Semua Bab Suamiku Bos Galak: Bab 31 - Bab 35

35 Bab

Bab 28. Sanggup

"Insya Allah aku sanggup, Ma. Tetapi, apa kesepakatan itu enggak akan menyinggung perasaan Sadam?" Anna tidak mau kalau suaminya berpikir bahwa ia tidak mempercayainya. Namun, sisi lain, Anna juga khawatir kalau Sadam ternyata kembali lagi menemui Juwita. "Mungkin tersinggung, tapi seenggaknya dia belajar memegang komitmen. Jujur saja, Mama kecewa denger Sadam masih menemui Juwita."Pandangan Salsa lurus ke depan. Teringat kembali sikap Juwita dahulu ketika ketahuan selingkuh oleh Salsa. Di depan Salsa, Juwita begitu pongah dan sombong mengenalkan Jagat pada dirinya. Saat itu, Salsa sangat marah dan menyuruh Sadam agar melepas Juwita. Awalnya Sadam tidak mau bahkan sempat ribut dengan Salsa. Sadam lebih membela wanita yang telah berkhianat padanya. Ternyata, Sadam mengetahui kebusukan Juwita satu Minggu setelah pertengkaran itu. Sadam menangis, meminta maaf pada Salsa karena sempat tidak percaya dan sempat lebih membela Juwita ketimbang wanita yang telah melahirkannya. Anna melihat
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-11
Baca selengkapnya

Bab 29. Disindir

Sepanjang malam, Anna tak bisa memejamkan kedua mata. Perutnya lapar, kedua mata tak juga terpejam. Anna menoleh pada lelaki yang tertidur memunggungi. Ingin sekali Anna memeluk tubuh Sadam, tetapi ia tak berani. Akhirnya Anna pun memiringkan tubuh, memunggungi Sadam. Bukankah harusnya Anna yang marah? Bukankah harusnya Sadam yang merasa bersalah? Kenapa mesti sebaliknya. Sebulir air mata membasahi wajah Anna. Ia menghela napas berat, berusaha sekuat hati agar tidak meneteskan air mata. Anna menarik selimut sebatas dada, namun lagi-lagi tidak bisa tertidur. Anna menyibak selimut, duduk, menoleh pada Sadam yang enggan bergemang. Kemudian, ia beranjak dari dalam kamar. Keluar, mencari makanan di dapur. Perut Anna lapar. Dia tidak mau asam lambungnya kumat. Kalau sampai itu terjadi, pekerjaan kantor akan terbengkalai. "Kamu baru makan?"Suapan Anna terhenti mendengar pertanyaan dari suara yang amat dikenali. Anna mendongak, melihat Sadam yang berdiri di sampingnya. Anna kembali meru
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-13
Baca selengkapnya

Bab 30. Suara Tembakan

Sindiran Salsa membuat Sadam tercengang, sikapnya berubah salah tingkah. Tidak setenang seperti sebelumnya. Dia benar-benar gugup. Anna melirik lelaki yang duduk di sisi. Sadam meneguk segelas air hingga tandas. "Annabel, kita berangkat sekarang!""Baik."Tanpa ingin lebih beralama-lama lagi dan penasaran akan ucapan Salsa, Sadam memutuskan segera berangkat. "Kalian mau ke kantor sekarang?" tanya Salsa menunjukkan ekspresi wajah tak berdosa ketika Sadam dan Anna mencium punggung tangannya. "I-iya, Ma," jawab Anna sembari meringis. Setelah Sadam dan anak menantunya hilang dari hadapan mata, Salsa melepaskan gamitan tangan pada lengan Damian. Damian menoleh, melihat tangan Salsa yang dilepaskan dari lengannya. "Kenapa dilepasin, Sayang?" tanya Damian menatap penuh cinta wajah wanita yang telah dinikahinya bertahun-tahun. "Sadam dan Anna udah pergi," jawab Salsa sesantai mungkin. Damian menghela napas berat, menggaruk kepalanya yang tak gatal. "Jadi tadi cuma pura-pura mesra?" Da
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-14
Baca selengkapnya

Bab 31. CCTV

Anna dan Sadam sangat panik mendengar suara tembakan dari ujung telepon. Suara Jacky tidak terdengar, sambungan telepon mati begitu saja. "Bos, Papa saya, Bos ... Papa saya ...." Anna menangis meraung-raung, memegang jas Sadam. "Tenang ... kamu harus tenang. Kita ke rumah papamu sekarang. Aku juga mau telepon papa. Barang kali papa tau permasalahan papamu dengan si penembak."Anna hanya menganggukkan kepala. Air matanya semakin deras. Baru hitungan hari, Anna mengetahui siapa papa kandungnya. Ia tidak mau kalau berpisah lagi dengan Jacky. Anna tak henti mengucapkan doa untuk keselamatan Jacky. Sadam dan Anna yang baru tiba di ruangan, langsung keluar lagi. Mereka berjalan cepat ke area parkir mobil. Ingin segera menyelamatkan Jacky. "Aku udah telepon papa. Sekarang papa meluncur ke rumah papamu."Anna menganggukkan kepala. Berharap kondisi papanya yang sekarang tinggal di Jakarta baik-baik saja. Sadam melajukan kendaraan dengan kecepatan cukup tinggi. Ia juga sangat mencemaskan k
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-15
Baca selengkapnya

Bab 32. Bujuk Rayu

Setelah menyelidiki rekaman CCTV, Damian mengambil semua rekaman tersebut sekiranya yang menjadikan bukti agar si Penembak dan dalangnya di penjara. Damian keluar rumah, masuk ke dalam mobil dan melaju menuju rumahnya. Mengamankan alat bukti terlebih dahulu. "Kamu dari mana sih, Mas?" tanya Salsa menyambut kepulangan suaminya. Sedari tadi dia mencari keberadaan Damian. Lelaki itu pergi tergesa-gesa sampai tidak berpamitan dengan Salsa. "Maaf, Sayang. Tadi aku buru-buru waktu dapat telepon kalau Mr Jacky tertembak.""Apa? Tertembak?" Kedua mata Salsa hampir saja melompat. Terkejut, mendengar berita tentang Jacky. "Sayang, kamu jangan terkejut gitu. Biasa saja. Dia sekarang udah di rumah sakit." Damian mengibaskan sebelah telapak tangan di depan wajah istrinya. "Aku terkejut dong. Terus, terus, kondisinya sekarang udah lebih baik? Aku harus kasih tau Anna. Anna harus tau ini!"Salsa hendak beranjak, mengambil handphone, namun Damian mencekal pergelangan istrinya. "Anna udah di ruma
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-16
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status