Home / Fantasi / Kebangkitan Kaisar Iblis / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Kebangkitan Kaisar Iblis: Chapter 31 - Chapter 40

50 Chapters

Bab 31

Chafik mencibir, lalu perlahan menghampiri Hugo dan mengomentari, "Ternyata seperti yang adik sepupuku bilang. Kamu itu budak yang sombong. Kalau kami sama-sama maju untuk melawan orang sepertimu, itu sama saja menghina Lembah Aram."Selesai bicara, Chafik berkelebat dan seketika menghilang. Hugo berkedip, lalu berjungkir balik ke samping. Saat dia mengangkat kepalanya lagi, tampak bekas darah yang jelas di pipinya.Darah terus menetes. Tempat Hugo sebelumnya sudah dikuasai oleh Chafik. Sementara itu, Chafik tertawa, lalu memandang Hugo dengan sinis seraya berucap, "Ternyata kamu berhasil menghindarinya."Hugo menyipitkan matanya dan menyunggingkan senyuman aneh. Dia menceletuk, "Tingkat Pengumpul Energi Keenam, kultivator iblis. Menarik."Tadi serangan Chafik sangat aneh dan sulit ditebak. Kalau bukan karena Hugo mempunyai pengalaman bertarung yang banyak, dia pasti sudah mati diserang secara mendadak.Namun, hal ini membuat Hugo tahu Lembah Aram menggunakan teknik kultivasi iblis. Ji
Read more

Bab 32

Kultivasi iblis berbeda dengan kultivasi biasa yang beraturan dan mementingkan fondasi yang kuat di setiap tahapan. Kultivator iblis terobsesi untuk meningkatkan kekuatan.Obsesi yang ekstrem ini membuat kultivator iblis sering menunjukkan sisi gila yang berbeda dengan kultivator lain. Mereka berani melakukan apa pun untuk meningkatkan kekuatan. Ini adalah alasan kultivator biasa sangat takut kepada kultivator iblis.Hal ini karena melawan kultivator iblis sama saja dengan bertarung dengan sekelompok orang gila. Itulah sebabnya Chafik yang juga memahami prinsip ini menyesal setelah tahu Hugo adalah kultivator iblis.Chafik memang yakin dirinya bisa mengalahkan Hugo. Namun, kultivator iblis gila akan bertindak sesuka hati begitu mulai bertarung. Biarpun bisa menang, Chafik juga akan mengalami kerugian besar jika melawan Hugo.'Aku harus segera menghabisinya,' batin Chafik yang menyipitkan matanya. Dia memancarkan aura membunuh, lalu telapak tangannya mengeluarkan asap berwarna sian.Beg
Read more

Bab 33

Selesai bicara, Chafik langsung menghampiri Hugo. Meskipun gerakannya tidak secepat sebelumnya, Tiana dan lainnya tetap merasa serangan Chafik sulit ditebak."Jangan," ucap Tiana. Dia mengulurkan kedua tangannya untuk melindungi Hugo.Namun, Chafik menyeringai, lalu berkelebat dan tertawa. Dia membalas, "Tiana, aku nggak tega bunuh kamu."Whoosh! Di depan ketiga anggota Keluarga Garjita, Chafik hendak memukul kepala Hugo lagi. Semua orang bisa melihat dengan jelas jejak telapak tangan sian yang dilancarkan Chafik, tetapi mereka tidak bisa menghentikannya.Chafik memang ingin membunuh Hugo di depan semua anggota Keluarga Garjita. Saat merasakan serangan telapak tangan yang memancarkan hawa dingin, Hugo menyunggingkan senyuman aneh.Bam! Tiba-tiba, telapak tangan sian dicengkeram oleh tangan seseorang dengan kuat sehingga Chafik tidak bisa menggerakkan tangannya."Jurus bela diri kelas fana menengah, Cakar Ragnala?" seru Chafik yang kaget. Dia melihat ke depan, seseorang sedang memandang
Read more

Bab 34

Chafik meminta tolong kepada Jabal. Suara Hugo yang mengerikan terdengar lagi. "Mati saja!"Chafik dan Jabal berteriak dengan serempak, "Jangan!"Namun, semuanya sudah terlambat. Hugo sudah menarik jantung Chafik dengan kuat hingga keluar dari tubuhnya. Darah menyembur. Chafik memelotot, lalu tumbang.Chafik memang tidak ingin bertarung dengan kultivator iblis. Hal ini karena dia tahu kultivator iblis aneh dan kejam."Kak!" panggil Kristala. Dia pingsan setelah melihat jasad Chafik.Para pengawal Keluarga Rahagi segera membawa Kristala meninggalkan tempat ini. Sekarang mereka kehilangan sokongan. Di sini hanya ada anggota Paviliun Ragnala, mana mungkin pengawal Keluarga Rahagi berani melawan mereka?Untuk pertama kalinya, Jabal yang berdiri di samping menelan ludah saking gugupnya saat melihat seseorang mati di depannya. Ketika melihat Hugo, jantung di tangannya masih bergerak. Dahi Jabal berkeringat.Jabal sering melihat kultivator iblis, tetapi tindakan Hugo adalah yang paling mengej
Read more

Bab 35

"Keluar!" bentak Novem.Saat tengah malam, akhirnya Hugo berhasil menghentikan pendarahan di dadanya. Dia duduk bersila di tempat tidur dengan wajah pucat pasi.Tiana ingin memeriksa luka Hugo, tetapi Hugo mengusirnya. Hari ini, Hugo memang memenangkan pertarungan dengan Chafik. Namun, dia tidak merasa puas dengan kemenangannya.Alasannya bukan karena Hugo yang menyerang secara diam-diam merasa dia menang dengan cara licik. Di dalam kultivasi iblis, ini adalah hal yang sering dijumpai dan bukan hal aneh. Hanya saja, Hugo merasa sangat tidak berdaya saat menghadapi pertarungan ini.Kekuatan Hugo dan Chafik memang berbeda 4 tingkat. Akan tetapi, Hugo merasa jika dirinya mengerahkan seluruh kekuatannya sebagai Kaisar Iblis, dia pasti bisa menaklukkan anak ingusan itu.Nyatanya, Hugo bukan hanya tidak bisa menang. Dia malah tidak bisa mengambil keuntungan sedikit pun. Akhirnya, Hugo mengandalkan rencana awalnya untuk memancing anggota Paviliun Ragnala keluar dan membunuh Chafik secara diam
Read more

Bab 36

Tidak salah lagi. Selama 10 hari kultivasi tertutup itu, Hugo menggunakan satu hari untuk melatih Bayi Darah miliknya, sedangkan 10 hari sisanya dia manfaatkan untuk melepaskan Bayi Darah itu agar keluar dan menyerap esensi darah orang lain.Ini bukan hanya bisa meningkatkan basis kultivasi Bayi Darah tersebut, tetapi juga memungkinkan bayi itu membawa kembali esensi darah untuk memulihkan energi darah Hugo sendiri.Sementara itu di Keluarga Pramesti yang seperti ini, para ahli di atas Tingkat Penempaan Tulang sangat langka. Itu sebabnya, Hugo tidak khawatir bahwa Bayi Darah akan mengalami bahaya.Alhasil, Hugo menjadi makin berani membiarkan Bayi Darah berkeliaran ke mana-mana. Tak butuh waktu lama, bayi itu sudah menyerap esensi darah lebih dari 50 orang.Namun saat Hugo sedang menyeringai licik sambil diam-diam membunuh anggota Keluarga Pramesti, tiba-tiba malah ada suatu aura aneh yang menarik perhatiannya."Ahli kultivasi iblis?" Hugo sempat tercengang sejenak, lalu mengarahkan Ba
Read more

Bab 37

"Pffft ...." Belum sempat Silas menyelesaikan ucapannya, Hugo sudah tak bisa menahan tawa.Kala itu Hugo memang menanamkan Bayi Darah ke dalam tubuh Ronal, tapi tujuannya hanya untuk memberi Keluarga Pramesti sebuah pelajaran. Namun dalam beberapa hari terakhir ini, dia sama sekali tidak menggunakan Bayi Darah untuk menyiksa anaknya.Tak disangka demi menghindari tugas menyusahkan ini, Silas malah mengarang alasan yang begitu buruk. Dirga tampaknya juga tidak percaya pada bualan pria tua itu. Ekspresinya mulai berubah menjadi dingin.Melihat situasi tidak menguntungkan, Silas buru-buru mengalihkan sasaran dengan berkata, "Tetua Dirga, Omar selalu dikenal cerdas dan andal. Ditambah lagi, hubungannya sangat dekat dengan Lembah Aram. Kalau urusan ini dipercayakan kepadanya, aku yakin dia nggak akan mengecewakanmu.""Eh Silas, apa maksudmu?" Mendengar itu, Omar langsung naik pitam dan berdiri dengan gusar.Kini, Keluarga Garjita ibarat bara panas di tangan. Siapa yang tahu seberapa dekat m
Read more

Bab 38

Wush!Di bawah langit malam yang gelap gulita, sebuah cahaya merah memelesat cepat, menembus beberapa lapis pintu, dan langsung masuk ke kamar penginapan tempat Hugo berada. Dalam sekejap, cahaya itu menyatu kembali ke dalam tubuhnya.Hugo mengembuskan napas panjang, lalu membuka kedua matanya. Dalam hati, dia merasa sangat lega. Untung Bayi Darah cukup cepat melarikan diri. Kalau tidak, ia pasti sudah dihancurkan oleh pria botak tua itu.Hugo benar-benar tak menyangka akan bertemu petarung sekuat itu di Kediaman Pramesti. Meski dia tidak bisa melihat secara pasti basis kultivasi dari pria tua itu, perasaan yang diberikan orang itu tidak kalah menakutkan dibandingkan Novem. Jelas kekuatannya tidak berada di bawah Novem.Sementara itu kalau Bayi Darah sampai hancur, Hugo pasti akan ikut mati juga karena mereka berdua saling terkait.Namun sebaliknya, selama Bayi Darah selamat, bahkan jika Hugo menghancurkan jantungnya sendiri, dia tidak akan mati. Sebab, sejak pertama kali berhasil menc
Read more

Bab 39

"Tunggu. Maksudmu, kamu berjaga di luar semalaman?" tanya Hugo dengan suara datar, tetapi hatinya sedikit tersentuh.Pipi Tiana sekilas memerah. Hanya saja, dia tidak menjawab sepatah kata pun. Dia hanya membalikkan badan dan berjalan pergi, tetapi langkahnya kali ini jauh lebih cepat daripada biasanya, seperti sedang ingin cepat-cepat menghindar.Saat itu juga, Aldis datang menghampiri. Melihat Hugo baik-baik saja, wajahnya langsung berseri-seri. Dia berucap, "Hugo, syukurlah kamu baik-baik saja. Tahu nggak? Lukamu kemarin benar-benar ngeri banget. Kami semua ketakutan. Nona bahkan terus berjaga di depan pintu kamarmu sepanjang malam karena takut terjadi sesuatu padamu. Eh, dia ke mana?""Sudah pergi," jawab Hugo sambil mengusap hidungnya dengan santai. Namun di dalam hatinya, ada rasa hangat yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.Hugo lagi-lagi mengumpat dalam hati, 'Iblis Hati sialan!'Sebagai seorang Kaisar Iblis, mana mungkin Hugo bisa tersentuh hanya karena sedikit perhatian d
Read more

Bab 40

Agnia tertegun sejenak. Apa yang baru saja dikatakan Hugo adalah hal yang belum pernah dia dengar sebelumnya.Agnia dipindahkan dari keluarga utama untuk mengikuti pelatihan bersama Novem. Di keluarga utama, para tetua selalu mengatakan bahwa dia mempunyai bakat luar biasa, tetapi belum cukup matang untuk diberi tanggung jawab besar.Setelah tiba di sini, Novem pun mengatakan hal yang sama. Sementara Jabal yang bakatnya sebenarnya tidak sebaik dirinya, justru mendapat kepercayaan penuh dari Novem. Selama ini, Agnia tak pernah memahami alasannya. Namun kini, sepertinya dia mulai sedikit mengerti.Melihat mata Agnia yang kebingungan, Hugo pun menjelaskan sambil tersenyum, "Cinta, benci, dan dendam, semua itu nggak akan membantumu. Yang paling utama adalah kepentingan. Gimana kalau kita kesampingkan masalah pribadi dan bicara soal kerja sama? Anggap saja untuk membuktikan bakatmu."Agnia berpikir sejenak, lalu mengangguk pelan. Namun tepat pada saat itu, terdengar suara batuk ringan disus
Read more
PREV
12345
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status