Terbukanya Gerbang Keadilan
Pena Kara
Kaisar Andreas, dia adalah seorang penguasa suatu wilayah yang menjadi pusat dari pemerintahan dan perekonomian dunia. Hanya orang yang mau bekerja sama saja yang diperbolehkan untuk keluar masuk wilayahnya. Di sepanjang wilayah kekuasaannya terdapat tembok pelindung yang sudah berdiri kokoh lebih dari seribu tahun. Selama ini tak ada satu orang pun yang bisa menembus pertahan tersebut.
Namun pada delapan ratus tahun yang lalu, seorang leluhur telah meramalkan bahwa seseorang dari golongannya akan melahirkan seorang bayi, yang akan tumbuh besar menjadi seorang pemimpin cerdas dan tangguh, yang akan menaklukan tembok pelindung tersebut.
Umar, dia adalah seorang sultan, dia percaya bahwa ramalan leluhurnya itu benar adanya, dengan berbagai cara dia berusaha untuk menjadi anak dalam ramalan. Namun pada kenyataannya dia harus tertangkap oleh pasukan Kaisar Andreas, rencananya untuk menghancurkan tembok besar itu hanya tinggal sebuah mimpi saja baginya.
Di atas panggung eksekusi, Sultan Umar dengan gagah berani meneriakkan sebuah ancaman, dia dengan penuh keyakinan mengatakan bahwa anaknya suatu saat akan datang, untuk melengserkan Kaisar Andreas dari tahtanya, serta mengambil alih kekuasaan.“Ingatlah! Anakku, anak-anak dari pasukanku yang kalah hari ini, suatu saat akan datang kemari. Bukan hanya untuk membalas dendam, tapi juga untuk membuktikan bahwa leluhur kami tak pernah salah dalam melihat masa depan”
Lalu bagaimana cara untuk menaklukkan tembok besar yang tak pernah tertembus selama seribu tahun lebih? Apakah Sultan Umar bisa lolos dari panggung eksekusi? Atau justru sang anak lah yang akan melanjutkan perjuangannya? Lalu apa alasan Kaisar Andreas harus digulingkan dari tahtanya?
103.0K viewsOngoing