Chapter: Are you crazy, bitch?"Ayo menikah."'Braaak!'Zey menghempas kedua tangannya ke meja menimbulkan dentum cukup nyaring membekukan Hazel di tempat. Bisa-bisanya pria yang baru dikenal beberapa hari nekat ngajak nikah, dia pikir menikah itu lelucon apa?"Nikah? Yang bener aja, kenal lama aja engga kenapa buru-buru nikah." Zey masih menahan tubuh limbungnya dengan kedua tangan di meja.Hazel mengurut dada pelan, "Aku tidak menerima penolakan, Zey.""Ga nerima penolak? Nih, ya, Om. Nikah itu sekali seumur hidup, saya bukan mainan yang bisa dipake trus buang langsung cari yang lain. Om pikir saya ga tau Om itu suka main cewek sama aja kek Om-om belang di luaran sana!" bentak Zey walau tak sopan setidaknya dia lega mengutarakan uneg-uneg yang terpendam sejak siang tadi.Tak terima, Hazel cepat bangkit, rahangnya mengeras disama-samakan dengan pria lain membuat harga dirinya sedikit tersentil.
Terakhir Diperbarui: 2021-05-19
Chapter: Sudahkah memuliakan wanita?Zey tengah sibuk membersihkan piring kotor bekas makan malam majikannya, ia masih memikirkan perkataan yang terlontar di bibir Hazel siang tadi.Calon istri? Wah, yang benar saja. Hazel pasti kehilangan akal, bagaimana bisa dia mengklaim Zey sebagai calon istri. Rasanya kepala Zey ingin meledak memikirkan ini."Dia pikir dia siapa seenaknya nganggep gue calon istri. Gendeng, siapa juga yang mau sama dia, orang jelalatan begitu." Zey mendumal pelan karena dia tahu ada kamera CCTV yang terus memantau kegiatannya, belum lagi CCTV mulut lemes para maid yang siap melapor 24 jam ke Hazel.Zey seperti terkurung di kandang emas tapi isinya macan semua. Apes!"Hwaaa kaget!" Tepukan di bahu membuat Zey terperanjat dan hampir memecahkan piring kalau saja tak lekas ditangkap."Fyuhhh, alhamdulillah ya Allah kalau pecah berabe urusannya." Zey mengusap dada beberapa kali kemudian mengembalikan piring ke tempat se
Terakhir Diperbarui: 2021-05-10
Chapter: Masakan PertamaHazel Erlangga Derrick, putra dari Carlos Derrick seorang pengusaha kaya yang sudah mewariskan hampir seluruh asetnya pada Hazel. Pria berwajah tampan bak pahatan dewa Yunani ini bukanlah orang sembarangan, dia mampu membeli apapun yang menarik perhatian, termasuk Zey, gadis yang diam-diam menarik perhatiannya."Kok bisa lo sih?" Zey masih tak percaya, ia hendak tertawa rasanya melihat betapa dunia sedang mempermainkan keadaan hidupnya."Kenapa?" Suara serak basah Hazel membuat Zey merinding ngeri. Hazel menatap datar gadis di depannya, "Terkejut? Bukankah kita sudah pernah bertemu sebelumnya.""Wahh luar biasa." Zey memijit pelipis hampir terhuyung jatuh kalau saja pria tegap yang tadi membawanya masuk tak segera memegang bahunya.Senyum tipis terbit di bibir menggoda Hazel, "Sekali lagi aku bertanya, berapa hargamu?""Lo pikir gue cewek murahan, hah?! Enak banget lo nanya harga segala macem, gue b
Terakhir Diperbarui: 2021-05-07
Chapter: Welcome Calon Istri"Pergi sana, lo ganggu gue!" tekan gadis berhijab pasmina marun dengan wajah datar serta sorot mata tajam mengintimidasi, menyuruh pria tampan di depannya pergi."Berapa hargamu?" tanyanya spontan membuat mata tajam si gadis membulat sempurna."Lo stres, ya?" Zey menerobos masuk ke dalam bangunan megah penuh gemerlap lampu menghias ruangan. Zey memegang kepala, pusing dengan lampu warna-warni yang terus berkedip seirama dengan musik DJ.Saat akan melangkah lebih dalam, cekalan di tangannya membuat Zey terhenti. Dia menatap pria yang sedari tadi mengekori ke mana langkahnya. Jujur saja gadis itu merasa terganggu, dapat dilihat jelas di mata tajamnya yang malah menarik perhatian si pria."Aku bertanya. Berapa hargamu?" beonya serius.Zey tertawa, "Harga gue mahal, lo bahkan gak akan sanggup bayarnya.""Sebutkan nominalnya," tegas pria itu.Zey menepis tangannya ya
Terakhir Diperbarui: 2021-05-05