Istri Boneka Sang Presdir
“Hanna ingatlah, jangan pernah menganggap pernikahan ini sebagai pernikahan sungguhan,” tegas Arsenio.
“Kalau kamu tidak mau menganggap pernikahan ini sebagai pernikahan sungguhan, maka kita bisa membuatnya menjadi sebuah bisnis,” balas Hanna.
Hanna mengambil secarik kertas kosong dari meja hotel, lalu menyodorkannya ke hadapan Arsenio. “Mari buat perjanjian secara resmi. Kau akan memberikanku ketenaran, sementara aku akan memberikanmu keturunan.”
Arsenio, “Tidak ada cinta di antara kita?”
Hanna mengangguk cepat. “Ya, tidak ada cinta di antara kita.”
• • •
Hanna Eila Hanasta, seorang penyanyi yang sangat tenar, tiba-tiba harus menikah dengan seorang presiden direktur GND Entertainment bernama Arsenio Deon Ganendra, karena tuntutan dari orang tua mereka.
Di mata orang lain, pernikahan mereka tampak begitu sempurna dan harmonis. Tapi, siapa yang menyangka bila pernikahan harmonis itu hanyalah sebuah sandiwara belaka.
Semua keindahan dan gemilang yang ditunjukan oleh Hanna hanyalah sebuah kepalsuan.
Hanna hanya berpura-pura mencintai Arsenio, sedangkan Arsenio merasa muak karena harus menghadapi wanita yang dipenuhi kepalsuan.
Akan tetapi, setelah menyelami kehidupan Hanna lebih dalam, Arsenio akhirnya sadar bahwa Hanna menyimpan banyak rahasia dan luka di dalam dirinya.
Hanna tidak sempurna selayaknya boneka prancis yang ada di etalase.
Karena dia sama rusaknya dengan boneka yang retak.
Kira-kira, mampukah Arsenio memperbaiki boneka yang sudah retak itu?
Apakah Hanna akan membuka diri supaya Arsenio bisa menyatukan kepingan-kepingan dirinya yang pecah?
Read
Chapter: BAB 26 : Wahana EkstrimHanna mengangguk dengan antusias. Dia berpikir kalau ajakan kencan itu adalah kesempatan mereka supaya menjadi lebih dekat, sehingga Hanna bisa memanfaatkan Arsenio dengan lebih mudah di masa depan.Ya, Hanna hanya ingin memanfaatkan pria itu, bukannya senang karena diajak kencan.Setidaknya itu yang dia pikirkan.Namun, entah mengapa jantung Hanna berdetak dua kali lebih cepat saat mendengar ajakan Arsenio, seolah-olah dia memang sudah menantikan hal itu.“Bagaimana kalau kita pergi ke taman bermain?”Arsenio mengerutkan keningnya. “Kamu yakin? Tempat itu ramai dan mungkin aja ada banyak orang yang akan ngenalin kamu.”Sebagai artis yang wajahnya sering muncul di televisi, masyarakat pasti mampu mengenali Hanna dengan mudah dan pastinya akan berbondong-bodong ingin meminta foto serta tanda tangan.Hanna tampak berpikir sejenak, kemudian mengusulkan, “Kita bisa pakai masker dan topi untuk menyamarkan identitas kita.”Arsenio tertawa. “Bukannya kamu sering melakukan itu dan tetap terta
Last Updated: 2022-11-04
Chapter: BAB 25: Kebiasaan Arsenio“Retno, aku ingin kamu caritahu semua hal tentang masa lalu istri saya. Mulai dari orang tua kandungnya sampai panti asuhan tempatnya tinggal dulu.”Arsenio menyandarkan punggungnya ke kursi sambil berkata, “Cepat hubungi saya kalau kamu nemuin sesuatu yang janggal."Setelah menutup sambungan telepon dengan orang kepercayaannya, Arsenio menghembuskan napas panjang. Bekas luka di punggung Hanna masih tercetak jelas di dalam ingatannya.Dia tidak ingin bertanya lebih jauh, karena tampaknya Hanna merasa sangat tidak nyaman saat Arsenio membawa topik tersebut. Karena itu, Arsenio lebih memilih untuk mencari tahu sendiri dan menunggu sampai Hanna siap untuk menceritakan semua masa lalunya kepada Arsenio.Usai mengetahui luka itu, akhirnya Arsenio mengerti alasan Hanna meminta perlindungan darinya. Namun, Arsenio tidak tahu apakah orang yang menyakiti Hanna masih berkeliaran atau tidak.“Arsen.” Hanna membuka pintu balkon dan langsung menghembuskan napas lega
Last Updated: 2022-11-03
Chapter: BAB 24 : Bekas Luka“Kamu yakin tidak berlebihan untukmu?” tanya Arsenio memastikan.Hanna mengangguk. “Mmm … aku tidak apa-apa.”Lagipula, dia sudah biasa bermain keras dengan Arsenio, sehingga permainan lembut akan susah membuatnya mencapai puncak.Setelah mendapatkan persetujuan Hanna, Arsenio mulai menggerakan pinggulnya dengan cepat. Setiap hentakannya mampu menyentuh titik terdalam Hanna, membuat wanita itu hampir berteriak karena dilanda kenikmatan.Arsenio menekukkan kaki Hanna sampai menyentuh dada wanita itu, sehingga kini dia mampu melihat bagian inti istrinya dengan lebih jelas.Setelah Arsenio terus memompa kejantanannya dalam posisi seperti itu. Keduanya sama-sama merasa hampir mencapai puncak. Arsenio mempercepat gerakannya, sementara Hanna melingkarkan kakinya di belakang pinggul Arsenio, memaksa pria itu memperdalam penyatuan mereka.“Ahh!”Hanna mendesah keras, bersamaan dengan geraman rendah Arsenio. Mereka saling berpelu
Last Updated: 2022-11-02
Chapter: BAB 23 : Do it Faster!Brak!Arsenio menutup pintu kamar hotel menggunakan kakinya, sementara kedua tangannya mengangkat tubuh Hanna dan melumat bibir wanita itu.Mereka bahkan belum melepaskan sepatu mereka, tapi keduanya sama-sama merasa tidak sabar untuk mengecap bibir satu sama lain. Ciuman yang awalnya ringan itu membawa candu dan terasa memabukkan, sehingga lama kelamaan berubah menjadi penuh lumatan penuh nafsu yang menggebu-gebu.“Kamu yakin pintunya sudah terkunci?” tanya Hanna di sela-sela ciuman mereka. Napas wanita itu masih terengah-engah, tapi dia masih memikirkan hal lain.“Ini adalah kamar suite. Walau tidak dikunci, tidak akan ada orang yang berani masuk sembarangan,” jawab Arsenio.Ketika Arsenio ingin mencium bibir Hanna lagi, wanita itu menahan kepala suaminya. “Tetap saja, lebih baik pastikan sudah terkunci. Aku tidak mau kena skandal.”Arsenio akhirnya menjawab dengan serius, “Tenanglah, pintunya otomatis terkunci saat tertutup. J
Last Updated: 2022-11-01
Chapter: BAB 22 : Ciuman Pertama“Bersama siapa biasanya kamu pergi ke pantai?” tanya Arsenio, memecahkan keheningan di antara mereka.“Sendiri.” Hembusan angin laut menerpa rambut panjang Hanna, membuat Arsenio mampu melihat ekspresi sedih istrinya dengan jelas. “Tidak ada yang bisa kuajak pergi, jadi aku selalu pergi sendiri.”Ekspresi sedih itu entah mengapa membuat Arsenio merasa tidak nyaman, seolah-olah kesedihan Hanna merupakan hal yang tabu untuknya.Dia seharusnya tidak memperdulikan hal itu, mengingat kontrak pernikahan mereka melarang keduanya untuk bermain-main dengan perasaan.Namun, malam ini, rasanya Arsenio sudah melupakan isi dari kontrak tersebut dan ingin menggali kehidupan Hanna lebih dalam lagi.Tampaknya, lepasnya topeng bahagia yang selalu dikenakan Hanna telah berhasil mendobrak dinding yang ada di hati Arsenio.“Jika aku sedang tidak sibuk, mungkin aku bisa menemanimu pergi ke pantai,” kata Arsenio.Perkataan Arsenio sontak membuat Hanna terkejut, wanita itu bahkan diam-diam mencubit tanganny
Last Updated: 2022-10-10
Chapter: BAB 21 : Pergi Ke Pantai“Maaf, aku membuat bajumu kotor,” kata Hanna seraya berusaha menghapus air mata di wajahnya.“Maaf, sudah membuatmu repot malam-malam begini, Arsen.”Arsen berdecak. “Sekali lagi kata maaf keluar dari mulutmu, aku akan menyuruhmu pulang jalan kaki.”Dengan wajah cemberut, Hanna membalas pelan, “Tapi nanti kakiku sakit.”Arsenio membeku. Hanna sepertinya masih agak mabuk, sehingga membalas dengan jawaban polos. Namun, sikap mabuknya itu malah terlihat menggemaskan di mata Arsenio, sampai-sampai membuat pria itu salah tingkah.“Aku tidak serius Hanna,” Arsenio berkata, “Tapi sungguh, tolong berhenti minta maaf, karena kamu sama sekali tidak salah.”Hanna, “Maaf, aku akan berhenti.”Arsenio meringis saat mendengar Hanna masih menggunakan kata maaf. “Hanna ….”Hanna akhirnya tidak membalas lagi, karena merasa takut akan mengucapka
Last Updated: 2022-09-29
The Devil's Gift
[KONTEN DEWASA 21+]
“Saya ingin mengajukan permintaan kepada Anda. ”
Raveena berlutut di atas permukaan lantai yang dingin. Kedua tangannya bertumpu pada lantai, sedangkan kepalanya di angkat tinggi sehingga kedua matanya mampu memandang iblis di hadapannya dengan jelas.
Iblis itu lantas tertawa, “Permintaan seperti apa yang kau inginkan?”
“Selamatkan saya dari neraka ini dan lenyapkanlah tempat ini hingga tak bersisa.”
“Aku tidak melakukannya dengan gratis,” Iblis itu berkata, “Hadiah apa yang akan kau berikan kepadaku?”
“Segalanya.”
“Segalanya?”
“Ya, jiwa dan raga saya akan seutuhnya menjadi milik Anda.”
Iblis itu lantas melangkahkan kakinya mendekati Raveena, dia mengangkat dagu wanita itu begitu tinggi sampai mata mereka bertemu. “Maka selamanya kau akan menjadi milikku, Raveena Hesper.”
• • • • •
Cerano Acheron merupakan seorang Underboss dari organisasi mafia Acheron Familia yang berbasis di Italia dan menyebar hingga ke seluruh wilayah Eropa. Dia dikenal sebagai seseorang yang bertangan dingin, tidak mengenal ampun terhadap musuh yang berani mengusik organisasinya.
Suatu ketika, Cerano terlibat pertikaian dengan seorang ketua Kartel Meksiko yang telah mengusik bawahannya. Dia sampai harus pergi ke Philadelphia untuk menuntaskan masalahnya.
Tak disangka, kepergiannya ke Philadelphia menghantarkan Cerano kepada Raveena Hesper yang menganggapnya sebagai seorang iblis dan meminta bantuan Cerano untuk membebaskannya dari kekangan rumah bordil yang selama bertahun – tahun menahannya.
Di mata Cerano, Raveena merupakan seorang wanita yang tak mengenal takut. Ia bahkan tak pernah menurunkan pandangannya meski Cerano telah menatapnya dengan tajam. Raveena bahkan tak gentar walau tahu Cerano memiliki ribuan anak buah yang selalu diselimuti oleh aroma darah.
Cerano selalu membawa kematian, tetapi Raveena tidak takut akan kematian.
Takdir macam apa yang akan mengikat mereka nantinya?
Read
Chapter: BAB 33 : Bercumbu di Tempat Umum“Ahh … mhm ….”Raveena mendesah tatkala kejantanan Cerano memasuki intinya yang sudah begitu basah. Sementara Raveena menumpukkan tangannya di atas wastafel, Cerano memegang pinggang wanita itu dari belakang dan mulai menggerakan pinggulnya dengan cepat. Tepat di hadapan Raveena adalah sebuah cermin besar, sehingga wanita itu mampu melihat ekspresi wajahnya yang tampak memalukan serta pakaiannya yang dikacaukan oleh Cerano.Beberapa saat yang lalu, tepatnya setelah Cerano memeluk Raveena di lapangan. Pria itu tiba-tiba saja menariknya ke kamar mandi umum yang ada di dekat lapangan dan langsung mencumbunya dengan penuh gairah.Beruntung hanya mereka yang sedang mengunjungi lapangan tembak hari itu, sehingga kamar mandi umumnya kosong dan bisa mereka pergunakan untuk melakukan kegiatan panas.Usai Cerano mengunci pintu kamar mandi, dia mulai melepaskan kancing kemeja Raveena satu-persatu, kemudian meremas dada wanita itu selagi dia mencumbu bibir Raveena yang mulai memerah.Ketika tubu
Last Updated: 2022-09-16
Chapter: BAB 32 : Rasa Malu RaveenaRaveena mengalihkan pandangannya dari Cerano, kemudian berkata dengan suara pelan, “Tentu saja aku merindukanmu, kau bahkan tidak pernah menghubungiku selama beberapa hari ini. Kupikir kau sudah bosan denganku, jadi tidak ingin menemuiku lagi.”Cerano tersenyum, tangannya perlahan membelai helaian rambut Raveena. “Mana mungkin aku bosan, kita bahkan baru menghabiskan waktu sebentar.”“Lalu mengapa kau tidak kunjung datang untuk menemuiku?”Cerano sempat terdiam. Manik cobalt-nya menatap Raveena lekat-lekat. “Aku hanya merasa bersalah kepadamu.”Raveena terkejut, tidak menyangka bila seorang bos dari organisasi gelap itu bisa mempunyai rasa bersalah kepadanya. “Bersalah tentang apa?”Cerano menghembuskan napas pendek, lalu berkata, “Walau aku tidak bermaksud buruk, tapi tetap saja aku membuatmu menjauhi salah satu teman dekatmu.”Cerano jelas mengetahui masa lalu Raveena dengan baik, dia sangat mengerti kalau wanita itu tidak pernah punya banyak teman yang bisa dia percaya di rumah bor
Last Updated: 2022-09-16
Chapter: BAB 31 : KekecewaanSetelah Matilda keluar dari ruangan Cerano, pria itu kembali menemui Raveena di ruang kesehatan. Ekspresi wajahnya tidak terlalu bagus, malah cenderung diliputi oleh kekesalan karena tidak mampu mengungkap siapa dalang yang telah membuat Raveena terluka.Selain itu, Cerano merasa harga dirinya tercoreng karena tidak mampu melindungi Raveena meskipun dia berada di dekat wanita itu.“Cerano! Bagaimana hasil interograsinya? Apa Matilda benar-benar telah berusaha mencelakaiku?” tanya Raveena dengan raut wajah cemas. Pasalnya, dia tidak ingin teman dekatnya menjadi tersangka atas kecelakaan yang dia hadapi.Cerano meminta Henry dan Diego untuk keluar usai mengantarnya ke dalam ruang kesehatan, kemudian pria itu menjalankan kursi rodanya ke samping ranjang. “Jangan khawatir, Nona Buscemi dinyatakan tidak bersalah.”Begitu mendengar penuturan itu, Raveena langsung menghembuskan napas lega. “Syukurlah bukan dia pelakunya.”“Untuk apa kau bersyukur?” Cerano berbicara dengan agak ketus, “Tidak
Last Updated: 2022-08-24
Chapter: BAB 30 : Memanggil Matilda (2)“Nona Buscemi, ternyata kau memang cerdik, tidak salah aku meloloskan tesmu dulu.” Cerano berbasi-basi sebelum akhirnya mengeluarkan paku berkarat yang sudah dimasukkan ke kantung plastik dari dalam sakunya. “Apa kamu tahu alasan kami mencurigai kamu?” Tanpa banyak berpikir, Matilda segera membalas, “Karena aku adalah orang terakhir yang berlari sebelum Raveena. Jadi, Bos berpikir bila aku adalah orang yang menaruhnya.” “Ya, kau benar, kami memang memiliki kecurigaan seperti itu. Namun, atas permintaan Raveena, aku ingin memberikan kesempatan kepadamu untuk membiarkan kau menjelaskan alibimu.” Matilda tertegun sebentar sebelum berkata, “Kalau alibiku tak membuatmu puas?” Cerano, “Maka kau akan kumasukkan ke dalam ruang bawah tanah dan kupaksa mengakui kejahatanmu.” Walau Cerano selalu terlihat lembut di hadapan Raveena, sesungguhnya dia bukanlah pria yang selembut itu. Sebagai ketua tim di organisasi mafia, Cerano sudah sering melakukan banyak cara kotor untuk mendapatkan informa
Last Updated: 2022-08-24
Chapter: BAB 29 : Memanggil MatildaCerano mengangguk. “Ya, Matilda Buscemi adalah orang yang lari sebelum kamu. Aku tidak suka menuduh, tetapi ada baiknya melakukan pemeriksaan.”Raveena buru-buru memegang lengan Cerano. “Rasanya tidak mungkin bila Matilda yang melakukannya. Kami berteman cukup baik selama beberapa hari belakangan.”“Raveena, ketika kamu masuk ke dalam organisasi hitam seperti ini, kamu harus membiasakan diri untuk dikhianati. Teman bisa menjadi musuh dan musuh bisa menjadi kawan. Karena itu, kamu tidak bisa membela Matilda sampai bukti terungkap.”Cerano lantas mengalihkan pandangannya kepada Henry. “Panggil Nona Buscemi ke ruanganku, aku ingin memastikan kebenarannya sendiri.”Henry mengangguk, kemudian segera meninggalkan ruangan untuk melakukan perintah Cerano. “Tapi untuk apa Matilda mencelakaiku? Aku bahkan tidak memiliki sesuatu yang berharga untuk diperebutkan,” tukas Raveena, masih sepenuhnya mempercayai Matilda.“Siapa yang tahu? Kamu bahkan baru mengenal Matilda selama beberapa hari, bagaim
Last Updated: 2022-05-17
Chapter: BAB 28 : Mendapat KesialanSontak Raveena menepis tangan Cerano dan menatap pria itu dengan kaget. “Kita lagi ada di depan orang banyak.”“Tapi tanganku ada di belakang.”Ketika Raveena ingin membalas lagi, Diego sudah mengumumkan hasil waktu milik Matilda.“3 menit 55 detik. Matilda Buscemi lulus!”“Berikutnya, Raveena Hesper!”Raveena bergegas lari menuju lapangan, mengabaikan Cerano yang sempat meremas bokongnya sekali lagi. Ketika Raveena sudah ada di hadapan Diego, Diego segera membunyikkan peluit sehingga Raveena langsung menggerakkan kakinya dengan cepat.Raveena berusaha mengatur napasnya supaya tidak merasa sesak saat dia mempercepat laju larinya. Walau tidak bisa secepat Sergio, setidaknya Raveena juga termasuk salah satu anggota yang mampu berlari dengan cepat setelah berlatih selama berhari-hari.Setelah berlari selama 40 detik, dia berhasil melewati putaran pertamanya.Kemudian melewati putaran kedua di 40 detik berikutnya.Raveena berhasil lari dengan lancar, sampai tiba-tiba mengalami gangguan di
Last Updated: 2022-05-16