Home / Romansa / Kamulah Jodohku, Alyana! / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Kamulah Jodohku, Alyana!: Chapter 31 - Chapter 40

50 Chapters

Bab 31

Usulan Nathan itu sukses menarik minat Alyana."Ayo!" jawab Alyana dengan gembira. "Tunggu sebentar, aku ganti baju dulu."Setelah Alyana berbalik badan dan kembali ke kamarnya, Nathan langsung mengeluarkan ponselnya untuk mencari rekomendasi makanan khas setempat. Dia segera menemukan salah satu tempat makan yang diberikan peringkat tinggi.Ucapannya tadi setengah benar.Dia memang sering datang ke sini, tetapi bukan untuk urusan mencari makan. Nathan sering ke daerah ini untuk menjalin koneksi, jadi mana mungkin dia tahu tempat yang menjual makanan setempat yang lezat?Namun, Alyana yang memercayai ucapan Nathan pun mengikuti pria itu turun menggunakan lift dengan penuh harap.Akan tetapi, mereka secara kebetulan malah bertemu dengan Harison dan Alina yang sedang mendaftar di meja resepsionis."Kak!"Alina memanggil dengan kaget, lalu bergegas menghampiri Alyana. "Syukurlah Kakak baik-baik saja! Aku harus kasih tahu Ayah dan Ibu supaya mereka juga ...."Begitu Alina mengulurkan tanga
Read more

Bab 32

Setelah meninggalkan hotel, Nathan pun mengemudi sesuai dengan arahan navigasi. Setibanya di tempat tujuan, dia refleks mengernyit.Alyana juga memandang ke luar jendela mobil dan refleks bertanya, "Kamu benar-benar sudah pernah makan di sini?"Tempat makan yang Nathan tuju terletak di sebelah pasar sayur, desainnya sangat kuno dan sederhana. Lalat juga tampak beterbangan. Dari luar saja sudah terlihat bahwa ini bukanlah tempat yang akan Nathan datangi."Ya."Nathan menjawab, lalu membuka sabuk pengamannya dengan santai. "Ayo, kuajak kamu mencobanya."Alyana memperhatikan Nathan yang melangkah turun dari mobil, terlihat jelas pria itu sebenarnya tidak mau.Alyana refleks tertawa, lalu berkata dengan peka, "Tuan Nathan, aku mendadak nggak mau makan di sini. Ayo kita cari restoran yang lain."Nathan langsung menoleh ke belakang. "Sungguh?"Alyana mengangguk. "Biar aku yang cari.""Oke."Nathan berbalik dan masuk lagi ke dalam mobil. Serangkaian manuvernya yang halus membuat mobilnya sege
Read more

Bab 33

Nathan tidak menyukai keramaian, jadi pihak penyelenggara sudah menyiapkan ruang privat khusus untuknya di lantai dua. Melalui jendela yang terbentang dari langit-langit, dia bisa menikmati pemandangan di panggung lelang secara menyeluruh.Alyana memperhatikan sekelilingnya dengan penasaran, dia tidak menyadari ada seorang pegawai pelelangan yang mencondongkan tubuhnya dan berbisik kepada Nathan.Nathan refleks melirik ke arah Alyana, lalu mengisyaratkan pegawai itu untuk pergi menggunakan sorot tatapannya.Setelah pintu ditutup, Nathan menyerahkan selembar brosur kepada Alyana sambil berkata, "Ini informasi tentang barang lelang malam ini. Coba lihat-lihat dulu. Kalau ada barang yang membuatmu tertarik, kamu boleh menawar."Alyana mengambil brosur tersebut dan mulai melihat isinya. Dia bahkan sudah tertarik terhadap beberapa barang walaupun baru membaca setengah. Saking terbawa suasana, dia sampai tidak ambil pusing ada berapa banyak uang yang dia bawa.Alyana pun menutup brosur itu t
Read more

Bab 34

Tiba-tiba, sebuah sosok melesat dan menendang lutut Harison.Harison sontak menjerit. Dia refleks melepaskan tangannya dan jatuh berlutut ke atas lantai.Alyana pun terhuyung dan terjatuh ke dalam pelukan Nathan. Barulah setelah itu dia bisa melihat dengan jelas bahwa sesosok orang itu adalah pengawal Nathan, Steven.Steven langsung menghujani Harison dengan pukulan dan tendangan tanpa belas kasihan. Alhasil, Harison hanya bisa terkapar tidak berdaya di atas lantai sambil muntah darah.Alina yang ketakutan pun buru-buru melangkah maju untuk memohon, "Pak Nathan, tolong ampuni dan lepaskan Kak Harison! Dia bertindak seperti tadi cuma karena lagi terbawa emosi ...."Nathan bahkan tidak memandang Alina, dia terus menatap Harison dengan dingin.Steven juga tidak kunjung berhenti menghajar. Dia mencengkeram kerah baju Harison dan berulang kali meninju perut pria itu dengan kencang.Harison sama sekali tidak bisa melawan. Tubuhnya meringkuk menahan rasa sakit, rasanya organ-organnya remuk.A
Read more

Bab 35

Harison kembali teringat akan penghinaan yang dia alami saat pelelangan. Amarahnya pun tersulut, ekspresinya menjadi lebih gelap dan mengerikan."Kak Harison, tindakan kakakku sudah sejauh ini ..." bisik Alina. "Apa Kak Harison masih ingin memaafkannya? Mungkin saja kakakku sudah berpindah hati ...."Alina sontak terkejut saat Harison menggebrak tepi tempat tidur."Dia nggak akan mungkin berpindah hati."Dia adalah yang paling mengenal Alyana, dia tahu betul hanya ada dirinya dalam hati Alyana. Mana mungkin Alyana bisa berubah pikiran semudah itu?Sorot tatapan Harison yang penuh tekad membuat Alina jadi merasa kesal. "Tapi, tadi dia menggunakan uang dari Kak Harison untuk ....""Dia tahu aku ada di sana, mereka sengaja melakukannya untuk memprovokasiku.""Aku sudah menyelidiki soal Alya dan Nathan, mereka memang nggak punya hubungan apa-apa," kata Harison sambil mengepalkan tangannya. "Walaupun mereka satu rumah, mereka menjalani hidup masing-masing.""Lagian, tadi Alyana juga membant
Read more

Bab 36

Harison dirawat di rumah sakit selama tiga hari. Setelah mengetahui bahwa Alyana dan Nathan sudah pulang ke Kota Anjelo, dia langsung mengurus prosedur kepulangannya agar lebih cepat.Kabar bahwa dia sudah menyinggung Nathan diterima lebih dulu oleh Keluarga Gandhi dibandingkan dengan kepulangannya.Itu sebabnya begitu Harison masuk, suasana yang mencekam langsung menyambutnya.Janet bergegas menghampiri Harison sambil berpura-pura menyeretnya ke atas. "Aduh, kasihan anakku! Sini Ibu mau lihat seberapa parah lukamu ....""Berhenti!"Rekasa berseru dengan marah dan menatap Harison dengan tajam. "Kalau dia masih bisa jalan masuk ke rumah, itu berarti lukanya nggak begitu parah."Rasanya jantung Janet seperti berhenti berdetak selama sepersekian detik. Dia buru-buru berujar memohon, "Tuan Besar, Harison masih muda dan perlu banyak belajar. Tolong Tuan Besar ....""Dia sudah punya karier dan hampir menikah, tapi masih perlu banyak belajar? Kalau gitu sih dia memang harus diberi pelajaran."
Read more

Bab 37

"Mau ke mana kamu!" bentak Rekasa.Harison pun berhenti berjalan dan menggertakkan giginya. "Aku nggak akan pernah menemui Alyana lagi. Kalau memang bisa, biarkan saja dia mati di luar sana.""Kamu ...."Rekasa yang merasa sangat murka pun langsung melemparkan tongkatnya, lalu menunjuk-nunjuk Janet sambil mengumpat, "Lihat itu anakmu! Memang buah nggak pernah jatuh jauh dari pohonnya!"Janet merasa sangat sedih, dia hanya menundukkan kepalanya dan tidak berani menjawab. Dia benar-benar membenci Alyana.Mau sampai kapan sih wanita itu menyiksa putranya!...Di sisi lain, Alyana belum mengetahui perihal ini. Dia bahkan belum menyentuh ponselnya semenjak bangun.Andreas sudah datang ke vila pagi-pagi sekali dan menghabiskan sepanjang pagi bermain gim bersama Alyana di ruang tamu. Setelah menerima telepon, dia langsung mengajak Alyana ke lokasi syuting.Alyana duduk di dalam mobil van sembari mendengarkan permohonan sepenuh hati dari agennya Andreas."Tuan Muda, bisakah lebih serius sediki
Read more

Bab 38

Alyana pun berbalik badan. Alina mengisyaratkan tim di belakangnya untuk pergi dulu, baru berjalan menghampiri Alyana.Alina melirik Andreas dan langsung bisa menduga apa yang sedang terjadi. Dia pun berujar sambil tersenyum, "Kakak sibuk banget, ya ...."Padahal beberapa hari yang lalu Alyana pergi bersama Nathan, sekarang sudah kembali dengan Andreas.Alina belum pernah mendengar ada orang yang sakit parah masih punya energi untuk berhubungan dengan dua pria secara bersamaan."Kak Harison bilang Kakak sakit parah, kami semua khawatir banget sama Kakak."Rasa khawatir itu hanya ada di mulut Alina saja, sorot tatapannya justru tampak riang seolah sedang menantikan sebuah tontonan yang bagus."Kapan Kakak pulang? Ayah dan Ibu mau bertemu Kakak."Alina pun berjalan mendekat sambil berpura-pura khawatir, padahal dia sebenarnya bersikap munafik. "Bagaimanapun juga, kita ini 'kan keluarga. Kami bisa menemani Kakak ke dokter."Alyana langsung balas mencibir di dalam hati. Mana mungkin mereka
Read more

Bab 39

Waktu itu, Alyana mengira bisa mendapatkan kasih sayang kedua orang tuanya apabila mengalah.Kenyataannya, mereka justru makin banyak menuntut. Alina akhirnya berhasil pergi ke luar negeri dan membuat namanya terkenal lewat karya-karyanya. Dia bahkan mampu menggelar pameran fotografinya sendiri.Di momen tergelap hidupnya, Harison datang menghangatkannya bak sinar matahari. Itu sebabnya Alyana mengabdikan segalanya bagi pria itu ....Alyana meredakan lamunannya, hatinya terasa sedih.Intinya, dia saja yang terlalu bodoh. Apa gunanya menyesali semua hal ini sekarang?Apa gunanya membicarakan soal hobi dan minatnya di saat umurnya hanya tinggal sebentar lagi?Binar senang dalam sorot tatapan Alyana pun memudar dan dia berjalan menjauh....Setengah jam kemudian, giliran Andreas untuk menjalani sesi foto. Alyana sendiri menunggunya di ruang tunggu.Dia sedang meringkuk di atas sofa dan membolak-balikkan halaman majalah dengan bosan saat tiba-tiba mendengar suara pintu terbuka. Alyana refl
Read more

Bab 40

"Kamu!"Alina sontak bangkit berdiri, lalu bergegas menghampiri Alyana hendak menampar wanita itu.Namun, tiba-tiba pergelangan tangannya malah dicengkeram entah dari mana."Nona Alina, manusia beradab itu menyelesaikan masalah baik-baik, bukan dengan kekerasan. Ini sudah nggak baik-baik, pakai kekerasan pula. Cuma orang jahat yang kayak gitu.""Yah, tapi karena kamu berasal dari keturunan penculik, mana mungkin juga kamu punya bibit gen yang baik?" kata Andreas dengan nada yang terdengar sedikit lebih dingin walaupun ekspresi pemuda itu tampak santai.Alina marah sekali, tetapi dia hanya bisa menatap Andreas sambil menggertakkan giginya. Sorot tatapan Alina tampak seperti ingin memakan orang."Jangan buang-buang waktumu di sini," sahut Andreas sambil tersenyum kecil dan mendorong Alina menjauh dengan santai. "Pacarmu lagi butuh bantuan banget tuh, kamu malah sok-sokan di sini.""Padahal yang didapatkan cuma seorang bajingan idiot yang nggak berguna, tapi malah bangga banget."Andreas
Read more
PREV
12345
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status