Tetangga jadi Cinta
Kalinda
Sejak seorang pria tampan pindah ke rumah sebelah, aku sering mendengar suara-suara tidak senonoh dari sana.
Suara itu terdengar sangat intens dan terus berlanjut sampai tengah malam.
Aku pun menggedor dinding untuk mengingatkan agar jangan terlalu berisik.
Tapi sial, dia malah semakin keras setelah diingatkan.
Jangan berani macam-macam dengan budak korporat yang istirahatnya terganggu!
Aku pun langsung mendatangi rumah sebelah dan mengetuk pintu.
Tak disangka, ketika pintu terbuka, pemandangan yang kulihat benar-benar mencengangkan.
Aku menyesal pergi ke sini.
Mungkinkah aku akan dipaksa bungkam dan dibunuh?
298 DibacaCompleted