
Sorry If Im Late to Love You
Joana Alexa Claudiana, seorang mahasiswi yang sejak lahir sudah dijodohkan oleh orang tuanya pada cowok bernama Stiven mulai lelah dengan nasib bucinnya yang tak kunjung merdeka. Faktanya Joana menyukai Stiven yang kini menjadi calon dokter muda itu sejak puluhan tahun lamanya, namun Stiven tidak pernah menganggapnya ada. Meski lelah dan kesal dengan cintanya yang tak pernah dihargai, Joana tak pernah bisa menangis sama sekali karena trauma masa lalunya yang sampai saat ini masih belum ia sadari.
Keaadan membaik saat seorang barista bernama Kelvin datang mewarnai hidupnya, ia lambat laun bisa melupakan Stiven. Berkat Kelvin juga Joana kembali mengingat sebuah trauma terberat dalam hidupnya sehingga ia bisa menangis lagi seperti orang normal lainnya ketika sedang merasa terpuruk. Sejak itu Joana mulai membuka hatinya untuk Kelvin. Namun disaat ia melupakan Stiven, Stiven datang untuk mengungkapkan perasaanya
"Sorry, sorry if Im late to love you," ujar Stiven dengan suara halusnya dengan penuh penyesalan.
Hanya saja, Kelvin bukan seorang cowok yang menyukai lawan jenis pada umumnya. Yah, menurut informasi dan banyak fakta yang Joana tahu, Kelvin adalah seorang gay. Lantas bagaimana nasib Joana seterusnya yang mulai menyukai Kelvin disaat Stiven mulai peduli dengannya?
Read
Chapter: EPILOG - END11 Januari... Seperti malam sebelumnya, malam itu Kelvin mencium lembut bibir Joana usai kemarin malam adalah malam pernikahan mereka. Kelvin tak bisa menahan hawa nafsunya pada istri sahnya yang kini sudah berada di ranjang yang sama dengannya. Ia mulai melepas helai demi helai pakaian yang digunakan oleh Joana, tangannya menggelitik halus menyetuh permukaan demi permukaan kulit istrinya yang kini sudah ia miliki seutuhnya, hingga sampai pada suatu hari... 10 Mei... "Huek... huek...." Joana memuntahkan semua isi perutnya di pagi hari, Kelvin yang hendak berangkat bekerja untuk memantau kondisi hotel miliknya ditengah kota langsung membelokkan langkahnya untuk mengecek ke dalam kamar mandi. Disana Joana terduduk lemas dengan wajah
Last Updated: 2021-07-16
Chapter: CHAPTER 8Matahari mulai terik, namun teriknya tak semenyengat di pertengahan hari. Sepanjang perjalanan Joana dan Kelvin berpegangan tangan, bercerita tentang satu sama lain saling mengejek sehingga perjalanan tak terasa lama walau macet di pagi hari mulai memuncak karena para pengendara sedang berangkat kerja maupun sekolah.Setelah hampir setengah jam mengemudi, mereka telah sampai."Mau aku antar masuk?" tanya Kelvin saat Joana hendak keluar dari mobilnya."Nggak usah, nanti kalau ketauan abangku malah jadi ribut.""Yaudah.. nanti aku telpon ya?"Joana mengangguk. Ia keluar dari dalam mobil dan berjalan untuk membukapagarnya.
Last Updated: 2021-07-16
Chapter: CHAPTER 7Setelah beberapa puluh menit Kelvin membawanya memutari jalan raya, kini ia duduk disebuah kursi empuk mengahadap cermin dengan banyak pertanyaan yang ia tanyakan pada Kelvin namun ia tak bisa bertanya karena perasaannya yang masih canggung sehingga ia pasrah dengan apa yang akan terjadi hari ini.Tiba-tiba seoarang perias datang, merias wajahnya dalam beberapa waktu. Saat ia membuka matanya, ia sudah terkejut dengan penampilan wajahnya yangflawlessdan rambutstyle side braid bun-nya. Setelah di make up, ia disuruh si perias memakai sebuah dress denganstyle cocktailberwarna merah maroon yang panjangnya tak jauh diatas lutut, tak lupa ia memakaiheelstinggi warna kulit.Saat keluar dari ruang rias, ia berjalan dengan begitu anggunnya, membuat Kelvin yang menunggu
Last Updated: 2021-07-16
Chapter: CHAPTER 6Kelvin membelokkan mobil yang ia kendarai ke pom bensin terdekat di lajurnya. Karena macet, pom bensin tampak ramai orang beristirahat. Ia memarkir mobil di tempat kosong yang agak jauh dari toilet karena penuhnya parkiran dimana-mana."Berani nggak sendiri?" tanya Kelvin ketika cewek berkulit putih itu hendak keluar dari mobil."Beranilah emang gue anak TK nggak berani."Blak.Joana langsung menutup pintunya.Pandangan Kelvin mengikuti arah kepergian Joana yang berjalan kearah toilet di sebrang sana, agak jauh tapi masih terlihat.Antri, bau pesing.Itu kesan pertama bagi Joana sa
Last Updated: 2021-07-16
Chapter: CHAPTER 5Berat.Itu yang ia rasakan beberapa hari ini sejak kecelakaan kecil menimpanya di malam saat bersama Kelvin. Sejak itu juga, hidupnya benar-benar berubah. Sakit hatinya karena cinta tak terbalas, terkalahkan oleh rasa bersalahnya pada kejadian yang menimpanya hingga menewaskan salah seorang orang tuanya.Ingin rasanya untuk bangkit, namun hati terlalu lelah. Luka terasa sangat dalam, seakan untuk bernafas saja butuh kekuatan. Mencoba tetap ceria, seakan tak terjadi apapun.. ah itu hanya kiasan. Tak ada yang percaya bahwa ia benar-benar sudah baik-baik saja. Oleh karena itu, semua hanya berpura-pura. Berpura-pura mengerti, berpura-pura telah melupakan semua kenangan pahit.Yes, people change but memories don't."Kenangan memang nggak bisa dirubah, tetapi kamu bisa merubah
Last Updated: 2021-06-22
Chapter: CHAPTER 4Joana duduk di sofa ruang televisi rumahnya. Tangannya memencet-mencet tombol remote, memindah-mindah saluran televisi. Matanya fokus hampir tak berketip, namun perasaanya tidak sefokus matanya. Entah kenapa saat ini ia benar-benar sedih, ia rasa ia memang ingin putus dengan Stiven karena Stiven selalu menyakitinya dan faktanya di hati Stiven tidak ada dirinya sama sekali namun saat mengingat keputusan Stiven yang sudah disetujui oleh kedua orangtuanya, ia benar-benar merasa tertekan. Ingin menangis, namun tidak bisa.Untuk apa berjuang jika pada akhirnya tidak saling memiliki? Ayolah Joana, jangan terlalu bodoh untuk seseorang yang selama ini kamu nanti. Dia jelas memiliki seseorang yang lain didalam hatinya, dia tidak menginginkanmu."Pa," panggil Joana ketika Papanya lewat tepat didepannya. "Maafin Joana, Joana nggak bisa ngabulin pe
Last Updated: 2021-06-21
Chapter: 24 - PengertianKeesokan harinya di saat Kim Hanna sudah pulang ke rumah dan sehat sepenuhnya, gadis itu mulai kelayapan. Ia melangkah pergi begitu saja usai memesan taksi online yang membawanya selamat sampai tujuan. Taksi itu berhenti di sebuah rumah tingkat yang sebenarnya kini adalah rumahnya namun belum hendak ia miliki. Langkahnya membawanya masuk ke rumah kosong terawat itu. Ia membuka rumah menggunakan kunci yang tersimpan di tempat rahasia sesuai keterangan si pembeli rumah beberapa minggu lalu. Klik. Rumah itu terbuka, sepi, tidak ada seorang pun. Dengan harap-harap cemas, ia mengirimkan sebuah pesan pada seseorang yang berhasil membuatnya yakin akan rasanya. Di luar sana, Jacob terkejut. Ia membaca cepat sebuah teks yang dikirimkan oleh Kim Ai Rin. From : Kim Ai Rin Aku di tunggu di rumah kemarin. Tanpa pikir panjang, Jacob langsung membatalkan semua pertemuannya hari ini lalu meluncur cepat ke kediamannya. Setibanya di sana, ia masuk dengan tidak sabaran sampai masih menggunakan se
Last Updated: 2023-02-23
Chapter: 23 - Apa Pilihanmu?Kim Ai Rin melangkahkan kakinya masuk, baru melangkah beberapa tapak ia tercengang. Ia hidup bagaikan di drama-drama Korea kali ini. Kejutan yang diberikan Jacob membuat rasa haru memenuhi hatinya. “Ini … apa? Rumah siapa?” “Rumah kamu,” jawab Jacob cepat. Rumah dua lantai dengan design minimalis itu menghinoptis Airin. Memang rumah itu tidak sebesar rumah Jacob, tapi suasana di rumah dua tingkat yang kini ia kunjungi sangat nyaman. Ada kolam renang di bagian belakang dan di bagian tengah ada mini taman yang tertutup kaca melingkar. “Ini rumah kamu,” jelas Jacob lagi, ia melangkahkan kakinya hingga berdiri di depan gadis itu. Airin tercengang tak menyangka, sampai-sampai ia tak bisa berkata-kata. “Di sini ada kolam renang, ada mini gym, ada spa, ada ruang baca, ada taman, dan yang jelas akan buat kamu betah.” “Jacob ….” “Saya mau kamu berhenti dari pekerjaan kamu kalau kita menikah, bisa kan?” tanya Jacob tiba-tiba. “Saya akan menjamin kamu nggak akan kekurangan dari segi ekono
Last Updated: 2023-02-22
Chapter: 22 - KeputusanHujan deras mengguyur jalanan dari puncak hingga ke kota. Tentunya, Jacob mengendarai mobilnya dengan sangat hati-hati apalagi jalanan sedang ramai dan sedikit macet di jalanan menurun. Selama di dalam mobil, gadis itu diam tak bersuara. Ia canggung, ia grogi, dan rasa penasarannya semakin melonjak akan sosok yang duduk di sebelahnya. “Ini orang random banget, cuek iya, agresif iya, seenaknya iya,” pikirnya sesekali melirik ke arah Jacob. “Kalau mau lihat wajah tampan saya, lihat aja nggak usah ngintip-ngintip,” ucap Jacob tiba-tiba. “Dih, siapa juga lihat kamu! GR!” balas Airin cepat. Mendengar jawaban kekanakan itu, Jacob sedikit tersenyum. “Kenapa kamu pergi pagi itu?” Airin hening sebentar sebelum menjawab. “Nggak papa.” “Padahal saya bilang, saya bisa terima kamu walau kamu bekas cowok lain,” jelasanya terang-terangan. “Lagian kan banyak cewek yang mau sama kamu, kenapa harus aku? Tadi aja kamu asik bincang sama cewek seksi di vila.” “Kamu cemburu?” “Nggak lah, ngapain a
Last Updated: 2023-02-21
Chapter: 21 - Hati iniLaki-laki tampan itu membuka pintu kamar, melangkahkan kakinya masuk dalam beberapa langkah lalu berhenti. Matanya menjuru ke setiap sudut, seperti yang ia duga, gadis itu tidak menerima tawarannya. Jacob menghela napasnya, rasa kecewa tentu saja muncul di hati dan pikirannya apalagi ia rasa gadis itu sudah memikatnya. Kejadian tengah malam saat mereka berciuman, bahkan saat Jacob berhasil menyentuh beberapa titik intim bagian tubuh gadis itu, membuat Jacob semakin ingin memilikinya. Tapi ternyata gadis itu menolaknya. Jacob bukan tipikal lelaki yang suka memaksa, dia tidak akan mengejar jika tidak diberi ijin seberapa pun ia menyukai orang lain. *** “Kamu bisanya kaya gitu, Airin! Coba Tristan tahu, pasti udah ngomel banget adik kesayangannya mabuk-mabukan,” protes Kinan, saat berada di dalam mobil yang sama dengan Airin. Airin tertawa kecil. “Iya makanya jangan bilang.” “Untung ada Jack, coba nggak ada gimana nasib kamu coba.” Airin pun tiba-tiba mengingat Jack, meski mabuk
Last Updated: 2023-02-17
Chapter: 20 - Sentuhan JacobJacob menutup panggilan, ia memasukkan kembali ponselnya ke saku celana. Baru saja ia berdiri dari kasur, tiba-tiba tangannya di genggam oleh seorang Airin yang kini tersenyum cantik ke arahnya. “Siapa tadi?” tanya Airin, masih dalam keadaan mabuk. Jacob tak menjawabnya. “Siapa? Aku tanya siapa?” rengeknya manja, membuat Jacob tertawa kecil melihat tingkah lakunya. Hap. “Kairan, jangan pergi,” ucapnya kemudian. Mendengar nama Kairan, Jacob langsung menaikkan alisnya. Ia mendorong tubuh gadis itu hingga terbaring lagi di ranjang. Tampak Airin kini sedang meraung dan mengoceh tanpa henti, entah apa yang gadis itu bicarakan, yang jelas gadis itu terlihat sangat merindukan lelaki bernama Kairan. “Kairan!” panggil Airin. Jacob menggeleng-gelengkan kepalanya keheranan. “Huek,” ujar gadis itu tiba-tiba, ia langsung mendudukkan tubuhnya karena merasa mual. “Huek.” Jacob mulai panik, ia bukan khawatir Airin muntah, tetapi khawatir muntahan itu akan jatuh ke kasur kamar hotelnya yang
Last Updated: 2023-02-08
Chapter: 19 - Mabuk-mabukanSepanjang jalan di trotoar, gadis itu mengomel tanpa henti karena kelakuan Jacob. Seumur hidup baru kali ini Airin bertemu dengan lelaki seperti itu, benar-benar antagonis dan menyebalkan. “Andai ada Kairan, pasti udah ditonjok tuh cowok belagu! Ash, sial. Kenapa gue harus berurusan sama cowok kaya dia! Dosa apa coba gue!” Jalannya semakin cepat, melewati beberapa orang yang sedang nongkrong dipinggiran jalan raya. “Mana ponsel gue batrainya habis! Terus gue pulangnya gimana? Di mana ada taksi!!!” omelnya lagi sendiri. Hampir sepuluh menit berjalan cepat, langkah kaki Airin melambat saat ia melihat ada gerumbulan geng motor. Saat melewati gerumbulan, rasanya harap-harap cemas, masalahnya mereka semua terlihat seperti preman yang sedang mencari mangsa. Benar sesuai dugaan Airin, laki-laki bertampang preman itu menggodanya, menghalangi langkahnya, menatap nakal ke arahnya, membuatnya ketakutan. “Mau diantar, neng?” “Tujuan ke mana sayang? Cantik?” “Yuk bro anterin aja mbaknya, ma
Last Updated: 2023-02-07
Chapter: [PAGE 8] MARRY ME - ENDING"Kalian mau nikah?" tanya Benny tak percaya di keesokan harinya setelah kemarin Jeje dan Rion berhubungan sampai kelewat batas.Jeje dan Rion yang duduk bersebelahan mengangguk.Loren tertawa senang, wajahnya sangat gembira mendengar permintaan Rion dan Jeje di hari pertama saat ia kembali untuk menjemput Jeje. "Yasudah. Urus pernikahan kalian sekarang, secepatnya! Mama setuju!""Tapi Jeje belum bilang ke mama, te..," jelas Jeje."Yaudah.. nggak papa, pasti mama papa kamu setuju. Biar tante yang urus, yang penting kalian cepat menikah dan mama punya cucu! Oke?"Benny tertawa terbahak-bahak melihat kegembiraan pada diri istrinya. "Tapi kenapa kok tiba-tiba pengen nikah?"Jeje terdiam, wajahnya kaku."Rion cinta sama dia, Pa," jawab Rion.Benny menaikkan alisnya. "Jangan-jangan kalian....""Bu.. bukan om! Bukan yang seperti om pikirin," sahut Jeje ketakutan.Melihat ekspresi Jeje, spontan kedua orang tua Rion tertawa lepas.Rion ikut tertawa melihat tingkah laku Jeje. "Hahaha.. yasudah,
Last Updated: 2021-03-09
Chapter: [PAGE 7] MARRY MEBerjam-jam Rion mencoba menenangkan Jeje hingga akhirnya pukul sebelas malam Jeje tertidur dipelukannya. Ia pandangi gadis yang kini tengah menggunakan baju yang belum terganti sejak tadi, kekesalannya masih tertimbun saat mengingat betapa kasarnya Jeje diperlakukan oleh salah seorang dokter rumah sakit swasta itu. Rasanya hendak sekali lagi Rion menghantam wajah Nico, bahkan jika perlu Rion akan menghajar Nico sampai cacat.Meski ia belum tau apa yang terjadi antara Nico dan Jeje karena Jeje tidak mau bercerita, ia mencoba mengalah. Seperti biasa, cowok tampan itu tidak memaksa Jeje untuk bercerita walau rasa penasarannya begitu tinggi. Rion tau Jeje sangat lelah hari ini, bahkan untuk mengganti baju saja Jeje tak sempat. Jeje hanya menangis dipeluknya berjam-jam hingga tertidur dengan wajah lelah seperti saat ini. ****Pagi hari menyapa, Rion membuka kedua matanya. Dengan nyawa yang belum terkumpul seutuhnya, ia melihat sosok Jeje yang masih tertidur pulas. Tak tega membangunkan Jej
Last Updated: 2021-03-09
Chapter: [PAGE 6] TOUCH MEPukul 23.20...Air mata Jeje masih membekas dipipi, faktanya ia menangis lagi karena luka itu. Ia melangkahkan kakinya menaiki anak tangga, ketika didapatinya cowok berwajah tampan itu kini sedang duduk diatas kasur bermain HP kemudian menatapnya terkejut.Mata Rion menyipit, ia melihat Jeje berdiri dan berjalan kearahnya.Jeje duduk disebelah Rion. Rion tak mengerti apa maksud Jeje kali ini."Aku harus gimana?" tanyanya dengan tatapan menyedihkan."Maksud kamu apa?" tanya Rion."Kamu suka kan sama aku?""Kamu mancing aku?" tanya Rion lagi. Mata Rion begitu tegang.Jeje tak menjawab."Jeje?"Jeje hanya menundukkan kepalanya dan menatap Rion dengan tatapan pilu. "Kamu.. kamu suka aku kan?"Rion tak menjawab."Kamu nggak tertarik sama aku?" tanya Jeje sudah seperti orang gila."Je! Jangan salahin aku kalau aku nggak bisa lepasin kamu," terang Rion.Jeje menggelengkan kepala. "Kamu bisa tanggung jawab kan sama perasaan aku?" tanyanya penuh percaya.Mendengar pertanyaan Jeje, Rion mengangg
Last Updated: 2021-03-08
Chapter: [PAGE 5] SEBUAH FAKTAPukul 20.30..."Mau kemana?" tanya Rion, melihat Jeje yang kini sedang memakai Shirt dress putih, berkancing, dengan panjang di atas lutut."Ke rumah bentar, ada yang ketinggalan," jawabnya terburu-buru sambil memakai sandal."Gue anter?""Nggak usah, naik taksi. Nanti taksinya gue suruh tunggu soalnya cuman ambil barang," katanya masih dengan wajah gembira karena sudah berbaikan dengan Nico."Barang apa sih? Penting banget?" tanya Rion yang juga memakai kaos rumahan berwarna putih sedikit ketat."Charger.. hehe.""Kan charger gue ada, pea!""Ya kan HP kamu Samsung Note, aku Iphone! Bego!" balas Jeje."Oh iya lupa," ucap malu Rion. "Beneran nggak mau gue anter?""Enggak.. duh, bentar aja kok. Bye..."Rion menggelengkan kepala, ia tak menyangka baru seminggu ia tinggal bersama dengan Jeje ia bisa seakrab dan senyaman ini.Jeje duduk di kursi belakang sopir sambil memendangi gelapnya malam. Sejak tadi raut wajahnya happy, seperti tak ada permasalahan lagi yang menggumpal pada hati dan ot
Last Updated: 2021-03-08
Chapter: [PAGE 4] HE KISS MERion duduk didalam mobil, memandang Jeje dan Vella yang sedang berbincang di parkiran diskotik elite kota. Dua cewek itu sedang berdiri bersandar di mobil Vella yang terparkir tak jauh dari mobil Rion."Oh... dia anaknya tante Loren?"Jeje mengangguk. "Iya...""Jadi lo serumah sama si ganteng itu?""Iyalah Vel, kan itu anaknya.""Kalau si Nico tau.. dia bisa cemburu."Jeje tersenyum."Nico udah balas chat lo belum?"Jeje menggelengkan kepala. "Udah beberapa hari ini dia jarang chat, kayaknya marah masihan sama gue.""Hufth... dasar cowok. Sama aja."Ia tertawa kecil. "Namanya juga cowok, serba salah.""Cowok gue juga gitu, ngambekan," cerita Vella."Cowok yang mana? Kan cowok lo banyak," tanya Jeje penasaran."Ada pokoknya salah satu dari mereka.. Yaudah lo pulang sana, nggak enak sama tante Loren."Jeje mengangguk. "Yaudah, bye."Jeanica Lovera melangkahkan kakinya untuk masuk kedalam mobil yang Rion kendarai. Saat Jeje masuk mobil, Rion segera mengemudikan mobilnya ditengah gelapnya
Last Updated: 2021-03-08
Chapter: [PAGE 3] SERUMAH SAMA COWOK ASINGPukul 18.00..Bola mata Jeje tak bisa luput dari sosok yang sangat ia sering lihat di Koran, tempat keramaian ketika ada music festival, dan televisi saat berjumpa dengan anak dari Lorensia yang bernama Arion.Tubuhnya tinggi berotot, kulitya putih, matanya tajam, hidungnya mancung dan ukuran bibirnya pas dengan porsi wajah tampannya ditambah ia berwajah nakal. Sumpah, Arion begitu tampan. Jika diibaratkan wajahnya dengan seorang actor bernama Lee Jong Suk. Kini Arion duduk di sofa depannya, bersebelahan dengan suami dari Loren yang bernama Benny."Jadi maksud kalian, dia tidur disini?" tanya Rion lagi, yang kesekian kalinya.Loren mengangguk. "Please.. ya sayang ya?" rayu Loren, bergelut manja pada anak tunggalnya.Jeje yang duduk seorang diri didepan mereka menahan tawa."Ma.. kan banyak kamar kosong di hotel, ada kamar kosong juga di apartemen.. kenapa nggak bukain satu kek buat dia. Kenapa harus sama Rion?"Rion tampak bingung dengan pemikiran kedua orang tuanya."Rion, kalau emang
Last Updated: 2021-03-08
Chapter: EPILOG - ENDDi pagi hari yang cerah, seorang laki-laki berambut hitam membuka kedua matanya yang masih berat untuk dibuka. Namun rasa kantuk itu berubah menjadi senyum ketika ia melihat istrinya kini sedang tidur dipelukannya. Ia membelai lembut rambut istrinya lalu mencium dahinya."Sayang.. udah bangun?" tanya Ana sambil berusaha membuka kedua matanya. "Aku capek, kamu buat aku capek," jelasnya.Alan tersenyum lalu mengecup kening Ana. "Yaudah tidur lagi sayang," bisik Alan, memeluk erat Ana dalam dekapanya."Tapi aku mual.. huek...""Sayang kamu nggak papa?" tanya Alan, mengikuti Ana ke kamar mandi.Sepuluh menit, lima belas menit, sampai dua puluh menit Ana berada di dalam kamar mandi.
Last Updated: 2021-05-29
Chapter: [PAGE 6] YOUR KISSSebulan berlalu.Dalam sebulan sangat banyak hal yang terjadi.Mulai dari kisahnya dengan Alan, kisahnya dengan Calvin bahkan kabar duka bahwa akhirnya Ibunda Ana menutup usai di sore hari setelah ia bertengkar dengan Alan saat Alan menciumnya paksa.Hari demi hari sejak hari itu dilewati Ana dengan begitu duka. Bahkan Calvin memberikannya cuti hampir seminggu pada Ana karena melihat kondisi Ana yang semakin hari semakin memburuk karena ia begitushock. Saat itu hanya Calvin dan Wendy yang selalu disisinya. Sejak Ana memberi Alan peringatan, Alan tidak pernah sama sekali menganggu kehidupan Ana sesuai keinginan Ana. Terkadang Ana merindukan sosok Alan yang selalu membuatnya tenang walau terkadang membuatnya kesal, hanya saja itu semua hanya kenangan.
Last Updated: 2021-05-24
Chapter: [PAGE 5] I FOUND YOU, MOMSepanjang perjalanan Ana terus berdoa dan begitu khawatir akan keadaan Wendy, sahabat yang sudah seperti saudara sendiri baginya. Ana bahkan beberapa kali menyuruh sopir taksi untuk melaju cepat melintasi ramainya jalan raya."Ayo pak cepetan!!" desaknya pada sopir taksi."Iya neng.""Kalau bisa bapak terbangin deh mobilnya," desak Ana lagi."Aduh eneng mah emangnya ini helikopter."Setelah taksi berkendara hampir setengah jam, Ana langsung membayar sopir taksi tanpa mengharapkan uang kembali. "Bapak doaian teman saya sehat ya pak, bapak ambil aja kembaliannya.""Alhamdulillah, makasih neng."
Last Updated: 2021-05-21
Chapter: [PAGE 4] HE FOUND MEHari demi hari berlalu, ini adalah hari kelima sejak kepergian Calvin ke Jakarta. Tepat hari ini juga Ana memutuskan untuk pindah ke kosan barunnya yang semi-semi apartemen, di lengkapi kamar mandi dalam, AC, tapi tanpa dapur. Bangunan kosan Ana adalah bangunan baru sehingga masih begitu bersih. Lokasi kosannya juga tidak jauh dari rumah Wendy, hanya berbeda blok. Ana mengetahui ada kos ini karena setiap pulang ia melewati blok perumahan ini.Hari Minggu Ana ia habiskan untuk angkut-angkut barang dan Wendy menemaninya. Angkutan menggunakan mobil Wendy dari pagi hingga sore hari. Mereka berdua sangat kelelahan sampai akhirnya berebah di lantai dingin yang sudah bersih dipel."Hah? Dokter Ryu yang punya lipstick yang gue pakai ini nyium elo?" tanya Wendy terkejut sampai-sampai terbangun dari rebahannya. "Kapan? Lo kok baru cerita?"
Last Updated: 2021-05-18
Chapter: [PAGE 3] NEW JOBAna duduk disebuah sofa berwarnacreamsambil memutar matanya keatas, kekanan dan kekiri memperhatikan dekorasi kantor milik orang tua Calvin setelah menandatangani kontrak yang disuguhkan dengan gaji menarik baginya tanpa pikir panjang. Diatas meja ada segelas soda dancookiesuntuk cemilan, tapi tidak setetespun ia minum karena sudah merasa kenyang saat membaca kontrak pekerjaan yang diberikan padanya barusan.Tidak lama kemudian Calvin datang dari arah pintu sambil membawa sebuah kunci mobil di tangan kanannya."Barang-barang pindahan kamu dimana?" tanya Calvin sambil duduk disebelah Ana."Di rumah Wendy, kemarin kan aku pindahan bareng dia. Sementara aku tinggal dirumahnya.""Mantan kamu tau?"
Last Updated: 2021-05-18
Chapter: [PAGE 2] HELLO, MY EX BOYFRIEND"Mau kemana, Wen?" tanya Ana dengan mata pandanya di Minggu pagi tepat pukul delapan.Wendy sibuk mencari-cari pakaian yang akan ia gunakan hari ini di lemari Ana. Ia memang berniat meminjam pakaian Ana karena pakaiannya yang berwarna putih mulai menguning. "Mau seminar, yang seminar kecantikan itu.""Dimana?""Di Hotel Savana... sekalian cuci mata. Dokternya muda-muda."Ana menghembuskan nafasnya. "Gue sendirian dong.""Yaudah lo ikut aja yuk, daripada mikirn Victor terus nanti bisa gila kaya dia lo lama-lama.""Kan gue belum beli tiket...""Yaelah disana pasti ada di tiket
Last Updated: 2021-05-15