Chapter: 5. PertandinganAskara dan teman-temannya baru saja selesai makan di kantin. Saat sampai di koridor kelas X Otomotif 1, tiba-tiba Ganes menghentikan jalan mereka karena teringat sesuatu."Stop!" cegahnya dengan merentangkan kedua tangannya untuk menghentikan Askara dan Zehan."Apaan sih?" sewot Zehan tak terima.Ganes berbalik menatap kedua temannya."Gue baru ingat, hari ini kan team basket dan sepak bola cewek sekolah kita ada tanding sama Bhumi Phala. Ke sana yuk! Gue mau nonton Clarisa sama Melita nih," ucapnya dengan penuh semangat.Bagaimana tidak? Clarisa adalah salah satu pemain dari team basket yang memiliki postur tubuh yang indah, kulit bersih dan cantik. Begitu juga dengan Melita—kiper dari team bola Andalusia. Keduanya sama-sama menjadi idola para siswa di Andalusia termasuk Ganes."Males gue," sahut Zehan dengan lesu.Ganes menatap Askara dan memberinya kode untuk menggeret Zehan supaya ikut. Askara yang paham dengan kode itu pun langsung menarik paksa tangan kiri Zehan."Njir, lepasin
Terakhir Diperbarui: 2024-07-10
Chapter: 4. Pacar Kesayangan vs Cewek ObsesifPagi ini terasa begitu dingin, karena semalam hujan turun dengan begitu derasnya. Hingga kini rintiknya pun masih berjatuhan dengan bebas. Askara yang hendak berangkat sekolah sampai harus memakai jaket yang cukup tebal supaya rasa dingin itu tidak terlalu menusuk ke tulang. Tak hanya Askara, cowok yang menjabat sebagai abangnya itu juga mengenakan jaket yang tebal juga."Masukin lagi motor lo!" perintah Arazka saat melihat Nawfa hendak mengeluarkan motor dari garasi.Gadis itu menoleh sekilas, "loh kenapa? Kan gue mau berangkat sekolah."Arazka menghela napas pelan, tangannya sedari tadi sibuk bermain kunci motor. "Berangkat bareng gue."Setelah berhasil mengeluarkan motornya, Nawfa pun langsung menatap abang tertuanya itu, "nggak! Nggak! Nggak! Gue nggak mau ya diserbu sama cewek-cewek lagi, gara-gara berangkat bareng abang! Lagian biasanya juga gue berangkat sendiri kali."Arazka menatap malas Nawfa, "semalam hujan, jadi jalannya licin."Nawfa mengernyit, "ya, terus?""Lo nggak ing
Terakhir Diperbarui: 2024-04-25
Chapter: 3. Rekals SquadKe lima cowok itu melajukan motornya dengan kecepatan rendah saat mendekati sebuah sekolah yang berjarak satu kilo dari sekolah mereka. Ke limanya berhenti tepat di depan gerbang SMA Bima Sakti. Tak lama kemudian, seorang gadis keluar dari sekolah tersebut dan menghampiri mereka dengan mengendarai kuda besinya yang berwarna putih."Elin, mana?" tanya gadis bermata indah tadi setelah membuka helm."Pulang sama Lila, katanya mau sekalian ngerjain tugas," jawab Askara.Gadis itu hanya mengangguk, lalu kembali menutup kaca helm dan mulai melajukan motornya untuk pergi dari Bima Sakti bersama ke lima cowok tadi.Gadis itu adalah Nawfa, adik pertama Arazka dan Askara. Saat ini Nawfa tengah duduk di bangku kelas sepuluh. Selisih usia antara ketiganya memang tidak jauh, hanya terpaut satu tahun saja.Di persimpangan jalan, semua mulai memencar karena rumah mereka memang tidak berada dalam satu komplek. Motor Askara, Arazka dan Nawfa melaju pelan saat memasuki komplek perumahan elit yang menja
Terakhir Diperbarui: 2024-02-21
Chapter: 2. Pembuat OnarKoridor kelas XI memang selalu ramai di jam istirahat, tapi hari ini sedikit lebih rusuh akibat kehebohan Askara yang tebar pesona pada siswi-siswi di kantin.Bruukk... Entah kali keberapa Askara menabrak seseorang karena jalannya mundur. Merasa menabrak orang, cowok itu pun membalikkan badan. Bersamaan dengan itu, korban tabrak mundur Askara langsung mendorong bahunya dengan kasar."Maksud lo apa nabrak gue?" tanya cowok bernama Dzaki. "Eits, santai dong, bro. Gue nggak sengaja, lagian nggak ada untungnya juga nabrak lo," jawab Askara santai dan segera pergi dari hadapan Dzaki dan teman-temannya.Merasa tidak terima, Dzaki pun menarik kerah baju Askara supaya meminta maaf terlebih dulu sebelum pergi."Lo udah nabrak, terus nggak mau minta maaf?"Askara terdiam sebentar, ia hampir saja lupa untuk meminta maaf atas kesalahannya, cowok itu pun membalikkan badan ke belakang, "gue minta maaf, ya," ucapnya sembari menepuk pundak Dzaki pelan.Dzaki terkekeh, "lo pikir segampang itu minta
Terakhir Diperbarui: 2024-02-21
Chapter: 1. Jam Kosong"Serang!" komando Askara kepada teman-temannya untuk menyerang segerombolan cowok yang ada di hadapan mereka sekarang. Alih-alih ikut menyerang, cowok bertubuh jangkung itu malah duduk di emperan jalan sembari memakan buah anggur yang ia bawa dari rumah. Askara terlihat begitu menikmati rasa dari buah kecil berbentuk bulat dan berwarna ungu itu, sampai ia tidak sadar bahwa teman-temannya kini sudah kewalahan melawan enam cowok yang menjadi rival mereka. "Enak nggak, bro, anggurnya?" tanya cowok bermata sipit dengan suara serak basahnya. Dia Arshaka, musuh bebuyutan Askara. Askara mengangguk, "enak. Lo mau?" tawarnya seakan tidak ada masalah di antara mereka.Alih-alih mengambil anggur yang Askara sodorkan, cowok berambut sedikit gondrong itu malah mendorong tubuh rivalnya hingga terhuyung ke belakang. Akibat dari itu, semua anggur yang ada di pangkuan Askara pun jatuh berserakan di jalan. "Anjir! Lo ngapain dorong gue?" sewot Askara sambil berusaha bangun. "Rasain nih!" Arshaka m
Terakhir Diperbarui: 2024-02-21