Gaun pengantin itu dibuat khusus selama enam bulan—dirancang oleh desainer favoritku, satu-satunya di dunia. Seminggu yang lalu baru dikirim. Saat kucoba, hasilnya luar biasa. Sayangnya, saat itu, Adrian sedang menghilang, jadi dia belum pernah lihat aku mengenakannya. Sekarang, aku sudah nggak ingin lagi.Menyesal? Nggak, nggak sama sekali.‘Adrian, kau mau main, kan? Ini baru permulaan.’Keesokan harinya, kami pergi memilih gaun pengantin baru. Gaun jadi tentu saja tidak ada yang benar-benar pas. Aku sengaja minta Adrian temani aku seharian, berpura-pura cari gaun yang tepat, tapi tetap saja tidak ada yang cocok. Dalam perjalanan pulang, aku menghela napas, "Sayang sekali... Semua ini gara-gara aku nggak hati-hati." Adrian tersenyum ringan. "Nggak apa-apa, nanti kita bisa cari lagi." Aku menatap matanya lekat-lekat. "Adrian, gaun pengantinku rusak. Gimana kalau kita batal nikah saja?" Tiba-tiba, mobil berhenti mendadak. Tubuhku terdorong ke depan, hampir membentur dasbor, t
Baca selengkapnya