Kehamilan Berujung Perceraian
Pada ulang tahun pernikahan kami, wanita yang disukai oleh suamiku menunjukkan foto USG di status media sosialnya.
Dia juga menuliskan ucapan terima kasih untuk suamiku.
"Laki-laki baik yang sudah menjagaku selama sepuluh tahun memberiku seorang anak. Terima kasih."
Aku sempat melotot dan berkomentar, "Sudah tahu cuma selingkuhan, tapi masih berani begini?"
Aku langsung menelepon suamiku dan memarahinya.
"Jangan punya pikiran aneh-aneh! Aku cuma kasih tabung reaksi buat memenuhi keinginannya menjadi ibu tunggal."
"Oh ya, Erika saja sudah hamil, kamu yang sudah melakukannya hingga tiga kali masih saja belum hamil. Dasar nggak berguna."
Tiga hari yang lalu dia bilang padaku kalau dia harus pergi ke luar negeri untuk urusan bisnis, tidak menjawab telepon atau membalas pesanku.
Aku pikir dia sibuk, tetapi tidak disangka dia malah menemani orang lain untuk melakukan pemeriksaan kehamilan.
Setengah jam kemudian, Erika memamerkan hidangan mewah di atas meja makan.
"Aku bosan sama makan makanan barat, jadi Regha memasak semua makanan kesukaanku."
Aku melihat slip kehamilan yang ada di tanganku. Seketika, kegembiraan yang memenuhi hatiku langsung membeku menjadi es.
Aku jatuh cinta kepadanya selama delapan tahun, berkomitmen dengannya selama enam tahun dalam ikatan pernikahan.
Kali ini, aku akan melepaskan semuanya.
2.7K DibacaCompleted