Beranda / Romansa / 30 AGAIN / LAMARAN YANG TERTOLAK

Share

30 AGAIN
30 AGAIN
Penulis: Pone Syam

LAMARAN YANG TERTOLAK

Penulis: Pone Syam
last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-15 08:04:24

LAMARAN YANG TERTOLAK

“Yumna,” teriak ayah dengan wajah memerah. Aku menelan ludahku dengan sangat kasar. Bukan Cuma kali ini ayah mengamuk. Hampir setiap proses pelamaran pasti ayah mengamuk. Wajah jika orang tua ingin yang terbaik untuk anaknya. Namun versi terbaik untukku dan juga untuk ayah pastilah berbeda. Aku bukan perempuan sempurna, itu yang kadang ayah lupa tentangku. Sedangkan aku selalu terkurung pada masa lalu yang aku sembunyikan. Masa lalu yang aku kuur dalam-dalam dan tidak pernah erniat untuk mengenangnya kembali. Bagiku tidak ada pelajaran yang bisa aku ambil di masa lalu.

Aku menarik nafas berat. Menatap satu persatu orang-orang yang memandangku dengan tatapan benci. Di mata mereka aku pasti terkesan sombong. Memiliki wajah cantik, harta dan juga pekerjaan yang mapan. Mungkin menurut mereka, itulah alasanku menolak lamaran tersebut.

“Jangan jadi pemilih,’ kata perempuan bersanggul dengan kebaya biru yang belakangan aku ketahui bahwa itu ibu Andre lelaki yang melamarku. “Ini kesempatan terakhirmu. Semua teman seusiamu sudah menikah bahkan mereka sudah sibuk memikirkan mengenai sekolah anak mereka. Tidak sepertimu yang masih meributkan pernikahan,” lanjut perempuan itu.

“Bagaimana dengan putra anda?” tanyaku dengan dagu terangkat. Aku menyesali sikapku tetapi aku juga tidak ingin diremehkan hanya karena aku belum menikah.

“Dia seorang duda. Istrinya meninggal setelah melahirkan,” jawab perempuan itu dengan bangga.

“what?” teriakku dengan mata melotot dan mulut mengangga. Apa ini tidak salah? Apakah menurut mereka aku sudah terlalu putus asa sehingga menerima lamaran siapa saja yang datang?

“Tidak. Aku tidak mau,” teriakku lalu meninggalkan ruang tamu. Aku berbalik sekejap. Kembali mengedarkan pandangan pada orang-orang yang hadir. Ayah sudah berdiri dan dengan wajah marah ingin menerkamku, untung ibu saat itu berusaha untuk tenangkan ayah.

“Sok cantik.”

“Pemilih.”

“Jadi perawan tua baru tahu rasa,” begitulah kira-kira kata-kata pedas yang mereka katakan tentangku. Dan aku hanya bisa menghembuskan nafas berat mendengarnya. Aku lalu berbalik masuk ke kamarku kemudian menghempaskan pintu kamar dengan saangat kasar. Aku bersandar di pintu kamarku. Lalu tanpa aku sadari air mata mengalir di pelupuk mataku. Aku sudah lelah bertopeng menjadi orang yang sangat kuat dan hebat. Di depan orang-orang aku terlihat sangat sombong namun itu hanya untuk menutupi kekuranganku. Aku pun ingin seperti yang lain, menyempurnakan hidupku dengan pernikahan tetapi tidak mudah bagiku untuk melangkah memasuki gerbang pernikahan. Harus ada yang aku lewati, seperti bara api yang siap membakarku hidup-hidup. Jika aku tidak bisa melompati bara api itu maka seumur hidup aku harus berjalan diatas bara api, menghadapi pernikahanku yang mungkin lebih buruk dari neraka. Namun jika aku bisa melompat, seperti kaset cd yang bisa dipercepat tanpa harus melewati bara api itu, maka aku yakin, aku akan bisa hidup bahagia dan menikmati pernikahanku seperti surga dunia.

Lututku bergetar, seakan tidak mampu menahan berat badanku. Perlahan tubuhku ambruk diatas karpet merah kamarku. Aku tergugu. Menangis tanpa suara begitu sangat berat bagiku. Menyembunyikan dari semua orang akan rasa sakitku. Tampak baik-baik saja bahkan terkesan sombong di depan orang lain. Aku lupa menjadi diriku sendiri. Aku lupa menjadi orang baik. Aku hanya tahu melindungi diriku sendiri meski di mata orang itu sebuah keburukan. Hanya aku yang tahu rasa ini. Hanya aku yang paham bagaimana bisa bersikap seperti ini. Karena hanya aku yang mengalaminya sedangkan mereka hanya bisa menilai aku dari luarnya saja._..._

Aku mengaduk-aduk isi piringku. Di depanku sudah duduk paman saudara ayahku. Sedangkan yang lainnya duduk di ruang keluarga yang tidak jauh dari ruang makan seakan siap mencuri dengar pembicaraan kami tanpa mau ikut berkomentar. Ayah sendiri terlihat sangat gelisah namun aku bisa memastikan ayah kali ini tidak akan ikut campur.

“Makanlah nak,” kata Paman Umar. Aku hanya memandangnya sebentar lalu kembali menatap piringku sambil terus mengaduknya.

“Apabila seseorang yang kalian ridhai agamanya dan akhlaknya datang kepada kalian untuk melamar (wanita kalian). Maka hendaknya kalian menikahan orang tersebut (dengan wanita kalian). Bila kalian tidak melakukannya niscaya akan menjadi fitnah di bumi dan kerusakan yang besar hadis riwayat Tirmidzi,” jelas Pamar Umar padaku.

“Apakah paman sudah tahu seperti apa agama orang-orang yang datang melamarku?” tanyaku lembut.

“Dia selalu membantah,” teriak ayah dengan berdiri dari duduknya. Ibu mendekati ayah, menenangkannya dengan mengelus lembut pundak ayah hingga ayah kembali duduk. Paman tidak bisa berbuat banyak, selain karena ayah itu kakanya, juga karena menurutnya ayah yang lebih pantas menasehatiku ketimbang yang lain. Paman akan turun tangan saat ayah sendiri memintanya.

“Kau bukan gadis seperti itu Yumna,” kata paman lembut. Namun aku tahu bahwa paman ingin menegaskan sesuatu hingga menyebut namaku.

“Hanya untuk urusan pernikahan saja, Yumna akan membantah paman. Selama ini Yumna selalu menuruti keinginan ayah. Bahkan kuliah dan kerja sesuai dengan keinginan ayah,” tuturku dengan manik yang tidak bisa aku bendung. Aku melirik sekilas ke arah ayah, dia terlihat merasa bersalah, gelisah dan tertunduk. Aku tidak pernah bermaksud untuk mempermalukan ayah. Hanya saja aku butuh membela diri.

“Pernikahan bukanlah sebuah permainan. Apalagi dengan apa yang pernah menimpaku. Jadi wajar jika aku menyeleksi,” kataku. Paman mengangguk setuju.

“Tapi pilihlah ketika lelaki itu sudah bagus agamnya,” kata Pamanku.

“Bukankah selama ini yang datang melamar adalah teman-temanku di bangku SMU dan perguruan tinggi? Orang-orang yang paman dan lainnya tidak tahu agamanya,” kataku.

“Kalau begitu akan aku pilihkan lelaki yang baik untukmu,” kata Ayah. Aku hanya terdiam. Menarik nafas berat. Semua orang menatapku, memintaku untuk segera menjawab. Aku tersenyum melihat wajah deg-degan mereka. Aku tidak pernah menyangka hanya untuk urusan pribadiku mereka rela berpusing-pusing memikirkannya. Baru aku sadari bahwa mereka sangat menyayangiku. Inginkan yang terbaik untukku. Tiba-tiba air mataku tidak bisa aku bendung lagi. Aku teriak menangis membuat semua orang tercengang. Untuk pertama kalinya aku merasa mereka sangat mencintaiku. Tidak ada yang berbisik, apalagi melangkah maju untuk menenangkanku. Ibu malah tersenyum melihat tingkahku. Usiaku sudah 30 tahun tetapi aku masih seperti anak-anak yang menangis meraung kala apa yang diinginkannya tidak dipenuhi oleh orang tuanya.

“aaaaaa” teriakku terus menangis. Ku biarkan air mata yang terus menetes mengalir membuat aliran deras di pipiku. Pamanpun terlihat tersenyum saat sekali-kali aku membuka mata memperhatikan orang di sekitarku.

Sudah lima belas menit aku menangis meraung. Kini yang tersisa hanyalah isakan tangis dan bahuku yang sesekali terangkat karena sisa tangis itu. Kemudian tiba-tiba ruang keluarga jadi heboh dengan tawa orang-orang yang sayang padaku.

“Pilihkan yang terbaik untukku,” kataku malu kemudian bangkit dari dudukku. Dengan tawa yang aku sembunyikan aku berlari masuk ke kamarku. Masih bisa aku dengar tawa mereka dari balik pintu kamarku. Aku menjatuhkan tubuhku di atas tempat tidur, menelungkuh ke kasur menyembunyikan wajahku yang malu dengan tingkahku sendiri.

Bab terkait

  • 30 AGAIN   SEBUAH PERJODOHAN

    Dan disinilah aku. Mematut diri di depan cermin. Memakai lipglos untuk melembatkan bibirku. Menatap ulang jilbab hijau muda dengan lapisan brokat. Serta memutar badanku memperhatikan gamis dengan warna senada dengan jilbabku. Sekali lagi aku menatap wajahku. Aku sedikit tersenyum mendapati tidak ada kerutan disana. Tetap terlihat awet muda seperti gadis belia karena alasan ini pula aku tidak terlalu takut jika belum menikah. Toh aku masih terlihat sangat muda.“Sudah nak, kamu itu sudah cantik,” kata ibu memeluk pundakku dari belakang. Aku hanya tersenyum meski tahu kalau seorang ibu selalu menganggap anaknya sangat cantik. Aku berbalik kemudian memeluk ibu. ada sedikit debaran dibalik dadaku. Kali ini aku berharap bisa menikah. Kali ini aku yakin orang tuaku dan orang-orang yang sayang padaku sudah menyingkirkan bara api yang selama ini menghadang di depan mataku.“Begini saja. Sebentar bu. Aku butuh ketenangan,”kataku saat ibu ingin melerai pe

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-15
  • 30 AGAIN   HARUSKAH AKU MENOLAK LAMARAN UNTUK KESEKIAN KALINYA?

    Aku berdiri di dermaga sambil menatap jauh ke laut. Sudah lama tempat pariwisata ini tutup sejak pergantian kepala daerah. Sangat sayang menurutku meski begitu masih banyak pengunjung yang datang meski tempat ini sudah tidak terawat. Dermaga ini menjadi tempat bersandarnya kapal-kapal kecil yang akan mengantarkan ke pulau seberang. Masih dipakai oleh penduduk seberang yang ingin ke kota.Aku lalu menatap langit yang berwarna biru bersih dari awan, menutup mataku demi merasakan angin laut yang menjamah tubuhku. Aku tersenyum bahagia.“Woi,” teriakkan Julian menghancurkan semuanya. Aku membuka mataku dan menatap tajam ke arah Julian yang sedang cengegesan dan tertawa di dekatku.“Assalamu alaikum,” bisik Julian.“Walaikum salam,” jawabku.“Jangan membatalkan pernikahan hanya karena aku masih muda,” kata Julian seakan membaca pikiranku. “Aku tahu itu alasanmu untuk mengajakku bertemu sebelum orang

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-15
  • 30 AGAIN   HARI PERNIKAHAN

    “Saya terima nikah dan kawinnya Yumna binti Abidin dengan mas kawin seperangkat alat sholat dibayar tunai,” lafads ijab qabul Julian begitu mantap dan tegas.“Sah...” teriak semua orang yang hadir di resepsi pernikahan kami. Aku mencium punggung tangan Julian. Dia tersenyum manis. Memebelai lembut ujung jilbabku kemudian mencium keningku. Semua teriak. Julian dan aku tertawa malu malu. Kemudian kami berpindah ke pelaminan.Julian duduk tepat di sampingku, terkadang mencungkil kakiku dengan kakinya, aku menatapnya tajam dan dia mengalihkan tatapannya. Julian merapatkan tubuhnya ke arahku membuatku menarik diri memberikan jarak pada kami. dia terus mendekat hingga aku hampir terjatuh, Julian dengan cekatan menarik tubuhku ke dalam pelukannya. Lagi-lagi gemuruh tawa memenuhi gedung pernikahan kami. aku menggeleng tidak percaya dengan tingkah Julian. Aku mendorong tubuhnya. Perlahan tubuhku terangkat dan kembali duduk.“Aku suamimu, aka

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-15
  • 30 AGAIN   HARI PERTAMA YANG MENEGANGKAN

    “Dia Masih muda. Masih labil. Aku harus pahami keadaannya. Aku juga pernah ada di posisinya,” kataku pada diri sendiri. Aku menatap pantulan wajahku di cermin, baju pengantinku kini sudah berganti dengan baju piyama lengan panjang yang berbahan dasar kaos. Dari dalam cermin aku bisa melihat wajah Julian yang sedang membuka pintu kamar. Dia juga sudah berganti pakaian. Dengan senyum aneh dia berjalan ke arahku. Menatap mataku lewat pantulan cermin. Julian semakin mendekat dan aku tidak punya niat untuk berbalik meski hanya sekedar untuk menatapnya.Julian meletakkan dagunya di pundakku. Aku bergerak untuk menggesernya namun dengan sigap dia menahan tubuhku. Aku hanya mendesah kesal.“Kamu sudah mengirim surat pengunduran dirimu?” rungut Julian. Aku menggeleng lalu pura-pura sibuk menghapus make up dengan alkohol di wajahku.“Kenapa?” tanya Julian masih dengan gaya manjanya.“Karena aku tidak perlu mengundurkan diri

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-16
  • 30 AGAIN   LUKA LAMA

    Aku membuka pintu rumah dengan kasar. Tanpa membuka sepatu aku langsung masuk ke kamar bersiap untuk mengemasi barang-barangku. Lalu tiba-tiba aku sadar bahwa semalam aku datang bahkan tanpa membawa barang apapun. Julian begitu sempurna menyiapkan segalanya. Aku bahkan bermimpi kehidupan rumah tanggaku akan terus sempurna. Nyatanya di hari pertama pernikahan aku bahkan harus bersiap menyandang status janda.Aku menarik nafas berat kemudian menjatuhkan bokongku di atas tempat tidur. Mengusap kasar rambutku ke belakang. Pandanganku menatap ke lantai hingga aku tersentak menemukan langkah seseorang yang semakin mendekat. Aku mendongak menatap Julian yang marah. Aku memalingkan wajahku.“Perpisahan bukanlah sebuah penyelesaian,” bentak Julian.“Kau pikir lari dari masalah dan mengadu pada Mami adalah sebuah penyelesaian,” kataku dengan tawa sinisku yang membuat raut wajah Julian menahan marah.“Kau yang berbohong padaku,” b

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-01
  • 30 AGAIN   SEBUAH INSIDEN

    Aku tergopoh-gopoh membawa barang belanjaanku. Meski swalayan hanya berjarak 100 meter tetapi aku takut saat sibuk bekerja sehingga tidak sempat untuk belanja. setidaknya barang dalam jinjinganku ini bisa mencukupi selama sebulan ke depan.Langkahku terhenti tepat di depan gerbang. Gelak tawa dari dalam rumah begitu menggema. Aku mengedarkan pandanganku ke sekeliling rumah. Di garasi terparkir beberapa motor. Aku yakin Julian sedang mengajak temannya berkunjung ke rumah. Aku menarik nafas berat berusaha memaklumi sikapnya. Sedikit berfikir bijak bahwa dia bersedia melepas masa lajangnya di usia muda. Di usia dimana dia masih bisa menikmati kesendirianya.Aku melangkah masuk ke dalam rumah, melihat sepatu berserakah. Aku jongkok untuk menyusunnya di rak sepatu meski mereka hanya tamu dan mungkin sebentar lagi akan pulang.“Cari siapa tante?” tanya pemuda yang memakai sweeter hoodi berwarna kuning.“Siapa Doni?” ku lihat satu persatu

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-02
  • 30 AGAIN   HARI PERTAMA YANG DIWARNAI DENGAN KATA CERAI

    Mami Angel sedang bersantai di ruang nonton saat aku dan Julian masuk ke dalam rumah. Mami Angel sangat bahagia melihat kami berdua ada di rumahnya. Aku sedikit sedih jika mengingat kedatanganku untuk menghilangkan wajah bahagia di wajah Mami Angel.“Papi kemana Mami?” tanya Julian kemudian duduk di sofa depan TV. Aku sendiri memutuskan ke dapur untuk mengambil buah dan mengupasnya sebagai cemilan.“Lagi keluar negeri,’jawab Mami Angel.“Mami hadir saat aku menikah dulu? Sebelum menikah dengan Julian?” tanyaku hati-hati setelah bergabung dengan Julian dan Mami Angel.“Apa sih. Kok dibahas lagi?” bentak Julian.“Tidak sih. Tetapi Mami denger kok beritanya dari teman-teman Mami,” ujar Mami.“Kenapa tidak memberitahu Julian?” tanyaku berusaha menahan air mata yang hampir mengalir di pipiku.“Karena menurut mami.. itu masa lalu kamu. Julian tidak perlu tahu. Lag

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-03
  • 30 AGAIN   BERBAIKAN

    Julian menggeliat. Aku tersenyum melihatnya. Perlahan matanya terbuka dan tersenyum melihatku di sampingnya. Julian menyentuh wajah tirusku.“Aku tidak sedang mimpikan?” tanyanya. Aku mengangguk dengan air mata berlinang. Julian menghapus air mataku, lalu duduk bersandarkan kepala tempat tidur kami. aku duduk semakin mendekat ke arahnya. Julian meraih kepalaku lalu meletakkannya di bahuku.“Sekali-kali, aku ingin istriku manja padaku. Jangan aku terus yang bermanja padamu. Sekali-kali aku ingin kau berbagi beban denganku. Bukan aku terus yang membebanimu,” kata Julian. Aku mengangguk.“Jangan pernah meminta pisah. Apapun masalah kita tidak akan pernah selesai dengan kabur apalagi dengan kata cerai. Tetap bersamaku, hadapi masalah bersama dan mencari solusi. Bukannya kabur setelah mengatakan kata cerai, aku ketakutan,” kata Julian. Aku mengangguk kemudian mendongak untuk menatapnya. Baru saja dia ingin bicara, langsung ku sentu

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-04

Bab terbaru

  • 30 AGAIN   PENCARIAN JODOH BIDAN DESA

    Setelah berjuang selama tiga tahun AINI(21) akhirnya berhasil menjadi seorang bidan. Yang lebih menggembirakan lagi, AINI diterima bekerja di sebuah klinik kecil di desanya. GIFARI(21) kekasihnya sejak SMU, yang selalu mendukung AINI, ikut bahagia dengan apa yang sudahAINI capai. GIFARI yang selama ini mengantar jemput AINI dan mengetahui suka duka AINI benar-benar bahagia.Untuk menyempurnakan kebahagiaan tersebut, GIFARI langsung melamar AINI seperti janji mereka tujuh tahun silam. BU MIMI(50) Ibunya AINI juga mendukung niat suci GIFARI, tetapi AINI menolak dengan alasan AINI ingin menikmati menjadi wanita karir dan saat hidupnya mapan nanti, AINI bersedia menikah dengan GIFARI. GIFARI yang sangat mencintai AINI, menerima apapun keputusan AINI. Suatu hari FAJAR(22) anak juragan rongsokan di dekat klinik AINI datang bersama BU IRMA(50) Ibunya. Gayanyaparlentedansok kaya.FAJAR begitu perhatian pada BU IRMA. Hal itu membuat AINI kagum pada FAJAR.AINI berharap bisa memperlakukan BU MIMI

  • 30 AGAIN   COKELAT CINTA RASA GALAU

    Di hari pernikahan Tanti(25) bukannya menanyangkan orkestra tapi malah menayangkan harga saham. Sebelum ijab qabul ayah Tanti dinyatakan bangkrut, perusahaan cokelat serta aset yang lain disita oleh bank. Alex (25) calon suami Tanti memilih untuk membatalkan pernikahan. Tanti dan seluruh tamu undangan diusir keluar dari gedung resepsi karena gedung tersebut ikut disita oleh bank.Pak Hengky (50) ayah Tanti jatuh pingsan dan dilarikan ke rumah sakit. untung saja pakaian dan juga sesories yang Tanti kenakan di acara resepsi bernilai mahal dan bisa Tanti jual untuk biaya pengobatan ayahnya.Berhari-hari pak Hengky dirawat di rumah sakit. uang yang Tanti punya semakin menipis. Saat keadaan pak Hengky sudah membaik maka Tanti mengajak pak Hengky ke desa saja untuk mengurangi besarnya biaya hidup.Di desa mereka tinggal di rumah peninggalan almarhum orang tua pak Hengky. Uang semakin menipis dan Tanti berusaha untuk mencari pekerjaan. Tanti kerja apa saja, menanam padi di sawah orang, menan

  • 30 AGAIN   MARBOT CANTIK PENCURI HATI

    Bunga (21) lari kelabakan di kejar warga karena kedapatan mencuri ayam jago milik Pak Haji. Bunga berusaha menyelamatkan diri dan sembunyi di mesjid. Ustad Mahmud (35) menolong Bunga dari amukan warga. Karena menghargai ustad Mahmud maka warga membubarkan diri. Ustad Mahmud ceramahin bunga soal dosa mencuri, Bunga cuek saja. Ustad Mahmud menawarkan Bunga untuk jadi marbot mesjid, tinggal di kamar belakang mesjid dan hidup dari uang kotak amal. Bunga nolak tetapi Ustad Mahmud mengingatkan kemarahan warga, terpaksa Bunga setuju dan pura-pura taubat.Bunga akhirnya membersihkan mesjid dan membunyikan radio mesjid saat waktu sholat lima waktu tiba. Lukman (25) penjual burger keliling singgah sholat di mesjid. Bunga yang pura-pura sedang haid memilih duduk di depan mesjid dan memperhatikan dagangan lukman, apalagi Lukman tidak tanggung-tanggung memasukkan uang seratus ribuan ke kotak amal mesjid. Bunga baru saja akan mencari uang di gerobak burger Lukman ternyata jamah ribut-ribut soalnya

  • 30 AGAIN   KEDEREk CINTA MONTIR GANTENG

    Karena party semalaman bersama Edwin(30) manager sekaligus gebetannya. akhirnya Nita (25) jadi terlambat bangun. Pukul 10:00 harusnya Nita sudah ada di ruangan untuk meeting proyek baru tetapi dia malah baru bangun, grusak-grusuk di kamar, tanpa mandi dan dandan seadanya akhirnya Nita berangkat ke kantor.Di jalan ibu kota yang macet, mobil Nita malah mogok. Terpaksa Nita menelfon bengkel langganannya agar membawa mobil derek. Sambil nunggu mobil derek datang, Nita mencari tumpangan, dari mobil hingga motor tetapi tidak satupun yang memberi tumpangan, telfon dari kantorpun menghujani hpnya dan Nita takut mengangkat telfonnya. Takut kena marah sama atasannya. Disaat panik-paniknya Rian (25) datang membawa mobil deret, bukannya disambut malah diomelin sama Nita dan disuruh untuk mengantar Nita ke kantor dulu. Rian setuju saja dari pada kena omelan Nita.Di mobil deret bukannya Nita berterima kasih sudah mau diantar malah Nita marah-marah karena kejebak macet. Nita maksa Rian untuk mende

  • 30 AGAIN   KREDIT CINTA NENG GEULIS

    Mobil pick up yang KIRANA (22) kendarai berisikan semua barang pecah belah dagangannya kini dihadang oleh bapak-bapak yang demo. Mereka marah sebab KIRANA memberikan utangan pada istri-istri mereka. Posisi mobil KIRANA terjebak diantara amukan pada bapak-bapak. Karena itu KIRANA dan SRI (22) asistennya memilih kabur meninggalkan mobil mereka. Setelah berhasil lolos dari amukan para bapak-bapak. KIRANA beristirahat dibawah pohon. KIRANA ingat, sehari sebelum kejadian tersebut ARJUN (22) pemuda yang gayanya seperti artis bolywood yang konon katanya EMAK SANDRA (50) ibu ARJUN sangat suka film India tersebut, memprovokasi para bapak-bapak untuk demo melarang KIRANA masuk ke pemukiman mereka hanya karena EMAK SANDRA ngutang pada KIRANA melebihi gaji bulanan ARJUN sebagai tulang punggung keluarga. KIRANA yakin betul aksi bapak-bapak yang brutas itu karena hasutan dari ARJUN.Saat merasa keadaan sudah aman, KIRANA dan SRI langsung kembali ke mobil mereka namun naasnya mobil mereka sudah diam

  • 30 AGAIN   PUTU AYU MANTAN TERINDAH

    REVAN(18) dan AYU (18) kekasihnya sepakat untuk kuliah di universitas yang sama, tetapi saat pengumuman kelulusan, AYU memutuskan hubungan dengan REVAN dan bilang kalau dia punya kekasih baru yaitu ALI sahabat AYU. REVAN nangis Bombay di depan papan pengumuman dan jadi tontonan pada siswa-siswi, REVAN memohon agar AYU tidak memutuskan hubungan mereka. Tetapi AYU tetap ngotot dengan keputusannya.Untuk melupakan masa lalunya, REVAN memutuskan untuk kuliah keluar negeri.3,5 TAHUN KEMUDIANREVAN (22) pulang ke tanah air dengan gelar sarjana dan nilai cumlaude. REVAN ingin membuat AYU menyesal pernah memutuskan hubungan dengan REVAN. PAK HANDOKO (45) ayah REVAN memberikan hadiah mobil dan juga jabatan sebagai CEO di perusahaan PAK HANDOKO. REVAN langsung membalap mobilnya untuk mencari keberadaan AYU. REVAN sangat senang melihat AYU mendorong gerobak putu ayu menyeberang jalan. REVAN langsung menabrak gerobak AYU lalu marah-marah, REVAN menuduh AYU tidak hati-hati. AYU tidak terima deng

  • 30 AGAIN   BALAS DENDAM CINTA CEO CANTIK

    CLARA (25) yang akan resevasi café untuk ulang tahun NIKO (25) kekasihnya, malah mendapat kejutan yang menyakitkan. Di café tersebut CLARA menyaksikan NIKO bermesraan dengan perempuan lain. Tanpa sepengetahuan NIKO, CLARA bergegas meninggalkan café tersebut.Sementara itu REVAN yang buru-buru ke kantor karena harus meeting, nyaris menabrak CLARA yang keluar café tanpa memperhatikan sekelilingnya. CLARA nangis histeris pada dia tidak luka sedikitpun. Warga meminta REVAN untuk membawa CLARA ke psikiater. Dari pada kena amukan warga, terpaksa REVAN mengikuti saran pada warga.Di dalam mobil, REVAN menanyakan keadaan CLARA. Membuat CLARA histeris dan menyoros curhat mengenai perselingkuhan kekasihnya. Karena pusing mendengar curhatan CLARA, REVAN terpaksa memberikan saran asal-asalan, “bawa lelaki lebih keren dan kaya sebagai kekasihmu, biar dia tahu rasa,” kata revan. Hingga hadir ide gila di kepala CLARA, dia memaksa REVAN untuk putar balik ke café, memaksa REVAN untuk menjadi kekasih b

  • 30 AGAIN   BURUH CANTIK MENCARI CINTA SEJATI

    GISKA (22) yang baru turun dari bus kebingungan. Dari arah yang tidak terduga seorang pencopet merebut tas GISKA. Sambil teriak copet, GISKA mengejar pencopet, tidak ada warga yang membantu, mereka pikir itu hanya prank, toh reality show sedang menjamur. GISKA yang sedang mengejar copet tidak sengaja menabrak WISNU hingga jatuh, tetapi GISKA tidak peduli dan tetap mengejar pencopet, WISNU menemukan hp GISKA yang jatuh. WISNU mengejar GISKA. Untungnya GISKA kelelahan dan tidak bisa lagi mengejar copet, akhirnya WISNU bisa menemukan GISKA dan memberikan HP GISKA. Bukannya berterima kasih, GISKA malah menuduh WISNU merusak HP GISKA, mereka lalu berdebat, tetapi GISKA yang tidak mau mengalah berhasil nyingyirin WISNU hingga WISNU pasrah, WISNU mengajak GISKA ke penjual hp untuk membeli hp baru tetapi saat WISNU akan membayar hp pilihan GISKA, Ternyata WISNU tidak membawa uang tunai. Wisnu mengeluarkan semua kartu dalam dompetnya, mulai dari kartu debit hingga kredit, tetapi semuanya tida

  • 30 AGAIN   BAHAGIA SESAAT NAMUN MENDERITA SELAMANYA

    KAMILA (45) sangat bahagia saat DANI (25) melamarnya. DANI bersedia menerima KAMILA janda beranak satu dan divonis tidak bisa hamil. Tanpa KAMILA tahu bahwa DANI langsung jatuh hati pada JESICA (22) anak KAMILA namun JESICA memperlakukan DANI dengan kasar.KAMILA mendukung DANI yang berusaha mendapatkan restu JESICA. DANI membelikan makanan kesukaan JESICA, menghadiahi JESICA dengan barang branded. Namun sikap JESICA masih saja kasar pada DANI. Bahkan DANI meminta KAMILA untuk membujuk JESICA agar menerima DANI sebagai ayah sambungnya. Tetapi hasilnya JESICA tetap kasar.Sampai suatu hari JESICA jatuh sakit dan KAMILA harus meeting dengan klien penting. Terpaksa DANI merawat JESICA. Sejak saat itu sikap JESICA pada DANI mulai membaik. KAMILA senang melihat DANI dan JESICA semakin dekat. Bahkan saat mereka makan bersama, JESICA begitu telaten menyiapkan semua kebutuhan DANI. Awalanya KAMILA merasa aneh dengan sikap JESICA dan DANI namun KAMILA berusaha menepis perasaan tersebut.Salah

DMCA.com Protection Status