Bertemu Kembali Denganmu: Penyiksaan Cinta Januar Untuk Membalas Dendam Adiknya!

Bertemu Denganmu , membuat pembaca kesal dengan sosok Januar. Walau ia berkuasa, tidak seharusnya Januar melampiaskan dendamnya ke orang yang tidak tahu apa-apa.  Baca kisah selengkapnya Bertemu Denganmu!

Plot : 

Wirda Wiyasa kembali bertemu dengan laki-laki yang telah menghancurkan hidupnya hanya karena pembalasan dendam yang ternyata hanya kesalahpahaman. Kisah masalalu yang membuatnya memiliki buah hati yang saat ini telah berumur lima tahun.

Selama ini ia membesarkan anaknya itu tanpa seorang ayah meskipun sebenarnya ia dan suaminya masih terikat pernikahan secara hukum. Namun ternyata setelah menamatkan kuliahnya, Wirda ternyata kembali dipertemukan oleh laki-laki yang menyakitinya itu. Laki-laki yang ternyata cucu  pemilik perusahaan tempatnya bekerja selama ini.  Seorang Januarta Sanjaya yang masih terlihat sama dengan sikapnya yang dingin, egois dan sombong. Januarta Sanjaya adalah ayah kandung putranya Damar.

Perkenalan karakter :

Wirda Wiyasa

Adik dari Kelvin. Wirda adalah wanita yang dibuat sengsara oleh Januarta. Karena Januarta benci dengan keluarga Wiyasa. Wirda menikah paksa dengan Januarta dan memiliki 1 anak laki laki yang lucu dan tampan.

Januarta Sanjaya

CEO dan laki laki paling egois yang ada di dunia ini. Karena adiknya bunuh diri, ia menyalahkan keluarga Wiyasa. Melampiaskan dendamnya kepada Wirda. Padahal ia salah orang dan selalu berkelit bahwa Wirda pantas tersiksa untuk membayar adiknya yang sudah mati bunuh diri.

Damar

Anak laki laki tampan dan penyayang. Damar adalah anak dari Wirda dan Januarta. Damar sesekali merengek ingin diantar ayahnya untuk sekolah. Tapi, Damar juga paham mungkin permintaannya sulit untuk dikabulkan.

Indra Wiyasa

Ayah dari Wirda dan Kelvin. Sosok ayah kejam yang haus akan harta dan kekuasaan. Indra tega menjual Wirda ke Januarta. Menurutnya kebahagiaan hanyalah uang bukan cinta atau keluarga.

Galang

Teman sekantor Wirda. Sudah lama menyukai Wirda tapi tidak berani menyampaikannya secara langsung. Ia tidak ingin Wirda menjauh. Tapi, Galang selalu membantu Wirda dalam bekerja.

Chapter Terseru :

BAB 5

Di sebuah ruangan yang dingin, tatapan seorang pria membuat hati seorang wanita membeku. Pria itu sangat mirip dengan putranya, Damar. Wirda, wanita itu, memutuskan untuk mengundurkan diri tanpa menginginkan uang hanya untuk makan. Namun, Januarta, sang pria, menolak dan menyatakan bahwa Wirda tidak pantas menjadi ibu bagi Damar. Perbincangan panas pun terjadi antara keduanya. Januarta melemparkan penghinaan pada Wirda, mengklaim bahwa Damar adalah putranya dan menuduh Wirda tidak pantas menjadi ibu. Wirda dengan dingin membantah klaim tersebut, bahkan mengingatkan Januarta bahwa ia tidak merasa pernah melahirkan putra Januarta.

Pertengkaran semakin memanas ketika Januarta mengancam akan mencabut hak asuh Damar dari Wirda. Wirda, meskipun ingin segera meninggalkan ruangan itu, terhenti ketika Januarta mengumumkan pemecatan dan ancaman yang lebih besar. Pengacara Januarta akan menilai kelayakan Wirda sebagai ibu, dan jika dianggap tidak layak, Damar akan diambil darinya. Wirda menggertakkan tangannya, berusaha menahan emosinya. Januarta menegaskan bahwa ia memiliki hak untuk mengambil Damar, mengingat masa lalu mereka yang kelam dan dendam pribadi Januarta terhadap kakaknya, Kelvin. Januarta berusaha memaksa Wirda untuk tetap bersamanya, meskipun Wirda menyatakan keinginan untuk bercerai. Pertarungan hak asuh anak menjadi semakin rumit, dengan Januarta memanfaatkan kekuatannya untuk mengancam dan memaksa Wirda. Dia mengklaim memiliki hak atas keluarga mereka, bahkan mengancam akan mengurung dan memaksa Wirda seperti dulu jika perlu.

BAB 7

Wirda berada di rumah Wiyasa bersama dengan kakak sulungnya, Kelvin. Wirda terlihat sangat murka karena melihat Damar berada di rumah Januarta Sanjaya Satyas. Air matanya menetes, dan ia tak sanggup jika Damar dibawa pergi oleh Januarta. Wirda menangis, merasa dijahati karena Janu, dan kesal dengan Kelvin yang sepertinya membela Janu. Kelvin mengingat masa lalu di mana Wirda menolak Janu saat hamil. Wirda ingin bercerai, tetapi Kelvin dan Mas Gatra menyarankan untuk saling maaf dan membantu agar keluarga tetap utuh. Namun, Wirda memilih untuk tidak bercerai.

Wirda memohon agar Kelvin membantunya mendapatkan hak asuh Damar setelah bercerai, tetapi Kelvin menolak dengan alasan Janu bisa melakukan sesuatu untuk mengambil hak asuh Damar. Wirda merasa terjebak dan kesal dengan keluarganya. Tiba-tiba, Damar muncul bersama Laksmi, ibunya. Wirda memeluk Damar erat, mencoba menyembunyikan air matanya. Mereka menyapa dengan ramah, dan Damar menceritakan bahwa Janu membawa mereka ke rumah besar. Wirda meminta Damar masuk ke dalam, sementara ia ingin bicara dengan Kelvin dan Laksmi.

Wirda menanyakan mengapa Laksmi membawa Damar ke rumah Janu. Laksmi menjelaskan bahwa ia mencoba membujuk Janu agar mengerti kondisi Wirda. Wirda kecewa, berpikir bahwa Laksmi akan memberikan Damar kepada Janu. Laksmi berusaha meyakinkan bahwa semua yang dilakukannya adalah demi kebahagiaan Wirda. Wirda menegaskan bahwa kebahagiaannya tergantung pada kehidupan bersama Damar, bukan bersama Janu. Kelvin menyarankan Wirda untuk kembali bersama Janu, karena ia sudah cukup dewasa untuk menjadi istri dan ibu yang baik. Wirda menolak, menyebut Janu sebagai monster. Kelvin menegaskan bahwa Janu adalah manusia biasa dan perjanjian mereka selama lima tahun membuktikan bahwa Janu telah berubah.

BAB 23

Wirda dan Yuni duduk bersama di Taman setelah kondisi Wirda membaik. Hari itu juga merupakan hari terakhir Yuni bekerja di sana. Wirda, yang sedang ingin melukis, meminta kanvas dan cat kepada Mbok Tin, meminta Janu untuk menyediakannya. Janu dengan senang hati memenuhi permintaan itu. Yuni, yang tidak tahu bahwa Wirda suka melukis, menanyakan apakah dia sudah lama memiliki hobi tersebut. Wirda menceritakan bahwa dia sudah suka melukis sejak SMP, dan hanya ibunya yang selalu mendukungnya. Sementara itu, ayahnya, Indra, sibuk bekerja dan kurang perhatian terhadap keluarga. Wirda juga mengingat bahwa Indra sering kali tidak berubah dalam perilakunya yang suka main perempuan. Meski Wirda juga memiliki hobi lain, seperti bernyanyi, namun setelah bertemu Janu dan mengalami kehamilan serta kelahiran, ia melupakan semua itu. Janu sekarang mulai memperhatikan Wirda dan anaknya Damar.

Perkenalan Penulis :

Puput Hamzah adalah penulis yang sangat berbakat, dan keahliannya tercermin dalam banyak karyanya yang berhasil menjadi best seller. Cerita-cerita yang dihasilkannya tidak hanya menghibur, tetapi juga menyimpan banyak makna yang mendalam, menjadikan setiap babnya sebagai tantangan yang mengundang rasa penasaran bagi pembaca. Salah satu karya unggulannya, "Bertemu Denganmu," mengisahkan kisah cinta antara dua tokoh utama, Januar dan Wirda. Dalam novel ini, Puput Hamzah berhasil menggambarkan perjalanan emosional dan konflik yang kompleks antara keduanya, menambahkan lapisan kedalaman yang membuat pembaca terhubung secara mendalam dengan karakter dan ceritanya.

Babak Terakhir : 

Bertemu Kembali Denganmu adalah karya Puput Hamzah. Wirda dan Januar dipertemukan oleh rasa dendam Januar. Karena Januar dendam akan kematian adiknya. Januar melampiaskan dendamnya ke Wirda yang tidak mengerti apa apa dengan yang terjadi.

Wirda dan Januar melewati banyak ujian di dalam hubungan karena banyaknya salah paham. Pada akhirnya Wirda dan Januar bisa saling memahami dan mencintai, Januar mulai berubah walau masih ada angin badai yang menunggu mereka di depan sana!

FAQ’s :

Q : Apa yang membuat "Bertemu Kembali Denganmu" begitu istimewa?

A : "Bertemu Denganmu" menonjol karena kemampuan penulis, Puput Hamzah, dalam menggambarkan kisah cinta antara dua tokoh utama, Januar dan Wirda, dengan penuh emosi dan kompleksitas.

Q : Apakah novel ini sesuai untuk semua kalangan pembaca?

A : Ya, novel ini cocok untuk berbagai kalangan pembaca karena menyajikan kisah cinta yang universal, serta menggabungkan elemen-elemen emosional dan konflik yang dapat dinikmati oleh pembaca dari berbagai lapisan usia.

Q : Bagaimana Puput Hamzah mengembangkan karakter Januar dan Wirda?

A : Penulis secara cermat mengembangkan kedua karakter utama, Januar dan Wirda, melalui penggambaran yang mendalam terhadap perjalanan emosional, konflik internal, dan perkembangan karakter mereka sepanjang cerita.