Balasan untuk Suami Hidung Belang
Arya tak pernah puas hanya dengan satu perempuan. Baginya, cinta bisa dicicil, kasih sayang bisa dibagi—asal dirinya tak pernah kekurangan. Tapi keegoisan itu membuat luka, terutama bagi Inggit, istrinya.
Inggit terjebak dalam pernikahan yang sepi, meski ada suami di sisinya. Raga Arya mungkin pulang setiap malam, tapi jiwanya entah di mana. Inggit menanggung sunyi yang tak bisa ia ceritakan. Ada rindu yang tak terpenuhi, ada marah yang terus dipendam.
Dan ketika luka itu terlalu dalam, timbul keinginan untuk membalas. Bukan dengan amarah, tapi dengan cara yang paling menyakitkan: membuat Arya merasakan apa itu kehilangan.