author-banner
Zidan Fadil
Author

Novels by Zidan Fadil

Gelang Langit

Gelang Langit

Terusir dari Kahyangan setelah kehilangan Gelang Kahyangan, simbol kehormatannya, Rakasura terdampar di bumi, menghadapi dunia penuh siluman yang mengancam. Bersama Ayu, seorang gadis desa pemberani, ia berjuang untuk merebut kembali gelang tersebut dan mengungkap rencana gelap yang bisa menghancurkan dunia manusia dan Kahyangan. Namun, dalam pertempuran ini, ia menemukan sesuatu yang lebih dari sekadar kehormatan—tujuan sejati hidupnya.
Read
Chapter: Bab 8
Langit belum sepenuhnya berganti warna ketika Rakasura dan Ayu berdiri di depan batu pipih bercahaya. Aroma lembab dari tanah yang tergali perlahan meresap ke udara, seolah menguar dari luka lama yang baru saja dibuka kembali. Angin yang bertiup pelan membawa bisik-bisik dedaunan, bagai nyanyian purba yang pernah dilantunkan alam namun terlupakan manusia. "Simbol ini..." gumam Rakasura sambil menelusuri ukiran di permukaan batu dengan ujung jarinya. "Mirip dengan yang terpatri di gelangku. Tapi lebih tua... lebih kuno. Seolah ini asal-muasalnya." Ayu menatap cahaya yang berdenyut perlahan dari dalam tanah. "Apa artinya semua ini, Raka?" Ia terdiam sejenak. "Aku belum tahu pasti. Tapi tempat ini... seperti mengenalku. Seolah pernah kualami dalam mimpi—atau mungkin mimpi itu adalah kenangan yang dikubur waktu." Suasana menjadi sangat sunyi. Tak ada suara burung, tak ada suara serangga, hanya detak jantung dan napas mereka yang terdengar. Akar-akar pohon di sekeliling mereka mulai
Last Updated: 2025-04-16
Chapter: Bab 7
Langkah Rakasura menyusuri tanah berembun yang dingin. Malam belum sepenuhnya larut, tapi hutan sudah tenggelam dalam kegelapan yang pekat. Hanya cahaya rembulan yang terselip di antara sela dedaunan lebat, memberi sedikit pencahayaan yang samar. Dedaunan pepohononan besar di sekeliling Rakasura bergoyang pelan. Angin malam mengangkat aroma tanah basah, disertai suara-suara kecil dari beberapa binatang malam sesekali terdengar seakan ada yang mengalangi mereka untuk bersuara lebih lantang. "Aku tahu kau ada di sini..." gumam Rakasura pelan, hampir seperti berbicara kepada sang hutan itu sendiri. Kretek!! Terdengar suara ranting patah diikuti suara langkah ringan. Rakasura menoleh cepat. "Siapa di sana?" Tak ada jawaban. Ia melangkah lebih dalam, menyusuri jejak samar yang seperti baru terbentuk. Banyak bekas dedaunan terinjak, menunjukkan anda-tanda kehadiran seseorang—atau sesuatu. Lalu sebuah bisikan asing terdengar. Suara bisikan itu terdengar dari seluruh penjuru seakan sel
Last Updated: 2025-04-15
Chapter: Bab 6
Malam semakin larut, tetapi balai desa tak juga sepi. Pak Wira sibuk memeriksa luka Pak Darmo dengan cermat, sesekali melirik Rakasura yang berdiri di sudut ruangan. Rakasura tampak tenggelam dalam pikirannya, sementara Ayu duduk di samping ayahnya, membantu memberikan peralatan yang dibutuhkan. "Lukanya tidak sedalam yang kupikirkan," ujar Pak Wira seraya mengoleskan salep herbal pada luka di lengan Pak Darmo. "Tapi aku khawatir tentang infeksi. Ini bukan luka biasa. Rasanya ada sesuatu yang aneh." "Apa maksud ayah?" Ayu bertanya, matanya menatap khawatir pada tubuh lemah Pak Darmo. "Luka ini... seperti bukan berasal dari cakar binatang biasa, Ada bekas luka bakar di tepiannya, seperti terbakar dari dalam.” Pak Wira menjawab, suaranya rendah. Rakasura mendekat, matanya tajam memandangi luka itu. "Siluman," katanya singkat. "Sepertinya begitu. Tapi aku belum pernah melihat yang seperti ini sebelumnya." Pak Wira mengangguk, meskipun keraguan masih tersirat di wajahnya. "Apa bel
Last Updated: 2025-01-18
Chapter: Bab 5
Udara malam yang dingin menyelimuti desa, dengan suara angin yang berbisik melewati pepohonan. Ayu berlari di samping Rakasura, napasnya terdengar berat, sementara di antara mereka, Pak Darmo terkulai lemah di bahu Rakasura."Apa dia masih bernapas?" Ayu bertanya dengan suara gemetar, tangannya memegangi kain yang menutupi luka di lengan Pak Darmo."Masih," Rakasura menjawab singkat, napasnya stabil meski langkahnya tergesa. Ia menatap lurus ke depan, memastikan jalan setapak menuju desa tetap terlihat di bawah sinar bulan yang redup. "Kita harus cepat."Ketika mereka akhirnya mencapai gerbang desa, beberapa warga yang masih berjaga terkejut melihat mereka. "Pak Darmo! Apa yang terjadi?" salah satu dari mereka berseru, matanya membesar melihat tubuh lemah pria tua itu."Dia terluka di hutan, Kami menemukannya di dekat pohon besar di tepi hutan." Ayu menjelaskan sambil mengatur napas."Segera panggil Pak Wira, Bawa dia ke balai desa!" perintah seorang wanita paruh baya yang mendekat.
Last Updated: 2025-01-16
Chapter: Bab 4
Malam semakin larut, tetapi rasa waspada tetap menyelimuti desa. Rakasura berdiri di tengah lapangan desa, matanya tajam mengamati setiap sudut gelap. Suara jangkrik yang monoton seakan mengiringi pengamatan Rakasura, sementara udara malam yang dingin terasa menusuk kulit.Ia memejamkan mata sejenak, mencoba merasakan kehadiran apa pun yang asing. Namun, yang ia rasakan hanyalah keheningan selain suara jangkrik dan binatang malam lainnya.Tiba-tiba, angin bertiup lebih kencang dari biasanya. Rakasura membuka matanya dengan cepat, mencengkeram gagang pedangnya. "Mereka datang," Ucap Rakasura memperingatkan beberapa orang yang berjaga dengannya.Suara kentongan pertanda bahaya dibunyikan, para warga berjaga di rumah-rumah mereka. Mereka mempersenjatai diri dengan alat alat bertani yang tersedia di rumah.Beberapa warga yang mempunyai senjata yang memadai keluar untuk membantu kelompok Rakasura Dari kejauhan, suara langkah kaki berat mulai terdengar. Bayangan-bayangan besar muncul dari
Last Updated: 2025-01-15
Chapter: Bab 3
Sore itu, lapangan di dekat balai desa menjadi tempat berkumpulnya beberapa pria dan wanita desa. Mereka berdiri dalam barisan yang tidak rapih, wajah mereka risau penuh keraguan. Sebagian besar dari mereka membawa alat-alat seadanya, mulai dai tongkat kayu, cangkul, bahkan gagang sapu yang sudah tua. "Dengar," suara lantang Rakasura memecah suasana canggung. Ia berdiri di depan mereka dengan sikap tegas, memandangi setiap wajah yang ada. "Aku tahu kalian bukan pejuang, tetapi kalian bisa belajar untuk melindungi diri dan keluarga kalian. Tidak ada yang terlalu lemah jika memiliki tekad. Bersama-sama, kita bisa menjaga desa ini dari ancaman apa pun." Beberapa orang saling berpandangan, lalu mulai mengangguk pelan. Semangat Rakasura tampaknya mulai menghapus keraguan mereka. "Ambil tongkat atau apa saja yang bisa digunakan sebagai senjata. Kita akan berlatih!" Latihan dimulai dengan gerakan dasar mulai dari agaimana cara memegang senjata, posisi bertahan, dan langkah sederha
Last Updated: 2025-01-15
You may also like
PENDEKAR TAPAK DEWA
PENDEKAR TAPAK DEWA
Pendekar · Emde Mallaow
150.3K views
Pendekar Pedang Api
Pendekar Pedang Api
Pendekar · Fii
147.9K views
Legenda Tang Hu
Legenda Tang Hu
Pendekar · Naga Hitam
130.1K views
Pendekar Romantis
Pendekar Romantis
Pendekar · mrd_bb
126.6K views
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status