Chapter: BAB 7. Memancing."Udah tau gue amnesia. Elo aja yang sombong." Rosa tak mau kalah. Ia menatap sengit ke arah Alfa yang tampak biasa saja."Nggak penting juga." Jawab Alfa. Pria itu menyerahkan piring kepada Rosa dan Zany."What? nggak penting gimana? Bagi gue masa kecil itu penting." Rosa berkoar tak sabar. Wanita itu melipat kerah kemeja hitamnya, kemudian merebut sendok nasi dari Alfa. Menyendok nasi ke piringnya dengan emosi.Ughh, air liur siapa yang tidak menetes melihat menu yang tersedia di kotak bekal yang Alfa bawa. Ada ayam panggang, tempe dan tahu goreng, sayur asam tak lupa sambal tomat yang begitu menggugah selera, limau di atas sambal itu serasa melambai lambai meminta di cicipi. Zany dan Alfa hanya saling pandang melihat tingkah Rosa. Menunggu dengan sabar si tuan putri yang sibuk comot sana sini sesekali berujar 'enak banget'."Gue belum selesai. Nanti kalau udah kenyang baru lanjut." Ujar Rosa ketus saat melihat Alfa yang meredam tawanya karena tingkahnya yang di luar prediksinya .A
Last Updated: 2025-04-21
Chapter: BAB 6. Pernah Amnesia.Dentingan sendok yang beradu dengan piring mengawali pagi Rosa yang cerah. Wanita itu begitu menikmati nasi goreng seafood karyanya. “Kamu nggak kuliah dek?” Rosa mengalihkan pandangannya dari piring ke sosok tampan kakaknya yang sudah rapi dengan setelan jasnya.“Nggak, aku mau ikut ke kantor bareng abang."Zany mengerutkan keningnya, sejak kemarin tingkah adiknya aneh, bahkan betah menempel kepadanya padahal ia sudah membentak Rosa, karena adiknya selalu berbuat hal hal yang tidak di sukainya. “Abang mau ke lokasi proyek. Sekalian ketemu klien." Rosa mendengkus sebal mendengar jawaban sang kakak. Pokoknya ia tidak mau tahu. Karena hari ini jadwalnya mewawancarai sang kakak tentang Mr. Alim. Besok tidak bisa karena jadwal kuliahnya yang padat."Pokoknya aku ikut. Nggak pake koma." Jawab Rosa keras kepala.Zany menghela nafasnya , susah sekali menang dari si keras kepala Rosa. "Bi Jum, yang membersihkan kamar mandi saya siapa?"Rosa nyaris tersedak mendengar pertanyaan sang k
Last Updated: 2025-04-18
Chapter: BAB 5. Tamu Tak Di Undang.Hall jazaaa ul_ihsaani illal_ihsaan....Fa bi'ayyi aalaaa'i robbukumaa tukazzibaan...Alfa terisak, berusaha meneruskan tilawahnya hingga selesai. Ia tidak menyadari sosok gadis yang memperhatikan gerak geriknya dari tadi. Pria itu kerap kali menangis jika membaca surah Ar - Rahman. Apalagi saat mengulangi ayat yang berarti 'Maka nikmat tuhanmu yang manakah yang kau dustakan,' rasanya itu seperti di siram air es di musim dingin. Selama ini ia merasa bebas bahkan terkesan santai dengan hidupnya. Padahal semua fasilitas yang ia nikmati semuanya dari sang pencipta Allah. Oksigen yang selama ini di hirup tidak pernah habis stoknya, makanan yang selama ini ia makan, mata yang bisa melihat, telinga yang bisa mendengar, bibir yang bisa berbicara, tangan yang bisa bergerak, kaki yang bisa melangkah, kulit yang begitu peka, lidah yang perasa, air liur yang tidak pernah habis stoknya, dan banyak karunia yang di berikan sang pencipta Allah kepadanya dan seluruh mahluk hidup di bumi. Pernahkah
Last Updated: 2025-04-17
Chapter: BAB 4. PHPDua minggu sudah berlalu semenjak Rosa mengetahui arti, "Jazakallahu khairan", wanita itu benar-benar mengamalkannya.Arka bahkan kaget mendengar putri centilnya mengucapkan kata-kata keramat itu. Padahal dari dulu Arka sudah mengajarkan Rosa melalui buku-buku hadis ataupun kitab yang ia koleksi untuk dibaca. Tapi memang watak Rosa yang sama kerasnya dengan sang kakek membuatnya bertahan dan tidak menyentuhnya sedikit pun. Meskipun begitu, ia bersyukur putrinya lancar mengaji—yeah, meskipun bertolak belakang dengan kelakuannya."Ayah, aku mau pergi sama Bunda. Bye, assalamualaikum."Rosa mengecup pipi ayahnya kilat, kemudian menyusul ibunya yang sudah lebih dahulu menuju mobil."Ayah harap kamu berubah, Sayang."Arka berbisik melihat punggung anak gadisnya yang semakin hari semakin bertumbuh. Ia tidak menyangka bisa mengurus gadis keras kepala itu hingga sebesar ini. Ada rasa bangga di hatinya ketika mengingat almarhum istrinya.Sejak kecil, Rosa memang selalu dimanjakan oleh keluarga
Last Updated: 2025-03-08
Chapter: BAB 3. Jazakallahu Khairan?Brughh…!!Prakk…!!"Aduh, di mana sih lingerie gue?""Udah ketemu? Gue nggak jual tas Hermès gue. Abisnya gue sayang banget, ini peninggalan almarhum ayah.""Iya, serah lu dah. Gue sibuk, Sis. Ntar kita sambung lagi. Bye! Assalamualaikum."Rosa mematikan ponselnya, lalu melemparkannya ke atas ranjang. Ia sibuk sekali sepulang dari kajian Zuhur tadi.Allah tidak akan menanyakan berapa jumlah harta kita, tapi untuk apa harta itu digunakan dan dari mana kita mendapatkannya.Di kepala Rosa, kata-kata itu terus terngiang. Apalagi saat kajian tadi, mereka diperlihatkan bagaimana kondisi umat Muslim di berbagai belahan dunia yang mengalami kesulitan.Rosa dan empat sahabatnya menangis, bahkan sampai terisak-isak. Oleh karena itu, mereka memutuskan untuk melelang semua pernak-pernik mahal yang mereka miliki. Hasilnya akan mereka sumbangkan ke dinas sosial yang bersangkutan."Oh, lingerie 15 juta!! Di mana kah dirimu?"Rosa mengusap peluhnya. Ia melirik ranjangnya yang sudah penuh dengan berba
Last Updated: 2025-03-08
Chapter: BAB 2. Cinta Dunia.Rosa menghembuskan nafasnya kesal. Ia sudah menceritakan perihal ayah Mr Alim kepada sahabat nya. Namun keempat sahabatnya malah menyuruh Rosa melanjutkan misi. Bila perlu menikah sekalian balas jasa kata mereka. Fstt, padahal Rosa sudah membeberkan gaji Alfa yang senilai dengan uang jajannya, namun keempat sahabatnya tetap berpegang teguh pada pendirian mereka. "Ya, gue malah tambah salut sama Mr Alim. Secara dia yang selama ini menjadi kepala keluarga. Gue denger denger ibunya baru nikah lagi setahun yang lalu lho."Siska bercerita heboh. Matanya melirik sosok pria yang berjanggut yang sedang duduk sendirian di temani laptopnya. "Eh, itu Rio kan?" Lana mengikuti arah pandang Siska. "Hmm, Calon suami gue. " Siska tersenyum memperlihatkan sosok tanpan itu. Uhh, rasanya mendebarkan melihat seorang yang kau sukai dari jarak sedekat ini. "Ngimpi!!"Keempat sahabatnya bersorak, mengolok Siska yang masih saja tersenyum, memangku wajahnya. Matanya berfokus menatap sosok sempurna yang b
Last Updated: 2025-03-07