ARINDA
"Kamu tak berpikir jika aku akan membantumu secara percuma bukan?"
Seketika raut wajah Arinda terlihat menegang, dia kembali mendongak menatap wajah Zayn. Arinda menelan ludah, seketika harapan yang sempat tergambar jelas di wajahnya hilang berganti dengan raut wajah pucat pasi. Apa? Apa yang Zayn inginkan sebenarnya?
Sedangkan itu, Zayn tersenyum dalam hati melihat itu. Ah, ini sepertinya akan menyenangkan. Bahkan dia belum mengatakannya dan gadis itu sudah terlihat ketakutan.
"Apa? Apa yang kamu inginkan dariku? Aku bahkan sudah tidak memiliki apa-apa lagi?" tanya Arinda serak, terdengar malang.
Zayn mengangguk-angguk percaya. Dia kemudian menatap dalam bola mata Arinda yang basah. Tatapan yang seolah mengunci Arinda. "Tubuhmu, kamu masih memilikinya bukan?" bisik Zayn di depan wajah Arinda. Kemudian dia tarik wajahnya menjauh, melihat bagaimana reaksi gadis itu dan betapa puasnya dia saat mendapati wajah cantik itu kini memerah.
579 DibacaOngoing