LATIFAH: Derita Istri yang Terbuang
Emde Mallaow
WARNING...!!!
Dalam cerita ini mengandung konten dewasa!!
Hanya diperuntukan untuk orang-orang yang berusia di atas 18 tahun.
_________________
āAkhi Zoel, mampir dong ke kotanya Mbak. Ingat, Dik Zoel pernah janji lho sama Mbak," pinta Mbak Latifah. Ada sebuah pengharapan yang tampak di wajah sang bidadari.
"Iya, deh, besok saya akan mampir ke kotanya, Mbak,ā Zoelva menyanggupi.
āBenar...?ā
āBenarlah, Mbak sayang nan cantik jelita,ā sahut Zoelva sembari menyanjung.
Wajah Latifah langsung bersemu merah. āGuombal..!!ā ucapnya.
Namun kemudian wajahnya jadi berbinar gembira mendengar kesanggupan sang eksekutif muda nan tampan itu. Senyuman manisnya langsung menghiasi wajahnya yang super cantik. Senyuman yang merupakan salah satu keindahan yang paling Zoelva kangeni darinya. "Terima kasih Akhi. Mbak sangat pengen melihat Akhi Zoel lagi di dunia nyata,ā ucapnya.
Zoelva tau, bahwa seharunya wanita itu mengatakan ākangenā dan bukan āpengenā. Sebab, ia pun memendam perasaan itu terhadapnya: kangen! "Lebih-lebih saya, Mbak. Berarti kita memiliki keinginan yang sama, ya?ā ujar Zoelva dengan memperlihatkan wajah malu-malu macannya. Maksudnya, ārasaā, bukan ākeinginanā.
Saat itu pun, tatapan mereka mengambarkan banyak hal: gembira, suka, kangen, dan mungkin cinta...!