author-banner
Syakhsun_muhimm
Syakhsun_muhimm
Author

Novels by Syakhsun_muhimm

Cinta untuk Istriku

Cinta untuk Istriku

Ustaz Abim telah menjalin hubungan dengan perempuan cantik bernama Aulia, mereka harus terpisah karna Abim mengemban ilmu di dalam pondok pesantren pimpinan Kiayi Ja'far. Abim adalah santri yang cerdas dan disiplin, sehingga dia mendapatkan beasiswa dari pondok ke Mesir yang membuatnya semakin jauh dengan Aulia, kekasihnya. Abim berjanji, sepulang dari Mesir dia akan menikahi Aulia. Saat di Mesir, Abim.tidak pernah lupa berkabar dengan Aulia, begitupun sebaliknya. Waktu di Mesir, tidak terbesit sama sekali di hati Abim nama selain daripada Aulia. Namun, kejadian yang tidak terduga terjadi, Abim diminta untuk menikahi putri bungsu Kiayi Ja'far. Namanya Ning Zahra, perempuan berkursi roda.
Read
Chapter: 6
Aku bersama beberapa orang lainnya berlarian di lobi rumah sakit. Kami berlari menyusuri lorong rumah sakit yang mana tangan kami memegangi dan mendorong kursi tandu dengan hati yang bertalun-talun. Deru roda bergesekan pada lantai kramik mengerenyitkan dada. Peluh terkucur bak mandi di bawah seruan air yang mengalir tepat jatuh ke badan.Aku, baru saja datang dari Mesir. Setelah mendapatkan info Kiayi sakit, aku langsung beranjak dari Mesir kembali ke Indonesia. Penerbangan yang terbilang mendadak ini membuatku harus bergerak gesit. Semua wajah nampak duka, tak ada senyuman yang melengkung, yang ada hanya wajah sendu dan air mata. "Mohon untuk menunggu di luar!" sergah dokter pada kami yang baru saja sampai di depan ruangan. Pintu ditutup rapat. Hanya Kiayi, dokter dan beberapa orang suster yang ada di dalam sana. "Abim, antum bawa handphone ndak?" tanya Gus Adnan kepadaku."Ada, Gus." Langsung saja jemariku merogoh isi saku bajuku. Sebuah benda persegi panjang yang aku serahkan l
Last Updated: 2023-04-28
Chapter: 5
Satu tahun di Mesir berlalu. Entah mengapa beberapa waktu ini aku merasakan gelisah yang aku sendiri tak tahu apa sebabnya. Pastinya bukan karena belum terbiasa dengan tempatku sekarang karena aku sudah cukup lama menghabiskan waktu di sini. "Argh, mungkin hanya karena Ibu sama ayah yang lagi kangen aku. Lagian sudah satu tahun aku belum pulang ke Indonesia." Aku mencoba memperbaharui wudlu, kemudian kembali ke kamar dan merapikan kitab yang baru saja aku muthola'ah. "Sudah tengah malam. Sebaiknya aku tidur." Baru saja aku duduk di bibir ranjang dan melepas peciku, tiba-tiba benda persegi panjang ku bergetar. "Siapa yang nelpon malam-malam gini? Kok aku ngerasa makin nggak enak ya." Aku kembali berdiri untuk segera mengambil telepon genggam milikku yang aku letakkan di atas meja belajar. "Gus Adnan," ucapku setelah melihat nama kontak yang tertera pada panggilan telepon. 'Assalamu'alaikum, Gus.''Waalaikumussalam, Abim. Besok kamu bisa pulang ke Indonesia? Ana bakalan urus pen
Last Updated: 2023-04-28
Chapter: 4
Berangkat ke Mesir adalah impian kedua orang tuaku untuk anak semata wayang mereka ini. Aku mengesampingkan segala cita-citaku untuk kebahagiaan kedua orang tua yang telah membesarkanku. Bagiku, tidak ada yang bisa aku lakukan selain dari menyenangkan hati keduanya. "Abim pamit. Doakan Abim!" Kukecup punggung tangan ayah dan ibu secara bergantian. "Baik-baik di sana, Nak. Ibu sama Ayah pasti doain yang terbaik buat kamu. Jaga nama baik kami, jaga nama baik negeri ini dan jaga nama baik pesantren di negeri orang!" petuah ayah menyentuh lubuk hatiku yang paling dalam. "Nggih, Yah. In syaa Allah." Penerbangan ini membuat hatiku bertalun-talun tidak karuan. Jauh dari negeri tercinta, jauh dari keluarga dan pesantren tercinta. "Bismillah." ***Kaki sudah menginjak tanah Mesir, para penuntut ilmu asyik dengan buku bacaan yang selalu mereka bawa ke mana saja. Tak jauh beda dengan di pesantren. Aku memasuki tempat tinggalku, asrama yang sudah diboking Kiai untuk muridnya ini. Aku hanya
Last Updated: 2023-01-22
Chapter: 3
Dua hari telah berlalu, kecemasan dengan kertas bucin itu semakin terlupakan di benakku. Hari ini, aku telah resmi menjadi pengurus bagian tarbiyah wa ta'lim (kegiatan belajar).Ucapan selamat terlontar dari semua pengurus dan juga para santri. Setelah semuanya berlalu, tidak terasa satu tahun masa kepengurusanku. Saatnya aku harus pergi mengemban ilmu ke Mesir, seluruh biaya ditanggung oleh pondok karna aku mendapatkan beasiswa atas prestasiku selama di pondok. Ayah dan ibuku tentunya mendukung anak lelakinya ini untuk pergi. Rasa bangga mereka menjadi penyemangat yang sangat mendominasi tekadku. Tidak lupa, aku meminta izin beberapa waktu pulang ke rumah sebelum keberangkatanku yang sebenarnya ada maksud lain dari perizinan pulangku itu. Tidak lain untuk bertemu dengan seseorang...Senyumku mengembang menatap sosok perempuan berbadan dengan tinggi 155cm yang sedang tersenyum lebar menatapku. Dia adalah Aulia, kekasihku yang selama ini aku rindukan. Pertemuan kami hari ini terlampi
Last Updated: 2023-01-22
Chapter: Bab 2
Deg!!Perempuan itu? Bukannya dia adalah santriwati berkursi roda yang menemukan kertas bucinku. Astagfirullah, ini sudah pasti aku akan mendapatkan hukuman dari Kiayi langsung. Santriwati itu sudah pasti telah mengadu pada Kiayi.Aku mengintip dari sela pintu. Tapi, aku tampak heran melihat santriwati itu sangat akrab dengan Kiayi, adakah dari santriwati yang boleh seakrab itu dengan Kiayi? Rasanya tak ada, kecuali memang dari keluarga Kiayi.Aduh, mampus aku kalau begini. Masih dengan kaki yang bergetar. Aku pun menguatkan langkahku untuk masuk kedalam ruangan Kiayi.Tok..Tok... Tok..."Assalamu'alaikum," tuturku lembut."Wa'alaikumussalam," jawaban dari dalam ruangan Kiayi."Afwan, Kiayi. Kiayi manggil ana?" tanyaku menunduk di depan pintu."Iya, Abim. Silakan masuk!" Kiayi mempersilakanku.Santriwati itu nampak bergeser dari samping Kiayi. Aku perlahan masuk dengan menundukkan badanku dengan takzim. "Silakan duduk dulu, Bim!"Aku mengangguk pelan dan meraih kursi yang ada di sebe
Last Updated: 2023-01-22
Chapter: Bab 1
“Saya terima nikah dan kawinnya, Siti Fatimah Az-Zahra binti K.H. Muhammad Ja'far dengan seperangkat alat sholat dan mahar yang telah disebutkan, dibayar tunai.”Akad pernikahan telah aku tunaikan di depan para saksi dengan wali dan juga penghulu. Getar di dadaku sama sekali tak menujukkan kata ingin dengan perempuan yang aku nikahi secara mendadak seperti ini. Ning Zahra, anak Kiayi Ja'far seorang guru sekaligus orang tua asuh bagiku selama aku mengemban ilmu di pondok pesantren ini.Tidak seperti pengantin baru kebanyakan, mereka digandrongi rasa gugup saat mengucapkan kata akad untuk sepenuhnya menjadikan wanita yang mereka cintai menjadi halal untuk mereka. Berbeda denganku, aku mengucapkan akad tanpa rasa gugup dan sakral sekalipun, serasa semuanya terlontar saja dari mulutku sepertimana latihan praktik di sekolah tentang pernikahan.Hari yang seharusnya menjadi hari terbaik dan paling menyenangkan di hidupku, malah menjadi hari kegundahan dan kesedihan yang menimpai diriku. Baga
Last Updated: 2023-01-22
Suami Terhinaku Seorang Miliuner

Suami Terhinaku Seorang Miliuner

"Adji memiliki seorang istri bernama Naya, kehidupan keduanya setelah menikah tidak baik-baik saja, karena Naya selalu saja mempertanyakan pekerjaan Adji yang dianggapnya tidak jelas, berjualan sayuran. Naya merasa malu dengan status suaminya yang miskin itu. Akan tetapi, suatu ketika, identitas Adji terbongkar sehingga membuat Naya dan juga mertuanya terkejut."
Read
Chapter: ENDING
Kembali Pov Naya"Jadi, sejak saat itulah Dina sangat membenciku. Aku sudah berusaha untuk menjelaskan semuanya padanya namun dia tidak mau sama sekali mendengarkan aku, bahkan surat dan pesanku tiada yang diterima olehnya. Ia selalu menganggap ku sebagai pembunuh Nia. Aku sama sekali tidak menyalahkannya karena ia tidak tahu apa yang telah terjadi. Aku tetap menganggapnya seperti sahabatku dulu.""Jadi, ternyata mama bukan pembunuh ibu?" Mama mengangguk. Aku langsung memeluk mama erat. "Maafin sikap Naya barusan, Ma. Naya sudah lancang marahin mama.""Nggak apa, Naya. Mama yang harusnya minta maaf sama kamu karena sudah menyembunyikan ini selama ini." "Sinta." Panggil seseorang dari jarak yang tidak jauh dari kami. "Tante." Mas Adji menyahut. Ternyata ada Tante Dina di sini. "Sinta, aku sudah denger semuanya. Maafin aku selama ini aku sudah salah menilaimu." Ternyata Tante Dina sedari tadi mengikuti kami. Dia juga sudah mendengar cerita mama akan apa yang sebenarnya terjadi p
Last Updated: 2024-01-03
Chapter: Jaga Anakku
Pov Mama (Sinta) Flash backMalam itu. Kilat dan petir saling bersahutan, namun hujan belum menyapa bumi. Aku sedang kerepotan karena Andin kecil sedang demam tinggi, sedangkan Mas Budi tiada ketemukan di mana pun ruangan rumah. Andin kecil merengek menangis tanpa henti. Aku prustasi, aku melihat ponsel satu ponsel Mas Budi yang tergeletak di atas meja karena dia mempunya dua buah ponsel. Kulihat ia sedang asyik dengan telponnya di teras rumah. Aku pun mendekat dan tanpa sengaja aku mendengar percakapannya meski tidak mendengar suara lawan bicaranya. Seketika badanku luruh saat Mas Budi menyebut nama Nia.'Apa? Nia istriku akan melahirkan malam ini? Aku akan segera ke sana sekarang. Dina, tolong jagain Nia. Secepatnya aku bakalan ke sana.' Mas Budi menutup ponselnya kemudian berbalik arah dan dia melihat keberadaanku. "Sayang, sejak kapan kamu di situ?" tanyanya. "Mas, apa bener yang aku dengar kalau kamu dan Nia?" "Mas Budi mengajakku masuk ke dalam rumah. "Mas jawab pertanya
Last Updated: 2024-01-03
Chapter: Dia adalah Ibu Kandungmu
Kepalaku di atas paha mama, mama mengusap lembut suraiku. Sudah sangat lama tidak seperti ini, sering kulihat Kak Andin terlihat sangat nyaman dengan mama sperti ini bahkan sampai usia dewasanya. "Ma, dulu waktu mama ketemu sama ayah gimana ceritanya? Naya penasaran loh. Pasti kisah mama sama ayah sangat romantis."Seketika jemari mama berhenti mengusap suraiku. Aku mengangkat kepalaku dari paha mama. Sempat kulihat mama menyeka air matanya. "Mama kenapa. Naya salah ngomong? Maa fin Naya Ma!" ucapku panik. Pasti mama sedih karena teringat sosok ayah. "Tidak apa, Nay. Mama nggak kenapa-napa kok. Besok kamu sudah boleh pulang kata dokter. Mama sudah izin sama Adji buat bawa kamu ke makam ayahmu. Kamu mau?" Aku menahan tangis dengan melengkungkan bibirku ke bawah. Aku pun mengangguk kemudian memeluk mama erat. "Mau, Ma. Sudah sangat lama Naya nggak jenguk makam ayah. Naya rindu sama ayah." Malam yang sendu. Mama memintaku untuk segera tidur beristirahat. Mama sibuk menata barang-ba
Last Updated: 2024-01-03
Chapter: Selamat hari Ibu
Kembali ke masa kiniPov NayaAku hanyut dalam menyimak cerita flash back dari Tante Dina. "Jadi maksud tante, mama bukan ibu kandungku?" tanyaku setelah menyimak dengan jelas cerita tante Dina. Ia mengangguk seraya menyeka air matanya yang cukup lama mengalir ke pipinya. "Nggak mungkin. Tante pasti bohongin aku, kan? Tante cuman mengada-ngada cerita." Aku menolak kenyataan yang mungkin hanya cerita bualan dari Tante Dina. "Dan satu lagi, soal pembunuhan itu suatu hal yang nggak wajar, itu nggak mungkin. Mama itu orang yang baik. Tante nggak akan bisa menghasut aku untuk membenci mama, nggak akan bisa. Bagaimanapun mama adalah orang tua Naya." Aku hendak beranjak meninggalkan Tante Dina. "Terserah kamu mau percaya atau tidak, aku hanya ingin menyampaikan semua rahasia yang telah Sinta simpan selama dua puluh empat tahun lamanya. Sekarang tugasku cuman satu, yaitu membalaskan dendam Nia." Tante Dina mendahuluiku, ia beranjak meninggalkanku dengan perasaan hatiku yang menggantung.
Last Updated: 2023-12-24
Chapter: Pembunuh
Masih dengan pov Tante Dina. Hujan mengguyur bumi dengan derasnya malam ini. Aku kesulitan mencari taksi dan sejenisnya. Di bawah guyuran hujan, aku terpaksa menerobosnya karena rasa tak enak hati ini benar-benar membuatku tak bisa tenang. Hujan memperlambat langkahku. Dentuman sambaran petir semakin berseru berbaur dengan semakin derasnya air hujan yang menyapa bumi. Sebagian jalanan gelap dikarenakan lampu jalan yang mati. Semuanya tidak membuatku goyah sama sekali. "Nia, kamu baik-baik saja kan?" gumamku. "Sinta nggak mungkin melakukan hal buruk sama sahabat yang sudah menolongnya. Benar kan, Sinta?" Aku berbicara sendiri. Tapi kenapa nada bicara Sinta terdengar seperti menahan emosi, suaranya tertekan di dalam. Aku sangat mengenal karakter kedua sahabatku itu, nada bicara mereka dengan suasana hati mereka tidak bisa dibohongi, itu murni. Beruntungnya aku, disaat seluruh pakaian bahkan badanku basah kuyup, ada seseorang yang baik hati yang mau menumpangkan mobilnya untukku. "
Last Updated: 2023-11-21
Chapter: Sinta Datang
Ada rasa yang tidak nyaman, sangat tidak nyaman yang membuatku tidak tenang saat aku meninggalkan rumah sakit, meninggalkan Nia bersama Budi. Tapi, mau bagaimana lagi aku juga tak ingin terjadi sesuatu pada suamiku meskipun ia miskin dan penyakitan namun tetap saja aku mencintainya, dia adalah suamiku satu-satunya. Suamiku, Mas Yusran sudah dibawa tetangga ke rumah sakit. Kalau terlambat sebentar saja bisa membuat nyawanya melayang. Dokter mengobati suamiku cukup lama, aku tak bisa duduk diam di liar ruangan. Kedua pikiran yang tidak mengenakkan ini membuatku sangat tidak nyaman. Pintu ruangan terbuka, dokter telah keluar dari ruangan suamiku. Tanpa jeda, aku langsung menghampirinya dan menanyakan bagaimana keadaan suamiku. "Dok, gimana keadaan suami saya Dok? Dia baik-baik aja, kan?" tanyaku panik. "Alhamdulillah, Pak Yusran dibawa ke rumah sakit tepat waktu. Ibu tenang saja, dan banyak berdoa. Sekarang suami ibu perlu banyak istirahat dulu." Dokter pun meninggalkan aku. Aku masu
Last Updated: 2023-11-20
Mantra Cinta Kakak Ipar

Mantra Cinta Kakak Ipar

Di sebuah desa di kalimantan ada beberapa ilmu hitam yang banyak digandrungi oleh para perempuan yang hendak memikat laki-laki atau menundukkan pandangan suaminya dari perempuan lain yang disebut dengan pirunduk. Ina salah satunya, ia telah lama mencintai adik iparnya sendiri hingga rasa cinta yang puluhan tahun dirasakannya itu benar-benar menggebu, membuat Ina mengambil jalan yang salah, dia mendatangi salah seorang dukun di tempatnya dan meminta mantra untuk mendapatkan hati adik iparnya itu dengan memberikan mantra pirunduk pada makanan adik iparnya.
Read
Chapter: TAMAT
Berbulan-bulan telah berlalu, Galuh merasa sangat tenang tinggal di rumah Ustaz yang menampungnya saat ini. Ia juga ikut salat berjamaah dengan para jamaah perempuan dan berinteraksi dengan orang-orang yang sangat lemah lembut dan beragama yang kuat. Hari ini ustaz beserta rombongan pergi lagi ke kampung tempat Sari berada dan ini bukan kali pertama namun sudah yang kesekian kalinya. Galuh tidak bisa diam sembari menanti kabar. “Tenang, mbak Galuh. In syaa Allah semuanya akan baik-baik saja.” Istri ustaz menenangkan Galuh. “Iya, bu ustazah. Semoga saja semuanya baik-baik saja.” Tidak berapa lama suara gesekan kaki terdengar. “Assalamu’alaikum.” “Waalaikumussalam,” jawab orang yang berada di dalam rumah. “Nah itu pasti mereka,” tebak istri ustaz. Galuh beserta yang lain pun gegas berdiri dan tidak sabar dengan berita yang akan mereka terima. Benar saja, rombongan yang tadi pagi berangkat itu sudah kembali dengan jumlah yang lengkap bahkan jumlah mereka bertambah, sumringa
Last Updated: 2024-12-05
Chapter: Doa Yang Panjang
“Assalamu'alaikum,” ucap Galuh mengetuk pintu. Tidak berapa lama ada jawaban dari dalam. “Waalaikumussalam.” Pintu pun terbuka, nampaklah sosok perempuan yang mengenakan hijab labuh dan lebar yang sedang tersenyum pada Galuh. “Nyari siapa ya, mbak?” tanyanya. Galuh mengeluarkan kertas yang sudah Sari berikan padanya. “Saya Galuh, mbak. Temennya Sari.” Galuh pun menyerahkan kertas tersebut. “Sari?” ucapnya sembari membaca kertas dari Galuh itu. “Mas, sini mas!” panggilnya. Hingga munculah sosok lelaki dengan wajah teduh dan basah dengan air wudhu. “Kenapa, sayang? Eh, ada tamu. Kenapa ndak disuruh masuk?” “Astagfirullah, kelupaan. Maaf ya, mbak. Silakan masuk!” “nggih, makasih.” Galuh pun masuk ke dalam rumah. “Ini loh, Mas. Sari, ada kabar dari Sari.” “Sari..” Keduanya pun nampak serius membaca kertas tersebut. Setelah itu pun mereka meminta Galuh menceritakan semua yang telah Sari ceritakan padanya sebagaimana sesuai dengan instruksi Sari sebelumnya. “Jadi begitu, ya Allah
Last Updated: 2024-12-05
Chapter: Melarikan Diri
Mereka berdua kembali melanjutkan perjalanan mereka, hingga akhirnya mereka sampai pada sebuah gerbang yang bertuliskan “kuburan muslimin” Galuh pun menatap ke arah Sari. “Ada yang mau aku ziarahi, mau ikut ke dalam atau nunggu di sini?” tanya Sari. “Jika dibolehkan aku ikut,” jawab Galuh. “Tentu saja boleh, Galuh. Mari!” Galuh dan Sari pun masuk ke dalam gerbang itu, hamparan tanah luas yang sudah mulai sesak dengan batu nisan dan gundukan tanah memenuhi pandangan mata. Sari menuju satu pekuburan yang berada dekat pohon besar yang diikat dengan kain berwarna kuning paling pojok pekuburan. Ia duduk bertelimpuh kaki dekat kuburan itu yang diikuti oleh Galuh. Sari nampak sedang menabur bunga di atas kuburan serta air doa, Galuh yang tak ingin memgganggu itu pun hanya diam dan mendoakan dalam hatinya. “Galuh, kita sama-sama tahu rasanya kehilangan orang yang sangat kita sayangi. Kamu pastinya mengeetj bagaimana perasaaku,” tutur Sari yang mana rona di wajahnya berubah menjadi sendu.
Last Updated: 2024-12-05
Chapter: Curhat
Kejanggalan mulai lebih terasa oleh Galuh, terlebih bentuk gangguan dari makhluk sebelah yang membuat Galuh bahkan tidak bisa memejamkan matanya hingga kokokan ayam subuh menggema. Bukan hanya itu, ia juga sering kali mendengar Indah yang berteriak di tengah malam namun tidak ada satupun yang menghiraukan. "Ridwan," panggil Galuh dari balik pintu. Tidak berapa lama Ridwan dengan muka bantalnya membuka pintu. "Ada apa Galuh? Kamu lihat hantu lagi?" tanya Ridwan setelah menguap. "Maaf mengganggu waktu tidurmu, tapi tadi aku denger tante Indah teriak. Takutnya dia kenapa-napa," jelas Galuh. Ridwan membalasnya dengan seutas senyuman. "Ibu memang seperti itu kalau jam segini, Galuh. Maaf kalau teriakkan ibu mengganggu tidurmu, kamu ndak perlu khawatirin ibu, dia ndak kenapa-napa kok." "Tapi, Wan." "Tapi apa, Galuh? Ya sudah, aku bilangin ibu dulu ya jangan teriak-teriak biar kamu bisa tidur." "Ndak, bukan gitu, Wan. Aku cuman takut terjadi apa-apa aja ke tante." Ridwan mena
Last Updated: 2024-12-05
Chapter: Melihat Hantu
Di tengah malam yang sangat sunyu, suara gonggongan anjing memekak telinga, Galuh yang masih terjaga lantas saja membaca doa. Sudah dua malam ini dia tinggal di rumah Ridwan, sangat sulit baginya untuk memejamkan mata. Ketakutan menghantui Galuh setiap kali ia menuju alam mimpi, mimpi buruk memenuhi alam bawah sadarnya. Pula, terdengar bisikan memanggil nama Galuh tepat di samping telinganya, namun tiada siapapun ia dapati. Galuh menaruh mushaf kecilnya ke atas nakas, perlahan ia membuka pintu agar tidak menimbulkan suara berisik yang dapat membangunkan penghuni rumah. Tenggorokan Galu terasa kering dan botol air yang tersedia di kamarnya sudah tiada berisi. Ia dengan terpaksa keluar kamar mengambil air ke dapur. Setelah mengambil air dan berniat untuk kembali ke kamar, terdengar suara aneh dari dalam kamar Indah. Galuh merasa penasaran, namun ia juga tidak berani bertindak semena-mena di rumah orang. "Galuh, jangan! Ini bukan rumahmu. Cepat pergi ke kamar!" gumam Galuh pada meme
Last Updated: 2024-11-28
Chapter: Penyakit Kiriman
Tatkala kamar terbuka, sebuah aroma busuk mulai menyeringai masuk ke rongga hidung. Galuh berusaha menahan rasa tidak sukanya, terlebih ia sedang mengandung yang mana tidak bisa mencium bau aneh apapun. Kamar dengan cahaya redup, tidak ada cahaya dari celah jendela atau pun dari celah ventilasi udara, sangat pengap dan berhawa panas. Semakin masuk ke dalam, terdengar suara rintihan kecil yang semakin meninggi. Galuh dengan erat memegangi ujung jilbabnya, ada gelitik rasa takut di dadanya namun ia tetap harus melangkah maju mengekori budhe yang sedang berjalan di depannya. "Galuh, kamu mual?" tanya budhe yang tiba-tiba menghentikan langkah kakinya. Galuh menelan ludah dengan pelan. "Tidak, budhe." "Jangan bohong, kamu sekarang sedang hamil pasti sangat mual kan? Sebentar lagi ya, kita tidak akan lama di sini. Setelah bertemu dengan Indah, sudah bertahun-tahun ia ingin bertemu denganmu." Akhirnya, mereka sampai pada kain tipis tembus pandang berwarna kuning yang dibuat
Last Updated: 2024-11-28
You may also like
Akibat Numpang di Rumah Mertua
Akibat Numpang di Rumah Mertua
Pernikahan · Syakhsun_muhimm
719 views
Hitamnya Hati Mertua
Hitamnya Hati Mertua
Pernikahan · Syakhsun_muhimm
717 views
Rahim Yang Hilang
Rahim Yang Hilang
Pernikahan · Syakhsun_muhimm
717 views
Memikat Hati Tetangga
Memikat Hati Tetangga
Pernikahan · Syakhsun_muhimm
716 views
DMCA.com Protection Status