"Kamu!"Alina sontak bangkit berdiri, lalu bergegas menghampiri Alyana hendak menampar wanita itu.Namun, tiba-tiba pergelangan tangannya malah dicengkeram entah dari mana."Nona Alina, manusia beradab itu menyelesaikan masalah baik-baik, bukan dengan kekerasan. Ini sudah nggak baik-baik, pakai kekerasan pula. Cuma orang jahat yang kayak gitu.""Yah, tapi karena kamu berasal dari keturunan penculik, mana mungkin juga kamu punya bibit gen yang baik?" kata Andreas dengan nada yang terdengar sedikit lebih dingin walaupun ekspresi pemuda itu tampak santai.Alina marah sekali, tetapi dia hanya bisa menatap Andreas sambil menggertakkan giginya. Sorot tatapan Alina tampak seperti ingin memakan orang."Jangan buang-buang waktumu di sini," sahut Andreas sambil tersenyum kecil dan mendorong Alina menjauh dengan santai. "Pacarmu lagi butuh bantuan banget tuh, kamu malah sok-sokan di sini.""Padahal yang didapatkan cuma seorang bajingan idiot yang nggak berguna, tapi malah bangga banget."Andreas
Read more