"Tunggu. Maksudmu, kamu berjaga di luar semalaman?" tanya Hugo dengan suara datar, tetapi hatinya sedikit tersentuh.Pipi Tiana sekilas memerah. Hanya saja, dia tidak menjawab sepatah kata pun. Dia hanya membalikkan badan dan berjalan pergi, tetapi langkahnya kali ini jauh lebih cepat daripada biasanya, seperti sedang ingin cepat-cepat menghindar.Saat itu juga, Aldis datang menghampiri. Melihat Hugo baik-baik saja, wajahnya langsung berseri-seri. Dia berucap, "Hugo, syukurlah kamu baik-baik saja. Tahu nggak? Lukamu kemarin benar-benar ngeri banget. Kami semua ketakutan. Nona bahkan terus berjaga di depan pintu kamarmu sepanjang malam karena takut terjadi sesuatu padamu. Eh, dia ke mana?""Sudah pergi," jawab Hugo sambil mengusap hidungnya dengan santai. Namun di dalam hatinya, ada rasa hangat yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.Hugo lagi-lagi mengumpat dalam hati, 'Iblis Hati sialan!'Sebagai seorang Kaisar Iblis, mana mungkin Hugo bisa tersentuh hanya karena sedikit perhatian d
Read more