dari wanita yang telah memberinya tatapan sinis."Kalau begitu, maaf aku harus melakukan cara lain untuk memaksa agar kamu mau membantu aku meyakinkan anakku sendiri."Beriring dengan kalimatnya, seorang pria berjas hitam dengan kacamata bertengger di hidung pun masuk ruangan bersama Aldo.Hana yang tidak mengenali sosok pria berpakaian rapi tersebut, pun mengalihkan pandangan. Ucapan Mahend

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-12
  • 7 TAHUN SETELAH MENJANDA   Bab 26A

    "Bu Hana, saya mohon tenang. Apa yang akan dilakukan Pak Hendra itu untuk kebaikan Anda dan anak kalian."Sang pengacara berusaha menenangkan amukan dan serangan dadakan dari Hana. Dia sudah terbiasa dengan reaksi yang ditunjukkan wanita itu. Dia sering menjumpai klien melakukan hal yang serupa. Hal itu bukanlah masalah baru baginya."Tidak ada yang salah dengan perjanjian ini, coba Ibu Hana menyimak kembali isi naskah tersebut. Bu Hana hanya mengizinkan Pak Hendra untuk mengakui Kaindra sebagai anak kandung dan membiarkan anak itu diasuh dan dirawat bersama. Jika Ibu setuju, masalah ini selesai dan tidak perlu diperpanjang sampai ke meja hakim.""Apa katanya? Diasuh dan dirawat bersama? Apa artinya? Dia? Apa dia mau merebut Kai dariku? Perpanjang? Apa dia sedang menggunakan kekuasaan yang dimiliki untuk mengacamku?"Lagi, deretan pertanyaan yang berenang dalam dada pun membuat hati kecil Hana semakin meradang. Ada ribuan kedongkolan tercetak di wajah imut yang mulai memerah. Dinginny

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-13
  • 7 TAHUN SETELAH MENJANDA   Bab 26B

    Rasanya sesak sekali ketika Hana harus mengingat masa lalu yang merupakan masa tersulitnya waktu itu. Rasa kecewa kembali menggumpal di dada jika mengungkit masa itu. Air mata yang sudah penuh di pelupuk pun tak terelakan ketika Hana memejamkan mata. Mengalir terus tanpa bisa ditahan."Hari ini dan mulai detik ini, aku datang akan menebus semua yang tak pernah aku lakukan untuknya. Aku janji akan membahagiakan kalian di sisa hidupku. Aku ...."Tiba-tiba Hana mengamuk kembali. Hatinya menolak dan terluka hingga dorongan kuat mengurai dekapannya. Mata kebengisan pun diberikan kepada ayah biologis Kai. "Terlambat, Dra. Dia tak butuh peran ayah sekarang. Dia sudah mendapatkan semua asupan tanpa ayah. Kami sudah terbiasa bertahan dan tak akan cengeng dengan kejamnya kehidupan yang pahit. Kami sudah diajarkan bagaimana harus hidup tegar saat tidak ada kamu di sisi. Jadi, kami tidak butuh kamu. Jangan pernah hadir dalam kehidupan kami!""Bagaimanapun di

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-13
  • 7 TAHUN SETELAH MENJANDA   Bab 27A

    "Bawa semua barangmu keluar dari rumah ini. Kami tak butuh!"Sebuah pesan dari Hana terkirim dalam satu menit mendapatkan centang dua biru. Penerima pun langsung membalas dengan tanda emoticon tersenyum. Iya, hanya itu balasan dari seberang sana, membuat Hana tak tenang. Emosi tadi belum mereda sepenuhnya, pun kini naik kembali sampai ke ubun-ubun ketika mendapati barang mewah di rumahnya. Namun, ia tidak mau menerima. Lantaran belum puas dengan jawaban lawannya, ia pun mengirimkan pesan yang sedikit menohok."Jika dalam satu jam tidak ada yang membawa barang itu, jangan salahkan aku membuangnya ke jalanan. Aku serius !!!!!"Sengaja ia memberi banyak tanda seru di akhir kalimatnya. Hanya ingin meyakinkan bahwa ia tidak main-main dengan kalimatnya. Ia tidak sedang bercanda. Meski tahu barang itu berkualitas baik dan mahal harganya, tetapi ia tak segan menyingkirkan benda itu dari rumah kontrakan sederhana. Ia belum bisa menerima apa pun dari pria

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-14
  • 7 TAHUN SETELAH MENJANDA   Bab 27B

    Pertanyaan tersebut bersamaan dengan Hana berdiri memberi senyuman simpul. "Benar. Kalian?""Saya Clara, asisten Pak Ronald dan ini dr.Lismiati, rekanan kami."Kedua wanita itu memperkenalkan seraya mengangguk."Apa Anda Bu Hana?"Tangan terjulur dan mengambang di udara, menunggu sambutan. Hana dapat merasakan aura persahabatan dari mereka, pun terhipnotis berjabat tangan. Hangat dan lembut tatapannya.Mengangguk cukup menanggapi pertanyaannya. Rasa ingin tahu siapa mereka dan apa maksud kedatangannya pun segera terjawab ketika mereka mengangkat suara."Bisa bicara di luar? Ada hal yang ingin kami bahas mengenai masalah Bu Hana dan Pak Hendra. Sebelumnya saya minta maaf karena Pak Ronald berhalangan hadir, jadi saya yang mewakili beliau. Apa Bu Hana keberatan?"Dengan tatapan penuh akrab, Clara menuturkan kalimat dengan sopan. Wanita berpakaian rapi dengan blouse merah maroon itu cukup pintar berkata-kata. Ia m

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-14
  • 7 TAHUN SETELAH MENJANDA   Bab 27C

    Entah jawaban apa yang akan diberikan kepada beliau. Ingin jujur, tetapi Hana belum sanggup. Mau berbohong pun ia tak punya alibi yang cocok untuk itu."Aku capek, Bu. Maaf, aku istirahat dulu ya. Oh, ya, barang ini jangan dipindah-pindahkan. Biarkan saja seperti itu. Nanti kalau pemiliknya datang, biar bisa langsung diambil."Menghindari ibu itulah satunya jalan ninja bagi Hana. Mau berbohong takut dosa. M toau jujur, ia juga belum siap."Oh, ya, Bu. Lusa ada orderan kue basah 200 buah untuk Bu Delia. Dia order via DM tadi siang. Hampir saja aku lupa kasih tahu Ibu."Nyaris lupa karena masalah yang menghadangnya tadi siang, padahal Hana sudah menerima uang muka dari Bu Delia. Selain kue basah, wanita kaya itu juga memesan kue kukus sebanyak 5 loyang. Lumayan memang. Bu Delia memang pelanggan lama, senang memesan kue ibu lantaran mereka adalah teman lama.***"Apa Mama sakit?"Pertanyaan Kai terdengar ketika Hana menginj

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-15
  • 7 TAHUN SETELAH MENJANDA   Bab 28A

    "Kamu sudah makan, Hendra?"Tanpa dipersilakan wanita yang masih cantik di usia senja melangkah masuk, disusul wanita muda yang tadi berada di sampingnya. Elena datang karena memenuhi ajakan wanita tua tersebut. "Mas." Wanita cantik itu menyapa dan menyimpulkan senyuman sebelum masuk ke dalam unit.Tidak ada respons yang berlebihan, Mahendra hanya membala dengan senyum tipis. Lalu, ia menutup kembali pintu dan mengekori sang ibu."Baru mau makan. Ada apa, Mom? Tumben datang malam-malam?""Kenapa? Apa Mommy tidak boleh tahu kabar anak kesayangan?"Tangan yang dipenuhi dengan tas belanjaan diletakkan di meja makan. Satu tas berisi sayuran segar yang dipetik sendiri dari lahan hidroponik yang dia kelola. Iya, sejak Mommy dan Daddy pensiun, mereka lebih banyak menghabiskan waktu dalam kegiatan menanam tumbuhan yang bisa dijadikan ladang uang kecil-kecilan. "Astaga, Hendra. Kamu makan apa? Jangan sering makan makanan kateri

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-16
  • 7 TAHUN SETELAH MENJANDA   Bab 28B

    "Ayo, sini. Kamu temani Mommy ngobrol, biarkan Elena selesaikan dulu pekerjaannya."Mommy mengamit lengan dan membawa Mahendra ke ruang tengah lalu duduk."Dengar, ya. Kamu jangan sia-siakan kesempatan ini. Dia jarang-jarang mau masuk ke dapur. Ini semua demi kamu. Kalian harus sering bersama agar nanti kalau nikah, kalian sudah terbiasa dengan kebersamaan kalian. Tidak canggung lagi. Supaya apa, coba? Biar kalian bisa cepat punya anak. Ah, Mommy sudah tak tahan pengen gendong cucu sendiri, bukan cucu orang lain."Deretan kalimat sang ibu membuat kepala Mahendra semakin pusing. Entah karena efek perutnya lapar atau memang aksara yang tak masuk di akal menyerbu telinganya."Siapa yang mau menikah dengannya, Mom? Aku tidak mau. Aku sudah punya calonnya."Terpaksa rahasia kecil yang sudah ia sembunyi selama ini dikeluarkan malam itu. Tujuannya agar Mommy berhenti menjodohkan dirinya dengan wanita yang tidak disukainya. Ia ingin membentengi d

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-17

Bab terbaru

  • 7 TAHUN SETELAH MENJANDA   S2 Bab 26C

    "Han! Hana!"Teriakan itu mengalihkan perhatian Hana dan Mahendra ke arah pintu. Kaki mereka maju sampai di depan pintu dan mendapatkan Clarisa yang baru pulang, entah dari mana. Namun, tak lama Mommy menarik tangannya seakan memaksa untuk mengikuti langkahnya. Ada satu pria yang berkacamata hitam, tak asing bagi mereka, pun ikut serta mereka keluar dari pagar."Kayak kenal laki-laki itu, siapa, ya?"Jari Hana menunjuk ke arah mereka sambil berusaha memeras otaknya untuk mengingat."Jonathan.""Jonathan?" Hana masih menerka alasan pria itu datang ke rumah. Siapa yang mau ditemuinya?"Jonathan itu sepupu aku, tapi jauh banget. Anaknya sepupu Mommy. Mommy dan mamanya sepupu tiri. Jadi hubungannya agak jauh, beda kakek.""Terus, dia ke sini, mau ngapain? Cari kamu? Lalu, ngapain dia ikut mereka keluar juga?"Sambil bersandar di dinding, Mahendra tersenyum geli dan mengerti arti dari sikap yang Mommy lakukan barusan. Beliau sengaja mengajak Clarisa ikut dengannya agar memberi ruang dan w

  • 7 TAHUN SETELAH MENJANDA   S2 Bab 26B

    "Aku bisa siapin sendiri, Mas. Kamu tidur lagi, deh. Besok kamu, kan, mau ke kantor. Aku nggak mau dengar dari Aldo kalau kamu tidur di sofa saat jam kerja."Pria itu berdecak dan langsung duduk di samping istri yang sedang bersandar di sofa kamar. Dia tersenyum kala memandang bayi mungil yang sedang menutup mata sambil mengisap susu. "Lahap banget." Dia menoel pipi mulus dan gembul itu dan enggan menanggapi omelan istrinya."Mas, tidur sana, aku bisa, kok.""Nggak apa-apa, Sayang."Sekilas dia mencium pelipis Hana lalu melanjutkan ucapannya. "Aku ingin merasakan menjadi ayah yang siap begadang. Hal yang tidak pernah aku alami saat Kai masih bayi.""Tapi kalau besok kamu ....""Tidak masalah kalau aku curi waktu untuk istirahat bentar di kantor. Tidak ada yang bisa mengatur termasuk Aldo. Aku bos di perusahaanku. Siapa yang berani pecat aku? Irma? Atau Aldo?""Tapi dengan kamu tidur di saat jam kantor

  • 7 TAHUN SETELAH MENJANDA   S2 Bab 26A

    "Kenapa? Nyeri lagi?""Aneh, nih. Sakitnya sudah mulai rutin dan jaraknya berdekatan. Prediksiku ini sudah mulai pembukaan.""Kita ke rumah sakit, ya?""Apa nggak tunggu sampe ...."Belum selesai berucap, Hana mengelus perutnya sambil menahan sakit."Tunggu? Sudah semakin intens gini, masih mau nunggu? Nggak, ayo sekarang aku antar ke rumah sakit. Kelahiran anak kedua biasanya lebih cepat dari anak pertama."Tak menunggu lama, Mahendra mengganti pakaian dan membawa tas keperluan Hana dan calon bayi yang sudah disiapkan jika sewaktu-waktu harus bergegas ke rumah sakit. Sementara Hana tidak mengganti baju karena sudah mengenakan daster."Aku mau proses kelahirannya normal, ya, Mas."Hana masih sempat me-request saat sudah duduk di jok depan, samping Mahendra. Sebelum menginjak pegal gas, sang suami menoleh dan mengelus pucuk kepalanya."Iya, mudah-mudahan bisa. Kita dengar apa kata Dokter Rissa saja. Beli

  • 7 TAHUN SETELAH MENJANDA   S2 Bab 25B

    "Ini kamu minum dulu, dong, Sayang. Pembukuan beginian semestinya Luna aja yang mengerjakan. Kamu harusnya istirahat yang cukup. Apalagi tadi malam, katanya nggak bisa tidur pulas karena punggungnya sakit."Segelas cangkir berisi susu hangat khusus untuk ibu hamil diletakkan di atas meja kamar. Hana tak menyadari kedatangan suaminya ke kamar karena terlalu fokus dengan laptop. Sejak pulang liburan dari Hongkong, mereka beraktifitas seperti biasa. Mahendra ke kantor dan Hana ke toko bakery. Tidak ada drama pulang telat, Mahendra selalu menjemput istrinya sesudah jam magrib. Lalu, mereka akan pulang bersama dan ibu tetap tinggal di ruko. Percuma terus mengajaknya untuk tinggal bersama, beliau akan tetap menolak dengan alasan yang sama."Ibu lebih nyaman tinggal di sini bersama Luna dan Sinta."Kalau sudah begitu, anak dan menantunya hanya bisa menghela napas pasrah. Namun, keadaan ibu tetap dipantau dari kamera pemindai yang dihubungkan dengan pons

  • 7 TAHUN SETELAH MENJANDA   S2 Bab 25A

    Bab 25Pesawat Airbus Garuda Indonesia mendarat dengan selamat di aspal Bandara Udara Internasional Hong Kong jam tujuh lewat dua puluh pagi hari. Waktu Jakarta dengan negara tersebut hanya berbeda satu jam lebih lambat.Mereka keluar dari pesawat menuju ke ruang pengambilan bagasi dan butuh waktu kurang lebih satu jam. Di sana mereka melakukan registrasi ulang dengan mengisi formulir. Setelahnya, mereka menggunakan transportasi MRT menuju Disneyland Resort Line dengan jarak kurang lebih 12.7KM. Tujuan pertama mereka adalah check in Hong Kong Disneyland Hotel yang sudah di-booking seminggu yang lalu di Jakarta. Lantaran belum jam 12, mereka tak bisa masuk ke kamar, koper dititipkan ke hotel.Di kota Lantau, Hong Kong Disneyland Hotel berada di tepi laut. Pemandangan itu sangat menenangkan hati. Hari kedua, mereka akan mengunjungi pantai itu, rencananya. Dengan antusias yang semakin menggebu, mereka berkendara berjarak empat menit menuju Hong Kong Disn

  • 7 TAHUN SETELAH MENJANDA   S2 Bab 24C

    "Aku sudah tanya dokter Rissa."Hana semakin melebarkan pupil mata ketika apa yang menjadi bahan pertanyaan di kepala sudah dijawab suaminya."Jangan kaget, aku nemu pertanyaan itu di bola matamu. Mata itu seolah berbicara denganku.""Lalu, apa lagi pertanyaan yang ada di mataku? Buktikan kalau kamu memang lihai membaca pertanyaan di mataku."Hana sengaja melotot agar suaminya bisa leluasa melihat kedalaman matanya. Tidak ada pertanyaan lain lagi, Hana hanya ingin mengetes apa jawaban suaminya.Pria itu tak langsung menyahut. Kedua matanya memicing, pura-pura fokus mencari pertanyaan di sana. Dia mengambil dagu dengan tangan kanan lalu menggeser tepat di depan wajahnya."Yang kulihat tidak apa pertanyaan apa-apa di sana, tetapi ada sebuah perintah."Hana yang tak bisa meredam gejolak yang bergemuruh di dada, pun melipat dahinya. Jarak wajah mereka tinggal satu jengkal. Itu yang membuat Hana hampir lupa cara bernapas yang

  • 7 TAHUN SETELAH MENJANDA   S2 Bab 24B

    Mahendra berucap setelah cangkir putih sedikit menjauhi mulutnya. Beberapa detik kemudian, dia meneguk lagi hingga minuman itu kandas."Kamu bisa andalkan aku tanpa menyewa mereka. Aku selalu siap ada untuk mereka. Kamu tak lupa, kan, tujuh tahun aku pernah menjadi —""Ya, ya. Jangan kamu lanjutkan, aku tak suka. Tapi saranku jangan menyalahgunakan niat baikmu yang dulu-dulu. Mereka ada aku sekarang. Aku tidak akan segan bertarung kepadamu jika —""Jika kamu tak ingin aku merebut Hana, maka perjuangkanlah. Jika sedikit saja kamu lengah, siapkan diri untuk merasakan kehilangannya."Entah bagaimana mereka ini. Padahal, Arsenio sudah sepakat untuk mengundurkan diri dan berhenti berjuang mengambil hati Hana. Namun, di sesi lain, dia akan kembali merebut jika Mahendra lengah dan gagal membuat Hana bahagia.Hal itu membuat Mahendra harus tetap waspada. Meski iya, sekarang seutuhnya raga Hana telah digenggam, tetapi tidak menutup kemungkinan wan

  • 7 TAHUN SETELAH MENJANDA   S2 Bab 24A (Extra part)

    "Time is money, Bro. Kuharap kamu bisa menghargai waktu."Seperti biasa, nada bicara ketus Mahendra terdengar, tetapi tidak membuat Arsen kaget. Dia sudah sering mendapati mata sinis, sikap dingin dan aura tak suka darinya.Percakapan mereka terjeda ketika seorang pelayan mengantar menu. Arsenio memesan cappunico panas. Lalu, orang itu pergi meninggalkan meja."Ada apa kamu memanggilku?"Tak ingin mengatakan alasan keterlambatan karena mengurusi pasiennya, Arsen langsung ke permasalahannya. Dia sedikit heran dengan isi pesan Mahendra di aplikasi hijau yang dikirim tadi pagi. "Apa ada waktu hari ini? Temui aku di kafe cinta rasa jam 1 siang nanti."Kendati belum tentu Arsen menyetujui janji temu itu, isi pesannya terkesan mengharuskan."Tentang istriku, Hana.""Ya. Ada apa?"Dalam beberapa detik keheningan itu tercipta dan mereka saling melempar pandang. Namun, sedikit berbeda sinar mata yang diberikan

  • 7 TAHUN SETELAH MENJANDA   S2 Bab 23C

    Suara yang menggebu-gebu membuat Hana takut. Dia belum paham sepenuhnya, tetapi mencoba mengerti ucapan itu. Dia menarik kesimpulan sendiri jika Nadhira adalah penggemar suaminya, tetapi sejak kapan? Selama bersama Mahendra, dia belum pernah merasa mendapat saingan kecuali Elena."Andai kau mati, akulah yang akan mengganti posisimu!"Di akhir kalimat itu, Nadhira tertawa terbahak-bahak, menggelegar ruangan sempit itu. Wanita itu meronta saat tubuhnya ditahan untuk maju. Dia ingin meraih dan menjambak rambut Hana lagi seperti saat di dapur tempo lalu. Melihat situasi tak memungkinkan, petugas menarik paksa tubuh tersangka dengan sigap. "Maaf, Bapak Ibu."Petugas memberi isyarat agar mereka boleh keluar dan tersangka akan dikembalikan ke sel karena situasi mulai kacau. Mahendra mengangguk paham dan segera membawa Hana keluar dari sana."Kau memang pantas mati, aku pasti akan senang sekali."Samar-samar terdengar lagi kicauan Nadhira yang diakhiri dengan tawaan yang sangat menakutkan."

DMCA.com Protection Status