author-banner
White Little Orchid
White Little Orchid
Author

Novels by White Little Orchid

Born Again

Born Again

Meita, wanita berusia 27 tahun yang membenci hidupnya. Dia ingin memutar waktu dan memperbaiki semua kesalahan yang pernah dia lakukan. Tiba-tiba saja kesempatan itu datang ketika sebuah kecelakaan terjadi dan menewaskan dirinya. Tetapi, Meita malah terbangun kembali dalam tubuh Rhea dan menjalani kehidupan gadis 17 tahun itu. Meita mengira hidupnya akan menjadi lebih baik, tapi dia salah. Kehidupan Rhea jauh lebih rumit dan penuh masalah. Bahkan, tanpa diduganya dia harus bertemu kembali dengan Keanu, putranya yang telah tumbuh menjadi seorang anak remaja. Meita bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi. Apakah dia berhadapan dengan dunia paralel? Lantas bagaimana dia akan mengatasi semua permasalahan dan akankah dia sanggup melanjutkan kehidupan keduanya ini?
Read
Chapter: Menjadi Rhea
“Dia berulah lagi, Ma!” adu Kevin kepada Wina. Cowok itu nyengir senang melihat ekspresi Meita. Meita berdiri di tempatnya dengan gugup. Dia berharap Wina tak akan meminta ganti rugi atas vasnya yang pecah. “Rhea? Kamu mecahin vas mama?” Wina bertanya dengan nada suara kaget. “A-aku nggak sengaja. Maaf,” ucap Meita sambil menunduk takut. Jantungnya berdetak kencang, sementara dalam hati ia berdoa semoga Hendra tidak ikut-ikutan memarahinya. “Kamu bilang ... maaf?” Kening Wina berkerut dalam keheranan. “Iya, maaf, aku nggak sengaja nyenggol vas itu. Aku nggak tahu berapa harganya, tapi aku bersedia menggantinya kalau perlu,” jawab Meita dengan memberanikan diri. Soal dari mana ia akan mendapatkan uang, itu soal belakangan. Wina dan Kevin saling pandang. Keduanya jelas terkejut mendapati permintaan maaf itu. Terutama Wina, yang mengamati ekspresi rasa bersalah Meita.“Ah, nggak usah,” ucap Wina tanpa diduga. “Itu kan cuma sebuah vas.”Meita mendongak menatap wajah Wi
Last Updated: 2022-07-01
Chapter: Kevin Askara
Meita turun dari kamarnya ketika makan siang sudah hampir selesai. Wina dan Hendra sudah menandaskan isi piring mereka. Keduanya nampak sedang mengobrol sambil menikmati secangkir teh. Bersama mereka juga ada seorang anak remaja laki-laki yang Meita tidak tahu siapa. Meita menuruni anak tangga dengan canggung, merasa bersalah dan malu karena menolak ajakan Wina sebelumnya. “Rhea!” sapa Wina sebelum yang lain menyadari kedatangannya. “Ehm, hai,” ucapnya kikuk. “Sini, duduk. Kita baru aja selesai makan. Biar mama panggilkan Bik Sum agar menyiapkan makanan lagi.” “Nggak usah, aku bisa masak sendiri,” tolak Meita. “Aku nggak mau merepotkan orang lain.” “Ck! Kayak bisa masak aja!” ucap bocah lelaki itu dengan sinis. Meita menoleh menatapnya. Bocah itu juga balas menatap dengan menantang. “Apa? Mau berantem?!” ucapnya dengan galak. “Kevin!” tegur Hendra. Si bocah langsung mengkeret. Dia meletakkan sendok dan garpunya lantas bangkit berdiri meninggalkan meja makan. Hendra
Last Updated: 2022-05-15
Chapter: Bertukar Tubuh
“Si-siapa?” Meita mengintip di pintu yang dia buka secelah. Seorang wanita paruh baya balas menatapnya tidak ramah. “Saya, Non.” Meita menunggu sedetik agar wanita itu menjelaskan diri. “Nyonya bilang saya harus membersihkan pecahan botol di kamar Non Rhea,” katanya. Barulah saat itu Meita sadar bahwa wanita itu adalah ART yang bekerja di rumah ini. Dia membuka pintu dan melangkah mundur untuk memberi jalan bagi wanita itu. Meita berdiri tak jauh sambil mengamati bagaimana wanita itu bekerja. Rasa tak enak menyelimutinya karena tatapan si ART yang nampak tak senang kepadanya. “Maaf,” ucapnya, ingin menebus rasa bersalahnya. Si ART berhenti bergerak, mendongak menatapnya dengan heran. “Apa Non?” “Maaf,” ulang Meita dengan suara lebih tegas. “Gara-gara saya Bibi jadi kerepotan.” Si pembantu tak bereaksi. Dia hanya mengerjap menatap Meita seolah dia adalah makhluk aneh yang tak nyata. “Saya nggak salah dengar? Non Rhea tadi bilang maaf ke saya?” Meita mengangguk.
Last Updated: 2022-05-12
Chapter: Bayangan Hitam
Amarah Hendra Askara sudah menguap bersama dengan aroma obat-obatan di rumah sakit. Pria itu kini sedang melirik anaknya yang dibimbing oleh Wina ke kamar mandi untuk membersihkan diri. “Dia benar-benar amnesia,” gumamnya lirih. Sejak Dokter Rima memberikan vonis itu, Hendra tak henti-hentinya menatap kedua mata Rhea. Dia ingin menemukan sebuah celah dalam kebohongan sempurna yang ia rancang. Biasanya, dia selalu tahu ketika Rhea berdusta. Sepandai-pandainya gadis itu merangkai alasan, Hendra akan tetap dapat membedakannya. Orang yang berdusta akan secara tak sengaja melakukan gerak-gerik yang kentara. Tetapi, dia tak menemukannya kali ini. Yang dilihatnya hanyalah sepasang mata kelabu yang polos. Hendra mulai ragu akan pemikirannya. Bisa jadi memang Rhea mengalami amnesia. Kecelakaan itu cukup parah sampai-sampai menewaskan seseorang. Wajar saja jika Rhea juga mengalami guncangan hebat. Pasti kepalanya membentur sesuatu. Karena itulah dia bersikap sangat aneh dan tak biasa.
Last Updated: 2022-05-11
Chapter: Hilang Ingatan?
“Dokter, apa dia mengalami amnesia?” Hendra Askara bertanya dengan nada kuatir. Pria paruh baya itu menatap dokter meminta penjelasan. Maklum, pertanyaan Rhea itu sungguh di luar dugaan. Hendra bisa memahami jika putrinya akan berontak dan marah-marah jika dia tidak mau menuruti perintah papanya. Tapi, kenapa dia justru bertanya seperti itu? Apakah akibat kecelakaan itu meninggalkan cedera di kepala anaknya?“Saya rasa tidak, Pak.” Dokter muda yang berdiri tak jauh dari Rhea menjawab. “Lalu kenapa dia tidak mengenali saya?” Dokter Rima, yang baru saja merasa yakin bahwa pasiennya cukup baik untuk dibawa pulang mendadak merasa heran. “Berdasarkan pemeriksaan tadi kami dapat menyimpulkan bahwa kondisi Rhea sudah cukup baik. Tapi, jika Anda merasa perlu, kita bisa mengadakan pemeriksaan CT Scan untuk melihat apakah ada cedera di kepalanya.” Jawaban itu tidak membuat Hendra merasa lega. “Lah tadi Anda tidak melakukan pemeriksaan itu?” “Kami melakukannya, Pak. Dan saya yaki
Last Updated: 2022-05-11
Chapter: Hidup Kembali
Meita membuka kedua matanya dengan berat. Kepalanya terasa pusing dan sakit sekali. Dia merasa seperti sudah dipukuli dengan palu godam. “Argh ....” Meita mengerang pelan seraya memegang kepalanya. Di area sekitar pelipis terbalut perban sampai memutar mengitari seluruh kepalanya. Dia terus meraba-raba, sampai merasakan sebuah cairan merembes keluar mengenai jari-jarinya. Meita mengernyit, berharap cairan itu bukanlah darah. Ditatapnya jari-jarinya yang berlumur sesuatu berwarna kemerahan. Dia berpikir mungkin itu adalah betadine. Tapi, ada sesuatu yang membuatnya merasa aneh. Dia mencoba memikirkan apa yang berbeda. Sejak kapan jariku menjadi lentik dan terawat? Pikir Meita heran. Dia membolak-balik jemari tangannya dan mengamati. Jari-jarinya sungguh indah, mirip jari tangan para model yang mulus dan tak bercela. Seingatnya dia memiliki jari tangan yang pendek dan bulat, bukan tipe yang panjang dan lentik seperti ini. Lagipula, sejak kapan dia mengena
Last Updated: 2022-04-10
You may also like
APA KABAR MANTAN ISTRIKU?
APA KABAR MANTAN ISTRIKU?
Romansa · Evie Yuzuma
68.0K views
Terlambat Mencintai Lisa
Terlambat Mencintai Lisa
Romansa · Sun Shine
68.0K views
Suami Pilihan Kakek
Suami Pilihan Kakek
Romansa · Rifani
67.9K views
Mengejar Berondong
Mengejar Berondong
Romansa · BebbyShin
67.9K views
TERPAKSA MENIKAHI JURAGAN TUA
TERPAKSA MENIKAHI JURAGAN TUA
Romansa · Evie Yuzuma
67.9K views
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status