Mertua Penghancur Pernikahan
Sebagai menantu Safira selalu mencoba melakukan yang terbaik, tetapi selalu salah di mata sang mertua. Apa pun yang dilakukan Safira selalu menuai permasalahan. Ia mencoba bertahan, tetapi ucapan dan perlakuan Mirah, ibu mertuanya, selalu menyakiti hati. Apalagi ia belum juga diberi keturunan. Hal itu yang membuat mertuanya selalu memperlakukan Safira dengan buruk.
Semua pekerjaan rumah dikerjakan oleh Safira. Tak pernah sedikit pun Mirah membantunya. Apalagi saat kakak iparnya pindah dan tinggal bersama mereka, bukan meringankan pekerjaan di rumah, tetapi malah semakin berat.
Tak hanya tenaga Safira yang diperas oleh Mirah, tetapi materi juga. Safira dan Sadam yang menanggung kebutuhan di rumah, terkadang perempuan itu harus mengeluarkan uangnya sendiri untuk kebutuhan dapur. Ia diperlakukan sangat buruk oleh mertuanya sendiri.
Hingga akhirnya Safira mulai tak tahan dengan ibu mertuanya. Ia meminta Sadam, sang suami, untuk tidak tinggal serumah lagi dengan Mirah dan mengontrak saja. Namun, Mirah tak pernah mengizinkan mereka pergi dari rumah itu dengan menjadikan pesan ayahnya Sadam sebagai senjata. Selain itu, Sadam juga selalu dipojokkan untuk selalu berbakti kepada Mirah. Semakin lama semakin tak tahanlah Safira tinggal di sana.
101.2K DibacaCompleted