
Hostage Rasa Honeymoon
Luca Vaughan, anak buah kepercayaan Nico Grimald yang sangat tangguh dan cerdas. Kali ini Luca ditugaskan untuk menculik seorang gadis yang sudah lama dicintai oleh Nico.
"Dia baru saja lulus kuliah, aku ingin kau menculik dan membawanya ke sini, apapun resikonya, kau harus membawa dia," titah Nico penuh penekanan.
"Oke, berikan alamat dan fotonya."
Luca berhasil menemukan gadis itu, dia menyusup ke kamar sang gadis lalu menodongkan pistol.
"Ikut denganku secara suka rela atau kau akan aku bawa paksa," ancam Luca, reaksi si gadis menunjukkan keterkejutan.
"Kau mau menculikku?"
"Iya." Brielle justru kegirangan lalu mengambil kopernya.
"Heh kau mau apa?" tanya Luca bingung.
"Aku bosan di rumah, aku sangat ingin pergi dari sini, tunggu sebentar ya, aku akan siap-siap dulu, kau tidak perlu menodong senjata begitu karena aku akan ikut denganmu secara suka relaaaaa." Luca menjatuhkan rahang tegasnya melihat reaksi Brielle yang begitu riang ingin dibawa.
"Aku pikir akan rumit, wah, ini penculikan pertama yang membuat pekerjaanku mudah," gumam Luca sembari menatap Brielle.
Read
Chapter: Bab 5 : Mulai Dari Negara Sendiri⚜️Selamat Membaca⚜️Luca duduk di kamar sambil memainkan ponsel ditemani secangkir kopi panas, asapnya masih mengepul dan aromanya begitu kuat hingga Brielle terbangun. Mereka tidak tidur satu kasur, Luca membebaskan gadis itu dengan dirinya sendiri, dari semalam Brielle terus dihubungi oleh ayah dan ibunya namun Nico sudah memberitahu kalau gadis itu dia yang culik dan suruh Luca untuk membawa. Luca meminta anak buahnya untuk mengirimkan motornya ke Belanda, ia hanya mau memakai motornya sendiri jika akan melakukan perjalanan jauh begini—BMW R Nine T Motorcycle. Dia juga menyiapkan beberapa berkas yang akan dia dan Brielle perlukan jika memasuki berbagai negara yang akan mereka lakukan nantinya. “Aroma kopimu mengganggu tidurku, minta ya,” ujar Brielle lalu menyeruput kopi panas milik Luca. Brrusshh! Luca langsung berdiri ketika Brielle menyemburkan kopi itu ke tubuhnya. “Kau gila ya, jelas kopi itu masih panas,” bentak Luca sambil mengusap tubuhnya. “Ya mana aku tau, lidahku
Last Updated: 2025-04-15
Chapter: Bab 4 : Permintaan Gila⚜️Selamat Membaca⚜️Selama empat jam perjalanan, akhirnya mereka sampai di apotik pusat kota yaitu Apotheek Van De Lan yang terletak dekat dengan tempat wisata. Luca keluar dari mobilnya sambil membawa resep obat milik Brielle, dia sana sekali tidak mengerti dengan obat apa yang dikonsumsi oleh Brielle saat ini. “Obat ini jangan dikonsumsi terus ya, minum saja ketika sakit dan lebih baik diperiksa lagi ke dokter. Karena obat ini bukan untuk menyembuhkan penyakit yang diderita oleh pasien, melainkan hanya untuk menghilangkan rasa sakit saja.” Luca mengangguk lalu membayar dan mengambil obat tersebut. Dia kembali ke mobil dan memberikan obat itu pada Brielle. “Dia bilang, obat ini tidak untuk dikonsumsi terus menerus, minum setiap kali merasa sakit saja,” terang Luca. “Iya, aku tau.” Brielle meminum obat itu lalu memejamkan matanya, sisa air mata itu kembali meluncur dan cepat dia hapus. “Kita cari tempat makan dulu, aku juga lapar.” Brielle menatap Luca lalu tersenyum. “Oke, aku
Last Updated: 2025-04-15
Chapter: Bab 3 : Penculikan Termudah⚜️Selamat Membaca⚜️Brielle berhasil turun dari kamarnya, dia berpikir sejenak bagaimana cara kabur dari penjaga di mansion itu. Brielle bersembunyi di balik tiang dan tersenyum karena menemukan sebuah ide cemerlang. Brielle berlari ke arah halaman depan dan berteriak histeris. “Tolong, Nico diserang musuhnya di dalam kamar, mereka sangat ramai dan masuk melalui rooftop, cepat kalian semua tolong dia.”Para penjaga langsung bergegas dengan senjata masing-masing ke lantai atas untuk menyelamatkan Nico, dengan cepat Brielle kabur dari sana. Dia berjalan pelan ketika sampai di sebuah taman yang cukup jauh dari mansion Nico, kakinya terasa sakit karena berlari dari tadi. “Perutku lapar, aku haus dan aku tidak bawa uang.” Brielle menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan lalu mengusap kasar wajah itu. Pandangannya tertuju pada Luca yang duduk tak jauh dari tempatnya sekarang. “Dia lagi, apa dia itu sosok seorang dewa yang dikirim untuk menyelamatkan aku?” Brielle dengan langkah c
Last Updated: 2025-04-15
Chapter: Bab 2 : Ahli Dalam Melarikan Diri⚜️Selamat Membaca⚜️“Aku suka dengan pekerjaanmu, selama empat tahun kau menjadi orang kepercayaanku, aku lihat kau tidak pernah mau dekat dengan wanita? Kau masih normal kan?” Luca hanya tersenyum tipis lalu meneguk minumannya. “Aku normal,” jawabnya singkat. “Oke, apa aku harus mencarikan gadis untukmu?” Luca kembali mengingat pertemuannya dengan Brielle seminggu yang lalu dan menggeleng mantap. “Aku tidak mau, lebih baik kau cari saja untuk dirimu sendiri, kau juga belum memiliki kekasih kan.” Nico menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi lalu melipat kaki kirinya ke atas kaki kanan dengan gagah. Tangan kanannya mengusap bibir gelas dan tangan kirinya mengetuk pelan meja. “Aku sudah memiliki gadis incaran, dari dia berusia 15 tahun dan aku masih menginginkan dia.” “Oh ya, sekarang berapa usianya?”“Sudah dewasa, mungkin sekitar 20 tahun.” Luca mengangguk. “Haha kenapa kau tidak mendekati dia?”“Dia masih dalam masa pendidikan, aku belum ingin mendekati dia dan saat waktunya p
Last Updated: 2025-04-15
Chapter: Bab 1 : Gadis Menyebalkan⚜️Selamat Membaca⚜️ Tetesan darah yang mengalir di tubuhnya terus menetes ke tanah, pria 28 tahun itu terus berjalan tertatih mencari tempat yang aman untuk dia bersembunyi dari kejaran rombongan di belakangnya. Karena luka di bagian perut dan kepalanya cukup parah, pandangannya jadi sedikit buram hingga tubuhnya terjatuh ke tanah. Matanya masih bisa melihat area sekitar, pepohonan yang tinggi, udara yang dingin serta kicauan burung yang terus memekakkan telinga. Pria itu perlahan memejamkan mata, tanah di dekat hidungnya terus beterbangan mengikuti dengan deru napas si pria. “Sudahlah, jika memang ini akhir, aku terima.” Cukup lama dia tertidur, pria itu bangun di sebuah kamar yang begitu mewah dan sangat rapi, jelas pemilik kamar itu orang yang sangat kaya raya. “Kau sudah bangun? Ada baiknya kau istirahat dulu,” sapa seorang gadis yang kini duduk di tepi ranjang. “Di mana ini?” “Rumahku, tadi aku sedang berburu dengan ayahku dan melihat kau terkapar di tengah hutan, k
Last Updated: 2025-04-15