Home / Romansa / Gairah Liar Pembantu Lugu / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Gairah Liar Pembantu Lugu: Chapter 11 - Chapter 20

29 Chapters

Bab 11

"Oke, Om... Mayang coba," ujarnya akhirnya, sambil membawa bra tersebut ke kamar untuk menggantinya.Beberapa menit kemudian, Mayang keluar dari kamar dengan langkah pelan, wajahnya masih merah padam. Bra yang baru saja dipakainya tampak pas dengan tubuhnya, memperlihatkan lekukannya dengan sempurna, namun tetap menyisakan bagian atas payudaranya yang terlihat jelas di balik daster tipis itu. Dia merasa canggung, namun juga ada perasaan aneh yang membuatnya sedikit percaya diri.Valdi menatap Mayang dengan tatapan yang dalam dan penuh kekaguman. "Lihat, Om bilang juga apa. Kamu kelihatan cantik banget, Mayang," ujarnya dengan suara serak, matanya tak bisa lepas dari tubuh Mayang yang kini semakin menggoda.Mayang tersenyum malu, namun ada rasa senang yang tak bisa
last updateLast Updated : 2025-04-12
Read more

Bab 12

Valdi menatap Mayang dengan tatapan intens, lalu mulai menjilati bagian dalam pahanya dengan lembut, menciptakan jejak basah yang membuat gadis itu menggeliat dan tertawa kecil karena kegelian. Setiap jilatan yang diberikan Valdi semakin mendalam, menuju ke arah yang lebih sensitif, membuat napas Mayang terputus-putus."Om... geli, tapi enak, Om," desah Mayang, tangannya secara refleks menggenggam bantal sofa di sampingnya, tubuhnya bergoyang mengikuti ritme sentuhan Valdi.Valdi semakin mempercepat tempo, lidahnya bergerak dengan lihai, menciptakan sensasi yang tak pernah dirasakan Mayang sebelumnya. "Jangan lawan, Mayang... nikmatin aja..." bisik Valdi, suaranya terdengar menggoda di antara erangan halus Mayang.Tangan Valdi dengan lembut menahan pangkal paha May
last updateLast Updated : 2025-04-13
Read more

Bab 13

Pagi itu, Valdi merasakan sesuatu yang aneh dalam tidurnya. Di tengah mimpinya, ia mulai merasakan sensasi hangat dan basah yang membangkitkan hasratnya. Tubuhnya perlahan-lahan merespons, dan kenikmatan yang merambat di sekujur tubuhnya membuatnya sadar bahwa ini bukan sekadar mimpi. Dengan mata yang masih setengah tertutup, Valdi mulai terbangun, menikmati sensasi yang semakin kuat pada batangnya.Saat matanya terbuka sepenuhnya, Valdi mendapati pemandangan yang membuatnya tersenyum lebar. Di antara seprai yang berantakan, Mayang terlihat begitu asik bermain dengan batangnya, bibirnya yang lembut menyentuh dan menjelajahi dengan penuh keingintahuan. Mulutnya bergerak dengan ritme yang pelan namun penuh gairah, seolah menikmati setiap detik yang ia lalui."Ahh... Mayang... kamu ngapain?" tanya Valdi dengan suara serak yang masih dipenuhi kantuk, tangannya refl
last updateLast Updated : 2025-04-13
Read more

Bab 14

Tanpa suara, Valdi mendekat, melangkah ke dalam pancuran dengan hati-hati. Tangan dan tubuhnya terasa hangat saat ia perlahan-lahan melingkarkan lengannya di sekitar pinggang Mayang, memeluknya erat dari belakang."Mas Valdiii!!!" pekik Mayang terkejut, tubuhnya menegang seketika saat merasakan pelukan yang tiba-tiba itu. Suara serak Valdi di telinganya, dan pelukan yang erat di tubuhnya, membuat Mayang hampir menangis karena kaget.Valdi segera membalikkan tubuh Mayang agar menghadapnya, tangan besarnya memeluk gadis itu erat-erat, mencoba menenangkan dari keterkejutan. Senyum lembut terlukis di wajahnya saat ia menatap mata Mayang yang basah oleh air, wajahnya terlihat cemas."Kenapa, Sayang?" tanya Valdi dengan nada lembut, sambil mengusap-usap punggung Mayang dengan perlahan.
last updateLast Updated : 2025-04-13
Read more

Bab 15

Dua minggu telah berlalu, dan waktu seolah melesat begitu cepat. Setiap hari yang dilalui Valdi dan Mayang dipenuhi dengan kehangatan cinta yang terus tumbuh. Mayang, yang dulunya polos dan lugu, kini semakin terikat oleh pesona Valdi. Perasaannya pada pria itu semakin dalam, sementara pengaruh Valdi terhadapnya semakin kuat, membentuknya perlahan-lahan sesuai dengan keinginan Valdi.Valdi tidak hanya merawat Mayang dengan cinta, tetapi juga dengan asupan-asupan dewasa. Ia mulai memperkenalkan cerita, film, dan buku-buku mengenai seks kepada Mayang. Setiap malam mereka mengeksplorasi kenikmatan bersama, namun tetap memberikan batasan, Valdi menjaga kendali penuh atas hubungan mereka. Namun, di balik kendali itu, Valdi tahu bahwa hasrat Mayang semakin membara, semakin sulit untuk ditahan.Malam itu, Valdi sedang berada di ruang kerjanya. Di hadapannya, deretan m
last updateLast Updated : 2025-04-14
Read more

Bab 16

Mayang meremas sprei dengan kuat, tubuhnya bergoyang mengikuti gerakan lidah Valdi. "Oh, Mass... di situ mass... Mayang suka..." desahnya, menikmati sensasi yang luar biasa yang ia rasakan.Valdi terus menjilat dan menghisap kemaluan Mayang, sesekali memasukkan lidahnya ke dalam lubang kemaluan yang basah itu. Ia merasakan bagaimana tubuh Mayang semakin tegang, dan ia tahu bahwa gadis itu semakin dekat dengan puncaknya.Akhirnya, Mayang mencapai puncaknya. Tubuhnya mengejang hebat, erangan keluar dari bibirnya, dan cairan hangat keluar dari kemaluannya. "Massssss! Oh, Tuhan!" desahnya, tubuhnya terasa lemas, namun kenikmatan yang ia rasakan begitu intens dan memuaskan.Valdi mengangkat kepalanya, menatap puas baga
last updateLast Updated : 2025-04-14
Read more

Bab 17

Mayang, yang belum menyadari apa yang terjadi, hanya bisa merasakan bagaimana tubuhnya mulai merespons dengan lebih kuat. Ia merasa lebih dekat dengan Valdi daripada sebelumnya, seolah-olah mereka telah menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan. "Mas... ahhh...," desah Mayang, merasakan bagaimana setiap gerakan Valdi membawa kenikmatan yang semakin intens.Valdi tersenyum dalam hati, mengetahui bahwa Mayang kini sepenuhnya berada di bawah pengaruhnya. Darah yang mengalir di antara mereka adalah tanda ikatan yang tak terputuskan, ikatan yang kini semakin kuat. Ia menatap Mayang dengan mata penuh kemenangan, mengetahui bahwa ia telah berhasil menaklukkan gadis itu sepenuhnya.Mayang merasakan gelombang kenikmatan yang merambat di seluruh tubuhnya, intensitas yang semakin kuat dari gerakan Valdi membuatnya tak b
last updateLast Updated : 2025-04-14
Read more

Bab 18

Keesokan paginya, cahaya matahari lembut membangunkan Valdi lebih awal. Ia menatap Mayang yang masih terlelap di sampingnya, wajahnya damai setelah malam penuh gairah. Valdi tahu sudah waktunya mengambil langkah berikutnya untuk kebebasan mereka. Setelah mencium kening Mayang, Valdi membisikkan, "Sayang, bangun yuk. Mas mau ajak kamu ke suatu tempat."Mayang membuka matanya, "Kemana, Mas?" tanyanya penasaran. Valdi tersenyum, "Mas ada janji dengan dokter Navisha. Kita mau ke tempatnya sebentar," jawabnya singkat. Mayang mengangguk, "Oh, oke, Mas. Tapi... Mayang nggak sakit, kan?" tanyanya khawatir. Valdi menenangkan, "Nggak, Sayang. Mas cuma mau pastiin semuanya baik-baik aja."Setelah sarapan, mereka bersia
last updateLast Updated : 2025-04-15
Read more

Bab 19

Valdi tersenyum tipis, menikmati bagaimana tubuh Mayang mulai merespons setiap sentuhannya. Tangannya meraih pinggang Mayang, menarik tubuhnya lebih dekat, sementara bibirnya terus menelusuri setiap inci kulit halus gadis itu. Saat tangan Valdi akhirnya mencapai kemaluan Mayang, ia mulai menggosok lembut, memberikan stimulasi yang cukup untuk membuat gadis itu mendesah lebih keras."Mas... ahh... Mayang nggak tahan, Mas," erang Mayang, tubuhnya mulai melengkung karena kenikmatan yang semakin membesar. Tangannya mencengkeram bahu Valdi, mencoba menahan laju gelombang kenikmatan yang semakin mendekat."Tenang, Sayang... nikmati aja," bisik Valdi dengan suara rendah, penuh dengan gairah. Jari-jarinya yang terampil terus memberikan stimulasi, sementara bibirnya kini mengecup lembut bibir Mayang, membuat gadis itu tenggelam dalam kenikmatan yang tak tertahankan.
last updateLast Updated : 2025-04-15
Read more

Bab 20

Valdi menatap Mayang yang tertidur lelap di sampingnya, wajahnya yang damai membuat Valdi merasa senang. Setelah memastikan Mayang nyaman, ia dengan hati-hati menyalakan mesin mobil Pajero Sportnya dan mulai melaju perlahan meninggalkan tempat itu. Matahari pagi semakin tinggi, sinarnya menghangatkan jalanan yang masih relatif sepi. Valdi tahu bahwa ini adalah momen yang tepat untuk memberikan kejutan lain untuk Mayang.Karena masih dalam masa pandemi, aktivitas ke mall dan tempat-tempat umum lainnya masih terbatas. Valdi pun memutuskan untuk membawa Mayang ke tempat yang lebih terbuka dan tenang—Puncak Bogor. Di sana, mereka bisa menikmati udara segar dan kebersamaan yang lebih intim, jauh dari hiruk-pikuk kota Jakarta.Di tengah perjalanan, Mayang mulai terbangun, matanya yang masih mengantuk membuka perlahan. "Mas... Mayang tidurnya lama ya?" tanyanya
last updateLast Updated : 2025-04-15
Read more
PREV
123
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status