Semua Bab Samaran Terakhir: Bab 21 - Bab 27

27 Bab

NERAKA YANG SESUNGGUHNYA

Adrian membuka matanya perlahan. Kepalanya berdenyut keras, dan tubuhnya terasa berat. Rasa besi dari darah memenuhi mulutnya. Dia berusaha menggerakkan tangan, tapi pergelangannya dibelenggu rantai baja.Saat kesadarannya kembali, dia menyadari situasi mereka.Elena terikat di kursi di sudut ruangan, wajahnya penuh luka lebam. Rico ada di seberangnya, napasnya tersengal, darah menetes dari dahinya.Dan di depan mereka, Viktor Mikhailov duduk dengan santai di kursi, tersenyum dingin."Selamat pagi, Adrian," katanya, suaranya tenang namun berbahaya. "Aku harap perjalananmu nyaman."Adrian menggeram. "Apa yang kau inginkan?"Viktor tertawa kecil. "Aku ingin mengobrol. Tapi pertama-tama…"Dia menoleh ke anak buahnya. "Buat mereka nyaman."Tanpa peringatan, seorang pria berjas hitam menghantam wajah Adrian dengan tinju keras.BUK!Rasa sakit menghantam tengkoraknya, tapi Adrian tetap diam.
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-06
Baca selengkapnya

PERANG DI BAYANGAN MALAM

Suara sirene polisi menggema di kejauhan, tapi Adrian tetap memacu SUV mereka ke luar kota. Langit malam gelap, hanya diterangi lampu-lampu jalanan yang berkedip redup. Di kursi belakang, Rico masih mengatur napas setelah pertarungan brutal tadi. Elena sibuk memeriksa amunisi mereka, memastikan semuanya siap untuk pertarungan berikutnya.Mereka baru saja menghancurkan salah satu markas Viktor, tapi ini belum selesai. Masih ada sisa pasukannya yang bisa menyerang kapan saja."Kita tidak bisa terus melarikan diri," kata Elena akhirnya.Adrian menatapnya sekilas di kaca spion. "Kita tidak melarikan diri. Kita hanya mencari tempat yang lebih strategis untuk menyerang balik."Elena menyeringai tipis. "Kau benar-benar gila."Rico terkekeh lemah. "Dan kita semua masih hidup karena kegilaannya itu."SUV mereka akhirnya berhenti di sebuah gudang tua di pinggiran kota. Tempat ini adal
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-07
Baca selengkapnya

DUEL TERAKHIR

Waktu seolah melambat saat peluru pertama meluncur dari senapan Viktor. Adrian berguling ke samping, menghindar dengan kecepatan naluriah yang terasah oleh puluhan pertempuran sebelumnya. Peluru menghantam dinding beton di belakangnya, memercikkan debu dan serpihan.DOR! DOR!Adrian membalas, dua peluru cepat menghantam meja Viktor, memaksa pria itu berlindung. Elena masuk dari sisi kanan, bergerak cepat ke posisi tembak. Ia mengayunkan senapan ke arah penjaga terakhir yang berlari ke dalam ruangan dan menjatuhkannya dengan satu tembakan presisi.DOR!Rico menyelinap masuk melalui sisi berlawanan, tubuhnya bergerak rendah, menyusuri bayangan. Ia tahu pertempuran ini bukan soal jumlah ini soal ketepatan, waktu, dan kehendak untuk hidup.“Naik!” seru Adrian.Viktor bangkit dari balik mejanya, melepaskan rentetan tembakan liar. Salah satu peluru nyaris menghantam Elena, tapi dia berbalik dan membalas cepat.DOR!Peluru menghantam bahu Viktor, membuat pria itu berteriak marah."Aku tidak
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-08
Baca selengkapnya

PROYEK PHOENIX

Adrian, Elena, dan Rico duduk di ruangan bawah tanah rahasia, jauh dari keramaian kota. Tempat itu tersembunyi di balik fasilitas parkir lama, dikamuflase dengan sistem keamanan biometrik dan pengawasan tingkat militer.Dr. Kael berdiri di depan layar besar, menampilkan hologram peta dunia dengan titik-titik merah menyala."Viktor hanyalah satu dari delapan kandidat proyek 'PHOENIX' eksperimen rahasia yang bertujuan menciptakan pemimpin-pemimpin perang yang sempurna. Pemikir strategis, petarung, pemimpin... dan pembunuh."Elena mengernyit. "Kandidat? Maksudmu...ada yang lainnya?"Dr Kael mengangguk. "Tujuh lagi. Dan tidak semuanya gagal seperti Viktor."
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-09
Baca selengkapnya

CAHAYA DALAM KEGELAPAN

Lokasi: Zurich, Swiss - Markas Finansial Rahasia "Nyx"Adrian, Elena, dan Rico berada di dalam jet hitam yang meluncur mulus di atas Pegunungan Alpen. Luka-luka mereka dari misi Kazakhstan belum sepenuhnya sembuh, tapi waktu tidak memberi mereka pilihan.Di layar jet, Dr. Kael menunjukkan rekaman CCTV dari markas finansial bawah tanah di Zurich. Di antara para eksekutif dan pengawal, muncul satu siluet pria tinggi, berjas hitam, dengan rambut perak dan sorot mata dingin.Ezekiel.Elena terdiam lama. Jantungnya berdetak lebih cepat.Rico menatap Adrian. "Dia mirip banget sama Elena, ya?"Adrian mengangguk pelan. "Tapi dari caranya jalan… tatapannya... dia bukan orang biasa."Kael memutar rekaman suara.Ezekiel (di rekaman): "Dunia tidak butuh sistem yang rusak. Dunia butuh desain ulang. Aku hanya arsiteknya."Adrian mengepalkan tangan. "Berapa lama sebelum dia meng
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-10
Baca selengkapnya

FRAGMENTASI

Lokasi: Pulau Sentinel, Samudra Hindia — 3 Bulan Setelah Nyx DimatikanAdrian menatap langit yang kelabu dari atas mercusuar tua. Angin asin menerpa wajahnya, dan burung camar berseru keras. Elena berdiri di dekatnya, membawa amplop coklat lusuh.“Ini dikirim tanpa nama. Cap pos dari tempat yang bahkan nggak ada di peta,” ujarnya sambil menyerahkan amplop itu.Adrian membuka perlahan. Di dalamnya hanya ada satu benda: sebuah foto buram dari dirinya sendiri... berdiri di sebuah ruangan asing, mengenakan pakaian yang tidak pernah ia kenakan.Rico masuk dengan tatapan bingung. “Apa-apaan itu?”Adrian menatap lebih dekat. Ada tulisan samar di bagian belakang foto:"KITA BELUM SELESAI. — A"Elena mengernyit. “Siapa ‘A’?”Adrian menggeleng perlahan. “Entah siapa… atau apa.”DI TEMPAT LAIN — SISTEM PENYIMPANAN TERSEMBUNYI, ANTARKTIKA
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-11
Baca selengkapnya

REALITAS YANG DIPILIH

Lokasi: Kota Solace, Tahun 2099Elena membuka matanya. Matahari bersinar lembut di langit biru yang tak ternoda. Udara terasa bersih, tanpa debu, tanpa suara mesin berat atau sirene. Tidak ada perang. Tidak ada Nyx. Tidak ada Anima.Ia mengenakan pakaian putih sederhana, duduk di atas ranjang modern dalam sebuah apartemen yang terlalu... sunyi.“Rico?” bisiknya.Pintu terbuka otomatis. Rico muncul, mengenakan pakaian serupa, wajahnya santai tapi matanya... bingung.“Gue... inget semuanya,” katanya pelan.Elena mengangguk. “Aku juga.”Mereka berjalan ke balkon. Di kejauhan, terlihat taman-taman terapung, kendaraan melayang tanpa suara, dan anak-anak bermain sambil mengenakan helm AR. Tidak ada tentara. Tidak ada sistem pengawasan mencolok. Dunia ini… damai. Tapi...Di balik damai itu, ada kehampaan.
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-12
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status