Home / CEO / 30 Hari Dalam Jeratan Sang Casanova. / Bab 45. Ke Gail Industries.

Share

Bab 45. Ke Gail Industries.

Author: Abigail Briel
last update Last Updated: 2023-11-27 23:59:15
"Tentu saja, mengapa tidak?" Oliver tersenyum pada Rosalia, "Kebetulan aku juga telah mengurus semua yang kamu perlukan untuk mendaftar di sana. Tapi semua berkas yang kamu butuhkan saat ini ada di tangan Asistenku, Leo. Jadi, bagaimana jika kamu ikut bersamaku terlebih dahulu ke Gail Industries?" tanyanya.

"Aku? Ke Gail Industries?" Rosalia mengerjapkan kedua mata indahnya.

Untuk sesaat hal itu membuat Oliver tertegun ketika bulu mata Rosalia yang lentik dan tebal melambai-lambai di hadapannya dengan gerakan menggoda.

"Oliver, hei!" Rosalia menjentikkan jarinya di hadapan Oliver yang tengah termangu.

Ctekk!!

Apa yang Rosalia lakukan-- Berhasil menyadarkan Oliver dari kekagumannya terhadap gadis belia itu. Dulu, sewaktu ia beberapa kali bertemu Rose yang memiliki kecantikan sama dengan Rosalia atau bahkan terlihat lebih cantik dari Rosalia yang tidak pernah mengenakan make up pada wajahnya, ia belum pernah mengagumi Rose seperti kekagumannya terhadap Rosalia sekarang. Seperti ada
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Saraswati_5
selalu suka
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • 30 Hari Dalam Jeratan Sang Casanova.    Bab 46. Bunga Lili Air.

    "Jelaskan! Ada apa, Leo?" Sebelum memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Oliver, Leo mengajak Oliver dan Rosalia untuk memasuki lift khusus Pimpinan Gail Industries terlebih dahulu. Setelah menutup pintu lift, ia baru membuka mulutnya. "Klien dari Positano sedang menunggu Tuan di ruang rapat sekarang," terangnya sambil memiringkan tubuhnya ke arah Oliver yang berdiri tepat di sampingnya. Rosalia mendengarkan percakapan itu dari belakang Oliver dengan wajah acuh tak acuh. Ia juga tidak terlalu peduli, karena baginya percakapan antara Oliver dan Leo sama sekali tidak ada hubungannya dengan dirinya. Selain itu, kedatangannya ke Gail Industries juga karena bujukan Oliver, mungkin lebih tepatnya-- Ia dipaksa untuk mengikuti Oliver ke Gail Group. "Berkas dari Gail Group, bagaimana? Sudahkah kamu memeriksanya?""Sudah, Tuan Oliver. Tuan Ernest juga sudah menyetujui pengembangan di wilayah Positano. Bahkan Tuan Ernest telah meminta Tuan untuk pergi ke sana!"Beberapa saat kemudian, lift

    Last Updated : 2023-11-28
  • 30 Hari Dalam Jeratan Sang Casanova.    Bab 47. Mencari Solusi.

    "Tung-tunggu dulu, maksudmu Oliver akan mengantarku untuk mendaftar di LKG?" Rosalia mengerutkan keningnya. "Benar, Nona." Sahut Leo, ia menganggukkan kepalanya di hadapan Rosalia, "Tapi, Nona Rose. Sebenarnya ini hanya pendaftaran ulang saja, karena nama Nona telah terdaftar di LKG sebagai salah satu Mahasiswi baru di sana." Terangnya. "Eng, maaf. A-aku tidak mengerti," tukas Rosalia semakin bingung. Menyadari bahwa ia yang telah membuat kernyitan di kening Rosalia menjadi semakin terlihat, Leo mencoba tersenyum pada gadis belia itu. "Sebaiknya hal ini Nona tanyakan saja pada Tuan Oliver nanti, kebetulan saya harus segera ke ruang rapat." Cetusnya. Ia lalu menundukkan kepalanya pada Rosalia dan berpamitan pada gadis belia itu. Rosalia menatap kepergian Leo dengan wajah bingung. Setelah Leo menghilang di balik pintu ruangan Oliver-- Ia langsung mengalihkan pandangannya pada berkas yang telah Leo berikan sebelumnya padanya. Berkas tersebut tampak seperti map tebal berlogo Universit

    Last Updated : 2023-11-29
  • 30 Hari Dalam Jeratan Sang Casanova.    Bab 48. Kebohongan Terbongkar.

    "Bisakah kita membicarakannya sambil duduk?""Tentu." Oliver menggedikkan bahunya, dan sambil menautkan alisnya ia lalu mengajak Rosalia ke sofa yang terdapat di dalam ruangan kantornya. Setelah ia dan Rosalia telah duduk saling berhadapan-- Ia pun menatap Rosalia dengan wajah penasaran. "Ada apa, Rose. Kamu terlihat sangat misterius sekali. Apakah sesuatu telah terjadi ketika kamu menungguku tadi?" selidiknya. Rosalia tidak langsung menanggapinya, ia hanya menatap Oliver sedikit lebih lama sebelum ia mengatakan sebuah kejujuran yang menurutnya mungkin saja akan membuat Oliver sangat terkejut. Atau... Mungkin juga tidak. Bukankah sebelumnya pria ini sudah curiga padanya? "Oliver." Sebelum ia melanjutkan ucapannya, Rosalia mengambil nafas sejenak dan menghembuskannya secara perlahan. "Aku tidak mengerti mengapa kamu melakukan hal ini padaku!" lontarnya. "Melakukan apa?" Oliver mengerutkan keningnya, ia semakin tidak mengerti apa yang ingin Rosalia katakan padanya. "Ini tentang...

    Last Updated : 2023-11-30
  • 30 Hari Dalam Jeratan Sang Casanova.    Bab 49. Ke LKG bersama Oliver.

    Dua jam berselang, di Universitas LKG. Rosalia telah berada di parkiran Universitas ini bersama Oliver. Dari kejauhan, ia melihat bangunan Universitas LKG tampak mewah bak Istana Raja-raja Eropa terdahulu. Meski designnya seolah ketinggalan zaman, namun setiap ukiran pada dinding luar betonnya sangatlah indah dan menawan. Menyusuri jalan menuju ke Universitas, di kiri-kanan jalan terhampar padang rumput yang luas. Ada beberapa batang pohon sengaja ditanam di sana, dan di bawah pohon-pohon itu menjadi tempat bagi para Mahasiswa LKG untuk belajar bersama.Di sisi lain, terdapat juga lapangan bola dan lapangan basket khusus bagi para Mahasiswa, begitu juga arena lari memutar. Terlihat beberapa Mahasiswa pria sedang berolah raga di arena lari tersebut. Di saat Rosalia melintas bersama Oliver para Mahasiswi saling berbisik sambil tersenyum malu-malu menatap Oliver. "Hei, Oliver. Sepertinya kamu cukup terkenal di sini," selorohnya pada Oliver tanpa bisa menyembunyikan senyumnya. Oliver h

    Last Updated : 2023-12-01
  • 30 Hari Dalam Jeratan Sang Casanova.    Bab 50. Kegusaran Ernest.

    Di saat Oliver tengah sibuk berbicara dengan Lukas dan Liam, Rosalia yang merasa bosan melangkahkan kakinya ke tempat di mana beberapa hari yang lalu mobil Ernest telah berhenti di tempat tersebut. Bersamaan dengan itu, ia juga mengingat kembali semua percakapannya dengan Ernest sebelumnya. Sesaat ia menghela nafas ketika ia ingat tentang taruhannya dengan Ernest. Meskipun saat ini ia telah memiliki jalan keluar untuk menghindari Ernest dengan mendekati Oliver, namun entah mengapa hatinya terasa sangat sakit. Otak kecilnya terus berteriak memperingatkan dirinya agar ia tidak menipu dirinya sendiri. Ia tahu ia mulai mencintai Ernest, dan ia sadar betul akan hal itu. Tapi egonya melarangnya untuk mendekati Ernest. Apalagi sekarang, setelah ia tahu bagaimana Ernest menjalani hidupnya selama ini. Ernest Gail, pria itu memiliki sisi dewasa yang penuh pesona. Hanya saja pria itu juga Iblis yang nyata untuk kehidupannya. Sekarang, di saat ia membayangkan bagaimana glamornya kehidupan seor

    Last Updated : 2023-12-02
  • 30 Hari Dalam Jeratan Sang Casanova.    Bab 51. Pertemuan Yang Tak Di Sengaja Di Resto.

    "Sejak kapan beruang kutub itu peduli pada seorang wanita?"Ben geleng-geleng kepala mendengar ocehan Bosnya itu. Sesaat kemudian, ia mengalihkan pandangannya dari kaca spion mobil ke kaca depan lalu mempercepat laju kenderaannya.Setibanya di resto yang ia tuju, dengan sigap Ben turun dari mobil untuk membukakan pintu bagian penumpang. Setelah Ernest keluar, ia pun melemparkan kunci mobil pada petugas valet resto agar petugas tersebut bisa memarkirkan mobil Ernest di parkiran khusus. Sebagai member premium dari resto Les Jardin, Ernest kebetulan telah memiliki tempat parkir sendiri di setiap kali ia mengunjungi resto ini.Melewati pintu masuk resto, ia yang baru saja membukakan pintu tersebut untuk Ernest-- Langsung bergegas mengikuti Ernest di belakang Bosnya itu. "Kamu sudah makan siang, Ben?" tanya Ernest, ia lalu mengangguk pada seorang pelayan wanita yang datang menyambutnya kemudian membawanya ke sebuah meja yang biasa ia pergunakan.Namun, ketika melihat meja tersebut-- Ernes

    Last Updated : 2023-12-03
  • 30 Hari Dalam Jeratan Sang Casanova.    Bab 52. Apakah Kamu Melupakan Posisimu, Rosalia?

    Mendengar suara Edward, semua yang berada di sekitar meja Ernest sontak berpaling. Tapi tidak dengan Ernest, ia justru mendengus gusar saat mendengar ujaran sinis yang dilontarkan oleh Keponakan terkecilnya itu."Apa kamu juga ingin bergabung, Ed?" sindirnya.Edward mengulum senyumnya, "Kalau begitu bukankah kita membutuhkan meja yang lebih besar, Paman?" balasnya."Ckk!!" decak Ernest malas sambil merapikan jasnya yang sedikit berkedut, usai melakukan hal itu ia langsung melirik Ben.Ben tentu mengerti arti lirikan dari Bosnya itu, karena itu ia segera berpamitan dan pergi menuju kasir resto. Di hadapan kasir resto, ia meminta pada kasir resto untuk menghubungi sang pemilik resto. Tidak menunggu lama, sang kasir pun menyerahkan telpon resto padanya."Bos ingin berbicara pada Tuan!" ujar sang Kasir."Terima kasih." Ben mengambil telpon yang disodorkan padanya lalu mulai berbicara pada seorang pria yang berada di seberang panggilan. "Tuan Ernest membutuhkan ruangan untuk makan siang de

    Last Updated : 2023-12-04
  • 30 Hari Dalam Jeratan Sang Casanova.    Bab 53. Rosalia Sedih?

    Tak lama kemudian Ben datang untuk menjemput Ernest dan Rosalia. Ernest segera beranjak dari sofa dengan wajah datar ketika ia menyadari kehadiran Ben tanpa mengacuhkan Rosalia yang tengah termangu di hadapannya. Di saat ia melewati Ben, ia mendengus gusar dan memberi isyarat pada Ben agar membawa Rosalia ke ruangan di mana kedua Keponakannya tengah menunggu ia dan Rosalia di ruangan tersebut."Nanti aku akan menyusul," tukasnya sambil menarik jasnya yang sedikit berkedut agar terlihat rapi kembali.Ben menganggukkan kepalanya, "Baik, Tuan Ernest." Sepeninggal Ernest, ia lalu mengalihkan pandangannya pada Rosalia. Kedua alis tebalnya saling bertautan tatkala ia melihat ekspresi wajah Rosalia yang tampak seolah gadis belia itu telah kehilangan jiwanya. Di hadapannya, saat ini tatapan mata Rosalia terlihat kosong. Gadis belia itu hanya terus menatap meja tanpa bergeming sama sekali.'Apa yang telah Tuan Ernest lakukan padanya?' batin Ben. "Eng, Nona Rose?" ia mencoba menegur Rosalia. D

    Last Updated : 2023-12-05

Latest chapter

  • 30 Hari Dalam Jeratan Sang Casanova.    Bab 196. Aku Bersumpah Rosi!

    Ini sudah dua hari sejak terakhir Ernest datang menemui Rosalia di rumah peristirahatan milik Ayah mertuanya. Dan selama dua hari ini, suaminya itu sudah tidak pernah lagi mengganggu dirinya. Tidak menemuinya sama sekali. Membuat Rosalia menjadi bingung dan juga berpikir, apakah Ernest benar-benar telah menyerah padanya. "Ed, aku ingin kembali bekerja!" cetusnya di meja makan, saat ia sarapan pagi bersama Edward. Namun Edward hanya menatapnya dengan wajah seolah kurang yakin kalau ia sudah siap untuk bekerja. "Bagaimana tubuhmu, Rosi? Kau yakin ingin melakukan hal ini?"Rosalia mengangguk tegas, keseriusannya itu juga ia tunjukkan lewat tatapan matanya yang tertuju pada Edward. "Aku bosan, Ed," ungkapnya, mencoba menjelaskan alasan tentang mengapa ia memutuskan untuk pergi bekerja. Sesaat, ia sempat menangkap raut wajah Edward tiba-tiba tampak aneh. Seolah ada sesuatu yang sedang disembunyikan Edward darinya. Tapi apa? "Baik, tapi sebaiknya aku menghubungi Luis terlebih dahulu, b

  • 30 Hari Dalam Jeratan Sang Casanova.    Bab 195. Halusinasi Atau Nyata?

    Di dalam kamarnya, duduk bersandar di atas ranjang, Rosalia terus menunggu seandainya Ernest naik ke lantai dua rumah peristirahatan. Lalu menggedor pintu kamarnya sambil berteriak marah memanggil namanya. Tapi hal itu tidak terjadi sama sekali, terlalu hening, terlalu sepi, membuat ia ingin menangis. Tak lama, suara sedan terdengar di pekarangan rumah. Suara itu seolah bergerak menjauh, pergi menjauhi rumah peristirahatan. "Dia menyerah? Haha ... ternyata hanya begitu." Rosalia tertawa lirih, dan di penghujung tawanya, ia justru terisak pelan. Menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang, meringkuk, dan terus terisak di sana hingga ia tertidur. 1 jam kemudian, gagang pintu kamar Rosalia tiba-tiba bergerak turun. Berselang beberapa detik, pintu itu yang ternyata tidak terkunci bahkan didorong perlahan dari luar oleh sesosok tubuh tinggi besar. Sesaat, pria ini melemparkan pandangannya ke arah ranjang. Menatap cukup lama pada Rosalia yang telah tampak pulas, baru kemudian melangkah perlah

  • 30 Hari Dalam Jeratan Sang Casanova.    Bab 194. Permohonan Maaf.

    Malam hari, usai makan malam. Rosalia terus mengunci dirinya di dalam kamar, duduk termangu di atas ranjang sambil menyembunyikan wajahnya di antara kedua lututnya yang sengaja ia tekuk. Hari ini ia jengkel sekali, sangat jengkel atas semua yang telah Ernest lakukan padanya. Dan ... bagaimana bisa suaminya itu merayunya, menggodanya, menyentuhnya dengan tangan yang pernah menyentuh Barbara sebelumnya, tanpa merasa bersalah pada dirinya? Ernest anggap apa dirinya? 'Itu karena kau juga sengaja membiarkannya melakukan hal itu padamu, Rosi! Kau ... selalu takluk ketika Ernest menyentuhmu. Kau selalu menyerah di bawah kecupannya. Pria itu menyadarinya, Rosalia Heart! Dia mengetahui kelemahanmu!'Rosalia memiringkan kepalanya, mencoba mengacuhkan semua jeritan yang diteriakkan hatinya padanya. Meski ia tahu kalau semua itu memang benar adanya. Yah, ia memang selemah itu di hadapan Ernest. Itu benar, dan ia tidak menampiknya. Ia juga sadar kalau ia tidak bisa melihat sekelilingnya karena h

  • 30 Hari Dalam Jeratan Sang Casanova.    Bab 193. Apakah Sudah Terlambat?

    Perlahan-lahan, Edward membalikkan tubuhnya. Dan ia sontak membeku saat telah berhadapan sempurna dengan Pamannya. Sebab wajah Ernest kini tampak sangat menakutkan. Beberapa saat yang lalu, Ernest hampir berhasil melepaskan satu-satunya kain yang masih melekat di tubuh Rosalia, namun konsentrasinya tiba-tiba terganggu oleh suara bel. Selama beberapa saat ia mencoba untuk mengacuhkannya, tapi naasnya ... suara bel kedua justru membuat Rosalia seketika membuka matanya. Istrinya itu menatap lekat ke arahnya, ia bahkan melihat ada kebencian di wajah Rosalia saat itu. Dan lebih sialnya lagi, suara bel kembali terdengar. Semakin sering, hingga Rosalia yang semula telah terpengaruh oleh sentuhannya, langsung mendorong tubuhnya. Istrinya itu bahkan segera memunguti semua pakaiannya dan bergegas berlari ke kamar mandi. Keributan itu tentu saja membuat Ernest meradang. Karena gara-gara suara bel, gairahnya yang semula telah berada di puncak, akhirnya langsung terjun bebas akibat penolakan Ros

  • 30 Hari Dalam Jeratan Sang Casanova.    Bab 192. Apakah Rosalia Yang Telah Membuka Pintu?

    Pukul 11 siang, Edward, Ben, dan juga Elio tampak memasuki lobby hotel. Ketika ketiganya telah memasuki lift, Edward yang sudah menahan kesabarannya sejak turun dari mobil, langsung membuka mulutnya. "Ini terlalu siang!" protesnya pada Ben, "Kau dengar? Rosi pasti sangat kelaparan sekarang," sungutnya. Ben tidak menanggapi celotehan Edward itu, melainkan melirik arloji mewah yang melingkar di pergelangan tangannya. "Sekarang sudah pukul 11? Seharusnya saat ini Tuan sudah terbangun, 'kan? Dan juga sudah berbicara pada Nyonya, 'kan? Apa mereka baik-baik saja?" gumamnya pelan, ada keresahan di dalam nada suara Ben. Begitu pula kala ia melihat lampu lift yang menunjukkan pergantian lantai semakin mendekati lantai tempat di mana kamar Ernest berada. Tepat di saat lift tiba dan pintu lift telah terbuka, dengan wajah ragu ia keluar dari lift. Edward masih berkicau bak burung merpati yang belum diberi makan, namun Ben sengaja menulikan telinganya. Ia bahkan tidak mengerti sejak kapan Edwar

  • 30 Hari Dalam Jeratan Sang Casanova.    Bab 191. Dua Hati Yang Saling Merindukan.

    'Jangan!' erang hati Ernest, saat Rosalia tiba-tiba membuka piyama yang ia kenakan. Lalu mengusap tubuhnya yang memanas dengan menggunakan ... apapun itu, kini benda sialan itu sedang menari-nari di atas kulit tubuhnya. Membuat ia sontak menahan nafas ketika benda itu perlahan bergerak turun dan menyusuri perutnya. Menuju ke area ... "Bagaimana ini? Tubuh Ernest semakin panas, apa yang harus kulakukan sekarang? Dan di mana mereka?"Fiuh, Ernest menghela nafas lega. Karena bertepatan ia membuka matanya— di saat yang sama Rosalia tiba-tiba melemparkan pandangannya ke arah pintu kamar. Namun tangan istrinya itu masih mengusap perutnya, bahkan handuk yang Rosalia genggam di tangannya hampir menyentuh ... Ernest melirik benda lembut berwarna putih itu sambil kembali menahan nafas. Sebab, jika benda sialan itu sampai menyentuh miliknya, Rosalia pasti akan segera tahu kalau ia telah terjaga. 'Jangan ke sana! Ukh ....' Ia sontak merapatkan bibirnya kala jari kelingking Rosalia tiba-tiba me

  • 30 Hari Dalam Jeratan Sang Casanova.    Bab 190. Aku Ingin Menyentuhnya!

    "Sudah 30 menit berlalu, di mana mereka?" Rosalia beranjak dari tepian ranjang, berdiri tegak, lalu melemparkan pandangannya pada pintu kamar. Tanpa menyadari bahwa seseorang telah terjaga dan kini sedang menatap dirinya dengan wajah tak percaya. Pria tampan itu bahkan mengerjapkan matanya, seolah ia sedang bermimpi saat ini. 'Baby? Apa yang terjadi? Mengapa dia ... Dia ada di dalam kamarku?' monolog Ernest dalam hati, tanpa melepaskan pandangannya dari tubuh ramping Rosalia yang sedang membelakangi dirinya. Well, ia sebenarnya sudah bangun sejak merasakan ranjang yang ia tiduri berderit pelan. Saat itu ia menemukan Rosalia tengah mencoba untuk beranjak dari pinggir ranjang. Namun istrinya itu tampak tidak menyadari kalau ia sudah terjaga. Dan sekarang, ia justru sedang berpikir keras tentang apa yang telah terjadi semalam? Mengapa ia sampai tidak tahu kalau Rosalia telah datang ke kamar hotelnya? Dan juga ... dari mana istrinya ini tahu di mana ia menginap? Apakah itu Elio yang tel

  • 30 Hari Dalam Jeratan Sang Casanova.    Bab 189. Di Mana Dokternya?

    Setelah hampir dua jam menunggu Dokter yang Ben katakan akan segera datang, dan sambil mengusap wajah Ernest dengan handuk hangat, Rosalia yang tak sabar akhirnya kembali membuka mulutnya."Di mana Dokternya? Apa kau benar-benar telah menghubunginya, Ben?" sungutnya, seiring ia berpaling pada Asisten suaminya yang justru tidak berani menatap matanya. Aneh, sangat aneh.Keanehan itu juga dirasakan oleh Edward dan Elio. Hanya saja, Elio tidak berani berbicara pada Ben. Selain itu, posisinya hanyalah penjaga rumah. Apa haknya untuk mempertanyakan apa yang telah Ben perbuat, sedangkan pria itu memiliki status yang lebih tinggi darinya?Berbeda dengan Elio, Edward justru segera menarik lengan Ben. Membawa pria itu menjauh dari Rosalia yang terus mengikuti Ben dengan tatapan matanya.Di dekat sofa, Edward langsung melepaskan lengan Ben. Ia bahkan memukul lengan itu seraya berbisik, "Hei, kau ... apa benar kau sudah memanggil Dokter?" gerutunya.Namun Ben, entah apa yang terjadi? Tiba-tiba p

  • 30 Hari Dalam Jeratan Sang Casanova.    Bab 188. Apa Yang Terjadi Pada Ernest?

    "Apa yang terjadi, Ben?" dengan langkah lebar Rosalia menghampiri Ben yang menyambutnya di lobby hotel. Di belakangnya, Edward dan Elio bergegas mengejar dirinya. "Kita bertemu lagi, Nyonya," sapa Ben seraya menundukkan kepalanya. Usai melakukan hal itu, ia lalu melemparkan pandangannya pada Edward dan Elio. Kemudian mengangguk pada kedua pria itu dan berpaling kembali pada Rosalia. "Maaf, Nyonya. Seharusnya aku tidak menakuti Nyonya seperti ini," cetusnya. "Dan Tuan, mungkin Tuan juga akan marah padaku nanti jika Tuan bangun dan mengetahui apa yang telah kulakukan pada Nyonya. Tapi masalahnya ...." Ben diam sejenak, menurunkan pandangannya juga memasang wajah cemas. Ekspresi Ben itu tentu saja membuat Rosalia menjadi semakin takut. Sementara Edward dan Elio, justru saling bertukar pandang, bertanya-tanya dalam hati apakah telah terjadi sesuatu yang buruk terhadap Ernest? "Ben?!" desak Rosalia, dengan suara sedikit meninggi. Namun setelahnya, ia justru menghela nafas kala menemukan

DMCA.com Protection Status