"Jangan berpikir aku bakalan ngelepasin kamu," serang Rai begitu Gendhis keluar dari kamar mandi. "Kamu nggak bisa menanggung hidup dua perempuan sekaligus Rai, apalagi mengikat hatinya," sahut Gendhis tak mau menatap wajah Rai. Ia selalu berusaha berpaling. "Kamu menikmati pekerjaan ini? Jadi pelacur?" Rai memperjelas profesi yang tengah Gendhis jalani tanpa filter. "Iya, semua kebutuhan hidupku terpenuhi dari pekerjaan ini," kata Gendhis tanpa ragu. "Kupenuhi semua kebutuhan hidup kamu dan berhentilah! Berapa kali aku harus ngasih tau kamu!"Gendhis tersenyum miring, "Aku nggak mau bergantung lagi sama kamu setelah semua yang kulalui, Rai.""Anggap kamu jadi simpananku," sebut Rai gamblang. Mulut Gendhis menganga takjub, wajahnya tampak pias, tak bisa memberi tanggapan spontan lain. Setelah semua yang sudah terjadi pada hidupnya, Gendhis tak memiliki takut pada apapun, tapi kali ini, melihat sikap Rai yang ambigu dan tidak sedang ada di pihaknya, Gendhis merinding. "Waktu bany
Last Updated : 2025-04-02 Read more