Sepucuk Surat Cinta
Masa remaja, masa penuh asmara. Tempat mengukir kisah yang hanya dirasa sekali seumur hidup.
Namun, kenyataan memilih Almahyra untuk menerima sepucuk surat cinta lebih dulu dari teman-temannya. Ia terpaksa harus mencicipi pahit, manis, asamnya garam kehidupan diusianya yang masih dini. Mimpi-mimpi yang dirajutnya perlahan hangus terbakar tak bersisa.
Tak hanya itu, peliknya asmara menambah lara. Hatinya terluka. Sehingga Almahyra merasa tidak ada gunanya hidup.
Penuh cinta, bidadarinya merangkul hangat. Dengan kelemah lembutannya membuat Almahyra bangkit.
Semangat yang mulai berkobar, membuat ia semakin gesit dalam melangkah. Meski yang didapati hanya kekecewaan. Akan tetapi, semangatnya tak pudar sedikit pun. Karena yang ia pikirkan hanya satu, masalah yang menimpa dia dan keluarganya harus segera diselesaikan. Tugasnya adalah mencari pendar cahaya, supaya hidupnya terang kembali.
Berhasilkah Almahyra menemukan cahayanya?
9.51.4K DibacaOngoing