Semua Bab Surga Semalam: Bab 91 - Bab 100

"Tapi aku hanya mendengar cerita ini dari orang lain, akan susah untuk aku menjelaskannya kepada Pak Jason," kata Rangga sambil duduk di samping Raymond."Kamu harus mencobanya, Rangga. Ini kesempatan terakhir karena Pak Jason akan segera menikah. Setelah itu, tidak ada gunanya lagi buat kamu untuk menjelaskan kepada Pak Jason saat dia sudah terlanjur menikah," kata Raymond sambil siap-siap melakukan tugasnya sebagai penerima tamu karena saat ini, ada seorang Direksi Graham Sekuritas Indonesia yang baru saja keluar dari lift dan hendak menuju ke ruang acara.Rangga berpikir sejenak. Dia menghela napas beberapa kali, sebelum akhirnya dia putuskan untuk melangkah juga, menuju ke kamarnya Jason, dimana Jason sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti acara pernikahan Jason yang akan dilangsungkan beberapa saat lagi.Dengan lesu dan langkah gontai, Rangga tetap berjalan menuju ke arah lift untuk naik ke kamarnya Jason yang berada di lantai 7 hotel ini.Saat berada di dalam lift untuk menuj

"Darling, kenapa kamu menangis?" Bernard memicingkan matanya kemudian dia berkata lagi, "apa karena anak kita satu-satunya akan segera menikah?"Rahayu berada dalam dilema untuk menjawab, karena itu, dia cuma bisa mengangguk-anggukkan kepala tetapi tekanan batin yang di dalam dirinya membuat dia kembali menangis menjadi-jadi."Come on, darling. Anak kita kan tidak akan terpisahkan dengan kita. Kita bisa tinggal bersamanya di Hongkong atau sekali-sekali ke Hongkong. Dia tidak akan pernah meninggalkan kita jadi, jangan menangis seperti ini."Rahayu berusaha menghentikan tangisannya. Dia tidak ingin membuat Bernard curiga tetapi di saat dia berusaha menghentikan tangisannya, tekanan batinnya memuncak sehingga dia berkata, "aku bersalah kepada Jason. Huhuhu. Aku bersalah."Mendengar itu, Bernard langsung mendekati pintu kamar, menutup pintu kamar dan duduk di depan Rahayu. "Sekarang ceritakan padaku apa yang terjadi. Mengapa kamu bisa merasa bersalah kepada Jason?"Rahayu berusaha menghen

Mendengar teriakan itu, semua tamu pesta, para keluarga pengantin, para pegawai hotel dan juga para petugas event organizer dan tim multimedia semuanya menjadi kaget.Keadaan menjadi sangat heboh. Semua orang sama-sama memalingkan wajahnya ke arah pintu karena pada saat ini ada seseorang yang masuk lewat pintu itu dan langsung berjalan cepat menuju ke arah panggung.Jason dan Angela yang sebelumnya sedang menghadap ke arah pengurus pernikahan dengan posisi membelakangi para tamu, kini sama-sama membalikkan tubuh mereka untuk menghadap ke arah para tamu dan keduanya sangat kaget melihat orang yang saat ini sedang berjalan agak cepat mendekati panggung."Apa yang dilakukan papamu? Kenapa dia keberatan dengan pernikahan kita?" tanya Angela.Jason cuma mengangkat bahunya karena dia tidak bisa menjawab pertanyaan Angela ini.Angela tidak bisa menyembunyikan perasaan kesalnya, karena sedikit lagi, dia akan segera menikah dengan Jason, pria impiannya yang akan membuat dia menjadi kaya raya t

"Kalian mau apa?" tanya Jason sambil menatap 2 pria brewokan yang sehari sebelumnya sempat diperkenalkan kepada Jason oleh Angela sebagaiSaudaranya Angela."Kamu jangan pergi. Kamu harus menikahi Angela. Jangan bikin malu keluargaku!" kata salah seorang pria brewokan itu sambil melotot ke arah JasonSementara itu, pria yang satunya lagi menyingkap jasnya untuk memperlihatkan pisau yang ada di balik jasnya.Angela sangat senang melihat ikut campurnya 2 saudaranya itu. Angela yakin kalau dua saudaranya ini akan bisa menahan Jason supaya Jason tidak pergi dari ruang acara ini dan tidak pergi dari pernikahan."Kalian jangan ikut campur! Minggir sekarang juga!" kata Jason sambil maju selangkah.Salah satu pria brewokan melotot ke arah Jason. "Jangan bikin kami bertindak kasar!" Setelah itu, dia berusaha menangkap kerah baju Jason.Tapi sebelum tangannya mendekati kerah baju Jason, dengan sigap, Jason langsung menahan tangan orang itu mencengkram tangan orang itu membengkokkan tangan orang

Saat ini, Celine dan Bryan sudah berada di dekat motornya Celine. Celine baru berencana akan menaruh barang-barang belanjaan ketika handphonenya berbunyi.Celine merasa aneh karena nomor yang menelponnya ini tidak dimulai dengan angka 62 seperti nomor handphone yang beredar di Indonesia dan ini berarti nomor yang menelponnya sekarang ini adalah nomor luar.Tapi setelah berpikir sejenak, Celine mengangkat juga handphonenya sambil menyuruh Bryan untuk mendekati di motornya dan diam di samping motor."Halo, Celine," terdengar suara yang tidak asing di telinga Celine tetapi Celine tidak percaya kalau pemilik suara ini yang saat ini sedang menelponnya.Celine pikir mungkin orang lain yang menelpon tetapi karena Celine terlalu mengingat pemilik suara ini, maka dia merasa seperti ditelepon oleh pemilik suara ini, karena itu, Celine cuma terdiam dan tidak bereaksi sama sekali."Celine, ini aku Jason." Akhirnya suara di ujung telepon kembali bicara karena Celine tidak kunjung bersuara."Jason?