Hasrat Terpendam Majikanku
"Lepaskan pakaianmu sekarang!"
"Mo-mohon maaf, Tuan. Saya cuma jual jasa, bukannya jual diri. Kalau Tuan emang kurang jatah bisa minta baek-baek sama Nyonya Intan, jangan cari pelarian ...."
"Apa maksudmu, Intan?"
Apa dia bilang? Intan?
Ya Tuhan. Jangan bilang ....
"Intan kamu dengar saya, ka--"
Sebelum sempat dia melanjutkan kalimat, aku sudah lebih dulu loncat dari ranjang, dan berlari menghampiri cermin. Kutatap pantulan diri di dalam sana tak kutemukan sosok gadis berkulit sawo matang dengan rambut ikal gantung dan wajah bulat. Yang terlihat justru manusia setengah bidadari yang tak lain tubuh sang majikan Ibu Peri!
"Huaaa ... apa ini?
***
Karena sebuah kecelakaan, aku tiba-tiba terbangun di tubuh majikan!
105.2K DibacaOngoing